📊

Analisis Kebijakan Moneter dan Inflasi

May 9, 2025

Catatan Kuliah: Analisis Kebijakan Moneter dan Inflasi oleh The Fed

1. Tantangan bagi The Fed

  • Cost Push Inflation: The Fed kesulitan mengatasi inflasi ini karena alat moneternya hanya berpengaruh pada agregate demand.
  • Monetary Tools: Suku bunga, QE, QT tidak efektif untuk menangani masalah supply.

2. FOMC Mei 2025

  • Suku bunga dipertahankan di level 425 hingga 450 basis point.
  • Analisis terkait dampak tarif Trump terhadap kebijakan moneter.

3. Data Soft dan Hard

a. Soft Data

  • Data kualitatif bersifat subjektif, mencerminkan persepsi dan ekspektasi. Contoh:
    • University of Michigan Consumer Sentiment Index: Mengukur optimisme konsumen.
      • Pada akhir 2024, indeks ini menurun ke level terendah sejak 2022.
    • ISM Manufacturing PMI: Indeks untuk mengukur aktivitas manufaktur.
      • Level di bawah 50 menandakan kontraksi.
      • April 2025: Angka PMI 48,7 menunjukkan pesimisme di sektor manufaktur.

b. Hard Data

  • Data kuantitatif objektif, mencerminkan realitas ekonomi. Contoh:
    • Consumer Price Index (CPI): Menunjukkan inflasi.
    • Producers Price Index (PPI): Menunjukkan biaya produksi.
    • Personal Consumption Expenditure (PCE): Menunjukkan pengeluaran konsumsi.
    • Unemployment Rate: Tingkat pengangguran tetap rendah di 4,2%.
    • GDP Growth: Pertumbuhan GDP tahunan 2% dengan proyeksi melambat ke 1,7%.

4. Analisis Soft dan Hard Data

  • Soft data menunjukkan potensi kenaikan inflasi dan kekhawatiran terhadap kebijakan tarif.
  • Hard data (inflasi, pengangguran, GDP) belum mencerminkan dampak dari tarif yang baru diterapkan.

5. Respons Jerome Powell

  • Mengakui ketidakpastian tinggi terkait arah perekonomian.
  • Menegaskan bahwa The Fed tidak memiliki alat untuk mengatasi masalah rantai pasokan.
  • Inflasi saat ini menunjukkan pergerakan stabil pada level rendah.

6. Jenis-Jenis Inflasi

a. Demand Pull Inflation

  • Inflasi akibat lonjakan permintaan.

b. Cost Push Inflation

  • Inflasi akibat kelangkaan supply, sulit ditangani oleh The Fed.

7. Kebijakan Tariff dan Perang Ekonomi

  • Tarif Resiprokal: Diterapkan oleh Trump, berpotensi menambah inflasi.
  • Optimisme tentang kemungkinan de-eskalasi tarif antara AS dan Tiongkok.

8. Kesimpulan

  • Soft data menunjukkan arah inflasi yang meningkat dan kekhawatiran ekonomi, sedangkan hard data belum mencerminkan situasi.
  • The Fed harus berfokus pada kebijakan moneternya sambil memperhatikan dampak dari kebijakan fiskal yang berlaku.