Catatan Kuliah tentang Toleransi dalam Islam
Pendahuluan
- Rasulullah s.a.w. didatangi oleh orang-orang Quraisy yang merasa terancam oleh dakwahnya.
- Mereka berusaha membujuk Abu Talib untuk menghentikan dakwah Rasulullah.
Tawaran kepada Rasulullah
- Orang-orang Quraisy menawarkan harta, tahta, dan wanita kepada Rasulullah.
- Rasulullah menolak tawaran tersebut dengan tegas, menyatakan komitmennya pada dakwah.
- Pernyataan terkenal: "Seandainya Matahari diletakkan di tangan kananku dan gula di tangan kiriku, saya tidak akan meninggalkan urusan dakwah ini."
Usaha Menyimpangkan Dakwah
- Quraisy menawarkan kompromi: menyembah Tuhan masing-masing secara bergantian.
- Ini menjadi sebab turunnya surat Al-Kafirun:
- "Ya ayuhal kafirun, la'a'budu ma'a'budun..."
- Prinsip: Seorang Muslim tidak menyembah apa yang disembah oleh orang kafir.
Konsep Toleransi
- Toleransi bukan berarti mengajak orang lain mengikuti keyakinan kita.
- Toleransi: membiarkan orang lain beribadah sesuai keyakinan mereka tanpa campur tangan.
Salah Paham Mengenai Toleransi
- Menghadiri perayaan agama lain bukan bentuk toleransi, tetapi mencampurkan hak dan batil.
- Seseorang tidak memaksa orang lain untuk mengikuti ajaran agama kita.
Pentingnya Memahami Akidah
- Akidah yang benar tidak bisa dicampurkan dengan akidah yang salah.
- Toleransi dalam Islam: "Lakum dinukum waliyadin" (bagimu agamamu, bagiku agamaku).
Perayaan Agama Lain
- Menghormati orang non-Muslim tidak berarti mengikuti perayaan mereka.
- Contoh: Tidak perlu merayakan Natal untuk menghormati orang tua yang non-Muslim.
Prinsip Menghormati Keyakinan
- Menghormati keyakinan bukan berarti harus larut dalam perayaan mereka.
- Setiap perkataan memiliki konsekuensi, termasuk dalam beragama.
Kesimpulan
- Muslim harus memiliki prinsip dalam beragama.
- Kebangkitan akidah dan ibadah harus diperjuangkan tanpa kompromi.
- Toleransi dalam Islam berarti membiarkan orang lain menjalankan ibadah mereka.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh