Transcript for:
Refleksi Pendidikan Indonesia dan Ki Hajar Dewantara

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Halo semuanya, perkenalkan saya Adi Mavtuhah dari BPG Prajabat dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Pada video ini, saya akan membahas mengenai kesimpulan dan juga refleksi setelah saya mempelajari topik 1 Filosofi Pendidikan Indonesia mengenai Perjalanan Pendidikan Nasional untuk Tugas Koneksi Antar Materi Ki Hajar Dewantara menjadi kiblat para guru sebagai sosok yang diteladani Kihajer mengatakan bahwa pendidikan sebagai tuntunan, yaitu tuntunan dalam tumbuh hidupnya murid. Pendidikan di Indonesia telah ada sejak sebelum kemerdekaan. Namun, pada saat itu tidak semua orang dapat mengenyam pendidikan. Pendidikan saat itu didasarkan pada golongan penduduk menurut kelas sosial atau keturunan serta golongan kebangsaan yang berlaku. Pembelajaran pada saat itu hanya sebatas menulis, membaca, dan menghitung, dan hanya untuk mendidik calon pegawai dan mendukung usaha dagang oleh pemerintah Hindia Belanda. Oleh karena bangsa Indonesia menginginkan perubahan pada pendidikan, maka para tokoh pejuang pendidikan Indonesia tidak tinggal diam. Ki Hajar menjadi tokoh yang berperan dalam sejarah pendidikan Indonesia. Ki Hajar melakukan gerakan transformasi untuk perkembangan pendidikan Indonesia akhirnya pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan organisasi Taman Siswa Taman Siswa menjadi gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan pendidikan Indonesia terdapat banyak sekali pemikiran-pemikiran Ki Hajar untuk kemajuan pendidikan di Indonesia prinsip Tuturi Handayani yang menjadi semboyan resmi dari implementasi sistem pendidikan nasional yang digunakan saat ini Ini merupakan gagasan beliau. Selain itu, menurut Ki Hajar, pendidikan akan memerdekakan manusia dari aspek hidup batin. Melalui pendidikan, manusia dididik agar memiliki otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, serta mentalitas demokratik. Pemikiran Ki Hajar tersebut diadaptasi dan diimplementasikan pada kurikulum saat ini, yaitu kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka Belajar memiliki esensi yaitu kebebasan berpikir yang ditujukan kepada siswa dan guru sehingga mendorong terbentuknya karakter jiwa merdeka karena peserta didik dan guru dapat mengeksplorasi pengetahuan dari lingkungannya. Setelah mempelajari topik 1 mengenai perjalanan pendidikan nasional, saya banyak memperoleh pengetahuan dan pengalaman serta terdapat perubahan yang saya alami, di antaranya Saya menjadi paham mengenai sejarah dan perjalanan pendidikan Indonesia dari sebelum hingga setelah merdeka serta pemikiran-pemikiran Kihaja Dewantara yang diadaptasi dan diimplementasikan di pendidikan Indonesia saat ini. Selain itu, saya juga menjadi menanamkan mindset bahwa sejatinya guru hanya dapat menuntun hidup dan tubuhnya kekuatan-kekuatan peserta didik sesuai dengan kodratnya dan tidak dapat memaksakan kehendak guru. Sebagai guru, nantinya saya akan menuntun peserta didik untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki dan menggerakkan segala daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran, dan jasmani peserta didik agar dapat memperbaiki perilakunya. Saya akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan dan mengembangkan. serta menggunakan model-model pembelajaran yang dapat memerdekakan peserta didik dalam mengeksplor materi pembelajaran sehingga potensi-potensi yang mereka miliki dapat berkembang. Sekian dari saya, terima kasih sudah menonton. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.