Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
💡
Diskusi Ekonomi Pancasila dan Tantangannya
Dec 13, 2024
Catatan Diskusi Ekonomi Pancasila
Informasi Umum
Lokasi dan Peserta
: Desa Patugawemulyo, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.
Pembicara
: Bapak M. Saddam M.A.K., Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah.
Moderator
: Mas Anam.
Penanggap
: Dr. Dumairi M.A., Universitas Gajah Mada.
Tema
: Wujud Ekonomi Pancasila.
Pengantar Diskusi
Diskusi ini berfokus pada ekonomi berketuhanan dan ekonomi Pancasila.
Ekonomi Pancasila digambarkan sebagai integrasi antara kapitalisme dan sosialisme yang adil, dengan penekanan pada moral dan etika.
Definisi Ekonomi Pancasila
Teori Ekonomi Khas Indonesia
:
Multidisipliner dan transdisipliner.
Tidak menggunakan asumsi "ceteris paribus".
Asas Ekonomi
:
Berlandaskan etika, kemanusiaan, nasionalisme, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Landasan Normatif
:
Terkandung dalam pembukaan UUD 1945, pasal 27, 33, dan 34.
Integrasi Kapitalisme dan Sosialisme
:
Penekanan pada regulasi yang adil.
Kondisi Ekonomi Saat Ini
Ketimpangan Pendidikan
:
8% desa belum memiliki standar pendidikan yang memadai.
Kualitas pendidikan tidak merata di Pulau Jawa.
Ketimpangan Ekonomi
:
Indeks rasio gini 0,39.
50 orang kaya setara dengan 50 juta masyarakat miskin.
Konflik Horizontal
:
Contoh: Aksi buang susu sapi akibat kebijakan impor.
Postur Fiskal Ketat
:
Utang pemerintah sangat tinggi, berpotensi mengganggu anggaran pendidikan dan sosial.
Permasalahan Paradigmatis
Gagal Memahami Manusia Secara Utuh
:
Manusia hanya dipandang sebagai homo economicus, mengabaikan aspek imaterial seperti ruh dan akal.
Kegagalan dalam Kebijakan Makro
:
Produksi, distribusi, dan konsumsi tidak terkoordinasi, mengakibatkan kelangkaan dan kemubaziran.
Pendekatan Ekonomi Pancasila Menurut ASPOL
Memahami Manusia Secara Utuh
:
Memperhitungkan aspek material dan imaterial.
Kelembagaan
:
Perlu ada sistem moneter yang berbasis hak dan produktivitas, tanpa bunga dan utang.
Implementasi Koperasi
:
Koperasi sebagai lembaga intermediasi untuk produktivitas.
Dual Banking System
:
Bank syariah dan bank konvensional harus setara, tidak ada subordinasi.
Kesimpulan dan Harapan
Ekonomi Pancasila perlu lebih diimplementasikan dalam kebijakan ekonomi yang adil, yang mengakomodasi semua aspek kehidupan manusia.
Pentingnya pendidikan dan penyadaran kritis di masyarakat untuk mencapai kesejahteraan yang utuh.
📄
Full transcript