Transcript for:
Tragedi Hubungan Marsidi dan Purianti

bagi marsidi ada satu pengalaman berkesan yang terjadi di suatu hari di tahun 2007 saat itu sepulang dinas dengan berseragam tentara dia bersepeda motor menuju rumahnya di desa Tembok Rejo Muncar Banyuwangi di tengah jalan dia bertemu seorang wanita yang memanggilnya menentikan sepeda motor Terata wanita itu Salah Orang oh Saya pikir Pak Seno katanya marsidi dan wanita itu pun berkenalan namanyaan dia tenaga kerja wanita di taiwananti bilang dia butuh bantuan marsidi untuk mengurus perceraiannya di Pengadilan Agama Banyuwangi sebab sang suami kawin lagi singkat ceritaid punuuantuurusan percaianahai pada 2010 purianti kembali bekerja di Taiwan sebagai TKW sementara itu marsidi yang berpangkat Sersan 2 atau Serda pindah dinas sebagai Babinsa Desa Sumber sewu Muncar Banyuwangi waktu pun terus bergulir pada 2014 saat sang Sersan Tengah bertugas menjaga sebuah tempat karaoke dia kaget campur senang melihat sosok puanti wanita yang dulu pernah dikenalnya dan dibantunya mengurus perceraian saat itu purianti sedang berkunjung ke tempat karaokee bersama temannya tiga laki-laki Beberapa hari kemudian ketika marsidi kembali melihat puriyanti datang ke tempat karaoke dia langsung menyapa wanita itu pertemuan itu sangat menyenangkan juga mengesankan purianti mengatakan dirinya sudah pulang bekerja sebagai TKW dari luar negeri Mereka pun bertukar nomor HP sejak itu terjalin komunikasi Intens lewat SMS purianti kerap mengajak sang Sersan menemaninya nongkrong di Karaoke sehingga hubungan keduanya tidak hanya bertambah akrab tapi juga semakin intim pada Mei 2014 mereka check in di sebuah hotel di dekat tempat karaokee di sanalah untuk pertama kalinya keduanya berhubungan intim seminggu kemudian marsidi dan puryanti kembali ngamar kali ini di sebuah losmen murah beberapa waktu kemudian lagi-lagi keduanya check in di sebuah penginapan dan berhubung intim dan akibatnya fatal puanti hamil saat usia kandungannya sebulan puanti mencoba menggugurkan namun gagal semakin hari perutnya semakin besar puanti bertambah gelisah dia minta pertanggungjawaban marsidi Tapi tidak semudah itu tentunya sebab marsidi sudah menikah dan memiliki dua anak sebagai anggota TNI marsidi tidak bisa seenaknya bercerai bisa-bisa karirnya terancam bagaimana ini bayi di kandunganku butuh biaya menurut puranti rincian biaya adalah untuk biaya kontrol kandungan setiap minggu rp00.000 Selain itu purianti minta biaya gizi untuk bayi di kandungan juga biaya perawatan setelah nanti sang bayi lahir Tak hanya itu purianti menuntut pula ganti rugi R juta untuk biaya melahirkan nantinya sekaligus modal usaha kalau kamu menolak aku akan laporkan kamu ke atasanmu ancam puryanti Serda marsidi ketakutan jika ketahuan berselingkuh dan menghamili perempuan lain bisa-bisa karirnya tamat Marsi dimohon agar purianti tidak melaporkan dirinya ke atasan dan Kesatuannya dia berjanji akan memenuhi semua tuntutan puranti Dan demikianlah sejak kandungan purrianti berusia 2 bulan setiap minggu sang Sersan memberikan uang 400.000 untuk biaya periksa kandungan dan ketika kandungan purianti berusia 5 bulan maridi memberikan uang R juta yang diserahkannya dua tahap uang R juta itu nantinya akan dipakai untuk biaya melahirkan dan modal usaha puanti hubungan marsidi dan puanti berjalan terus pada minggu 15 Februari 2015 puanti memperoleh kabar Ayahnya sakit keras dan dirawat di rumah sakit Dia segera menelepon marsid tolong antar aku menjenguk ayahku di rumah sakit sebelum ke rumah sakit purianti dan Sersan memesan kamar di sebuah hotel sebabnya purianti malu menginap di rumah orang tuanya dalam keadaan hamil besar Tanpa Suami tanpa menikah dia khawatir jadi gunjingan kerabat dan tetangga setelah memesan kamar seharga Rp80.000 per malam purianti menaruh tas di dalam kamar dan bersama marsidi berangkat ke rumah sakit Alhuda Banyuwangi di rumah sakit puanti bertemu ibu dan adiknya hanya sekitar S jam dia menjenguk sang ayah lalu kembali ke hotel saat itu marsidi berkata aku harus pulang untuk mengantar istriku menjenguk ponakan yang sakit meski kesal purianti mengizinkan cepat balik ya ketika purianti sendirian di kamar hotel malamnya pukul 10 dia menerima kabar dari keluarga sang ayah telah meninggal dunia dia ingin datang melihat sang ayah di rumah tapi ditunggu-tunggu marsidi tidak kembali juga begitu marsidi balik ke hotel purian marah gimana sih kamu Ayahku meninggal bajingan kamu gara-gara kamu aku tidak bisa bertemu Ayahku keduanya bertengkar hebat puanti yang naik pitam mengancam Jika marsidi macam-macam dia akan melaporkannya ke Koramil karena telah menghamili dirinya sang Sersan memohon Tolong jangan laporkan Aku pria itu membujuk purianti dan mengajaknya melihat jenazah sang ayahanti menolak dan memutuskan tidur sekitar tengah malam pukul ti terbangun marsidi yang lapar pamit untuk membeli makanan tapi puanti melarang dan kembali marah-marah melempar sandal dan bantal kepada sang Sersan setelah emosinya reda puanti kembali tidur Jam sudah menunjukkan pukul .3 pagi 16 Februari diam-diam saat puanti tidur dengan sepeda motor Serda marsidi meninggalkan Hotel namun di tengah jalananti menelpon dan minta Sian segera kembali ke Dan demikianlah di kamar hotel kembali pecah pertengkaran di antara keduanya purianti melempar jagung ke arah Sersan setelah itu dia tidur saat itu diam-diam si Sersan kembali meninggalkan Hotel tapi sial di tengah jalan hp-nya berdering purianti memerintahkannya untuk segera kembali ke hotel Kalau tidak aku akan laporkan kamu ke Koramil terpaksa marsidi kembali ke hotel namun purianti yang sudah kadung murka jadi nekad saat itu pukul 2 pagi dan di tengah gelap purianti keluar dari hotel berjalan kaki menuju ke kantor Koramil Srono yang berjarak sekitar 1 km aku akan laporkan kamu menghamili aku marsidi yang gelagapan segera menyusul purianti dengan sepeda motor Tolong Pur jangan laporkan aku bujuknya tapi tekad purianti sudah bulat menjelang tiba di kantor koramilrono di sebuah tanah kosong Serda marsidi kembali membujuk purianti agar tidak melaporkan perbatannya ke kamilanti memaki marsidi bajingan kamu menghamili orang tidak bertanggung jawab kamu akan saya laporkan ke Koramil biar hancur keluargamu telinga si Sersan berdengung keras dia merasa terjepit kalut tak mampu lagi menahan amarah disambarnya sebongkah batu besar di tanah dihantamkannya batu itu sekuat tenaga berkali-kali ke kepalaanti hingga wanita malang itu jatuh tersungkur ke parit melihatanti tidak bergerak marsidi ketakutan dia membuang batu segera kabur dengan sepeda motor dan tiba di rumahnya di desa Tembok Rejo Muncar pukul 00 pagi Senin 16 Februari 2015 bagi suwaidah sudah biasa suaminya Serda marsid di dinas malam sebagai Bintara Pembina desa atau Babinsa yang bertugas mengawasi Wilayah Desa Sumber sewu seperti juga pada minggu malam 15 Februari 2015 sang suami pamit untuk memantau wilayah tugasnya Desa sumberswu pada Senin 16 Februari pukul 400 pagi suaminya pulang bertugas biasanya pria itu akan tidur namun kali ini marsidi malah tampak gelisah ambil gayung dan sarung perintahnya pada suwaidah untuk apa tanya suwaidah heran jangan banyak tanya bentak marsidi suwaidah diam tak berani bertanya lagi dia turuti saja perintah suaminya mereka lalu bersepeda motor menuju Sungai Bomo di rogo jampi sekitar 3 km dari rumah setiba di pinggir sungai suwaidah menunggu di sepeda motor sesuai perintah marsidi sementara itu seorang diri marsidi turun ke sungai lantas melepas seluruh pakaiannya dan membuangnya ke sungai sambil berteriak buang sial marsidi menutupi tubuhnya dengan sarung lantas Bersama sang istri meninggalkan tempat itu dengan sepeda motor tapi kudan marsidi memutuskan berhenti dan mandi terlebih dulu di sungai barulah setelah itu Bersama sang istri pulang ke rumah marsidi berusaha bersikap tenang dan melakukan kegiatannya seperti biasa pukul 6 pagi dia dan sang istri suwaidah bersepeda motor ke makodim Banyuwangi sebab suwaidah akan mengikuti lomba voli ibu-ibu Persit atau Persatuan istri tentara usai pertandingan pukul siang marsidi dan suwaidah pulang marsidi bersantai sambil melihat latihan bola voli di depan rumahnya pukul 5 sore dia mendengar berita dari anaknya ada korban pembunuhan di depan kantor Koramil Srono marsidi gelisah perasaannya semakin tak karuan ketika pukul 7 malam ketika dia dan istrinya sedang membeli mie ayam seorang rekannya kop Day yarno menelpon dan menanyakan keberadaannya marsidi tahu nasibnya di ujung tanduk jasad puanti tentu telah ditemukan dan kini petugas Tengah mencarinya dan mungkin sudah mendatangi rumahnya untuk meringkus dirinya marsidi segera mengajak istrinya pulang tapi dia hanya menurunkan sang istri di tengah jalan dan menyuruhnya pulang sendirian sementara dengan sepeda motor dia melarikan diri ke arah Desa belambangan tapi di tengah jalan dari kejauhan dia lihat banyak petugas dari Koramil dan warga Menghadang jalan dia buru-buru meninggalkan sepeda motornya di belakang sebuah sekolah kemudian berjalan kaki ke desa lain dan menumpang bus menuju Lumajang setiba di Lumajang sudah hari Selasa 17 Februari pukul 900 malam si Sersan langsung menuju rumah seorang teman tapi belum sampai di rumah si teman di tengah jalan dia lihat Ada petugas Kodim Lumajang Menghadang ketakutan marsidi melarikan diri lantas menumpang bus menuju Probolinggo dan tiba di sana Rabu 18 Februari di Probolinggo marsidi bertemu seseorang yang baru dikenalnya dan ikut bekerja menggiling jagung dua hari marsidi bekerja menggiling jagung tapi pada Jumat 20 Februari dia lihat petugas gabungan Intel Korem dan Polres Banyuwangi datang dia pun segera melarikan diri ke sebuah desa dan menginap di rumah seseorang pada senin 23 Februari pukul pagi marsidi bermaksud pergi ke kota Besuki Situbondo tapi di tengah jalan lagi-lagi dia lihat Ada petugas Menghadang Serda marsidi pun melarikan diri dan bersembunyi di sebuah kebun tebu setelah meras a situasi aman dia keluar dari persembunyiannya dan pergi ke kota Besuki dan lanjut ke Desa Curah kalak Situbondo lagi-lagi di tengah jalan marsidi melihat petugas gabungan Menghadang jalanan mencari dirinya dia pun bersembunyi di sebuah kebun tebu yang ada di daerah itu pada Selasa 24 Februari pukul .3 pagi di tengah gelap marsidi keluar dari kebun tebu dia kaget saat mendengar bunyi letusan entah letusan Apa itu yang pasti dia ketakutan dan langsung melarikan diri bersembunyi di kebun tebu lainnya hingga 4 hari pada Jumat 27 Februari pukul malam marsidi keluar dari kebun tebu dan berjalan kaki di Jalan Raya Desa bayeman Situbondo kelelahan dia duduk beristirahat di depan rumah seorang penduduk desa bayeman warga yang curiga padanya bertanya dalam bahasa setempat yakni bahasa Madura karena marsidi tampak gugup dan tidak bisa berbahasa Madura warga jadi semakin curiga padanya jangan-jangan marsidi bermaksud jahat di desa mereka yang sering kemalingan warga pun mengepung marsidi dan menuduh dirinya maling mereka menggelandang marsidi yang tidak berdaya ke Polres Situbondo nah di Polres terbongkarlah identitas marsidi yang sudah beberapa hari jadi buronan aparat karena diduga terlibat pembunuhan seorang wanita bernama puanti mantan TKW Taiwan persidangan kasus pembunuhan purrianti digelar di Pengadilan Militer Surabaya sebab terdakwa Serda marsidi merupakan anggota TNI di persidangan dihadirkan saksi-saksi termasuk Wagini ibu kandung purianti juga suwaidah istri Serda marsidi Wagini ibu puryanti sehari-hari bekerja sebagai petani Dia dan suaminya wagiran memiliki lima anak yakni puranti lalu Edi anggota TNI Yuyun dan si kembar Winda dan Windi menurut Wagini puyanti pernah bekerja sebagai TKW di Taiwan beberapa tahun sebelum kembali ke Banyuwangi sejak 2014 purianti berpacaran dengan marsidi meskipun puryanti tahu sang Sersan sudah berkeluarga Wagini sempat mengingatkan puyanti agar tidak berhubungan dengan pria yang sudah beristri tapi puyanti ngotot hingga akhirnya hamil setawa gini puanti berniat jika nanti anaknya lahir akan dititipkan di Panti Asuhan dan purianti kembali bekerja di Taiwan menurut Wagini purianti dan marsidi tidak ada rencana untuk menikah baik Siri maupun resmi di persidangan Wagini menyampaikan bahwa pada hari minggu 15 Februari 2015 purianti dan marsidi datang ke rumah sakit Alhuda menjeguk Ayah purrianti yang sakit parah purianti masuk ke ruang rawat melihat sang ayah Sementara marsidi menunggu di luar saat itu Wagini lihat purianti baik-baik saja tidak tegang tidak panik atau gelisah kondisinya hamil tua setelah 1 jam di rumah sakit purianti dan marsidi pulang Nah saat itulah menurut Wagini pihak rumah sakit menyarankan padanya agar suaminya wagiran dibawa pulang saja karena Kondisinya sudah kritis atau sekarat tak ada lagi harapan Wagini pun membawa sang suami pulang ke rumah dia hubungi purianti agar segera datang ke rumah namun ditunggu-tunggu purianti tidak datang juga esoknya Senin siang 16 Februari 2015 Wagini mendapat informasi purrianti tewas dibunuh seseorang Wagini syok hingga pingsan lalu sorenya Wagini kembali dihantam kenyataan pahit sang suami wagiran akhirnya mengembuskan Nafas Terakhir dan dimakamkan di TPU Desa Tembokrejo keesokan hari Selasa 17 Februari pukul 11.00 siang purianti menyusul dimakamkan juga di TPU desabok Rejo Muncar Banyuwangi Yuyun adik kandung puanti ikut bersaksi di persidangan Yuyun yang punya usaha salon mengaku mengenal marsidi 4 bulan belakangan lewat sang kakak puanti setau Yuyun puanti dan marsidi berpacaran status puanti janda satu anak sedangkan marsidi sudah punya istri sah dan dua anak di persidangan Yuyun mengaku pernah diminta mengantar sang kakak ke sebuah hotel Yuyun juga sering melihat marsidi menjemput puanti sekitar pukul 10 atau 11 malam dengan sepeda motor tapi Yuyun tidak tahu ke mana mereka pergi menurut Yuyun kakaknya pernah bercerita dirinya dihamili marsidi dan mengatakan marsidi akan bertanggung jawab dan menikahinya secara siri ketika kemudian Yuyun mendapat informasi purianti tewas dibunuh dia langsung curiga marsidi pelakunya sebab selama ini kalau keluar rumah puanti selalu bersama marsidi turut pula saksi di persidangan Trubus Paman puryanti menurut Trubus dia mengetahui tewasnya puryanti ketika pada senin siang 16 Februari 2015 dirinya ditelepon kepala desa Tembokrejo yang minta dirinya segera datang ke Polsek rono Banyuwangi saya akan datang setelah selesai mengajar kata Trubus saat itu kepada sang Kades Tapi Tak lama kemudian dirinya ditelepon lagi kali ini oleh Kapolsek rono yang minta agar Trubus segera datang karena diduga anggota keluarganya menjadi korban pembunuhan setiba di Polsek rono menurut Trubus polisi menjelaskan padanya warga telah menemukan jasad seorang wanita di TKP juga ditemukan KTP wanita tersebut yang bernama purianti polisi menunjukkan foto jasad dan Trubus kemudian membenarkan jasad itu adalah purianti keponakannya petugas lantas membawa terubus melihat jasad purianti di kamar jenazah RSUD Blambangan Trubus menyaksikan kondisi purianti sangat mengerikan kepalanya pecah atas nama keluarga Trubus memberi izin jenazah diotopsi usai otopsi jenazah purianti dibawa pulang ke rumah orang tuanya lalu dimakamkan menyusul sang ayah yang sudah dimakamkan terlebih dulu sehari sebelumnya di persidangan istri marsidi yakni suwaidah yang berusia 40-an mengisahkan dirinya mengenal marsidi sejak kecil Kara mereka bertetangga di desa ketika dewasa mereka berpacaran dan Kemudian pada tahun 1990 menikah secara dinas maupun agama di rumah suwaidah di desa Tembokrejo mereka memiliki dua anak yang pertama berusia 21 tahun dan yang kedua berusia 15 tahun pada September 2014 menurut suwaidah ada seorang wanita bernama purianti datang ke rumahnya mencari marsidi saat itu kepada suaminya suwaidah bertanya Siapa itu pak tapi marsidi tidak menjawab lalu keluar bersama purianti dengan alasan ada urusan suwaida tidak tahu puanti adalah pacar suaminya di persidangan suwaidah juga mengatakan ketika marsidi berada di pelarian anak mereka sempat mengirimkan SMS dan minta sang ayah menyerahkan diri namun marsidi menjawab jika menyerahkan diri sama saja dengan dia menyerahkan nyawa setelah itu HP marsidi tidak aktif lagi saat marsidi ditahan suwaidah sempat menjenguknya di rutan Denpom Malang saat itu suwaidah bertanya Pak Mengapa kamu membunuh puanti marsidi menjawab anaknya Saya rawat tidak boleh dia minta dinikahi dan suruh saya menceraikan kamu Dan demikianlah setelah melewati serangkaian persidangan akhirnya majelis hakim menyatakan marsidi terbukti melakukan tindak pidana pembunuhan hal-hal yang memberatkan marsidi telah berzina dengan korban yang mengakibatkan korban hamil perbuatan marsidi telah menyebabkan purianti dan bayi di kandungan meninggal Selain itu perbuatan marsidi telah mencemarkan Citra TNI di mata masyarakat sedangkan hal-hal yang meringankan marsidi sopan dan berterus terang di persidangan dia juga sudah berjasa beberapa kali melaksanakan tugas operasi militer di Flores Timor Timur dan Aceh majelis hakim pun menjatuhkan vonis 10 tahun penjara pada marsidi jauh lebih ringan dari ke keluanti yang ingin marsidi divonis mati karena telah membunuh dua orang ada kesaksian yang sangat menyedihkan di persidangan ketika do ahli forensikahudin memberikan kesaksian kurang lebih sebagai berikut korbananti meninggal karena pendarahan dan kerusakan pada otak akibat benturan benda tumpul yang menyebabkan tengkorak korban hancur setelah dilakukan pembedahan perut korban didapatkan janin berjenis kelamin perempuan dengan dengan berat 3,5 kg diperkirakan sekitar 10 hari lagi janin akan lahir menurut sang dokter dalam waktu paling lama 5 menit setelah sang Ibu meninggal jika janin tidak segera diselamatkan maka dapat dipastikan janin akan ikut meninggal dunia karena kekurangan suplai oksigen Dan demikianlah yang terjadi pada bayi di kandungan purianti yang ikut meninggal dunia bersama sang Ibu Sekian dulu ceritaku sampai jumpa kapan-kapan [Musik]