Studi tentang kristal besi Alpha (mp-bcc) menunjukkan bahwa puncak difraksi harus muncul pada sudut-sudut tertentu.
Dengan menggunakan rumus 2D sin teta = M, puncak seharusnya muncul pada sudut 31, 44, 56,8, 65,2, dan 74,1 derajat.
Ternyata, tidak semua puncak ini muncul, menimbulkan pertanyaan tentang kevalidan rumus atau faktor lain yang mempengaruhi intensitas.
Penyebab Perbedaan Intensitas
Faktor Struktur (Structure Factor - FHKL): Komponen dominan yang mempengaruhi intensitas difraksi.
Faktor Lorenz Polarization: Tergantung pada sudut teta, puncak difraksi cenderung lebih kuat pada sudut lebih rendah.
Multiplisitas: Jumlah bidang yang setara dalam kristal menentukan intensitas.
Faktor Absorpsi dan Faktor Suhu: Absorpsi sinar X oleh elemen dan pengaruh suhu terhadap difraksi.
Preferential Orientation: Orientasi kristal dalam struktur dapat mempengaruhi intensitas.
Struktur Kristal dan Difraksi
FCC (Face-Centered Cubic): Hanya puncak dengan semua indeks ganjil atau semua indeks genap yang muncul. Misalnya, 111, 200, 220.
BCC (Body-Centered Cubic): Hanya indeks tertentu yang muncul. Contoh, 110, 200 tidak muncul.
Keramik seperti NaCl (FCC): Intensitas bergantung pada perbedaan atom Na dan Cl, menghasilkan pola difraksi yang unik untuk semua ganjil atau semua genap.
Perhitungan Struktur Faktor
Rumus FHKL melibatkan penjumlahan eksponensial berdasarkan posisi atom dalam sel unit.
Koordinat atom dalam sel unit penting untuk menghitung FHKL.
Difraksi muncul atau tidak tergantung pada kombinasi indeks (H, K, L).
Contoh Perhitungan
FCC (NaCl): Menghitung intensitas berdasarkan Na dan Cl, intensitas tinggi pada semua genap.
BCC (Fe): Hanya indeks tertentu yang muncul dengan intensitas.
Kesimpulan
Struktur dan susunan atom dalam kristal sangat mempengaruhi pola difraksi.
Faktor struktur dan faktor-faktor lain seperti polarization dan multiplisitas memainkan peranan penting.
Pemahaman lebih dalam dapat diperoleh melalui latihan soal untuk menghitung dan memahami struktur faktor dalam berbagai jenis sel unit.