Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
🚣♂️
Keberadaan Pasar Terapung Lok Baintan
Aug 6, 2024
Catatan Kuliah tentang Pasar Terapung Lok Baintan
Pengenalan
Alu, seorang penjual di pasar terapung, sudah berjualan selama puluhan tahun.
Menjual buah dan sayur dari kebun sendiri serta titipan dari tetangga.
Aktivitas Pagi
Berangkat pukul 5 pagi menuju sungai Martapura, Lok Baintan.
Perjalanan memakan waktu setengah jam.
Peraturan di Sungai
Tidak ada rambu lalu lintas, namun ada peraturan tak tertulis:
Perahu bermesin harus mengurangi kecepatan saat melintasi perahu kecil untuk mengurangi ombak.
Sewa Jukung
Sewa jukung dari dermaga terdekat berkisar Rp150.000 hingga Rp200.000.
Jika dari sungai Banjarmasin, sewanya bisa mencapai Rp400.000.
Disarankan datang pada Sabtu atau Minggu untuk suasana pasar yang lebih ramai.
Pengalaman di Pasar Terapung
Jarak antar perahu sangat rapat, seringkali perahu bergesekan.
Proses tawar-menawar adalah tradisi saat bertransaksi.
Kebiasaan menyebutkan kata jual dan beli mengacu pada akad dalam syariat Islam.
Tips: Harga barang lebih murah menjelang siang.
Contoh: Harganya Rp15.000 untuk 5 biji, bisa lebih murah mendekati jam 8 pagi.
Sejarah dan Perkembangan Pasar
Pasar terapung sudah ada sejak 400 tahun lalu.
Jumlah penjual semakin berkurang karena akses darat yang lebih baik.
Pemerintah setempat mendirikan Pasar Siring Tan sebagai upaya melestarikan tradisi.
Pasar Siring Tan
Jarak dari Lok Baintan sekitar 1 jam perjalanan.
Buka hanya pada hari Sabtu dan Minggu.
Para pedagang diberi subsidi Rp50.000 per hari untuk berdagang di sini.
Akses yang lebih mudah membuat pembeli lebih suka berbelanja di Pasar Siring Tan.
Wisata dan Pelestarian
Wisata susur sungai dikembangkan untuk menarik wisatawan.
Titik keberangkatan dari Menara Pandang, Siring Tendean, dan mengarah ke Lok Baintan.
Upaya pemerintah Kota Banjarmasin untuk melestarikan keberadaan pasar terapung sebagai kekayaan budaya Kalimantan Selatan.
Kesimpulan
Pasar terapung merupakan ikon wisata di Kalimantan Selatan.
Penting untuk melestarikan budaya agar generasi mendatang bisa menikmati dan belajar dari tradisi ini.
📄
Full transcript