Transcript for:
Sejarah Kata 'Minggu' dan Penjajahan Portugis

teman hisoria hari ini kan hari Minggu nih kira-kira pada tahu enggak sih Dari mana kata Minggu berasal ternyata kata minggu merupakan kata serapan dari bahasa Portugis yaitu domingo yang berarti hari Tuhan kita di bahasa Melayu awal dieja sebagai dominggu dan baru sekitar abad ke-19 dan awal abad ke-20 dieja sebagai Minggu ternyata masih banyak banget kosakata di bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari B Portugis dan sebenarnya ini wajar banget karena menurut sejarah bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang berhasil menjajah wilayah nusantara cukup lama juga loh sekitar seabad nah kira-kira gimana sih penjajahan Portugis atas wilayah nusantara langsung kita bahas diingerti sejarah [Musik] Secara geografis Benua Eropa memiliki musim dingin makanya orang-orang di sana enggak bisa memelihara hewan ternak mereka pada musim dingin tersebut dan mau enggak mau mereka harus menyembelih hewan ternak mereka untuk dijadikan daging beku supaya awet mereka memanfaatkan garam dan juga rempah-rempah selama masa penyimpanan rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku obat dan parfum maka makanya rempah-rempah itu menjadi barang yang sangat penting dan mahal di Eropa waktu Raja Portugis pada masa itu yaitu Manuel 1 tahu kalau di wilayah Asia Timur ada tanah yang kayak akan rempah ia langsung nyuruh Vasco dagama seorang pelaut andal untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudra dengan tujuan yang jelaslah untuk mencari rempah-rempah yang waktu itu merupakan barang mahal di Eropa selain itu mereka juga membawa misi Gold Glory and Gospel atau kayaan kejayaan dan menyebarkan agama sesuai dengan perjanjian Thor De Silas pada tanggal 7 Juni 1494 Antara Dua kerajaan Katolik yaitu Portugis dan Spanyol Vasco daagama bersama pasukannya akhirnya berangkat melalui kawasan Afrika Selatan dan sempat singgah juga di Tanjung Harapan hingga akhirnya mereka mencapai kalikut dan Goa yang merupakan wilayah India pada tahun 1498 di sana mereka membangun markas dan kongsi-kongsi dagang di wilayah India yang mereka kuasai beberapa tahun kemudian di bawah pimpinan Alfonso the alkererque Portugis melanjutkan ekspedisi mereka dengan kapal yang bersenjata lengkap mereka kemudian menyerang Kesultanan Malaka dan berhasil menguasainya pada tahun 1511 Pelabuhan Malaka pada saat itu merupakan salah satu pelabuhan paling ramai di Asia Tenggara karena merupakan tempat transit dan Perdagangan Komoditas utama dari nusantara ke negara-negara luar Tom Pires dalam bukunya suma oriental menyatakan bahwa di masa itu tidak ada pusat perdagangan yang lebih ramai daripada Malaka Sejak saat itu Portugis memonopoli perdagangan rempah di Malaka 1 tahun kemudian pada tahun 1512 di bawah pimpinan di abru Portugis akhirnya sampai di wilayah Indonesia Timur mereka disambut dengan baik oleh kesultanan Ternate yang waktu itu lagi ada konflik sama keraja tetangga mereka yaitu kesultanan Tidore Sultan Ternate meminta bantuan Portugis yang memiliki persenjataan lengkap untuk melawan Tidore dengan imbalan Portugis boleh membangun benteng dan juga memonopoli perdagangan rempah di wilayah kesultanan Ternate ketika Portugis menguasai Maluku dan Malaka bukan tidak ada perlawanan dari penduduk atau kerajaan di nusantara dalam artikel Historia yang berjudul tiga orang Jawa yang membahayakan Portugis disebutkan bahwa Gubernur Portugis di Malaka pada saat itu the alberkererque menulis surat kepada raja Portugis yang menyatakan bahwa ada tiga orang dari Jawa yang membahayakan penguasaan Portugis di Malaka yaitu Pati Kadir Pati Unus dan Raden Patah Pati Kadir yang merupakan kepala suku Jawa di Malaka waktu itu memimpin pemberontakan suku Jawa di Malaka pada tahun 1515 Tapi sayangnya gagal selanjutnya ada Raden Patah yang merupakan pimpinan Kerajaan Demak waktu itu ia memerintahkan Pati Unus untuk menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1512 Pati Unus dibekali oleh 100 kapal dan 5.000 pasukan dari Jawa serta tambahan bantuan dari Kesultanan Palembang dan rakyat Melayu hingga total pasukannya sekitar 12.000 tapi kekuatan sebesar itu pun masih dapat dipukul mundur oleh Portugis dan akhirnya Pati Unus harus balik ke Jawa dengan kekalahan dan terakhir ada Pati Unus ketika takahta kerajaan Demak jatuh ke tangan Pati Unus ia kembali mempersiapkan Armada perang untuk menggempur Portugis di Malaka pada tahun 1521 namun sayangnya kembali gagal rupanya Ambisi Portugis untuk memperluas kekuasaannya di nusantara terus bertambah Pada tahun 1522 Portugis akhirnya datang ke Pajajaran yang berada di Pulau Jawa di bawah pimpinan Andri lemy Kerajaan Pajajaran waktu itu menyambut Portugis dengan harapan Portugis mau membantu mereka menahan ekspansi kerajaan Islam Demak dan akhirnya terjadilah perjanjian Sunda Kelapa antara Portugis dan pjajaran yang isinya pertama Portugis diizinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa yang kedua Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari Portugis termasuk senjata dan yang terakhir Portugis akan menerima lada dari Pajajaran aliansi Kesultanan Demak dan Cirebon menganggap kehadiran Portugis di Sunda Kelapa sebagai sebuah ancaman mereka mengerahkan Armada perang di bawah komando Fatahilah untuk menggempber Portugis di Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527 pertempuran tersebut berhasil menaklukkan Portugis akhirnya Fatahilah didaulat menjadi gubernur Sunda Kelapa kemudian ia merubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang merupakan cikal bakal dari kota Jakarta walaupun Portugis kalah di Sunda Kelapa mereka masih kuat di Maluku dan Malaka hingga kesultanan Aceh sempat beberapa kali menyerang Portugis di Malaka karena mereka dianggap mengganggu roda ekonomi kesultanan Aceh dan juga menentang penyebaran agama Katolik di Malaka namun sayangnya penyerangan kesultanan Aceh kepada Portugis selalu gagal begitu pula di Maluku selain menikmati untung besar secara ekonomi misi penyebaran agama mereka juga berkembang pesat menurut m atnan Kamal pada bukunya kepulauan rempah-rempah sampai 1560 sebanyak 10.000 warga Ternate Ambon dan sekitarnya beralih menjadi agama Katolik setelah hampir satu abad menguasai Maluku Portugis harus terpaksa angkat kaki dari Maluku pada tanggal 25 Februari 1605 akibat ditikung VOC yang waktu itu bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan lokal di Maluku termasuk Ternate yang dulu sempat bekerja sama dengan Portugis kemudian kekuasaan Portugis di Malaka juga tidak mampu menahan ekspansi VOC Belanda pada tahun 1641 menurut Mer Calvin rls pada bukunya Sejarah Indonesia Modern 1200 sampai 2008 ada tiga hal utama pengaruh penjajahan Portugis di Indonesia yaitu dalam bidang agama kesenian dan juga bahasa yang pertama dalam bidang agama misionaris Portugis banyak membawa masyarakat Maluku memeluk agama Kristen Katolik meskipun pada masa itu mereka mendap matkan banyak sekali tentangan dari penguasa-penguasa kerajaan Islam di sana Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya nama-nama masyarakat Ambon yang mirip-mirip dengan nama-nama orang Portugis seperti Perera the Lopez Dias dan lain sebagainya selanjutnya ada di bidang kesenian yaitu ada musik roncong atau fado yang berasal dari Portugis fado adalah nyanyian para budak dari Afrika barat yang dibawa ke Portugis sekitar abad ke-15 nah pengenalan musik roncong di nusantara dimulai dari Maluku lalu dibawa ke Batavia yang terakhir ada di bidang bahasa banyak sekali kosakata dalam Bahasa Portugis yang diserap ke bahasa Indonesia contohnya ada sepatu yang bahasa portugisnya adalah sapato Lalu ada kata Minggu sabun dan lain sebagainya Nah kira-kira itu dia kisah singkat penjajahan Portugis di nusantara mau tahu kisah penjajahan bangsa lainnya tunggu di episode selanjutnya ya dadah for