Edukasi dasar penelan ke-3, Pertambangan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sobat safety di seluruh penjuru tanah air Saya berdoa kita semuanya hari ini sehat selalu lalu dan senantiasa bisa menjalankan rutinitas keseharian kita dengan excellent. Obsesi kita kali ini saya akan memberikan pengenalan umum mengenai K3 pertambangan. Kalau bicaranya dengan tambang tentunya banyak ya di antara kita, rekan-rekan kita, putra-putri kita, atau sahabat kita yang ingin ketambang. Jangan lupa subscribe.
like and share untuk mendukung terus channel ini Baik, tambang kalau kita coba lihat ya secara umum tentunya banyak yang ingin tahu apa-apa saja sih yang ada di pertambangan. Kita akan lihat secara sekilas ya supaya kita bisa mendapatkan informasi yang cukup bisa jadi untuk memberikan gambaran kepada rekan kita, sahabat, kerabat, ataupun mungkin putra-putri kita. Nah di area tambang tentunya ada banyak macam tambang. Ada tambang batu bara, ada tambang mineral, tambang bawah tanah Nah kita secara umum saja sesuai dengan apa yang saya miliki dari pengalaman di lapangan Sudut pandang yang pertama kalau kaitannya dengan nambang tentunya kita tidak lepas dari regulasi Regulasi tentunya dari aspek kesehatan, keselamatan dan juga lingkungan Dari sudut pandang keselamatan undang-undangnya yang paling mendasar di tanah air yaitu Undang-Undang Nomor 1 tahun 70 yang kedua dari sudut pandang lingkungan yaitu Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 Sedangkan kaitannya pengawasan mengenai pertambangan mineral dan dapat buara ini di Permen ESDM nomor 26 tahun 2018 Nah, basic Safety-nya secara umum, ya kita ada di Kepmen 1827 tahun 2018 mengenai pelaksanaan kaedah teknik pertambangan yang baik. Di mana Kepmen ini dibuatkan detail petunjuk teknisnya termasuk bagaimana tentang Smkp di Cap Dirjen Minerba No. 185 tahun 2019 mengenai petunjuk teknis pelaksanaan keselamatan pertambangan dan pelaksanaan penilaian dan pelaporan SMKP Minerba.
Nah untuk menjalankan roda sistem berdasarkan pertambangan ini ada yang kita kenal dengan SMKP. Ada tujuh elemen di sana. Ada kebijakan di elemen satu, ada perencanaan di elemen dua, ada organisasi dan personel ini di elemen tiga. Ada implementasi di elemen empat. Ada pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut di elemen 5, ada dokumentasi di elemen 6, serta tinjuan manajemen dan peningkatan kinerja ini di elemen 7. Detailnya, panduannya ada di KPDD Minerba nomor 185 ini.
Nah, sistem manajemen keselamatan pertambangan secara garis besar ini dibagi menjadi dua, yaitu K3 dan KO, keselamatan operasi maksudnya. Fokusnya, Ketiga ini untuk menjegah, menghindari dan menjegah kecelakaan serta penyakit akibat kerja. Sedangkan KO ini fokusnya adalah menciptakan kegiatan operasional pertambangan yang aman dimana dalam menjalankan roda organisasi kepala teknik tambang ya selaku pemimpin tertinggi di lokasi tambang disupport oleh bagian K3 atau kesehatan dan keselamatan kerja dimana bagian K3 ini mempunyai tugas pokok yaitu Menyusun statistik kecelakaan, artinya apa? Mengumpulkan data kecelakaan dan juga kejadian berbahaya.
Yang kedua, selain mengumpulkan data statistik, bagian K3 juga mengumpulkan data area berbahaya atau berisiko tinggi yang memerlukan pengawasan khusus. Yang ketiga, memberikan penerangan dan petunjuk keselamatan. baik dari sisi pelatihan, contohnya ya buletin K3 atau edukasi-edukasi berbasis keselamatan agar setiap proses dapat dijalankan dengan aman.
Nah yang keempat yaitu membentuk dan melatih anggota tim penyelamat tambang atau yang kita kenal dengan emergency response team. Dan yang terakhir adalah melakukan evaluasi keselamatan dan kesehatan kerja. Inilah tugas pokok, meskipun hanya 5 tetapi ini menjadi ladang amal ya, kalau dilakukan dengan baik, ikhlas dan penuh komitmen.
Karena apa? Bisa memberikan energi positif untuk rekan-rekan selalu bekerja dengan aman, berdasarkan kaedah dan praktek pertambangan yang terbaik dalam mengelola operasional. Sementara, Di bagian keselamatan operasi, ini juga mempunyai tanggung jawab yang cukup luar biasa.
Tanggung jawab yang pertama yaitu mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pemerisaan, pemeliharaan sarana dan prasarana, instalasi serta peralatan pertambangan. Nah ini tentunya aset-aset ini harus dipastikan aman. Yang kedua, yaitu mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pengamanan instalasi contohnya instalasi kelistrikan yang ketiga yaitu mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pengujian dan penyelidikan terhadap kelayakan sarana dan prasarana yang keempat Mengumpulkan rekaman hasil kajian teknis keselamatan operasi pertambangan. Nah, kalau kita mau melakukan improvement dari regulasi yang ada, maka harus kuat analisa dan kajian teknisnya sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Yang kelima, yaitu mengumpulkan data kompetensi tenaga teknik. Kalau bicaranya hal ini, Ada peledakan, ya ada tenaga mekanis, sehingga harus dibekali kompetensi teknis untuk menunjang kelancaran operasional dalam kegiatan penambangan. Yang terakhir yaitu mengumpulkan rekaman jadwal pemeliharaan sarana, perasarana, dan juga melakukan analisa data. keselamatan operasi dan memberikan rekomendasi terbaik berdasarkan cara kerja yang efektif dari praktek terbaik selama melakukan pekerjaan Nah, kalau bicaranya pengelolaan kesehatan kerja ada beberapa fokus yang harus kita pahamin yang pertama adalah program kesehatan kerja yang kedua, hijin dan sanitasi Yang ketiga, pengelolaan ergonomi. Yang keempat, pengelolaan makanan, minuman, dan gisi.
Serta yang kelima yaitu diagnosa dan pemeriksaan penyakit akibat kerja. Tentunya aspek kesehatan ini diawali dari awal masuk harus di cross-check bagaimana medika check-up-nya. Bisa nggak memenuhi kriteria perusahaan yang ada? Tentunya merujuk dari parameter kesehatan yang sudah ditetapkan. Dan seluruh aspek ini, kelima poin ini, harus dilakukan tersistematis supaya terhindar dari penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan kerugian-kerugiannya.
Maka dari itu, untuk pengelolaan keselamatan kerja pertambangan, ada kurang lebih tujuh kunci pokok. yang harus menjadi acuan kita. Yang pertama, kaitannya dengan teori dasarnya safety, yaitu manajemen resiko. Yang kedua, mengenai program keselamatan.
kerja. Yang ketiga mengenai pendidikan dan pelatihan K3 untuk kompetensi rekan-rekan di lapangan. Yang keempat mengenai penyelidikan kecelakaan dan kejadian berbahaya.
Yang kelima Yang keenam adalah manajemen pengelolaan keadaan darurat serta yang terakhir adalah administrasi keselamatan. Ini secara umum berupa pelaporan dari data statistik yang kita laporkan selaku kewajiban kita kepada pemerintah. Dari sudut pandang lingkungan, ada beberapa fokus yang harus kita lakukan supaya terhindar dari gangguan kesehatan yang dapat menimbulkan dampak yang tidak baik pada kesehatan para pekerja tambang.
Antara lain, pengelolaan tebu, kebisingan, getaran, pencahayaan, kualitas udara, iklim kerja, termasuk pengendalian dan pengelolaan faktor biologi. Secara umum, kita... kenal dengan namanya pengukuran hiperkes atau hijin perusahaan keselamatan dan kesehatan kerja kenapa ini penting? salah satunya adalah untuk menciptakan lingkungan kerjanya benar-benar nyaman sehingga kita dapat meminimalkan paparan bahaya kesehatan yang dapat menimbulkan sakit kalau dialami terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Nah, dalam melaksanakan operasional di tambang, maka kepala teknik tambang disupport oleh pengawas operasional dan pengawas teknis. Pengawas operasional dan pengawas teknis ini harus memiliki kompetensi yang disyaratkan dalam peraturan perundangan. supaya apa dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan regulasi untuk mendapatkan kinerja safety yang semakin ekselen dari waktu ke waktu nah dalam hal komite keselamatan dalam SMKP maka Kepala Teknik Tambang harus mengadakan pertemuan rutin secara berkala, secara organisasi, di mana secara umum diketuai oleh Kepala Teknik Tambang, Sekretaris P2K3-nya adalah Kepala Divisi dari Departemen atau Divisi HSE. Anggutannya dari beberapa divisi operasional, safety representatif, ya kalau memiliki kontraktor berarti melibatkan kontraktor.
Pertemuan ini rutin tujuannya adalah untuk memastikan pemantauan dan implementasi keselamatan pertambangan yang menjadi tanggung jawab KTP untuk melaksanakan dan memastikan. peraturan dan perundangan K3 ini ditaatin bisa dilakukan secara reguler dan seluruh komponen organisasi beserta kontraktornya dalam operasional penambangan tentunya ini memiliki risiko yang sangat besar Sehingga kita harus memahami dampak-dampak kecelakaan yang bisa terjadi akibat kegiatan penambangan ini. Contoh kecelakaan antara lain yang cukup ekstrim, kelongsoran material, kebakaran alat, Tangan patah terkena ayunan arm kren Dimana kalau kita mengalami kecelakaan ini Pasti berdampak kerugian yang tidak terkira Baik cedera personil, kerusakan alat, stop operasi, fatal accident atau kematian Termasuk mungkin penutupan tambang secara ekstrim Meskipun sementara ataupun permanen Nah ini perlu pemahaman Dan pemikiran yang bijaksana bagaimana kita memiliki kesadaran keselamatan yang tinggi Sehingga bisa melakukan pekerjaan dengan prinsip K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan tersebut Secara umum kalau kita mau memasuki tambang maka harus ada izin dari kepala teknik tambang Harus memiliki ID khusus Kalau itu bicaranya sebagai tamu dan harus ada izin kepala teknik tambang, buktinya menggunakan air.
di ini, atau visitor card harus melakukan medical check up mengikuti pelatihan K3 dasar ya, contohnya safety induction dan juga pelatihan dasar K3 masuk pertambangan kalau yang ada hubungannya dengan pengoperasian alat maka harus memiliki surat izin atau otoritas khusus yang dikeluarkan oleh kepala teknik tambang oleh bagian yang ditunjuk untuk menjalankan pelatihan dan juga otoritas pengoperasian alat ini. Nah yang kedua kita juga harus tahu bahwasannya di tambang ini ada aturan khusus. Beberapa perusahaan tambang ternama di tanah air termasuk juga di kelas dunia karena pengalaman yang cukup banyak mengolah K3 dengan kecelakaan yang cukup ekstrim, maka ada yang memiliki istilahnya kita kenal dengan golden rules golden rules ini adalah aturan baku dimana didesain berdasarkan data dan fakta dari statistik kecelamatan yang tadi dipaparkan oleh bagian K3 ini tentunya menjadi perhatian dan wajib ditaati karena kalau tidak ditaati terbukti ya sudah banyak terjadi kasus kecelakaan fatal accident yang dapat merugikan kelangsungan operasional termasuk juga citra perusahaan untuk sanksinya ini tegas ya ada yang final warning ada pemutusan hubungan kerja ini semata-mata adalah untuk membina dan mendudik kita, jangan sampai melanggar, karena kalau sudah terjadi kecelakaan, reportnya luar biasa nah, dari sisi produksi maka tidak lepas ya, dari penggunaan peralatan-peralatan tambang yang canggih dari berbagai merek, nah tentunya Sebelum alat dioperasikan, ini ada regulasi yaitu wajib dilakukan komisioning atau pemeriksaan kelayakan oleh bagian yang kompeten, misalkan dari mekanik, bagian operasional training, dan juga bagian K3.
Bisa berupa alat angkat, eksavator, wheel loader, dan alat support lainnya sebagai penunjang keselamatan operasi. di area pertambangan ini menggunakan checklist parameter minimalnya setelah dinyatakan layak maka ditandai dengan stiker khusus untuk kelancaran produksi juga kita wajib memahami adanya jalan tambang sebagai penunjang utama dimana jalan tambang Ini harus didesain, dirawat supaya tidak menimbulkan kerusakan alat termasuk kecelakaan Desain yang aman, ini contoh sederhana Kalau simpang 4, sudutnya antara 70-90 derajat Hal ini untuk mengurangi risiko blind spot Di mana kalau mobil kecil tidak bisa melihat, maka dapat terlindas Jalan ini tentunya harus dibuat dengan parameter tertentu yang sudah disepakati ada yang membuat aturan namanya road handbook ada traffic management ini sebagai panduan kaedah awal bagaimana kita melakukan Desain jalan agar efektif, ekonomis, dan juga safe untuk operasional. Di tambang juga kita harus mengenali bahwasannya komponen aktivitas penunjang tambang ini cukup banyak tempat-tempat yang berisiko atau berbahaya. Antara lain di perpengkelan, di conveyor, di workshop, aktivitas peledakan, di pompa, di coal processing plant. Nah, untuk area-area ini beberapa perusahaan.
Memiliki pengendalian khusus yaitu surat izin khusus atau ID khusus dengan terlebih dahulu diberikan edukasi secara spesial untuk pekerja yang akan di sana dengan memaparkan bahaya-bahaya yang ada serta pengendalian keselamatan yang ditetapkan agar personel yang bekerja bisa terhindar dari kecelakaan. Nah, dari aspek kelancaran lalu lintas, maka tidak lupa pula wajib adanya rambu-rambu. Rambu-rambu ini Ini dibuat mengacu pada standar yang ada, baik mengenai rambu-rambu lalu lintas, tentang kode warna, ukuran, dan ini juga wajib dibatuhi. Rambu ini berfungsi sebagai alat bantu komunikasi untuk menyamakan persepsi dengan kode warnanya.
dari warna dasar merah, warna dasar biru, hijau, ataupun kuning. Tentunya ini didesain, dipasang di tempat yang strategis, fungsinya adalah untuk mencegah terjadi kecelakaan dan juga memberikan awareness di situ adanya bahaya, ada petunjuk khusus, ataupun juga larangan, atau informasi umum penunjuk arah. Tidak lupa pula, kalau kita memasuki area tertentu, di sana ditetapkan.
Alat pelindung diri apa yang diwajibkan? Karena apa? Alat pelindung diri ini berfungsi meminimalkan keparahan resiko. risiko dari paparan bahaya di tempat kerja kita di setiap pintu masuk lokasi kerja ya disiapkan rambu apa yang wajib kita pakai tentunya ini bukan asal asal nulis dan masang saja ini dari hasil assessment. Tentunya ini juga dibakukan dalam aturan khusus, kalau kita melanggar, maka ada konsekuensi atau sanksi tersendiri.
Hal ini berfungsi untuk menjaga komitmen dan juga kita tidak terpapar bahaya yang ekstrim dalam melakukan aktivitas pekerjaan kita. Tidak lupa pula, kalau kita berada dalam kendaraan dan alat bergerak, maka ada aturan khusus yaitu sabuk pengaman. Ini wajib dipakai oleh seluruh personil, baik driver ataupun penumpang.
Hal ini bertujuan meminimalkan resiko keparahan apabila kendaraan dan alat berat ini rebah atau terguling saat mengalami kecelakaan. Nah, untuk memastikan kepatuhan ini, maka dilakukan sidak. Tapi, kita tidak perlu mendebat, ini adalah alat bantu keselamatan. Jadi, kita wajib selalu memakainya di mana saja dan jangan melepaskan. sebelum roda kendaraan benar-benar berhenti berputar untuk berhenti.
Nah, ditambang juga kita juga harus tahu ya, karena lokasinya berisiko tinggi dari setiap pekerjaannya, maka ditetapkan beberapa larangan khusus supaya kita tidak terpapar bahaya yang cukup ekstrim. Antara lain, dilarang membawa minuman keras, dilarang mengkonsumsi narkoba, dilarang menggunakan handphone saat mengemudi, dilarang melakukan ancaman atau intimidasi, pencurian ataupun kriminal, ataupun juga larangan membawa aksesoris bahan peledak. Karena ini sangat berisiko sekali dan urusannya bisa panjang ya.
Selain itu, kita juga wajib memahami kewajiban-kewajiban pekerja tambang. Beberapa hal kewajiban pekerja tambang. Yang pertama, memperhatikan keselamatan diri dan orang lain. Yang kedua, melakukan dan melaksanakan instruksi yang diberikan demi keselamatan dan kesehatan diri sendiri serta orang lain.
Yang ketiga, menggunakan alat keselamatan dan pelindung diri dengan benar. Yang keempat, melaporkan keatasan apabila ada keadaan yang menurutnya dapat menimbulkan bahaya. Yang kelima, melaporkan setiap kecelakaan yang ditimbulkan oleh pekerjaan atau yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
Nah selain itu juga secara basically atau secara mendasar kita juga harus mengenali sumber-sumber bahaya yang ada di lokasi tambang. Secara umum ada 6. yaitu dari sumber man atau orang atau perilakunya. Yang kedua adalah cara kerja. Yang ketiga adalah material atau bahan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Yang keempat bersumber dari mesin, yaitu peralatan yang mekanis, bergerak, berputar, tentunya ini bisa menimbulkan cedera. Dari lingkungan tentunya juga bisa berkontribusi, lingkungan yang tidak aman, termasuk juga E. yaitu sumber energi energi cukup banyak jenisnya Tetapi kita harus kenali dan kita kendalikan melalui mekanisme isolasi, pelatihan yang cukup, dan pengendalian teknis yang memadai agar tidak menimbulkan kecelakaan.
Untuk jenis-jenis bahaya, ada bahaya fisika, kimia, biologi, psikologi, ataupun juga ergonomi. Nah sumber-sumber bahaya ini tentunya erat ya, selalu berada di sekitar kita. Kepala itu.
dengan baik, lakukan pengendalian dan juga persiapan untuk mengantisipasi dari jenis-jenis bahaya agar kita terhindar dari paparan bahaya yang sewaktu-waktu bisa mengintai keselamatan kita nah berikutnya kita juga harus memahami aspek kesehatan kerja dan ergonomi Aspek kesehatan kerja, maka perusahaan wajib melakukan MCU terhadap karyawannya di awal masuk kerja termasuk periodik, kurang lebihnya setahun satu kali. Kita juga harus melakukan survei. Ergonomi menyiapkan juga peralatan untuk menunjang ergonomi guna mencegah gangguan cedera tulang belakang yang mungkin bisa menimbulkan cacat pada organ tubuh kita seperti skoliosis.
kifosis ataupun lordosis tidak lupa pula untuk aspek ini kita harus menyiapkan ergonomi dan kesehatan kerja terhadap karyawan agar bisa melakukan pengendalian terbaik dan juga menjaga paparan bahaya kesehatan. Kalau kita lihat, ini sifatnya bukan hanya 1-2 tahun terpapar, bisa terpapar selama belasan tahun ataupun juga puluhan tahun. Nah berikut ini kita juga harus memahami beberapa contoh pekerjaan kritis di tampeng dan pendukungnya yang harus kita tahu.
Nah pekerjaan kritis di ketinggian contohnya membangun workshop ataupun bengkel alat. berat memperbaiki bumi eksalvator resikonya terjatuh ketinggian bisa juga tersambar petir apabila kondisinya musim penghujan dan juga rawan terjadinya petir maka kita harus harus mengendalikannya dengan membuat prosedur, termasuk juga CSI untuk pekerjaan spesifik ataupun belum ada panduan atau SOP-nya, melakukan pengawasan yang ketat, memastikan personil yang kompeten untuk menjalankan diberikan pelatihan yang sesuai, baik itu pelatihan K3, kepengawasan, ataupun pelatihan teknis dan juga legal untuk menunjang tugas pekerjaan kita. Dari sisi administrasi kita juga harus menyiapkan work permit atau surat izin bekerja supaya bisa direncanakan dengan baik sesuai dengan regulasi yang berlaku di tempat kerja kita. Tentunya tidak lupa ya mengacu dari regulasi yang ada. Pekerjaan kritis berikutnya yaitu melakukan peledakan atau yang kita kenal dengan blasting.
Aktivitas yang berisiko yaitu peledakan di dekat perkampungan warga atau peledakan berisiko misalnya. bahkan di tengah-tengah rencana peledakan ada alat rusak yang tidak bisa dipindah. Sehingga hal ini dapat menimbulkan lentingan batu atau flying rock yang kita kenal secara umum.
kerusakan rumah warga, akibat getaran yang dapat menimbulkan retakan. Nah, ini kita kendalikan dengan membuat SOP peledakan, melakukan pengukuran getaran, jarak aman minimal 500 meter, jarak amannya minimal 500 meter, dengan orang 300 meter untuk alat, serta adanya petugas khusus yang dinamakan dengan road blocker. Pekerjaan kritis yang lain berikutnya yaitu pekerjaan di ruang terbatas. Ini sebagai pekerjaan penunjang ya, contoh ngelas di dalam tanki fuel, perbaikan pelampung di area tanki penyimpanan bahan bakar atau main tank. Ini dapat menimbulkan risiko keracunan gas berbahaya termasuk juga kekurangan oksigen ya.
Bisa juga menimbulkan ledakan atau bahaya kepakaran. Sehingga kita harus atur dengan prosedur, bekerja di ruang terbatas, mengurus work permit, melakukan pengawasan, dan juga perencanaan keadaan darurat. Bagaimana dari aspek kepakaran, potensi ledakan, sehingga dapat dipersiapkan dengan baik termasuk aspek isolasi sumber energinya.
Pekerjaan kritis yang lain yaitu land clearing. Aktivitas land clearing antara lain memotong kayu dan juga merobohkan pohon. Hal ini bisa menimbulkan resiko tertimpa pohon ataupun juga dosennya terguling karena secara umum ini berada di ketinggian. Sehingga kita harus atur spesifikasi alatnya khusus tentang dosernya sendiri Harus ada commissioning dan ada persyaratan teknis yang ditetapkan Kompetensi operator harus didesain untuk pekerjaan ini termasuk prosedur melakukan lane clearing ini dan juga GSA-nya ditetapkan untuk kondisi yang bisa berubah dari aspek lingkungan, kompetensi personil atau tugas-tugas berisiko yang lainnya. Kita juga harus mengenali pekerjaan kritis berada di area slope.
Secara umum ini ada beberapa pekerjaan ya, loading material OP atau overburden, batubara ataupun juga perbaikan. alat di area tersebut hal ini bisa menyebabkan personil ataupun alat kelongsoran material termasuk juga tebingnya yang runtuh maka kita harus kendalikan dengan desain geotek buat prosedur khusus termasuk juga assessment saat bekerja di area ini lakukan pengawasan khusus dan juga lakukan monitoring pergerakan tanah apabila Berisiko tinggi baik menggunakan prisma ataupun juga dengan radar atau alat bantu yang lainnya. Bekerja di dekat air juga salah satu aktivitas berisiko tinggi. Ada servis pompa, mengoperasikan pompa, melakukan pengakuran sehingga dapat menimbulkan potensi personil tenggelam. Kelongsoran material dari tebing Nah ini kita juga harus atur ya Bagaimana pengendalian dari sisi prosedurnya Pelaporan ke tim emergensi Alat pelindung diri ya terkhusus pelampung Kemudian Kemudian alat pencegah pencemaran, radio komunikasi, termasuk pelatihan personil yang bekerja di lokasi tersebut.
Tapi di sini ya, jangan sampai mempekerjakan hanya satu personil saja. Jika terjadi keadaan darurat, maka kita akan kerepotan meminta bantuan darurat dan melakukan pertolongannya. Karena secara umum lokasi di Pompak ini... tempatnya remote atau terbatas dan tempatnya jauh dari keramaian aktivitas tambang nah aktivitas yang lain Dumping material ini sebagai salah satu aktivitas ya selain loading di front atau di area di dekat teping yang tadi kita bahas. Nah pekerjaan ini antara lain bekerja dumping di ketinggian, dumping di dekat ataupun di atas air.
Ini berisiko alat jatuh tenggelam yang mungkin tidak bisa diambil, disposalnya longsor. atau ini kita kendalikan dengan melakukan asesmen terlebih dahulu. Buat juga SOP-nya untuk pekerjaan berisiko tinggi ini, lakukan pengawasan intensif, siapkan peralatan-peralatan pendukung seperti dumping limiter, penerangan, laser pointer, untuk mengukur jarak, serta pastikan kemampuan. kelayakan disposal dengan melakukan commissioning dengan melibatkan personel yang kompeten seperti geotek teman-teman di operasional dan engineer yang sudah ditunjuk Nah, untuk pekerjaan pengangkatan, salah satu juga aspek yang kritis, contohnya mengangkat vessel, mengangkat kontainer, komponen alat berat saat overhaul, ini bisa menimbulkan resiko.
Risiko kren yang robo selingnya putus sehingga menimpa personil. Maka harus diatur bagaimana pengendalian komisioning dari alat angkatnya. Perencanaan pengangkatan dengan membuat lifting plan, kompetensi personil.
dengan si operator dan juga rikernya, termasuk pengawasan melekat untuk pekerjaan pengangkatan beban ini. Dari aspek kelistrikan, ada beberapa pekerjaan sederhana tetapi risikonya tinggi. Contohnya, instalasi kelistrikan, servis pelalatan listrik.
Pekerjaan ini dapat menimbulkan tersengat arus listrik, termasuk juga kepakaran karena kurs rating listrik. Maka kita harus kendalikan. dibuktikan selain dengan prosedur kompetensi personil berupa kompetensi teknis IK3 listrik dibuktikan dengan kemper kelistrikan harus desain ya untuk instalasi dengan desain khusus dan wire diagram sesuai dengan kompetensi personil termasuk juga memberikan pelatihan khusus pendukungnya seperti first aid, GSA termasuk juga bekerja di ketinggian Pengoperasian alat juga menjadi pekerjaan rutin yang selalu dilakukan dari waktu ke waktu selama 24 jam. Seperti mengoperasikan alat berat, mengoperasikan mobil sarana, dan ini bisa menimbulkan risiko.
menabrak alat lain, terlindas alat berat termasuk juga operatornya yang mengantuk maka harus dikendalikan dengan prosedur pengawasannya melekat pengaturan fatigue management serta aturan-aturan untuk keselamatan pengoperasian alat yang dituangkan dalam metode pelatihan berupa metode teknik operasi dan juga aspek safety secara mendasar kaitannya dengan keselamatan operasi alat. Dari aspek isolasi dan lockout untuk perbaikan alat ini juga menjadi pekerjaan yang cukup tinggi risikonya. Sebagai contoh memperbaiki eksavator, memperbaiki data. yang rusak di jalan ini bisa menyebabkan personil tersembur air radiator, mesinnya dihidupkan oleh orang lain sehingga terjadi jam ataupun jarinya cedera yang beberapa kasus diantaranya jarinya hampir putus maka kita harus kendalikan dengan SOP-nya pelatihan isolasi dan lockout CSA serta komunikasi antar tim kerja yang memadai Demikian, ya, paparan singkat terkait dengan aspek pengenalan K3 pertambangan. Mudah-mudahan informasi ini bisa menjadi pengantar yang baik untuk rekan-rekan yang ingin belajar tentang dasar-dasar K3 tambang.
dan juga belajar pengetahuan umum kaitannya dengan resiko bekerja di area tambang mari berbagi sampaikan kepada rekan-rekan sahabat dan kerabat yang memerlukan sehingga bisa berbagi manfaat dan menambah amal kebaikan kita semuanya akhir kalam Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh