Kejadian: Kebakaran besar yang dilakukan oleh sekitar 200 ribu penduduk Bandung.
Tujuan: Mencegah tentara sekutu dan Belanda menggunakan kota Bandung sebagai markas strategi militer.
Latar Belakang
Istilah Bandung Lautan Api menjadi terkenal setelah peristiwa ini.
Jenderal Ahmad Nasution: Memutuskan strategi setelah menerima ultimatum Inggris di pertemuan Regenswig.
Rukana, komandan polisi militer, mengusulkan untuk membakar Bandung Selatan menjadi "lautan api".
Asal Usul Istilah
Aceh Bastaman: Wartawan yang melihat pembakaran dari Bukit Gunung Letik dan menulis berita dengan judul "Bandung Jadi Lautan Api", yang kemudian dipersingkat menjadi Bandung Lautan Api.
Kejadian Penting
Brigade MacDonald tiba di Bandung pada 12 Oktober 1945; hubungan dengan pemerintah Republik Indonesia tegang.
Mereka menuntut pengembalian senjata dari penduduk.
Bentrokan bersenjata terjadi antara Inggris dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Ultimatum dan Tindakan
TKR melancarkan serangan terhadap posisi Inggris.
Ultimatum untuk mengosongkan Bandung memicu keputusan untuk melakukan operasi bumi hangus.
Musyawarah MP3 pada 23 Maret 1946 memutuskan untuk membumi hanguskan Bandung.
Pelaksanaan Pembakaran
Operasi dilakukan oleh TRI dan rakyat setempat untuk mencegah penggunaan Bandung oleh pihak sekutu.
Pertempuran sengit terjadi saat tentara Inggris menyerang.
Contoh pertempuran: Di desa Dayakolot, di mana tandu amunisi besar meledak akibat ulah dua anggota milisi, Muhammad Toha dan Ramdan.
Hasil dan Dampak
Pembumi hangusan Bandung dianggap strategi yang tepat dalam perang kemerdekaan karena ketidakseimbangan kekuatan.
TRI dan milisi rakyat melanjutkan perlawanan secara gerilya setelah evakuasi.
Peristiwa ini mengilhami lagu Halu-Halu Bandung, yang menjadi simbol perjuangan kemerdekaan.
Kesimpulan
Peristiwa Bandung Lautan Api adalah momen penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia yang menunjukkan semangat dan tekad rakyat dalam menghadapi penjajahan.