Halo, kembali lagi bersama Klinik Bimbel. Kali ini kita akan membahas tentang ketidakpastian dalam pengukuran. Nah, yang pertama kita akan bahas, jadi ketidakpastian pengukuran itu terbagi menjadi dua. Ada yang namanya pengukuran tunggal, kemudian ada yang namanya pengukuran berulang. Nah, di sini yang akan kita bahas terlebih dahulu itu adalah ketidakpastian pengukuran.
Nah sebelum itu yang perlu kita perhatikan adalah untuk nilai ketidakpastian, nilai ketidakpastian itu disimulkan dengan delta X. Jadi nanti penulisannya adalah delta X. Ini kita tulis dulu, tunggal. Nah kemudian kita punya rumus delta X sama dengan setengah. dikali dengan skala terkecil.
Kemudian ini kita kasih tanda dulu biar cukup jelas. Nah ini adalah rumusnya. Kemudian kalau kita disuruh menuliskan hasil pengukurannya atau penulisan hasil pengukuran. maka caranya adalah x plus minus delta x-nya.
Nah, ini adalah dasar-dasar yang harus kita pahami. Selanjutnya kita ke latihan soal. Oke, ini ada soal.
Jadi, Budi itu mengukur panjang benda menggunakan jangka sorong dengan skala terkecilnya adalah 0,1 mm. Jika hasil pengamatannya adalah 22,8, maka bagaimana dia menuliskan hasil pengukurannya? Oke, kita lihat catatan yang materi sebelumnya.
Nah, seperti ini ya. Dari sini kita tahu bahwa, yang pertama, skala terkecil. Skala terkecil kita tahu yaitu senilai 0,1 mm. Kemudian di sini ada X, X itu adalah hasil pengukuran. Berarti kita tahu nilainya adalah yang ini, 22,8 mm.
Kemudian penulisan hasil pengukuran berarti menggunakan yang ini. Kita harus cari delta X-nya dulu. Berarti kita cari delta X memiliki rumus setengah kali. skala terkecil yang artinya setengah dikali skala terkecilnya adalah 0,1 maka akan didapatkan 0,05 satuannya milimeter sehingga untuk hasil pengukuran kita tuliskan x yaitu 22,8 plus minus Delta X. Delta X-nya tadi sudah kita cari, yaitu 0,05 satuan ya, milimeter.
Selanjutnya, di sini ada contoh kedua. Kita cek. Jadi di sini ada gambar pengukurannya.
Ini ada balok kayu ya. Kemudian. Balok kayu tersebut diukur menggunakan mistar. Mistar itu adalah penggaris. Kita tahu bahwa tingkat ketelitian mistar, kita tulis ya, tingkat ketelitian si mistar itu kan 0,1 cm ya.
0,1 cm. Kemudian hasilnya ditunjukkan seperti gambar. Dari hasil pengamaran Jessica. Maka panjang baloknya itu adalah 5,1 cm.
Oke, panjang baloknya X-nya berarti 5,1 cm. Dan ada lebihnya, di mana lebihnya itu adalah 0,06 cm. Kemudian yang ditanyakan adalah hasil pengukuran yang dilakukan.
Kemudian di sini berarti hasil pengukuran. Sama seperti tadi, ini masuk ke dalam pengukuran tunggal. Jadi yang pertama kita cari delta X-nya dulu.
Delta X rumusnya adalah setengah kali skala ketelitian atau tingkat ketelitian boleh. Tingkat ketelitian berarti setengah dikali 0,1, 0,05 satuannya cm. Kemudian untuk hasil pengukuran kita tulis HP gitu ya.
Maka X plus minus delta X. X-nya adalah 5,1 plus minus 0,05. Nah, kalau mau dijabarkan berarti hasil pengukurannya itu adalah 5,1 ditambah 0,05 berarti 5,15 cm.
Kemudian yang keduanya 5,1 dikurangi 0,05 karena plus minus tadi ya tanda ini. Sehingga didapatkan 5,05 cm. Kesimpulannya apa?
Kesimpulannya adalah hasil pengukuran itu antara 5,05 sampai 5,15 cm. sehingga perkiraan kelebihan pengukuran sekitar 0,06 tadi itu masuk diantara ini kurang lebih seperti itu selanjutnya disini soal nomor 3 diketahui pengukuran pada jangka sorong ya oke yang perlu kita ketahui pertama adalah tentang jangka sorong sendiri atau ketelitian jangka sorong Ketelitian jangka sorong itu berapa berarti? Kita tulis ya tingkat ketelitian.
Jadi kan kalau misalkan mistar kita udah tahu nilainya 0,1 cm ya untuk ketelitiannya. Nah kalau tingkat ketelitian jangka sorong berapa? Ya itu tuh bernilai 0,01 cm atau 0,1 mm. meter, nah berarti langkah pertama kita harus tahu dulu besar pengukurannya berdasarkan gambar, jadi kita cek skala utama, ingat kalau jangka sorong, ini tuh kita mulai dari mana jadi misalkan gini kita cek dulu angka yang samanya Sebentar, ini kan ada 0 nih, ada 0 di sini, berarti dia di, ini kan ada angka 2, di sini ada 3, berarti setiap satu baris melambangkan 0,1 ya. Berarti ini 2,1, ini adalah 2,2.
Maka kita tulis, sebelum ada 0 itu dia ada garis pendek 2,2, nah itu adalah sebagai skala utama. 2,2 cm. Kemudian kita juga tulis skala nonius. Kalau skala nonius itu kita cari garis yang atas sama yang bawah yang menyatu. Di sini yang menyatu kita bisa lihat yang ini.
Nah itu angka berapa? Kita lihat ini ada angka 0, di sini ada angka 5. Berarti ini 1, 2, 3. Berarti 3. Maka kita tulis 3. Dikali, karena atasnya cm, kita kalinya dengan 0,01 biar sama-sama cm. Maka didapatkan 2,2 cm sama 0,03 cm. Kalau sudah, kita jumlahkan.
Maka didapatkan 2,23 cm. Nah, ini adalah pembacaan jangka sorong. Kalau sudah, maka kita bisa hitung delta X terlebih dahulu. Rumusnya adalah setengah kali skala terkecil atau ketelitian. Maka dapat setengah kali, kita gunakan yang 0,01 cm saja.
Maka didapatkan 0,005 cm. Sehingga kalau yang ditanyakan adalah hasil pengukuran, kita bisa tuliskan X-nya, ini kan X-nya ya berarti ya, yaitu 2,23. plus minus 0,005 satuannya cm.
Selanjutnya, untuk nomor 4, ini tipe soal dengan pengukuran mikrometer skrup. Jadi pertama, kita tuliskan dulu tingkat ketelitian dari mikrometer. sekrup yaitu 0,01 mm jadi dia lebih kecil daripada yang jangka sorong kemudian kita tulis hasil pengukurannya atau pengukuran dengan alat ukurnya dulu ya jadi kita tulis skala utama skala utama dilihat dari ini ini kan 2 ini kan melambangkan 2,5 terus baru di sini ada atasnya ya Nah, berarti angka terakhirnya itu adalah kita tulis 2,5. Jangan lupa satuannya milimeter.
Jadi, batasnya dilihat dari ada yang pinggiran ini. Kemudian setelah itu kita tulis skala noniusnya. Skala nonius kita ambil yang berhimpitan dengan ini. Di sini 25, di sini 30. Berarti satu garis. Pelambangan ini 26, yang ini adalah 27, ini 28, 29, 30. Berarti yang berhimitan dengan ini itu nomor 27. Berarti kita tulis 27, kita kali dengan 0,01 mm.
Maka didapatkan 2,5 mm dan 0,27 mm. Kita jumlahkan. maka didapatkan 2,77 mm, dan itu merupakan nilai X-nya. Sampai situ oke.
Kalau sudah kita hitung delta X dengan rumus setengah kali tingkat ketelitian atau skala terkecil, maka kita masukkan setengah kali 0,01 mm. didapatkan 0,005 mm. Sehingga, untuk hasil pengukurannya, kita dapatkan X plus minus delta X, X-nya adalah 2,77 mm, plus minus delta X-nya 0,005, satuannya milimeter. Kalau nulisnya gini, berarti ini kita hilangkan milimeternya. Kita majukan aja ya.
Plus minus 0,005 mm. Kurang lebih seperti itu.