Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
🚍
Perbandingan Sistem Transportasi Indonesia dan Jerman
Sep 19, 2024
Catatan Kuliah Transportasi
Pengenalan
Pembicara: Arief Rianto, mahasiswa jurusan transportasi di TU Berlin, sudah tinggal di Jerman selama 6 tahun.
Diskusi tentang perbandingan transportasi di Indonesia dan Jerman.
Masalah Transportasi di Indonesia
Pejalan Kaki
:
Infrastruktur pejalan kaki sangat minim, takut untuk berjalan kaki karena mobil.
Trotoar sering digunakan untuk berdagang atau ditanami pohon, tidak optimal.
Pengguna Mobil Pribadi
:
Masyarakat di Indonesia terlalu dimanjakan dengan kemudahan memiliki mobil.
Biaya kepemilikan mobil rendah, parkir murah, BBM juga terjangkau.
Transportasi Umum
:
Hanya 20% penduduk Jakarta menggunakan transportasi umum, sisanya menggunakan kendaraan pribadi.
Angkot dan bus seperti Metro Mini dikelola oleh swasta, bukan pemerintah.
Perbandingan Jerman
Infrastruktur Transportasi
:
Jerman memiliki S-Bahn, U-Bahn, dan tram yang lebih terintegrasi dan nyaman.
Trotoar di Jerman rata dan nyaman untuk pejalan kaki.
Fasilitas untuk orang dengan disabilitas lebih diperhatikan.
Kebijakan dan Kontrol
:
Di Jerman, pemilik mobil harus memikirkan biaya dan asuransi, tidak ada subsidi untuk BBM.
Pajak untuk penggunaan jalan tol sudah termasuk dalam pajak pribadi.
Inovasi dan Praktik Baik
Transportasi Umum
:
Jerman memiliki sistem transportasi umum yang dapat diandalkan dan nyaman.
Ada sistem informasi digital untuk menghindari kemacetan.
Supir transportasi umum memiliki pelatihan dan gaji yang baik.
Kebijakan Ramah Lingkungan
:
Jerman memprioritaskan kebijakan yang ramah lingkungan dalam pengembangan transportasi.
Penggunaan sepeda didorong melalui penyediaan jalur sepeda dan tempat parkir sepeda yang aman.
Tantangan di Indonesia
Kebijakan Transportasi
:
Kebijakan seringkali tidak konsisten dan tidak sesuai dengan konteks lokal.
Sistem 3 in 1 dan ganjil genap tidak selalu efektif dan dapat dieksploitasi oleh calo.
Kesadaran Masyarakat
:
Diperlukan kesadaran yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mematuhi kebijakan transportasi.
Penutup
Arief menyarankan perlunya generasi muda yang terdidik di bidang transportasi untuk membawa perubahan positif di Indonesia.
Diharapkan ada inovasi dan kebijakan yang tepat dan sesuai untuk mengatasi masalah transportasi di Indonesia.
📄
Full transcript