Halo adik-adik, ketemu lagi dengan Kak Febri, masih di channel pembelajaran Sigma Smart Study. Kali ini kita akan belajar mengenai pola-pola hereditas selanjutan dari penyimpangan semuhu komendel. Tapi sebelum kita belajar, jangan lupa ya, untuk yang belum subscribe channel ini, channelnya di subscribe ya lalu klik loncengnya like juga videonya dan share kepada teman-teman kalian sebanyak-banyaknya supaya kita bisa belajar bersama-sama dari mana aja simak juga video mengenai pewarisan sifat yaitu hukum Mendel dan penyimpangan semua hukum Mendel ya Karena materi pola-pola hereditas ini adalah sambungan dari hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel.
Jadi pastikan kalian sudah menyimak video-video sebelumnya ya. Nah apa saja sih yang akan kita bahas dalam video kali ini? Jadi di pola-pola hereditas ini kita akan membahas mengenai pautan, lalu pindah silang atau crossing over, gagal berpisah atau non-disjunction, pautan seks, gen letal, dan determinasi seks.
Apa sih pengertiannya masing-masing? Yuk kita bahas satu per satu pengertiannya. Yang pertama akan kita pelajari adalah mengenai pautan. Pautan adalah kecenderungan alel-alel pada dua atau lebih lokus pada satu berkas kromosom untuk bersegregasi bersama-sama.
Jadi, kalau kalian ingat hukum Mendel 1 itu adalah mengenai segregasi gen secara bebas. Jadi gen-gen yang terangkai dalam satu kromosom itu akan terpisah. pada saat membentukan gamet tetapi ada gen-gen tertentu yang berada pada berkas yang sama satu berkas kromosom atau berdekatan letaknya itu dia nggak bisa kepisah-pisah gitu jadi mereka tuh tersegregasinya bersama-sama nah sekarang kita bahas dulu ya kalau tidak ada pautan nih Pada anafasa 1 meiosis, 2 berkas kromosom homolog yang sudah pindah silang itu akan terpisah sehingga terbentuk beberapa macam gamet seperti gambar di bawah ini nih.
Jadi kalau ada genotip, A besar A kecil, B besar B kecil nih. Genes of different chromosome Jadi katanya gen-gen yang berada pada Kromosom-kromosom yang berbeda Ada A besar B besar A kecil, B kecil Terbentuk gamet, nanti akan terjadi pembentukan gamet Yang terbentuk adalah A besar, B besar A kecil, B kecil A kecil, B besar, dan A besar, B kecil Begitu pula yang letak kromosom Kalau dia dalam satu kromosom Tapi letak gennya berjauhan Nanti mereka akan tersegregasi Jadi Dan dihasilkan 4 macam gamet A besar B besar A besar B kecil A kecil B besar dan A kecil B kecil Nah tapi kalau letaknya ada dalam satu berkas kromosom dan berdekatan Mereka gak bisa terpisah-pisah dan membentuk 4 macam gamet kayak tadi kita lihat nih ya Kalau ada pautan gen nih Gen 1 dan gen 2 nih Letaknya berdekatan Sangat berdekatan sehingga disebut link Atau terpaut Ya Berbeda dengan yang Nutling yang tidak terpaut seperti ini ya, yang berbeda kromosom atau yang satu kromosom tapi letaknya berjauhan, itu bisa terpisah-pisah sehingga terbentuk 4 macam gamet kayak tadi. Jadi alel-alel yang terletak pada berkas kromatit yang sama akan sama-sama bersegregasi. Segregasi bersama-sama ini terjadi karena adanya pautan genetik.
Jadi, Kalau ada pautan, A besar, A kecil, B besar, B kecil akan menghasilkan dua macam gamet saja. Cuma A besar, B besar, dan A kecil, B kecil. Jadi yang sama-sama dominan dan gen yang sama-sama resesif itu akan tetap bersama.
Tidak akan terpisah dan terbentuk gamet yang rekombinasi A besar, B kecil, dan A kecil, B besar tidak ada. Coba kita lihat sekarang contoh soal ini. Kelinci hitam kasar H besar, H kecil, K besar, K kecil disilangkan dengan sesamanya. Nah, lihat nih ya. H besar, H kecil, K besar, K kecil disilangkan dengan sesamanya.
Karena H besar dan K besar terpaut, jadi yang terbentuk gametnya hanya H besar, K besar, dan H kecil, K kecil. Sama pasangannya juga seperti itu, terpaut. Jadi masing-masing hanya punya 2 gamet karena H dan ke antar paut. Masukkan ke tabel seperti biasa. Nah, jadinya keturunannya hanya ada 4 macam.
Tidak seperti kalau tidak ada pautan. Kalau tidak ada pautan kan biasanya akan ada 4 x 4, 16 macam ya. Kalau ini tidak hanya hitam banding putih, hitam kasar banding... Putih halus 3 banding 1 Seperti itu ya Gampang ya Pautan gampang kok Jadi Pokoknya gamet yang terbentuk hanya yang besar-besar semua atau yang kecil-kecil semua, dominan bareng dominan, resesif bareng resesif. Nah, kalau semua gen akan mengalami pautan, maka tidak akan ada variasi dong, tapi tetap saja, tetap ada yang namanya variasi, karena ketika pada pembelahan tahap provase 1, itu ada yang namanya pindah silang, rekombinasi gen pada kromosom homolog.
Seperti yang kita sudah pelajari di pembelahan sel ya, kalau kalian masih ingat ya. Di tahap diploten, provasas atau meiosis itu ada yang namanya crossing over, yaitu rekombinasi gen-gen pada kromosom homolog. Perhatikan di gambar nih, kromosom-kromosom homolog akan saling mendekat, lalu kemudian terjadi proses.
persilangan lalu ada situs pemutusan gitu ya, kayak pemutusan terus akhirnya terbentuklah rekombinasi. Jadi tetap A besar A kecil, B besar B kecil akan menghasilkan 4 macam gamet, yaitu A besar B besar, A besar B kecil, A kecil B besar, dan A kecil B kecil. Jadi ada yang rekombinasi tuh, A besar B kecil sama A kecil B besar itu adalah hasil rekombinasi atau hasil crossing over.
Tetapi, Frekuensi masing-masing gamet tersebut tidak sama Jadi nggak kayak kalau kata Mendel kan frekuensi gametnya sama semua tuh 1 banding 1 banding 1 banding 1 Tetapi kalau di pindah silang ada rumusnya Nilai pindah silang Itu adalah jumlah rekombinan dibagi jumlah total keturunan semuanya dikali 100%. Jadi gamet-gamet yang terbentuk memang ada 4 macam, tetapi frekuensinya tidak sama. Yuk kita coba latihan soalnya ya langsung.
Perhitungan nilai pindah silang. Lalat buah drosophila melanogaster tubuhnya kelabu sayapnya panjang. Disilangkan dengan tubuh hitam, sayap pendek, menghasilkan keturunan 4 macam sebagai berikut. Tubuh kelabu, sayapnya panjang, ada 503 ekor.
Kelabu panjang, kemudian ada kelabu pendek, hitam panjang, dan hitam panjang. Ketam pendek dengan jumlahnya masing-masing ya. Nah sekarang langkah pertama untuk yang harus kita lakukan untuk memasukkan ke dalam rumus adalah tentukan dulu rekombinannya.
Yang mana sih yang rekombinan? Kalian harus tahu dulu yang rekombinan itu yang mana. mana? Lihat induknya, induknya kelabu panjang dan hitam pendek. Berarti yang sama dengan induk itu bukan rekombinan.
Kelabu saya panjang, itu bukan rekombinan. Satu lagi, hitam bersaya pendek, mana hitam saya pendek? Nah ini. Yang dua ini namanya kombinasi parental. Berarti yang kelabu pendek dan hitam panjang inilah dia yang rekombinan atau RK.
Jadi rekombinan itu adalah keturunan ini. yang berbeda fenotipnya dengan induknya rekombinannya ada 600 kalau kita jumlahin ya 600 dibagi jumlah totalnya dijumlahkan ada 1500 jadi 600 itu adalah rekombinan Kemudian jumlah totalnya adalah 1.500 dikali 100 persen, hasilnya adalah 40 persen. Gampang ya?
Jadi yang penting adalah kalian tahu rekombinannya yang mana. Jadi nilai pindah silang itu bisa berbeda-beda pada setiap persilangan. Tergantung soalnya, jadi kalian harus lihat betul-betul di soal yang mana yang rekombinan, yang mana yang bukan rekombinan.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai gen letal. Gen letal adalah gen-gen yang jika dalam keadaan homozygote akan menyebabkan kematian. Ada dua macam. Ada letal dominan dan ada letal resesif Letal dominan adalah Keadaan letal jika gen dalam keadaan homozygote dominan Contohnya thalassemia pada manusia Kemudian ada tikus kuning Dan ada juga ayam redep Jadi kalau misalkan gen-gen dominannya bersama-sama Homozygote dominan Itu akan menyebabkan kematian pada individu tersebut Terima kasih Kemudian jika lethal recessive itu adalah gen-gen yang dalam keadaan homozygote recessive menyebabkan kematian.
Contohnya adalah albino pada tumbuhan. Jadi tumbuhan kalau nggak punya klorofil kan albino mati itu. Kenapa? Karena kan tumbuhan butuh klorofil untuk mati.
fotosintesis dan menghasilkan makanan kemudian siklemia atau siklesel anemia yang sel darah merahnya bentuk bulan sabit itu juga di manusia bisa bikin mati atau umur pendek dan satu lagi hemophilia, hemophilia juga bisa membuat pada perempuan karena terpaut seks, terpaut kromosom X hemophilia juga bisa menyebabkan kematian pada perempuan kalau XX, XH, XH Kita lihat persilangannya nih, gen letal. Letal dominan sama letal asesif, kita langsung lihat ya. Persilangannya kita bandingkan nih, yang dominan dulu. Dua orang penerita thalassemia minor yang menikah akan mendapatkan keturunan seperti ini.
Seperti apa? Thalassemia minor itu heterozygote TH besar, TH kecil Kekawin atau disilangkan dengan sesamanya ya Masing-masing induk akan menghasilkan 2 gamet yaitu TH besar dan TH kecil Masukkan ke dalam tabel Seperti biasa ya Nanti kita akan dapatkan 4 macam keturunannya yaitu TH besar, TH besar Nah yang ini, ini namanya adalah Thalassemia major Thalassemia mayor berarti kan dia dominan homozygote, itu akan mengalami kematian atau umurnya pendek. Thalassemia ini adalah penyakit kelainan pada sel darah merah ya, jadi sel darah merah yang abnormal ini memiliki kesulitan dalam pengikatan oksigen, sehingga dia akan mengalami anemia berat gitu.
Yang bertahan hidup berarti yang TH besar, TH kecil, dan TH kecil, TH kecil ya. Yang normal dan yang thalassemia minor bisa bertahan hidup. Yang hidup ada berapa persen berarti? Thalassemia minor dan normal Total yang hidup 75% 25% Thalassemia major itu letal Berikutnya kita coba persilangan letal-resesif ya Dua orang yang sama-sama membawa Sifat Sikl Selanemia Berarti heterozigot genotipnya S besar, S kecil disilangkan dengan sesamanya Masing-masing punya dua gamet S besar dan S kecil ya Kita masukkan ke dalam tabel Lalu kita akan peroleh 4 macam Genotip keturunannya S besar-S besar, S besar-S kecil, ada 2 dan S kecil-S kecil Nah S kecil-S kecil itu adalah penderitaan siklsel anemia dan menyebabkan letal atau kematian Jadi yang hidup itu adalah S besar-S besar dan S besar-S kecil 75% S besar-S besar itu normal, S besar-S kecil normal tetapi membawa sifat atau carrier Nah kemudian S kecil-S kecil adalah siklemia yang akan mengalami kematian Berikutnya yuk kita coba contoh soal tumbuhan hijau.
Tadi seperti kakak bilang, tumbuhan hijau tidak boleh albino. Tumbuhan hijau batang tinggi G besar G kecil H besar H kecil disilangkan dengan hijau batang pendek G besar G kecil H kecil H kecil. Induk yang pertama memiliki 4 macam gamet, yaitu G besar H besar G besar H kecil G kecil H besar dan G kecil H kecil. Induk yang satunya lagi gametnya ada 2, yaitu G besar H kecil dan G kecil H kecil. Nah itu kita masukkan ke dalam tabel lalu kita silangkan Yang G kecil-G kecil artinya tidak punya pigment hijau Jadi G kecil-G kecil itu albino ya Tumbuhan albino itu letal Artinya tumbuhan yang albino itu akan mati tidak bisa bertahan hidup lama Kita anggap dia mati jadi tidak kita hitung Kalau ditanya keturunannya yang hidup berarti Hanya hijau tinggi dan hijau pendek ya Yang punya G besar H besar itu hijau tinggi ada Yang Gnya besar dan Hnya kecil-kecil berarti hijau pendek Itu juga ada 3 Jadi perbandingan keturunannya adalah 3 banding 3 3 banding 3 atau bisa kita sederhanakan menjadi 1 banding 1 Ya seperti itu Selanjutnya kita akan bahas mengenai pautan seks ya Gen-gen pembawa sifat tertentu ada yang terpaut pada kromosom seks X atau Y Jadi ada yang terpaut X, ada yang terpaut Y Seperti ini Contoh yang terpaut X adalah hemofilia, buta warna, dan mata merah pada lalat.
Sementara yang terpaut Y, contohnya adalah hipertrikosis. Untuk hemofilia, buta warna, dan hipertrikosis akan dibahas di video Hereditas Manusia. Nah, kali ini kakak mau bahas mata merah pada lalat nih.
Jadi, mata lalat itu ada yang warnanya merah, ada yang warnanya putih. Nah, sifat berwarna merah itu dibawa oleh gen dominan yang terpaut oleh kromosom X. Kita coba kerjakan contoh soal berikut ini ya.
Seekor alat jantan mata merah disilangkan dengan betina mata putih. Jika gen pembawa warna mata pada lelah terpaut pada kromosom seks, dan warna merah dominan terhadap warna putih, tentukan rasio keturunan F2-nya. Nah, ini kita harus tahu dulu genotipnya masing-masing ya.
XM besar XM besar itu betina mata merah. XM besar XM kecil juga betina mata merah, tetapi heterozigot. XM kecil XM kecil itu betina mata putih.
XM besar Y jantan mata merah. XM kecil Y adalah jantan mata putih Nah sekarang kita silangkan yuk Yang disilangkan tadi katanya apa? Jantan mata merah XM besar Y Dengan betina mata putih Berarti yang XM kecil XM kecil Nah mereka berdua ini kita jadikan sebagai Parentalnya Parentalnya XM besar Y dengan XM kecil XM kecil Lalu kita tahu gametnya berarti ya Ada XM besar Y Oke Dan ada XM kecil. Masukkan ke dalam tabel, jadi kita akan memperoleh keturunannya adalah betina mata merah, merahnya heterozigot ya, dengan jantan mata putih. Nah, karena yang diminta adalah F2-nya, berarti F1 kita silangkan nih.
Yang jantan sama si betinanya kita silangkan. Sebagai parental yang kedua XM besar XM kecil dengan XM kecil Y Masing-masing punya 2 macam gamet Kita masukkan ke dalam tabel Lalu kita silangkan Akan ada 4 macam keturunannya Yaitu XM besar XM kecil Betina mata merah XM kecil XM kecil Betina mata putih XM besar Y jantan mata merah Dan XM kecil Y jantan mata putih Masing-masing rasionya 25% Seperti itu ya kira-kira Oke, selanjutnya kita akan bahas yang kelima yaitu gagal berpisah atau non-disjunction. Gagal berpisah adalah peristiwa gagalnya kromatid saudara atau sister kromatid untuk berpisah pada mitosis atau meiosis 2. Bisa juga disebabkan karena gagalnya kromosom homolog pada meiosis 1 berpisah menuju kutub yang berlawanan. Jadi, proses berpisahnya sister kromatid dan kromosom homolog itu terjadi pada saat anafase ya, jadi berarti ini adalah gagal berpisah ini disebabkan oleh abnormalitas pada saat anafase apa akibat dari non-disjunction ini?
jadi kalau terjadi non-disjunction ini nanti berarti sel anakan hasil pembelahan selnya misalkan gamet yang terbentuk itu nanti kromosomnya ada yang kekurangan ada yang kelebihan ada yang kelebihan satu namanya trisomi ada yang kurang satu namanya monosomi dan seterusnya atau ada juga yang langsung ploidinya yang berubah Jadi kalau misalkan seharusnya kita setiap individu itu jumlah kromosomnya adalah diploid ya, dua set kromosomnya jadi ada yang haploid, ada yang triploid gitu ya. Nah ini mekanismenya nih, mekanisme terjadinya non-disjunction. Kalau seharusnya kan pada saat anafase itu terbagi menjadi dua tuh, jumlah kromosomnya terbagi menjadi dua sama persis gitu ya. Jadi dua sel anak yang terbentuk tuh sama jumlah kromosomnya. Tapi kalau non-disjunction, jadinya nanti pembagiannya tidak rata.
Sel yang sebelah kiri itu jadi kebanyakan kan kromosomnya tuh kelihatan ya. Yang sebelah kanan itu kromosomnya kedikitan. Sehingga nanti sel gamet yang dihasilkan itu ada yang kelebihan 1, ada yang kekurangan 1. Nah, apa akibatnya pada fenotip manusia? Jadi kalau misalkan kelebihan 1, yang paling umum contohnya adalah sindrom Down. Trisomi pada kromosom nomor 21 Harusnya cuma 2, cuma sepasang Tapi dia trisomi bertiga Jumlah kromosom autosomnya ada 45 Kalau Turner itu dia justru kurang Monosomi pada kromosom seks Jadi harusnya XX malah jadi X0 Nah ini perempuan Tapi dia ciri seks sekundernya tidak berkembang dengan baik Dan orangnya biasanya Tinggi tubuhnya itu pendek dia Karena kekurangan kromosom itu tadi ya efeknya ya dan biasanya dia mandul nih kalau sindrom Turner nih ya perempuan mandul nah oh iya kemudian yang sindrom Down tadi kakak lupa bilang sindrom Down itu cirinya adalah wajahnya seperti ras mongoloid jadi wajahnya bisa disebut seribu wajah kadang-kadang dijuluki seribu wajah karena banyak yang mukanya sama seperti itu kemudian dia IQ-nya rendah biasanya ya ditambah juga organ-organ tubuhnya terutama jantung itu biasanya ada kelainan itu kalau Down kemudian ada juga sindrom Jacob sindrom Jacob itu terisomi pada kromosom seks juga tapi dia kelebihan Y jadi 44 autosom plus XYY itu sindrom Jacobs sindrom Jacobs itu cirinya adalah dia kalau secara Tinggi tubuh itu nggak ada masalah ya, dia biasa aja, tapi dia biasanya kriminal, antisosial, jadi sejenis psikopat gitu.
Kemudian ada sindrom patau, sindrom patau itu seperti yang digambar di bawah yang sebelah kiri ya. Sindrom patau itu dia terisomi pada kromosom nomor 13. Jadi biasanya dia bibirnya sumbing, nah terus kemudian ada juga ciri IQ-nya rendah, dan biasanya organ-organ tubuhnya banyak sekali yang terganggu. Bisa perempuan, bisa laki-laki ya.
Terus kemudian ada juga sindrom klinifalter, kalau klinifalter itu terisomi pada kromosom seks, jadi dia XXY, jadi harusnya XX aja atau XY aja, dia XXY. Jadinya apa jenis kelaminnya? Jenis kelaminnya laki-laki, tetapi ciri seks sekundernya tidak berkembang dengan baik, jadi dia hormon laki-lakinya itu kurang. dan biasanya ditumbuh kurus agak gemulai seperti itu ya kemudian sindrom Edward itu trisomi pada kromosom nomor 18 dengan ciri yang hampir mirip dengan sindrom patau nah itu ya jadi kelebihan satu saja atau kekurangan satu saja kromosom itu bisa berakibat fatal untuk manusia nah selanjutnya yang terakhir adalah mengenai determinasi seks determinasi seks ini adalah pembeda jenis kelamin pada setiap organisme Pada manusia dan drosophila sama-sama memakai sistem XX dan XY. Jadi kalau jantan XY, kalau betina XX.
Kalau belalang, jantannya itu kromosomnya, kromosom sexnya cuma 1, cuma X aja, X0. Kalau betinanya XX. Kemudian aves, kupu-kupu, dan ikan, jantannya ZZ, betina ZW.
Nah, kalau lebah dan semut sama rayap ya, mereka itu kan hidupnya berkoloni. Kalau kalian sering lihat yang semut baris-baris cari makanan, itu adalah semut-semut hasil partenogenesis. Jadi ofum-ofum yang tidak dibuahi, dia tumbuh menjadi individu yang haploid dan mandul. Kerjaannya, tugasnya adalah nyari makanan. Itu yang kita lihat pada semut, lebah, dan rayap yang berkoloni itu.
Sementara yang 2N yang diploid itu adalah ratunya. Jadi ratunya disimpan di dalam sarang, gak kemana-mana. Tugasnya adalah menghasilkan telur sebanyak-banyaknya. Seperti itu. Nah, itu determinasi seks berarti sudah selesai.
Oke adik-adik, itu tadi materi kita sudah selesai kita bahas semuanya Semoga bisa dipahami ya Semoga bisa membantu kalian memahami materi pewarisan sifat atau hereditas Selanjutnya kalian bisa simak video Hereditas Manusia Tetap semangat belajarnya, tetap belajar dari mana aja