Transcript for:
Sekolah sebagai Sistem Sosial dan Organisasi

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Mudah-mudahan kabar baik dari semua pak siswa. Hari ini kita akan melanjutkan pengkajian mengenai sekolah sebagai sistem sosial untuk belajar. Yang dimaksud sistem sosial adalah sebagai sebuah organisasi yang tujuannya atau yang fungsinya untuk memfasilitasi supaya siswa bisa belajar. Baik kita awali kajian mengenai hari ini dengan melihat sebuah gambar yang ada di layar. Ini adalah murid SMK Putra Nusantara 4.5 yang melakukan kegiatan belajar. Walaupun kalau kita lihat dari sisi fasilitas, sangat terbatas SMK ini. Belakangnya tidak tertutup. Untuk atapnya dari plastik, demikian juga lantainya dari tanah, dan mejanya juga sangat sederhana. Di situ nampak di bagian depan para siswi, di bagian belakang para siswa, dan ada satu guru yang sedang membuka buku. Nah, saya ingin Anda memberikan tanggapan ya. Bagaimana tanggapan Anda tentang mengelola sekolah seperti gambar di samping? Andaikan saja atau posisikan Anda sebagai seorang guru yang sedang berdiri di depan kelas tersebut. Bagaimana Anda mencapai tujuan pembelajaran pada situasi dan kondisi semacam itu? Itu yang pertama. Nanti jawabannya dituliskan di spot. sportupi.edu di akun masing-masing pada bagian tugas. Yang kedua, bagaimana mengelola pembelajaran seperti itu? Apakah bercerama di situ atau ada simulasi atau ada praktik atau seperti apa gambarnya kalau situasi kondisinya semacam ini? Silahkan dua hal ini sekali lagi dimasukkan jawabannya dalam sportupi.edu di akunnya masing-masing pada bagian tugas. Ilustrasi gambar ini memberikan pemahaman atau ingin menggambarkan kepada Anda bahwasannya yang dilakukan guru, termasuk juga kalau ada kepala sekolah, termasuk juga kalau di situ ada terlibat komite sekolah atau siap pun, termasuk pengawas sekolah yang membimbing sekolah atau yang mendampingi kepala sekolah, itu orientasi kepada memberikan layanan pendidikan. bagi peserta didik yang ada di sekolah tersebut. Nah, dalam konteks itu, maka organisasi sekolah harus memposisikan organisasi tersebut sebagai pemberi layanan pembelajaran, supaya tujuan pendidikan di sekolah tersebut bisa tercapai. Nah, inilah yang akan kita bahas bagaimana kita memposisikan sekolah sebagai sebuah organisasi. yang disebut dengan sistem sosial. Baik kita bahas ya, apa maknanya sekolah sebagai organisasi itu. Maka sekolah sebagai organisasi mengacu pada bagaimana sekolah mengatur sumber daya, waktu, ruang, dan personel untuk memberikan efek maksimal pada pembelajaran siswa. Ini disampaikan oleh Jeba tahun 2017. Kalau kita melihat ilustrasi gambar di atasnya, bahwa tipe-tipe atau jenis-jenis sumber daya itu sangat banyak ya, bukan hanya waktu, ruang, dan personel saja, tetapi ada juga yang dalam bentuk fasilitas, ada juga material resources, ada juga equipment and tools, artinya sudah merinci surplus ini, financial resources, sumber daya keuangan. ataupun intensif berisosis lainnya. Tentu ini ilustrasi saja. Pada dasarnya organisasi memiliki banyak sumber daya. Jenisnya ya, yang dimaksud jenis sumber dayanya banyak. Kalau dalam kajian CEBA, itu hanya waktu, ruang, dan personel. Tetapi orientasinya sama semuanya juga untuk memberikan efek maksimal pada pembelajaran siswa. Nah yang pokok kita pahami di sini, Jadi sekolah sebagai organisasi itu mengatur sumber daya yang ada di organisasi supaya tujuan sektor organisasinya bisa tercapai. Tujuan organisasi sekolah yang utama adalah memberikan efek maksimal atau memaksimalkan layanan pembelajaran kepada siswa. Baik, terminologi lagi lain yang terkait dengan sekolah sebagai organisasi. Sekolah sebagai sebuah organisasi adalah tentang pengorganisasian aktual sumber daya. Nah, kalau tadi tentang bagaimana mengelola sumber daya, nah sekarang tentang pengorganisasian aktual sumber daya. peristiwa personel sekolah. Jadi tidak hanya dalam bentuk sumber daya, tetapi juga ada peristiwa. Peristiwa itu yang disebut dengan layanan belajar mengajar yang pokoknya ya. Ada peristiwa-peristiwa lain, baik itu yang terstruktur di dalam kurikulum maupun yang tidak terstruktur dalam kurikulum atau sebagai pendukungnya. Termasuk juga personel sekolah yang memberikan layanan. Ini bisa guru, Kependidik bisa juga non-guru atau tenaga kependidikan. Semua layanan ini tentu dikelola oleh sebuah organisasi. Ini yang disampaikan oleh Danielson 2018. Hal lain terkait dengan sekolah sebagai organisasi. Di sekolah orang yang berbeda diberi tubas dan tanggung jawab tentang hal yang sama. Misal sebagai guru, orang yang berbeda-beda adalah laki-laki, ada perempuan, ada si A, si B, si C, si D, dan lain-lain. Mereka orang yang berbeda tapi diberi tugas dan tanggung jawab yang sama sebagai guru. Nah ikatan guru ini ada dalam organisasi sekolah. Mereka juga diberi wawonan untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Artinya organisasi memberikan wawonan untuk melakukan tugas yang diberikan dan untuk merealisasikan tanggung jawab yang... diemban oleh masing-masing orang dalam organisasi. Yang kedua, koordinasi antar personel yang berbeda juga dipastikan terlaksana untuk mengatur kegiatan sekolah dengan baik. Artinya bahwasannya orang yang berbeda ini ketika melakukan tugas dan tanggung jawab yang sama tentu harus berkoordinasi atau harus dikoordinasikan oleh organisasi. Supaya antara satu orang dengan orang yang lainnya tidak melakukan hal yang sama di semua siswa. Misal antara kelas 1 dengan kelas 2, kelas 3 ada guru yang mengajar. Di SMK misalkan ada guru yang mengajar di kelas 10, 11, 12. Nah ketika mengajar di kelas 10, maka guru A itu tidak boleh mengajarkan materi yang sama dengan yang diajarkan. di kelas 11 atau kelas 12. Walaupun guru tersebut mengajar bidang studi atau mata pelajaran yang sama, tetapi harus menunjukkan gradasi sesuai dengan levelnya. Nah, supaya terjadi gradasi atau sesuai dengan target-target yang ditentukan, maka organisasi mengatur koordinasi di antara personel ini. Nanti ada bagian kurikulum yang harus mengelola Bagaimana koordinasi ini bisa berjalan dengan baik. Baik, selanjutnya ada tujuh hal yang perlu diidentifikasi dari sekolah sebagai organisasi. Yang pertama masalah struktur organisasi sekolah. Jadi karakteristik yang pertama ini bahwa dalam sebuah organisasi maka ada struktur organisasi. Nah struktur organisasi sekolah itu sebuah sistem yang Menjadikan orang-orang di dalam sekolah bisa melakukan aktivitasnya secara terarah supaya tujuan bisa tercapai. Tentu orang-orang yang ada di dalam struktur organisasi itu harus diberikan kejelasan atau organisasi harus memberikan kejelasan mengenai apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, apa sumber daya yang bisa digunakan. Nah kejelasan ini biasanya termuat di dalam... deskripsi kerja lalu hubungan dan tata cara kerja organisasi sekolah ketika guru bertugas melakukan tugasnya untuk melakukan pembelajaran, kemana hubungannya misalkan dengan wakil kepala sekolah bidang kulikulum misal dengan wakil kepala sekolah bidang sarana-prasarana hubungan-hubungan tersebut itu juga bagian yang harus diatasi atau dikelola dalam struktur organisasi atau hubungan tata cara kerja. Itu unsur yang pertama. Unsur yang kedua, tujuan sekolah. Tujuan sekolah itu ialah aspek atau suatu kondisi yang ingin dicapai oleh sekolah. Jadi, kalau dalam bahasa yang umum, apa yang akan dicapai oleh sekolah? Nah, ini yang akan menjadi tujuan sekolah. Tujuan inilah yang akan mendirect atau mengarahkan apa saja yang harus dilakukan sekolah. Bagaimana mereka mengalokasikan sumber daya supaya tujuan ini bisa tercapai. Nah ini dua unsur ini kita bisa lihat gambar ya, terutama untuk yang tujuan sekolah, bagaimana ilustrasi mengenai orang-orang itu semuanya bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, tidak tujuan masing-masing. Dan itulah yang dimaksud dengan organisasi itu memiliki tujuan bersama. Unsur yang ketiga adalah proses-proses organisasi sekolah. Proses-proses ini merupakan fungsi dari organisasi di mana aktivitas-aktivitas orang-orang yang ada di dalam struktur dikelola supaya bisa memberikan layanan. Jadi pada dasarnya ada layanan yang diberikan oleh organisasi sesuai dengan tahapan-tahapan fungsi-fungsi orang, peran-peran orang yang ada di dalam organisasi. Guru misalkan memberikan layanan proses belajar mengajar, melakukan proses pelatihan, pendampingan, termasuk juga bagaimana melakukan penilaian terhadap keberhasilan atau pencapaian prestasi atau tujuan pembelajaran. Nah ini proses-proses ini tidak hanya di guru, termasuk juga ada di tenaga perpustakaan sekolah, tenaga laboratorium, atau ya... teknisi yang menjaga di bengkel, kalau itu di SMK. Tentu semua proses ini terintegrasi, semuanya berperan, bertugas, memberikan layanan untuk mencapai tujuan sekolah. Unsur yang keempat adalah aspek-aspek birokrasi sekolah. Dalam konteks tersebut, maka organisasi memang tidak lepas dari bagaimana melakukan aspek birokrasi. Dalam arti ada pembagian-pembagian peran. Tidak bisa guru melakukan semuanya dari A sampai Z-nya. Ibarat pedagang, misalkan nasi goreng. Semua aspek, semua dilakukan mulai dari perencanaan sampai kepada menghitung keuntungan oleh dirinya sendiri. Termasuk melayani. Nah, dalam konteks sekolah tentu ada bagian-bagian sekolah yang memang diatur oleh organisasi untuk melakukan layanan-layanan atau tugas-tugas sesuai dengan strukturnya. Semuanya diorientasikan atau diolah semacam itu supaya tujuan sekolah bisa tercapai. Unsur yang kelima adalah profesional. Artinya orang-orang yang ada di sekolah. terutama pendidik yang memberikan layanan pokok pembelajaran, itu harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang disaratkan. Selain dari S1, misalkan guru-guru itu harus memiliki sertifikat sebagai pendidik profesional. Tujuannya adalah layanan bisa terjamin supaya proses organisasi untuk memberikan layanan ini bisa sesuai dengan standar dan tuntutan sebagaimana ada dalam peraturan perundang-undangan. Selain itu, memang secara profesi ada dasar keilmuan yang mengarahkan perilaku layanan itu. Karena itu kalau profesional yang tidak muncul dalam sebuah organisasi, maka akan memungkinkan munculnya penyimpangan layanan. Seharusnya dilakukan ABCD, dia melakukan XJJ. Penyimpangan layanan ini dasarnya karena memang dia tidak memiliki kemampuan secara keilmuan yang dipersyaratkan. Selanjutnya, unsur yang ke-6 adalah pertumbuhan atau growth. Pertumbuhan yang dimaksud adalah bahwasannya baik organisasi maupun peserta didik yang dilayani, itu harus sama-sama tumbuh berkembang. Kalau organisasi tumbuh berkembang menjadi organisasi yang semakin dewasa, sedangkan yang peserta didik atau pihak yang dilayani. tumbuh berkembang potensinya sehingga mencapai target kemampuan atau kompetensi yang dipersyaratkan atau yang ditetapkan. Dan yang terakhir, unsur yang ketujuh, pengawasan dan pengendalian. Tentu saja yang dimasuk dengan semua tahapan, semua pelaksanaan, semua tanggung jawab itu harus diawasi dan dikendalikan. Mengapa demikian? Pada dasarnya manusia memiliki Kiragaman, keunikan antara satu manusia dengan manusia yang lain, terutama dalam hal karakteristik perilaku. Bisa jadi orang yang satu akan bekerja dengan pengawasan yang kurang, yang satu lagi dia harus diawasi secara ketat baru bisa bekerja dengan baik dan berkualitas. Nah tentu hal semacam ini perlu menjadi perhatian bagi para pengawas dan pengendali organisasi. supaya orang-orang ini bisa bekerja dengan baik. Nah hal lain yang harus kita pahami dari sekolah sebagai organisasi, arti dari organisasi sekolah adalah organisasi berbagai jenis kegiatan sekolah. Artinya mengorganisasi berbagai jenis kegiatan sekolah, organisasi atau mengorganisasi sumber daya material sekolah, dan mengorganisasi personal sekolah. Ini yang pokoknya ya. Di luar itu ada pendukung-pendukung yang harus dikelola, seperti hubungan sekolah dengan masyarakat. Itu bagian penting, apalagi di SMP. Pengorganisasian ide dan prinsip ke dalam sistem sekolah yang mencakup membangun hubungan, menciptakan iklim yang kondusif untuk bekerja di sekolah, dan lain-lain. Nanti ada prinsip-prinsip, ide-ide bagaimana yang dimaksud dengan pengorganisasian ini. Nah pertanyaan yang saya sampaikan di dalam... di bawah gambar ilustrasi mengenai sistem sekolah, apakah sistem sekolah memproduksi anak secara massal atau berpotensi individu anak. Karena di situ sekolah mengelola tiga hal, jenis kegiatan sekolah, apakah jenis kegiatan ini massal. Satu, memiliki spesifikasi untuk setiap anak yang sesuai dengan potensinya. Yang kedua, apakah sumber daya materialnya diberikan untuk lukungan sesuai dengan kondisi anak atau masal. Dan yang ketiga, apakah personil sekolah diberikan tugas-tugas untuk mengelola sekolah, atau memberikan layanan secara individual atau secara masal. Ini kritik yang telah berkembang ya di abad terakhir ini, di abad 21 ini, tentang bagaimana pendidikan terhadap anak atau sistem pendidikan terhadap anak. Nah, tujuan organisasi sekolah, maksud dan tujuannya kita lihat ada tujuh. Kenapa sekolah ini mesti ada? Yang pertama, tujuan dasar sekolah adalah upaya memperbaiki masyarakat. Artinya, apa yang dilakukan sekolah harus terhubung dengan upaya perbaikan masyarakat. Jangan sampai anak sekolah, tapi justru perilakunya menjadi penyakit di masyarakat. Misal, sebelum anak sekolah, anak tidak mengenal merokok, tetapi setelah berkenalan dengan teman-temannya atau lingkungan sekolah, karena lingkungannya tidak dikontrol dan tidak dikendalikan, bisa jadi anak itu belajar merokoknya dengan teman-temannya pada saat sekolah. Nah, ini menunjukkan pengorganisasi sekolah tidak baik. Kenapa? Tidak mengelola upaya untuk memperbaiki masyarakat. Masyarakat yang dimasuk di situ adalah melalui pendidikan kepada peserta didik. Artinya, dengan pendidikan di sekolah, peserta didik memiliki perbaikan perilaku, perbaikan kemampuan untuk bisa memperbaiki masyarakat secara keseluruhan. Yang kedua, untuk memberikan bekal kehidupan yang efisien dan mempersiapkan mereka untuk belajar hidup secara bersama. Tidak hanya memberikan bekal dalam arti kompetensi, kemampuan untuk bekerja, mencari penghidupan, tetapi juga menjadi tujuan pendidikan di sekolah itu adalah menyiapkan anak-anak supaya hidup secara harmonis di masyarakat. Jangan sampai dengan sekolah itu dia malah senang untuk taburan, malah senang untuk konflik dengan orang lain. Hal ini tentu harus diorganisasi, kelola, supaya tujuannya mengarah kepada bukan saja kompetensi untuk bisa bekerja atau berwirausaha. tetapi juga harus kompeten untuk bisa hidup bersama secara harmonis. Yang ketiga, mendekatkan sekolah dengan masyarakat. Jangan sampai sekolah dengan masyarakat masing-masing berjalan dengan arahnya masing-masing, dan itu bermasalah. Artinya sekolah itu menjadi bagian dari masyarakat yang mensupport kebutuhan SDM-nya, kebutuhan sumber daya masyarakat untuk pembangunan masyarakat tersebut. Kalau di masyarakat tersebut pengembangan kehidupannya mengorientasikan kepada pertanian, maka pendidikan harus menyiapkan tenaga-tenaga pertanian yang sedang. Demikian juga kalau masyarakat itu berorientasi pada ekonomi kreatif, maka sekolah itu harus memberikan dukungan bagaimana menyiapkan SDM yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan ekonomi kreatif. Dan seterusnya, contoh lain masih sangat banyak. Yang keempat, mempersiapkan peserta didik sesuai minat dan kemampuannya. Artinya, peserta didik ini memang tidak dilayani secara massal, tetapi harus sesuai minat dan kemampuannya. Hal inilah nanti kalau di SMK khususnya pada pemilihan program studi atau keahlian. Itu akan mengambil mana siswa itu? Dasarnya adalah minat dan kemampuannya. yang diinginkan atau minat yang ada pada peserta didik atau kemampuan yang diinginkan oleh peserta didik untuk masa depannya. Lanjut tentang tujuan organisasi sekolah ini, yang kelima, membantu siswa mengembangkan mental pribadian. Kita melihat bahwa kompetensi itu bukan hanya ketampilan teknis untuk melakukan sesuatu, tetapi juga Menjadi bagian dari kompetensi itu adalah kemampuan dalam mental kepribadian dia. Dia tidak hanya bisa melakukan pekerjaan, tetapi sikap dia, pribadian dia, mental dia dalam bekerja juga menunjukkan kemampuan yang cukup bagus atau mencapai target minimal harus bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik. Yang keenam, meningkatkan kemampuan sikis siswa supaya dapat menjalani kehidupan secara lebih baik. Nah ini tidak terkait langsung dengan pekerjaan, tetapi kaitan dengan bagaimana dia melaksanakan peran sebagai diri, sebagai warga masyarakat, sebagai anggota keluarga. Itu dia harus punya sikis yang bagus. Kalau dia dari keluarga petani, pengusaha. Itu harus bisa memposisikan diri secara sesuai. Kalau orang dari keluarga menengah atau ke bawah, maka dia tidak minder dengan kemiskinannya. Tetapi dia memiliki mental yang kuat untuk berusaha, bekerja keras. Kalau dia dari keluarga menengah ke atas, maka dia sobo, tidak merendahkan orang lain. Hal semacam itu merupakan kemampuan sikap. yang harus dimiliki oleh siswa. Yang ketujuh, untuk melestarikan semua nilai-nilai kelompok, masyarakat maksudnya, disitu ada masyarakat, ada sub-masyarakat, ada masyarakat secara umum, ada sub-nya juga. Lalu keturunan dan budaya masyarakat. Tentu masalah keturunan, kita memahami bahwa manusia itu harus bereproduksi, melahirkan keturunan-keturunan. untuk dilestarikan supaya kehidupan di dunia itu terus berlangsung. Termasuk juga budaya-budaya masyarakat ini terus harus dipelihara, terutama budaya-budaya yang luhur sifatnya, yang bisa menjadikan manusia hidup harmonis, tidak hanya dengan manusia lagi, termasuk dengan alam. Baik, sekarang mengenai kebutuhan organisasi sekolah. Apa kebutuhannya? sebuah sekolah dikategorikan atau dijadikan sebagai sebuah organisasi. Pertama, untuk menjamin kelancaran fungsi sekolah. Karena fungsinya itu ada, maka ini harus berjalan lancar. Supaya fungsi sekolah ini lancar, maka sekolah harus dijadikan sebagai sebuah organisasi. Yang kedua, untuk menghindari pemanfaatan sumber daya yang kurang dan berlebihan dengan memastikan penggunaan sumber daya secara optimal dan bijaksana. Nah, guru. tentu ketika dia memberikan layanan harus direncanakan, diorganisasi sumber dayanya. Bahkan harus dikendalikan, diawasi oleh kepala sekolah. Nah, ada peran kepala sekolah, ada peran guru, itu adalah yang disebut dengan organisasi. Memanfaatkan kemampuan personel sekolah dengan sebaik-baiknya, karena jika mereka diberi tugas sesuai dengan bidang keahlian, minat, pengalamannya, kemungkinan besar mereka akan memberikan pekerjaan dengan kemampuan terbaiknya. Nah, ini kan bagian dari mengelola personel ya. Yang keempat, untuk menghemat waktu. Dalam arti, ini semisal ya, kalau pendidikan di SMP, di SMA, di SMK 3 tahun, itu betul-betul bisa dicapai dengan 3 tahun secara optimal. Tidak harus menjadi 4 tahun, atau bahkan 5 tahun. Itu yang dimaksud dengan menghemat waktu, meningkatkan kejelasan dan efisiensi kerja karena adanya kejelasan tugas yang harus dilakukan dan tanggung jawab. dalam organisasi ada proses pembagian tugas, pembagian peran, pemberian tanggung jawab dan ini akan menjelaskan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing baik, sekarang bagian prinsip, ada delapan prinsip organisasi sekolah pertama, minat individu anak-anak atau di situ peserta didik sangat unik, satu sama lainnya sehingga faktor ini harus diperhatikan Artinya layanannya memperhatikan karakteristik individu anak. Pengorganisasian anaknya dibuat sedemikian rupa sehingga setiap anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya. Nah artinya desain kurikulum, desain pengembangan potensi anak ini ada yang sifat umum, artinya semuanya sama, ada yang sifatnya juga memberikan kehususan pada anak-anak. Dan ini harus dikelola oleh sekolah. Kalau tidak dikelola oleh sekolah, maka minat dan potensi individu ini bisa jadi ada yang terabaikan atau bahkan tidak berkembang sama sekali. Hal yang lebih mengerikan dari itu adalah terjadi penyimpangan perilaku anak. Ini biasanya terjadi ketika anak memiliki potensi yang sangat baik, tetapi layanan pengembangan... Minat bakatnya tidak tersalurkan sehingga dia menjadi orang yang tidak sesuai dengan nilai norma yang ada di masyarakat. Yang kedua, kerjasama sekolah dengan masyarakat tidak akan pernah mengalami kemajuan sampai orang-orang dalam masyarakat memiliki sikap positif terhadap sekolah. Di sini pentingnya kekemasan sekolah untuk mempersuasi, menyampaikan informasi mengenai sekolah, apa yang dilakukan sekolah, apa yang dicapai sekolah. Termasuk barangkali apa tantangan-tantangan yang dihadapi sekolah. Sehingga masyarakat paham inilah yang dilakukan oleh sekolah, inilah yang diperlukan oleh sekolah. Intinya harus ada kerjasama tetapi kalau masyarakatnya belum memahami apa yang dilakukan oleh sekolah, apa yang dicapai oleh sekolah, dan apa kebutuhannya, kerjasama ini akan minim. Prinsip yang ketiga, organisasi harus fleksibel. Artinya sekolah harus fleksibel. Dan seimbang karena masyarakat selalu cenderung berubah dan kebutuhan manusia juga berubah seiring berjalannya waktu. Apalagi pada SMK ya, kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai anak untuk bisa merespon kehidupan di masa depan itu semakin hari, semakin kesini, semakin dinamis. Nah ini menunjukkan nanti pembekalan kemampuan bagi anak ini juga akan semakin dinamis di dasar statisnya. Kempat, prinsip keempat, komprehensif setiap aspek kegiatan harus komprehensif dan gambaran organisasi yang jelas harus disajikan, dalam arti bahwa apa yang dilakukan untuk membekali anak ini ini menyeluruh tidak parsial tidak hanya pada aspek kognitif saja tetapi juga aspek kognitif, psikomotor aspek sikap semuanya harus masuk dan organisasi harus bisa mengurahkan Bagaimana semua layanan ini bisa komprehensif. Yang kelima, utilitas. Prinsip utilitas yaitu pemanfaatan semua sumber daya yang mungkin membantu dalam mencapai tujuan. Sebagaimana dipahami, sekolah itu tidak memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan. Makanya kalau untuk lulusan SMPRAN nampak betul bahwa dia harus melakukan praktek kerja industri. Tentu industri-nya bukan milik sekolah. Ada beberapa sekolah yang punya bengkel, ada juga yang punya teaching factory, tetapi itu miniatur-miniaturnya saja. Yang realnya atau yang lebih nyatanya ada di industri nyatanya. Nah karena itu... Sumber daya-sumber daya baik yang ada di masyarakat umum maupun masyarakat secara khusus semacam di industri, itu mesti menjadi bagian yang bisa didahaya gunakan untuk kepentingan pencapaian kompetensi lulusan. Yang keenam, kemampuan beradaptasi, artinya dapat memudahkan aktivitas pengelola sekolah. Kekuatan kemampuan beradaptasi adalah kunci kesuksesan. Termasuk di situ ada kepala sekolah, guru, tenaga administrasi sekolah, tenaga laboratorium, tenaga perpustakaan, siswanya sendiri. Ini harus memiliki kemampuan beradaptasi. Terlebih di era perkembangan revolusi industri 4.0 ini semakin cepat perubahannya. Dengan kondisi yang cepat ini maka harus ada kemampuan. yang ke-7 akuntabilitas, analisis aktivitas tak memberikan hasil positif bagi organisasi. Artinya setiap orang dengan tugasnya yang ada dalam organisasi harus memiliki sistem tanggung jawab. Guru ketika dia melaksanakan tugasnya sebagai guru, bagaimana bentuk tanggung jawabannya? Apakah melalui penyampaian hasil pelayanan setiap hari, setiap minggu, setiap... Bulan misalkan kepada pimpinan atau kepada orang tua atau kepada peserta didik sendiri, kepada siswa, capaian-capaian mereka setiap hari, minggu, dan bulan. Nah ini bagian dari akuntabilitas. Kalau lah orang-orang yang memiliki tugas-tugas sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh organisasi, tidak memiliki sistem akuntabilitas, tentu layanan ini akan menjadi permasalahan. Yang kedelapan, yang terakhir, pertumbuhan profesional. Guru dan pekerja lainnya, kita sebut di Indonesia tidak mengenal pekerja lainnya kalau di sekolah itu ada pendidik dan tenaga kependidikan atau guru dan tenaga kependidikan harus diberikan fasilitas pelatihan yang tepat untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik. Jadi setiap orang yang berpartisipasi dalam struktur atau yang ada dalam struktur organisasi, itu harus memiliki kesempatan untuk dikembangkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas dan merespon permasalahan yang dihadapi. Kalau itu tidak terjadi, maka dia akan menjadi usang kemampuannya. Tidak profesional lagi. Kenapa demikian? Tantangannya terus berkembang, tuntutan masyarakat juga berkembang, tetapi kemampuan tidak berkembang. Nah, itu yang menyebabkan dia menjadi usang. Inilah delapan prinsip terkait dengan organisasi. Ada pun unsur-unsur sekolah sebagai organisasi, kita bisa lihat ada lima. Pertama, meningkatkan status profesional dalam mengajar, mengurangi kesenjangan di sekolah, merancang kurikulum abad ke-21, mempromosikan pengaturan pembelajaran fleksibel yang berfokus pada pertumbuhan, dan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan anak-anak atau peserta didik secara sesuai. Jangan sampai yang nomor 5 ini baru-baru ini saja ada sebelumnya, tidak ada sebelumnya adanya untuk anak-anak pendidikan luar biasa. Tentu sekarang ini tidak hanya untuk anak-anak di sekolah luar biasa, di SRI, di semua anak ini harus bisa diidentifikasi dan diupayakan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak ini. Baik tantangan. Organisasi sekolah ini apa saja? Yang pertama, masalah manajemen waktu. Waktunya terbatas, dalam arti secara keseluruhan misalkan 3 tahun, nanti di-breakdown lagi per tahun, di-breakdown lagi per semester, bulan, per minggu, dan per hari. Dalam rangkaian waktu ini memang harus dikelola bagaimana target-target organisasi bisa tercapai, bagaimana target-target pendidikan bisa terpenuhi. Yang kedua, menemukan sumber daya yang tepat. baik orang, baik itu material, baik itu dalam bentuk finansial, dan lain-lain. Cenderungan sekolah di kita, di Indonesia maksudnya, itu masalah finansial ada, masalah salur peras mata material juga ada, masalah SDM juga ada. Jadi sangat kompleks ini. Ini tantangan yang cukup besar di kita. Yang ketiga menyesuaikan kegiatan kelas, dalam arti layanan popo, layanan pembelajaran itu harus bisa diberikan layanan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungan yang menyertainya. Jangan sampai pemenuhan kebutuhan peserta didik mensyaratkan semua sumber daya lengkap dulu. Padahal sekolah itu memang memiliki keterbatasan. Tentu dengan keterbatasan yang ada, layanan tetap harus diberikan secara bertahap. Sumber dayanya dipenuhi, layanan juga terus ditingkatkan. Yang keempat, kemudahan komunikasi dengan orang tua. Jangan sampai orang tua ini di beberapa... kejadian AB terhadap apa yang dialami oleh anak di kelas, di sekolahnya. Karena mereka mempercayakan 100% pendidikannya kepada guru, kepada sekolah, sehingga mereka tidak mau lagi memikir apa yang harus dikerjasamakan antara pihak sekolah dengan pihak keluarga. Ini tantangan yang besar di Indonesia. Banyak sekali orang tua yang menganggap pendidikan itu sudah jadi tanggung jawab. Sekolah bukan tanggung jawab dirinya sebagai orang tua. Tentu ini perspektif yang kurang tepat, yang harus terus dibangun, dikembangkan, bahwa pendidikan anak ini tanggung jawab utamanya justru di orang tua. Nah, sekolah memfasilitasi pengembangan ini secara sinergis, berbagi peran di situ. Nomor lima, masalah kemajuan teknologi, ini juga terus berkembang. Bagaimana pengelolaan sekolah secara digital, pengembangan layanan pendidikan secara digital, ini kalau dalam konteks di Indonesia masih sangat jauh ya untuk bisa berkembang secara cepat. Sekolah-sekolah tertentu sudah berkembang dengan cepat layanan digitalnya, tetapi secara umum ini masih terus bertahap. Yang ketujuh, masalah pendanaan. Ini umum di sekolah-sekolah kita, banyak sekolah yang tidak memiliki dana yang cepat memadai. Delapan, masalah psikologi, masalah kenyamanan. Bagaimana orang-orang, siswa PTK bisa nyaman dalam situasi belajar mengajar atau dalam situasi organisasi sekolah. Lalu masalah kepemimpinan, ini juga terus menjadi isu. Campur tangan pemerintah atau pihak lain, dalam arti bagaimana siswa ini betul-betul bisa dioptimalkan kemampuannya. Kurangnya pengabdian antar guru. dalam arti guru tertentu memang hanya ingin bekerja mendapatkan penghasilan, bukan ingin mendidik. Nomor 12, kurangnya kerjasama antara orang tua. Nah ini juga sama, yang tadi parsial, dia hanya menitipkan saja kepada sekolah tanpa ada keinginan untuk bekerjasama. Kurangnya inisiatif dari pengelola sekolah sehingga sekolah ini tidak terlalu bagus. Baik itu bagian keseluruhan. Nah langkah selanjutnya pada perkulian kita dilaksanakan selama kurang lebih seminggu. Rabu hari ini Anda sekalian diminta menyimak video di channel Youtube. Ya ini yang sedang ada tonton ini ya. Outputnya mahasiswa dapat menjelaskan konsep organisasi sekolah. Nah mulai dari besok hari Kamis sampai dengan hari Selasa depan, melakukan refleksi tradakisi video. dalam bentuk membuat resumo isi video dengan menjawab tiga pertanyaan yang ada di layar ini, termasuk dua pertanyaan yang di awal tadi. Yang pertama, apakah sekolah, misalkan SMK, termasuk sebagai sebuah organisasi? Jelaskan, apa demikian? Apa saja manfaat yang akan didapatkan ketika sekolah sebagai sebuah organisasi? Yang ketiga, coba Anda berikan satu contoh penerapan dari dua prinsip organisasi sekolah pada jenis SMK. Tadi ada beberapa jenis prinsip. Nah, ambil dua prinsip, lalu berikan masing-masing satu contoh. Jawaban dikumpulkan di akun spot.up.edu masing-masing pada bagian tugas sesuai dengan tanggal yang tertera di atas. Jadi maksimalnya tanggal 5 bulan 3 2024 jamnya jam 12.00. Lebih dari itu maka sistem akan tertutup, tidak bisa menerima jawaban Anda. Baik demikian untuk pertemuan kita kali ini. Mudah-mudahan kita diberikan kemudahan untuk bisa memahami lebih mendalam mengenai materi ini. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.