🌏

Teori Perdagangan Internasional

Sep 3, 2024

Teori Perdagangan Internasional

Teori Keunggulan Mutlak (Adam Smith)

  • Dikenalkan oleh Adam Smith pada tahun 1776.
  • Pertukaran terjadi antara dua negara bila masing-masing negara memiliki keunggulan dalam barang tertentu.
  • Keunggulan Mutlak: Negara dapat memproduksi barang lebih efisien dibandingkan negara lain.
  • Contoh:
    • Indonesia: 100 meter kain sutra/orang/bulan
    • Jepang: 40 meter kain sutra/orang/bulan
    • Produksi pesawat televisi:
      • Indonesia: 25 unit/orang/bulan
      • Jepang: 80 unit/orang/bulan
  • Rekomendasi:
    • Indonesia sebaiknya memproduksi kain sutra dan mengimpor pesawat televisi dari Jepang.
    • Jepang sebaiknya memproduksi pesawat televisi dan mengimpor kain sutra dari Indonesia.

Teori Keunggulan Komparatif (David Ricardo)

  • David Ricardo membantah teori Adam Smith.
  • Pertukaran tetap menguntungkan meskipun salah satu negara unggul dalam kedua barang.
  • Keunggulan Komparatif: Negara unggul lebih besar dalam satu barang dan memiliki kelemahan yang lebih kecil pada barang lain.
  • Contoh:
    • Thailand: keunggulan mutlak dalam kedua barang, tetapi lebih besar dalam pesawat televisi (150 unit).
    • Indonesia: kelemahan mutlak dalam kedua barang, tetapi kelemahan terkecil pada kain sutra.
    • Rekomendasi:
      • Thailand unggul dalam pesawat televisi.
      • Indonesia unggul dalam kain sutra.

Teori Keunggulan Komparatif (J.S. Mill)

  • Senada dengan teori David Ricardo.
  • Menolak beberapa asumsi Ricardo:
    1. Perdagangan internasional dapat dilakukan oleh lebih dari dua negara.
    2. Barang yang diperdagangkan lebih dari dua jenis.
    3. Kemampuan kerja berbeda antara individu.
    4. Perkembangan teknologi antara negara berbeda.

Kesimpulan

  • Teori-teori perdagangan internasional mendasari bagaimana negara berinteraksi dalam perdagangan.
  • Penting untuk memahami keunggulan mutlak dan komparatif dalam konteks global.