Sejarah Desa Gebang di Cirebon

Sep 14, 2024

Sejarah Desa Gebang, Cirebon

Asal Usul Nama

  • Nama 'Gebang' berasal dari pohon yang banyak tumbuh di daerah tersebut.

Pangeran Wirasuta

  • Putra dari Pangeran Pasarian, Kesultanan Cirebon.
  • Menetap di pantai Laut Jawa bersama putranya, Pangeran Sutajaya Wiraupas.

Pangeran Sutajaya Wiraupas

  • Diperintahkan Sultan Cirebon membabad alas Roban yang angker.
  • Dibantu keris pusaka "Setan Kober" dan jin bernama Silorod.
  • Setelah sukses, diberi hadiah tanah yang kemudian dinamai Gebang.
  • Menjadikan tanah tersebut pusat penyebaran agama Islam.

Keraton Gebang

  • Didirikan oleh Pangeran Sutajaya, mampu menyaingi Kesultanan Cirebon.
  • Dirobohkan setelah Sultan Cirebon berkunjung akibat laporan Pangeran Kesumaputra.
  • Sejak saat itu, dilarang membangun keraton selain milik Kesultanan Cirebon.

Penemuan Arkeologi

  • Tahun 1989 ditemukan peninggalan seperti belangkonmas, keping perak, dan kuarsa.

Silsilah Keluarga Pangeran Sutajaya

  1. Pangeran Sutajaya Wiraupas
  2. Pangeran Sutajaya Seda Ingdemung
  3. Pangeran Sutajaya Nata Manggala
  4. Pangeran Sutajaya Tambak
  5. Pangeran Sutajaya Dalam Grogol
  6. Pangeran Sutajaya Dalam Kebon
  7. Pangeran Sutajaya Dalam Anom
  8. Pangeran Sutajaya Akhir Pasukan ala Seroban

Versi Alternatif Sejarah

  • Cirebon menghadapi ancaman dari pasukan ala Seroban.
  • Pangeran Sutajaya ditugaskan meredam pasukan tersebut.
  • Kelima panglimanya: Setan Kober, Mang Mandor, Mang Lorod, Mang Ramang, Kuncung Cili Kuda Puana, Mas Kumambang.

Eksistensi Masjid Kauman

  • Masjid Kauman atau Baitul Ghafur didirikan oleh Pangeran Wirasuta pada abad ke-14.
  • Terletak di Desa Gebang Udik, Cirebon.
  • Masjid didirikan bersamaan dengan Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Masjid Demak, dan satu di Banten.

Penyebaran Keturunan

  • Keturunan Pangeran Wirasuta tersebar hingga ke Papua dan bahkan internasional ke Cape Town, Afrika Selatan.
  • Terdapat komunitas Wirasuta dengan sekitar 200 individu di Cape Town.

Kesimpulan

  • Sejarah Gebang memiliki banyak versi.
  • Kompleksitas silsilah dan penyebaran keturunan membuat sejarah sulit dipastikan.