Halo guys, perkenalkan saya Alvin Manoharim, masalah filosofi, saya dosen di UI. Semester ini saya mengajar tugas di jurusan Infokomunikasi, Fakultasimologi dan Fokus Sosial Budaya. Saya mengajar mata kuliah pendidikan dan kebenaran. Saya memberikan tugas...
Pada tugas yang dikhususkan untuk kelompok ini yaitu tentang urgensi pendidikan politik bagi warga negara atau urgensi pendidikan warga negara bagi mahasiswa. Jadi inti dari mata kuliah ini dan materi ini khususnya adalah... kita bagaimana seberapa penting dan juga seberapa hujan mahasiswa memperdalam dan memahami tentang pendidikan politik bagi luar negara.
Agar mahasiswa bisa memiliki pemahaman tentang pengetahuan keluarga negaraan, juga memahami tentang apa itu politik, agar tidak mengalami politikal-militaris atau pembunuhan secara politik, pembunuhan secara politik, dan juga tidak paham tentang politik. Ada pun politik yang diberikan kepada mahasiswa adalah politik kebangsaan, bukan politik partisan, dan bukan politik sekarian. Tapi bagaimana manusia memahami berpolitik yang cerdas, menjadi pemilih yang aktif, menjadi pemilih yang cerdas, dan juga memahami pemilih itu harus berdasarkan praktikon. Serta juga bagaimana tentang sustainability ke depan untuk menjuangkan negara yang cerdas dan transformatif, agar kemudian bisa memahami beragam problem perbangsaan dengan secara komprehensif dan juga menerapkan dalam kehidupan mereka selama pekerjaan nanti, dimanapun mereka mendapatkan kekerjaan. Terima kasih.
Fakultas Pelajar Seberapa penting sih pendidikan keluarga negaraan? Sebelumnya, apa itu pendidikan keluarga negaraan? Pendidikan keluarga negaraan adalah pendidikan yang memfokuskan untuk membentuk keluarga negara yang mengetahui dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang cerdas, berkarakter, terampil, dan sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang 1945. Pendidikan ini sudah ditanamkan sejak bangku sekolah dasar hingga jenjam perkuliahan dengan tujuan untuk membentuk warga negara yang mempunyai kesadaran bernegara, toleran, demokratis, beragama, serta berbudaya.
Selain itu, kita juga dituntut untuk berpikir secara kritis dalam menanggapi suatu hal. Apalagi pada era digital seperti saat ini. Kita dapat memperoleh informasi yang sangat banyak dari mana saja dan kapan saja.
Oleh karena itu, kita dituntut untuk dapat memilih dan memilah informasi yang kita dapatkan dengan cara berpikir kritis. Apakah berita itu benar atau cuma hoaks yang ditujukan untuk memecah belah atau menyerang pihak-pihak tertentu? Dalam pendidikan keluarga negaraan, kita juga diajarkan mengenai hak asasi manusia, bela negara, hak dan kewajiban warga negara, Pancasila, dan tidak akan jauh dengan yang namanya politik.
Seperti yang kita ketahui, masih banyak dari kita yang sangat anti dan apatis terhadap politik. Dan, Apakah hal ini wajar? Ya, tapi hal ini tidak bisa dibiarkan.
Fenomena ini biasa disebut dengan political apathism. Dampak dari political apathism atau apathisme terhadap politik adalah kita tidak akan pernah bisa memberikan kontribusi dan juga pemahaman kita tentang politik yang baik itu seperti apa dan juga kita hanya akan menjadi orang yang tidak pernah memahami. kebaikan dari politik itu sendiri. Memang politik adalah syarat dengan kepentingan, tapi kalau kita mau tahu dan juga mau belajar tentang politik dengan catatan adalah politik kebangsaan, kita akan mampu mewarnai dan juga memberikan kontribusi yang positif bagi kehidupan politik di Indonesia. Dampak dari political apotism adalah gagalnya sebuah penyelesaian masalah politik, sehingga kita terpaksa untuk menikmati kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan.
Solusinya adalah dengan memberikan kesadaran tentang politik yang sebenarnya, dan pentingnya partisipasi kita terhadap politik. Balik lagi ke awal, seberapa penting sih pendidikan keluarga negaraan? Jadi lebih tahu gimana sih perjuangan dulu pahlawan-pahlawan tuh. membentuk negara Indonesia ini seperti apa.
Jadi kan kalau misalnya kita gak tahu apa-apa tentang bagaimana kita berwarga negara, gak tahu bagaimana kita bersikap terkait dasar-dasar negara kita, kita mau di Indonesia, kita mau hidup di lingkungan kita, kita bakal tahu aturannya. Kita sebagai makhluk sosial itu kan bisa saling mengenal dengan yang lain, kita mengenal tanggung jawab, kita mengenal bagaimana. Bersosialisasi, berkotong doyong Itu yang paling saya ingat tentang materi kewarganegaraan itu sih Indonesia dapat menjadi negara maju dari sudut pandang warganegara Dan harus berarti apa warganegaranya adalah salah satu Politi, hukum, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, sains, dan teknologi, sekitar alam dan lingkungan. Seperti yang kita ketahui, pendidikan kewarganegaraan mempunyai tujuan untuk membentuk warganegara yang baik dan loyal terhadap negaranya. Kita dapat melihat negara maju yang ada di dunia, seperti Jepang, Jerman, Inggris, dan sampai negara yang mempunyai perkembangan yang sangat pesat, padahal mereka mempunyai wilayah dan sumber daya yang sangat minim, yaitu Singapura.
Mengapa negara-negara tersebut bisa sangat maju, padahal Indonesia sendiri mempunyai sumber daya yang lebih dari negara-negara maju lainnya? Hal ini tidak lepas dari budaya warganya yang menjaga sikap terhadap sesamanya maupun lingkungan. Dengan budaya kita yang masih suka buang sampah sembarangan, ini bukanlah tempat dengan sampah, kesadaran waduh, kondisi aliran waduh, tonggih, sampah rumah tangga, tidak patuh terhadap lalu lintas, Sampai intoleransi. Apakah kita masih bisa berharap negara kita bisa maju?