Transcript for:
Sejarah Masa Demokrasi Liberal di Indonesia

Intro Halo Sobat Edson, salam pintar. Jumpa lagi bersama saya, Kak Andi, tutor sejarah Edson.id. Kali ini kita akan membahas materi masa demokrasi liberal. Yuk simak bareng-bareng. Intro Intro Sobat Edson, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas materi tentang masa demokrasi liberal. Dimana masa demokrasi liberal sendiri berlangsung dari tahun 1950 dan berakhir pada tahun 19... Apa yang menjadi penanda masa demokrasi liberal diterapkan di Indonesia? Demokrasi liberal ditandai dengan adanya peristiwa pembubaran Republik Indonesia Serikat atau RIS. Sementara 1959 menjadi penanda berakhirnya masa demokrasi liberal dengan diterbitkannya dekret presiden oleh Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959. Dua peristiwa inilah yang menjadi penanda berawalnya dan berakhirnya masa demokrasi liberal. Sebelum kita membahas masa demokrasi liberal lebih jauh, Kita terlebih dahulu akan membahas tentang Republik Indonesia Serikat. Sebagaimana hasil kesepakatan dalam konferensi Meja Bundar disebutkan bahwa bentuk pemerintahan negara Indonesia adalah Republik Indonesia Serikat atau bentuk negara federal. RIS sendiri terbentuk sejak tanggal 27 Desember 1949. Jadi berdirinya RIS Ditandai dengan pananda tanganan konferensi meja bundar pada tanggal 27 Desember 1949. Dengan bentuk negara federal inilah yang mengakibatkan di dalam Republik Indonesia Serikat nantinya terdiri atas 7 negara bagian serta 9 daerah otonom. 7 negara bagian yang terdapat di dalam Republik Indonesia Serikat diantaranya adalah Negara Sumatera Timur Kemudian Negara Sumatera Selatan Kemudian Negara Pasundan Kemudian negara Jawa Timur. Kemudian negara Madura. Berikutnya negara Indonesia Timur. Serta Republik Indonesia. Inilah tujuh negara bagian yang terdapat di dalam Republik Indonesia Serikat. Berikutnya, terdapat sembilan daerah otonom di dalam Republik Indonesia Serikat. Apa saja daerah-daerah otonom yang terdapat di dalam Republik Indonesia Serikat? Di antaranya adalah wilayah Kalimantan Barat. Kemudian Kalimantan Tenggara, Kalimantan Timur, Dayak Besar, kemudian Banjar, kemudian Jawa Tengah. Kemudian Riau, Bangka, dan Belitung. Inilah sembilan daerah otonom yang terdapat di dalam Republik Indonesia Serikat. Siapa yang kemudian ditunjuk sebagai Presiden Riz? Yang diangkat sebagai Presiden Riz adalah Soekarno. Nah, jadi kita dapat lihat di sini. Presiden Riz adalah Soekarno. Sementara yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri adalah Muhammad Hatta. Jika Presiden Riz adalah Soekarno dan Perdana Menteri Riz adalah Hatta, siapakah yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia? Yang ditunjuk sebagai Presiden Republik Indonesia nantinya adalah... Mister A Saat. Nah, jadi Sobat Edson, jangan sampai salah. Presiden RIS adalah Soekarno, dan Presiden RI saat RI menjadi bagian dari RIS adalah Mister... Asaat. Sedangkan yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri RI adalah Susanto. Nantinya Susanto akan digantikan oleh Abdul Halim. Itulah dua orang tokoh yang pernah menjabat... sebagai Perdana Menteri RI saat Republik Indonesia berada di dalam Republik Indonesia Serikat. Lantas apa ciri-ciri yang kemudian tampak dalam RIS? Dalam RIS, konstitusi yang digunakan adalah konstitusi RIS. Jadi kita menyebutnya sebagai Konstitusi Republik Indonesia Serikat. Dalam perkembangannya, RIS tidak bertahan lama. Terima kasih. Dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan konferensi Meja Bundar, tetapi RIS kemudian dibubarkan 8 bulan setelah terbentuk. Tepatnya kapan? Tepatnya pada bulan Agustus 1950 bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Tanggal 17 Agustus 1950 menjadi penanda berakhirnya masa RIS. Lantas peristiwa apa yang menjadi latar belakang pembubaran RIS? Sebagaimana yang kita ketahui bahwa bentuk negara serikat pada dasarnya adalah keinginan dari Belanda. Kita tahu dalam diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan Belanda pada Februari 1946. Van Moek, perwakilan dari negeri Belanda, menginginkan agar Indonesia berbentuk serikat kemudian menjadi anggota persemakmuran negeri Belanda. Tetapi keinginan tersebut kemudian ditolak oleh pemerintah Indonesia. Lantas dalam perundingan-perundingan yang dilakukan antara Indonesia dengan Belanda pada masa mempertahankan kemerdekaan, sebagai contoh dalam Linggar Jati, disebutkan bahwa akan dibentuk negara Indonesia serikat. Kemudian dalam Renfield juga disebutkan bahwa Indonesia akan menjadi negara serikat. Dan dalam konferensi inter-Indonesia yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan BFO Disepakati bahwa bentuk negara Indonesia adalah negara serikat Dengan nama Republik Indonesia Serikat Oleh karena itulah dalam konferensi meja bundar Pengakuan kedaulatan yang dilakukan oleh Belanda atas Indonesia Adalah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat Nah tetapi dalam perjalanannya Tepatnya pada bulan April tahun 1950 Seorang tokoh yang bernama Muhammad Natsi mengajukan sebuah mosi dimana mosi ini kemudian dikenal sebagai mosi integral Nadsir apa yang dimaksud dengan mosi integral Nadsir ini? mosi integral Nadsir adalah sebuah mosi yang diajukan Muhammad Nadsir di depan Dewan Perwakilan Rakyat RIS ketika kemudian Nadsir menginginkan agar negara-negara bagian di dalam RIS bergabung ke dalam Republik Indonesia oke membentuk kembali sebuah negara kesatuan. Jadi latar belakang pembubaran RIS yang pertama disebabkan karena adanya mosi penyatuan atau mosi integral yang diajukan oleh Muhammad Nadsir. Selain adanya mosi integral Nadsir, berisi pernyataan Nadsir yang menginginkan agar Republik Indonesia Serikat bubar dengan cara menggabungkan negara-negara bagian di dalam RIS ke dalam Republik Indonesia. Faktor lain yang mempercepat pembubaran RIS adalah timbulnya gejolak-gejolak di daerah. Yaitu dengan terjadinya pemberontakan APRA, kemudian terjadinya pemberontakan yang dilakukan oleh Andi Aziz, serta pemberontakan Republik Maluku Selatan. Gejolak-gejolak yang terjadi di daerah ini mempercepat pembubaran risk. Di sini berarti kita dapat melihat bahwa faktor yang mengakibatkan dibubarkan risk setidaknya ada dua faktor utama. Inilah dua faktor utama yang menyebabkan terjadinya Pembubaran Republik Indonesia Serikat. Yaitu adanya mosi integral Natsir berisi pernyataan Natsir di depan Parlemen Republik Indonesia Serikat yang meminta agar negara-negara bagian di dalam RIS bergabung ke dalam Republik Indonesia serta terjadinya pemberontakan-pemberontakan. Baik APRA yang terjadi di Bandung, Republik Maluku Selatan yang terjadi di Maluku, serta pemberontakan Andi Aziz di Makassar, Sulawesi Selatan. Inilah faktor yang mempercepat pembubaran RIS. Dalam perkembangannya, ternyata ide Natsir dalam mosi integral Natsir didukung oleh banyak tokoh nasional Indonesia. Salah satunya adalah Soekarno. Soekarno jelas memberi dukungan kuat terhadap upaya penyatuan wilayah-wilayah di dalam RIS ke dalam Republik Indonesia. Kenapa? Karena bentuk negara yang dicita-citakan oleh banyak tokoh nasional Indonesia adalah negara kesatuan, bukan negara serikat. atau negara federal. Maka dalam perkembangannya, RIS akhirnya bubar pada tanggal 17 Agustus 1950 dan terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam perkembangannya, setelah pembubaran RIS, Republik Indonesia menggunakan suatu konsep demokrasi yang kemudian dikenal sebagai demokrasi liberal. Demokrasi liberal memiliki beberapa ciri-ciri Apa saja ciri-ciri yang kemudian tampak dalam demokrasi liberal? Yang pertama adalah penggunaan Undang-Undang Dasar Sementara 1950. Dalam masa demokrasi liberal, undang-undang yang digunakan bukanlah Undang-Undang Dasar 1945, melainkan Undang-Undang Dasar Sementara 1950. Sifatnya sementara, artinya akan diganti dengan Undang-Undang Dasar yang baru. Oleh karena itulah, nantinya dalam Dalam masa demokrasi liberal, pemilihan umum yang dilakukan pada tahun 1955 salah satunya bertujuan untuk memilih anggota Dewan Konstituante. Apa tujuan pemilihan anggota Dewan Konstituante? Tujuan pemilihan anggota Dewan Konstituante adalah untuk membuat, merancang undang-undang dasar yang baru. Jadi yang perlu digarisbawahi, pada masa demokrasi liberal undang-undang yang digunakan bukanlah undang-undang dasar 1945, melainkan undang-undang dasar. Dasar sementara 1950. Ciri yang berikutnya tampak adalah penggunaan konsep kabinet parlementer. Artinya apa? Artinya kabinet nantinya bertanggung jawab kepada parlement. Kabinet sendiri akan dipimpin oleh perdana menteri. Dalam masa demokrasi liberal, presiden nantinya akan menjadi kepala negara. Sedangkan kepala pemerintahan dijabat oleh Perdana Menteri Perdana Menteri dan jajaran menterinya akan bertanggung jawab kepada parlemen Yang saat itu bentuknya adalah sampai dengan tahun 1955 adalah DPR DPRS atau Dewan Perwakilan Rakyat Sementara. Kenapa ada kata sementaranya? Karena belum adanya pelaksanaan pemilu untuk memilih anggota DPR. Sehingga DPR yang terbentuk adalah DPRS. Ciri berikutnya yang tampak pada masa demokrasi liberal adalah terjadinya instabilitas politik. Instabilitas politik ini nantinya ditandai dengan seringnya kabinet jatuh bangun. Tercatat selama 9 tahun masa penerapan demokrasi liberal, terdapat 7 kabinet yang berbeda yang dipimpin oleh 6 orang. Perdana Menteri. Karena nanti satu orang Perdana Menteri menjabat dua kali yaitu Ali Sastro Amijoyo. Jadi bisa dilihat, bisa dibayangkan selama 9 tahun terdapat 7 kepala pemerintahan. Jadi kita bisa lihat bahwa instabilitas politik terjadi ketika kemudian partai-partai politik di dalam parlemen kerap menjatuhkan kabinet. Di sisi yang lain kita dapat melihat bahwa masa demokrasi liberal menunjukkan betapa kuatnya kekuatan parlemen pada masa itu. Jadi bisa dilihat bahwa mungkin sepanjang sejarah masa demokrasi liberal inilah masa di mana parlemen atau DPR memiliki kekuatan yang sangat kuat. Nah inilah beberapa ciri yang kemudian. dan tampak pada masa demokrasi liberal. Sebagaimana yang telah disampaikan bahwa pada masa demokrasi liberal, tercatat terdapat tujuh kabinet. Apa saja kabinet yang kemudian muncul pada masa demokrasi liberal? Di antara kabinet-kabinet yang kemudian muncul, yang pertama secara berurutan adalah kabinet yang dipimpin oleh Muhammad Nadsir. Yang kemudian berlangsung dari tahun 1950 sampai tahun 1951. Kemudian Kabinet Sukiman dari tahun 1951 sampai tahun 1952. Kemudian Kabinet Wilopo dari tahun 1952 sampai 1953. Berikutnya Kabinet Ali Sastro Amijoyo. Yang pertama berlangsung dari tahun 1953-1955. Kemudian kabinet Burhanuddin Harahab tahun 1955-1956. Kemudian kabinet Ali Sastro Amijoyo yang kedua. Tahun 1956-1957 dan Kabinet Juwanda yang juga kerap disebut sebagai Zaken Kabinet. Berlangsung dari tahun 1957-1959. Dari pemaparan periode waktunya, terlihat bahwa kabinet-kabinet umumnya hanya bertahan selama 1 tahun. Tercatat hanya ada 2 kabinet yang bertahan selama 2 tahun, yaitu kabinet Ali Sastro Amijoyo yang pertama, tahun 1953-55, serta Kabinet Juanda, yang kerap disebut sebagai zalkan kabinet dari tahun 1957-1959. Berarti dari periodisasi ini terlihat jelas bahwa pada masa demokrasi liberal terjadi instabilitas politik sebagai akibat kepentingan-kepentingan partai politik lebih diutamakan daripada kepentingan bangsa. Bagaimana Sobat Edson dapat dipahami? Demikian Sobat Edson, pembahasan materi masa demokrasi liberal di Indonesia. Semoga bermanfaat. Jumpa lagi di kesempatan pembahasan berikutnya bersama saya, Kak Andi, tutor sejarah Edson.id. Salam Pintar! Sekian sobat Edson untuk video pembelajaran hari ini. Sampai ketemu lagi di video belajar berikutnya. Jangan lupa aktifkan notifikasi untuk video terbaru kami ya. Sobat Edson juga bisa mengunjungi edson.id dan temukan ribuan video pembelajaran. Sampai jumpa sobat Edson. Salam Pintar! Terima kasih.