Sejarah Kata 'Minggu' dan Penjajahan Portugis

Aug 27, 2024

Sejarah Kata 'Minggu' dan Penjajahan Portugis di Nusantara

Asal Usul Kata 'Minggu'

  • Kata 'Minggu' berasal dari serapan bahasa Portugis 'domingo', yang berarti 'hari Tuhan'.
  • Di Melayu awal dieja 'dominggu', dan menjadi 'Minggu' pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20.

Pengaruh Bahasa Portugis

  • Banyak kosakata Indonesia yang diserap dari bahasa Portugis.
  • Hal ini dipengaruhi oleh sejarah penjajahan Portugis di Nusantara selama sekitar seabad.

Alasan Ekspedisi Portugis

  • Geografis Eropa yang menyebabkan kebutuhan daging dan rempah yang awet.
  • Rempah-rempah penting sebagai bahan obat dan parfum.
  • Raja Portugis Manuel I memerintahkan Vasco da Gama mencari rempah di Asia Timur.
  • Misi Gold, Glory, and Gospel (Kekayaan, Kejayaan, dan Penyebaran Agama).

Perjalanan Ekspedisi Portugis

  • Vasco da Gama mencapai Kalikut dan Goa, India (1498), mendirikan markas dagang.
  • Alfonso de Albuquerque menyerang dan menguasai Kesultanan Malaka (1511).
  • Portugis tiba di Indonesia Timur (1512) dan bekerja sama dengan Kesultanan Ternate.

Perlawanan terhadap Portugis

  • Pemberontakan suku Jawa di Malaka (1515) oleh Pati Kadir.
  • Serangan Pati Unus dari Kerajaan Demak ke Malaka (1512), gagal.
  • Usaha kedua Pati Unus (1521) juga gagal.

Ekspansi Portugis di Nusantara

  • Portugis tiba dan membuat perjanjian dengan Kerajaan Pajajaran (1522).
  • Pertempuran Sunda Kelapa (1527) dengan Fatahilah, mengubah nama menjadi Jayakarta.

Akhir Kekuasaan Portugis

  • Kekalahan di Maluku dari VOC (1605) dan Malaka (1641).

Pengaruh Portugis di Indonesia

  1. Agama: Penyebaran Kristen Katolik di Maluku.
    • Nama-nama masyarakat Ambon mirip dengan nama Portugis.
  2. Kesenian: Musik roncong atau fado diperkenalkan.
  3. Bahasa: Banyak kosakata Portugis diserap ke bahasa Indonesia.
    • Misalnya: sepatu ('sapato'), Minggu, sabun.

Kesimpulan

  • Penjajahan Portugis membawa pengaruh dalam agama, kesenian, dan bahasa di Indonesia.
  • Akan ada episode selanjutnya mengenai penjajahan bangsa lain.