Transcript for:
Kerusuhan 1998: Dampak dan Penjarahan

Tapi rezim itu akhirnya bubar pada akhirnya. Setelah 32 tahun menjabat akhirnya bubar juga. Tapi bubarnya gak enak. Seperti yang lo tau ada kerusuhan di tahun 98 konon kabarnya. Kenapa gue sebut konon kabarnya? Karena gue gak mau mati tentunya. Konon kabarnya kerusuhannya itu diciptakan. Supaya ada kesan Soeharto udah gak bisa menguasai rakyatnya lagi. Menterinya juga pada cabut. ngasih tekanan untuk mundur konon kabarnya. Dan korbannya adalah teman-teman kita keturunan Tionghoa. Mereka dibunuh, dibakar, diperkosa di udara terbuka. Udara terbuka di bawah matahari langsung. Sampai sekarang ada banyak orang yang belum selesai kasusnya. Yang paling sering toko-toko milik Cina dijarah-jarahin. Makanya banyak toko di Piloks tuh milik pribumi. Termasuk... Toko-toko yang bukan milik pribumi. Menciptakan kebingungan diantara mereka. Ada satu pengusaha Cina keluar ruko ngeliat ke samping milik pribumi. Dia bilang, perasaan Aliong Cina kenapa? Cina kan namanya aja Aliong, mana ada Aliong pribumi? Biar aman aja. Dan semua toko milik Cina dijarah semuanya. Kecuali satu toko. Punyanya temennya gue, Danis. Tau gak kenapa bapaknya Danis tokonya gak dijarah? Karena bapaknya Danis jualan pompa air. Bukan sembarang pompa air, pompa air mancur guys. Siapa yang mau angkat dong? Lu pernah ngeliat pompa air mancur gak? Sama, itu mereka penjara juga gak ngerti apa yang mereka liat itu. Buka, toko kan buar. Kulkas, jarah. TV, jarah. Tokonya Danis. Ini apaan? Gak takutnya gak kita jarah, salah. Yaudah next, pindah toko mereka. Dan semua orang ngejarah, semua orang. Kenapa? Ya karena semua orang lain pada ngejarah. Kalau hari ini ada penjarahan di luar, lu keluar nih semua orang pada ngejarah. Semua guys, lu juga ikutan. Karena normal. Justru yang aneh itu kalau lu gak ikut ngejarah. Kemungkinan besar ya lu pemilik tokonya. Tapi semua orang ngejarah tuh gila tuh tahun itu. Kalaupun ada orang yang tadinya punya nurani, lama-lama kepancing juga. Misalnya ini terjadi hari ini ada penjarahan. Lu nih misalnya lu ngeliat ada orang ngejarah. Stop, stop, stop. Jangan itu bukan hak kamu. Dia bilang, ah apaan sih? Ada yang bawa laptop. Stop, stop, stop. Itu bukan hak kamu. Ah apaan sih? Setelah ada yang bawa iPhone 11. Stop, stop, stop. Ngambil dimana tuh? Ngeberakan juga? Guys, kalau ada iPhone 11 geletakan, masa gak lo ambil? Bohong lo. Tahu gak pada zaman itu, kelas menengah aja ikut ngejarah. Kelas menengah. Yang sebenernya gak perlu. Gak perlu, mereka mampu kok. Tapi mereka ikut ngejarah. Yang menggambarkan, kadang-kadang menjarah itu, bukan karena mereka miskin, tapi karena seru. Teman gue, Temen gue tuh serata ekonominya mirip sama gue, sama persis sama gue, kelas menengah juga. Dia juga ngejarah. Tepatnya nyuruh pembantunya ngejarah. Tepatnya pembantunya minta izin sama dia untuk ngejarah. Dan mau izin mau keluar rumah dulu, mau ngapain? Mau ngejarah toko depan. Terus kata temen gue, yaudah titip Kung Fu Boy. Titip Kung Fu Boy guys! Dan dapet! Dikasih liat ke gue. Ini jarahan, ini jarahan. Tau gak siapa yang gue paling kasihanin sepanjang kejadian kerusuhan yang paling gue kasihanin? Dua kelompok orang. Satu, yang dijarah tokonya. Udah jelas, karena kasihan. Banyak diantara mereka gak bisa kembali berbisnis. Kasihan sekali. Jadi yang pertama yang gue kasihanin adalah orang yang dijarah. Dan yang kedua, gue kasihan sama orang yang ikut ngejarah tapi cuma dapet biskuit. Pasti lu gak percaya ya? Ada bahkan beritanya banyak guys. Ada banyak orang gigitan ngejarat, tapi cuma dapet biskuit. Coba lu bayangin. Yang lain baru bawa TV, kulkas, segala macem. Dia bawa Malkis. Bangsat. Dia masuk toko gitu. Aduh apa ya? Nah dia bawa. Itu juga kalau temennya masuk ke rumah bingung tuh. Mana barang jarahan lo? Mana ngejarah gak? Ngejarah. Mana barangnya? Oh udah disini. Habis ngejarah lapar kok gue makan biskuit gue. Pada masa itu ya, setelah kerusuhan, setelah masa-masa penjarahan tersebut, setelah stabil lagi. Itu banyak rumah-rumah di perkampungan Jakarta. Yang di dalamnya ada barang-barang mewah yang sebenarnya mereka gak mampu untuk beli. Ada orang yang punya kulkas. Tapi daya listriknya gak cukup kuat untuk nyalain kulkas. Gak bohong gue, ada beritanya. Itu ketika dibuka, isinya baju. Lu kan kalau buka, makan apa ya? Mereka, baju gue yang merah kemarin, mana ya? Ada orang, di rumahnya ada tiga AC. Tapi gak nyuri kompresornya. Ya kan mereka gak tau ya? Mereka kan kalo dateng ke ruangan cuma ngeliat, oh ini AC namanya nih. Mereka gak tau di luarnya tuh ada alatnya lagi, itu loh yang buat bikin dingin. Heee... Di bawah sama ini biasanya. Nyalain tiket-tiketnya, ya kok gak dingin sih bingung mereka. Taruhnya di lantai lagi, bukan di atas kan. Hanya bis kada Itu kata gue, wuih walkthrough seru banget tadi Emang dia yang panik kan? Masih lari dia disitu Pengen gua masuk sendiri ya? Lagian diatas kan orang-orang susah Ga