Halo, selamat datang di Bagaimana Cara Kerja Mobil. Kali ini saya akan menjelaskan tentang mekanisme puli dan sabuk bagian ketiga. Yang mana pada bagian ini, saya akan menjelaskan mekanisme ini dengan mempertimbangkan adanya slip pada tiap mekanisme.
mekanisme pulih baik disini telah saya gambarkan diagram dari mekanisme pulih dan sabuk yang mana anda mungkin telah ketahui jikalau telah menonton video mekanisme pulih dan sabuk pada bagian satu dan dua ini ada sabuk dan ini ini adalah pulinya Hai nah kuliah sebelah kiri kita sebut saja pulih satu yang memiliki diameter D1 dan putaran pulih sebesar n1 Hai dan pada pulih satu itu terdak terjadi slip antara pulih yang sabuknya sebesar dua persen atau jikalau kita memperhitungkannya dengan sebuah dengan memperhitungkan sudutnya itu sebesar alpha dengan jarak dari titik 2 aksen ke 2 dan sama halnya dengan kuli ke 2 yang memiliki diameter D2 dan kecepatan putaran sebesar N2 dengan slip 3% baik selanjutnya kita masuk ke penghitungan disini telah saya umpamakan di kalos Jika lo sebuah sabuk Melewati puli Sepanjang 1000 meter Jika terjadi slip sebesar 2% Maka penghitungannya adalah 1000 meter yang secara teoritis Itu dikurangi dengan 2% dari 1000 meter, maka hasilnya adalah 980 meter. Nah, tidak hanya slip yang terjadi di puli 1, sabuk juga mengalami slip pada saat melewati puli yang kedua. Dan telah saya hitung juga, hasil penghitungan yang sebelumnya itu dikurangi dengan teoritis yang ini, itu dikurangi dengan 3% dikalikan dengan... Dengan panjang sabuk yang melewati, setelah melewati pulis 1, maka 3% dikali 980. Maka hasilnya 980 dikurang ini adalah 950,6 meter. Nah ini cukup menarik karena dari sini para perancang dapat memperhitungkan mekanisme puli dan sabuk Itu dengan atau juga memperhatikan adanya slip yang terjadi antara puli dengan sabuk Nah baik kita lanjut ke kecepatan sabuk Nah, telah kita ketahui pada penghitungan atau pembahasan mekanisme pulih dan sabuk yang sebelumnya, bahwa kecepatan sabuk adalah Vd dikalikan n.
Nah, dari sini, kecepatan... Sabuk yang melewati Puli ke 1 adalah Pd1 dikali n1 Namun karena adanya slip Maka lagi-lagi dikurangi Dengan Pd1 n1 dikalikan dengan slip Slip sebesar 2%. Atau slip pertama di sini ya. Nah, selanjutnya kita sederhanakan. Maka, persamaan V1 akan menjadi Pd1N1 dalam kurung 1 dikurung S 1%.
Ini kita sebut saja persamaan pertama. Nah, selanjutnya kita tinjau atau kita bandingkan dengan kecepatan sabuk yang melewati buli kedua. Disini Kita hanya mengganti D dan N nya saja Ini untuk V2 VD2N2 sama dengan V1 V1 ini dikurangi dengan V1 Akibat Dari slip sebesar 3% Maka Kita sederhanakan Ini adalah V2 sama dengan V1 Kurung buka 1 dikurangi S2% Nah Lanjut ke bagian atas, dari sini kita substitusi V1 dari persamaan 1 maka V2 atau VD2N2 yang ini itu Setelah substitusi, sama dengan VD1N1, kurung buka 1 dikurangi S1%, dikalikan dengan... Kurung buka 1 dikurangi S2% Dari sini Dapat anda lihat berlanjut ke Sini Nah selanjutnya kita dapat Pindah ruas yang mana V disini Kita coret saja Supaya lebih sederhana Dan selanjutnya, D2 pindah ke ruang sebelah kanan, sedangkan N1 pindah ke sebelah kiri.
Kita dapat persamaan yang seperti ini. N2 per N1 sama dengan D1 per D2. 1 dikurangi S1%, dikurangi S2%, ditambah S1% dikali S2%. Nah, menurut dosen saya, karena... Nilai dari S1% dikalikan dengan S2% amatlah kecil, maka nilai ini dapatlah dibuang.
Di sini telah saya garis bawahi dengan garis bor warna merah. Maka ini kita hapus saja. Kita tulis kembali, N2 per N1 sama dengan D1 per D2, 1 dikurangi S1%.
S1%. Ditambahkan dengan S2%, ini setelah penyederhanaan. Dan selanjutnya disederhanakan kembali, karena S1% ditambahkan S2% dapat disatukan, kita sebut dengan S% dengan warna biru, maka persamaan akhirnya menjadi seperti ini. Dan ini persamaan yang telah saya buat dengan spidol hijau adalah dengan memperhitungkan adanya tebal dari S2%.
Sabuk Nah, itulah penjelasan Mengenai bagaimana menghitung Mekanisme pulih dan sabuk Dengan adanya slip Bersama saya, Lui Prastiyo Berikut penjelasan Dari bagaimana cara kerja mobil