Transcript for:
Pengembangan Karakter Siswa melalui Proyek P5

Terima kasih telah menonton! Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Pengembangan karakter siswa melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam keguguran merdeka Harus memperhatikan bakat, minat siswa, serta konteks tua lingkungan sekolah. Dalam video ini akan disajikan sebuah proyek P5 yang mengangkat tema tentang kearifan lokal dan dimensi kreativitas dan gotong royong.

dengan kegiatan mengangkat sepatu lokal menuju kebanggaan dunia dan menjadi kebanggaan nasional. Inilah yang akan disajikan sebagai memberikan inspirasi bagi pengembangan projek profil pelajar-pelajar. Selamat menyaksikan video ini. Terima Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera, nama budaya, salam kebajikan.

Perkenalkan, saya Suratman MPD, Kepala Sekolah SMP Negeri 38, Kota Bandung, sebagai Sekolah Penggerak Angkatan Pertama. Pada kesempatan kali ini, saya akan paparkan berbagai praktek baik projek profil pelajar Pancasila. Panas, mangga, cikidau.

Berdasarkan hasil tes diagnostik non-kognitif yang dilakukan di awal tahun ajaran, menunjukkan peserta didik memiliki gaya hidup pelajar yang berbeda-beda. Kau bisa, tapi tidak. Hai Anton Jess Aduh Aduh Jess sakit banget Kamu gak apa-apa kan?

Aduh maaf maaf Jadi tadi itu Aku disuruh wali kelas Eee Bikin ke kelompok untuk seni tari ah sini eh tadi Papua aja John simple gerakannya kayak gini ya udah yuk kita wakil John aku gas gas sabar mau jodoh yuk hai hai Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan, cenderung sebagian besar peserta didik masih menunjukkan karakter individualis dan kurang kreatif. Oke anak-anakku sekalian, hari ini kita akan belajar seni budaya. Hari ini ibu akan memberikan tugas kepada kalian yaitu menggambar.

Siap? Siap! Oke, silahkan kalian kerjakan nanti ibu periksa. Gemer apa ini?

SMP Negeri 38 Bandung terletak di daerah Cibaduyut yang merupakan sentra pembuatan sepatu terbesar di Indonesia dan sudah terkenal sampai manca negara. Berdasarkan hasil tes diagnostik non-kognitif menunjukkan bahwa peserta didik mempunyai latar belakang orang tua yang berprofesi sebagai pengrajin sepatu dan juga tinggal di daerah Cibaduyut. Sehingga peserta didik dan tenaga pendidik tertantang. Untuk mengangkat kearifan lokal sebagai hasil karya anak bangsa yang terkenal sampai manca negara. Karena berada di daerah lingkungan dekat SMP Negeri 38 Bandung.

Baik dari segi produksi, desain, dan kualitas yang dihasilkan berbentuk sepatu dan sampai siap dipasarkan. Berdasarkan pemaparan tersebut, kami memilih tema kearifan lokal sepatu Cibaduyuk dengan dimensi gotong royong dan kreatif. Ada tantangan yang kami hadapi dalam merancang kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Tantangan yang dihadapi datang dari tenaga pendidik yang kesulitan dalam merancang kegiatan profil projek penguatan pelajar Pancasila ini dan bagaimana penguatkan dimensi kearifan dan juga kegiatan. juga gotong royong Aduh gimana ini nggak ngerti nanya siapa ya masa harus nanya rumput yang bergoyang nah enaknya nanya ke wakasi kurikulum aja kali ya semoga aja ada pencerahan Assalamualaikum adek ganggu enggak jangan bilang ganggu loh kalau bilang ganggu nanti aku Aku akan bikin hidupmu lebih terganggu. Waalaikumsalam. Bu Roni, maada-ada aja.

Bagaimana Bu? Apa yang bisa saya bantu? Ini Bu Ade, aku tuh masih bingung. Belum paham tentang projek.

Harus gimana sih? Padahal aku udah baca-baca pedoman-nya loh. Tapi bingung bagaimana harus merancangnya. Bagaimana harus membuat dimensi.

berdasarkan situasi dan tantangan tersebut kami membuat alur perencanaan hai hai hai Namun sebelumnya kami melaksanakan IHT terlebih dahulu. Maaf, masih panas. Kegiatan IHT untuk meningkatkan kompetensi guru dalam implementasi kurikulum mereka dalam projek penguat profil pelajar Pancasila. Kemudian kami membentuk tim fasilitas. Proyek ini yang terdiri dari penanggung jawab, ketua, wakil ketua, koordinator, sekretaris, dan anggota yang berasal dari guru-guru komite pembelajar yang mengajar di kelas yang melaksanakan P5.

Jadi kita berada pada tingkat yang mana ya Pak? Terima kasih Bu Adaya, karena sekolah kita baru pada tahap awal, pertama kali kita akan melaksanakan kegiatan projek, maka terkait dengan isu, tema, topik kita samakan saja di semua kelas-kelas tujuh. Mungkin itu ya?

Projek ini menggunakan sistem blok selama dua minggu, sehingga selama dua minggu tersebut tidak ada pembelajaran di kelas. tetapi fokus pada pelaksanaan proyek ini. Tahap selanjutnya yaitu penyusunan modul yang dilakukan secara mandiri dengan berpedoman pada buku panduan proyek yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek. Alur perencanaan terakhir, kami melakukan strategi pelaporan proyek dengan menyusun asesmen dan format rapor proyek yang berpedoman pada buku panduan proyek yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek.

Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Sebelum masuk dalam alur pelaksanaan P5, perlu disampaikan bahwa kegiatan P5 butuh disosialisasikan kepada mitra kelas sehingga kami melakukan pertemuan antar tim fasilitator dengan mitra kelas. Alur pelaksanaan proyek dimulai dengan tahap pengenalan, yaitu beserta didik mengakses Google Classroom untuk kegiatan asinkronus mengeksplorasi mandiri tentang sepatu-sepatu yang diproduksi di Cibaduyut dan daerah.

atau negara lainnya secara literatur. Setelah itu, peserta didik masuk kelas-kelas yang sesuai gaya belajarnya dengan pilihan kelas wawancara dan dokumentasi, kelas poster digital dengan aplikasi CanPub, kelas salindia dengan aplikasi Google Slides, serta kelas video dengan aplikasi KineMaster. Tahap konteksual dilakukan dengan kegiatan observasi yang dilakukan oleh peserta didik kelompok wawancara dan dokumentasi ke tempat produksi sepatu di Cibaduyo.

Mereka juga melakukan wawancara langsung kepada pengrajin serta mendokumentasikannya dalam bentuk foto dan video. Selanjutnya yaitu aksi dilakukan dengan kegiatan pembuatan poster digital salingan. video dan video berdasarkan hasil observasi ke tempat produksi sepatu.

Selain itu, diadakan perayaan atau selebrasi dengan kegiatan presentasi hasil karya peserta didik di aula yang dihadiri oleh perwakilan orang tua. Kegiatan presentasi ini juga disiarkan secara langsung, sehingga orang tua dan peserta didik yang berhalangan hadir dapat menyaksikan di channel Youtube SMP Negeri 30 tahun. Bandung. Tahap refleksi dilakukan peserta didik dengan mengisi lembar refleksi secara daring yaitu di Google Classroom. Tahap terakhir dan tindak lanjut dilakukan dengan pengunggahan karya peserta didik ke media sosial supaya dapat diapresiasi oleh masyarakat luas dan menimbulkan kebanggaan untuk peserta didik.

Terima kasih. Saya Jura Sorai sangat senang dan bahagia dengan kegiatan proyek ini. Karena banyak hal-hal baru yang dapat saya pelajari, yaitu saya menggunakan aplikasi Canva untuk membuat poster digital yang bagus.

Saya juga belajar bekerja sama dalam kelompok. Saya senang bisa observasi langsung ke tempat pembuatan sepatu di sini. Dan itu membuat saya bangga karena ternyata sepatu yang diekspor di daerah saya ini sampai diekspor ke luar negeri.

Saya Nur Nurjana, guru mata pelajaran. PPKN sangat senang dan sangat bangga karena dengan proyek ini membuat perubahan karakter peserta didik kearah yang lebih baik. Peserta didik kelas 7 yang selama 2 tahun ini mengalami learning loss menunjukkan perubahan dan peningkatan karakteristik kreatif dan gotong royong secara signifikan.

Saya Sofi, mewakili Ketua Komite SMP Energetik Kepertapan Bandung, merasa bangga dengan pencapaian-pencapaian yang telah diperlukan. telah diperoleh oleh SMP Negeri Tepan Bandung. SMP Negeri Tepan Bandung sebagai pelaksana dalam program sekolah penggerak angkatan pertama. Telah mengimplementasikan proyek penguatan profil pelajar Pancasila yang mampu menumbuh kembangkan karakter peserta didik yang kreatif dan mampu bergotong royong dengan mengeksplor kearifan lokal wilayah Cibaduyut. Berdasarkan hasil asesmen proyek penguatan, profil pelajar Pancasila dengan tema kearifan lokal menunjukkan bahwa proyek ini efektif karena dimensi kreatif dan gotong royong peserta didik berkembang ke arah positif dengan rata-rata berada pada tahap BSH yaitu berkembang sesuai harapan dan SB sangat berkembang.

Melalui kegiatan IHT dan terjun langsung melakukan proyek ini, pemahaman guru terhadap IHT IKMP5 meningkat. Penerapan sistem blended maupun peningkatan partisipasi aktif, peserta didik lebih efektif. Masyarakat sekitar dan orang tua juga memberikan dukungan yang penuh dalam kegiatan P5 ini, begitu juga dengan tanggapan orang tua sangat baik dan positif karena ada perubahan karakter anaknya ke arah yang lebih baik. Dan asik!

Pengembangan proses siswa itu melalui P5 ini harus menyediakan sebuah wahana untuk mengembangkan 4 P dalam teori pengembangan kreativitas. P yang pertama adalah person, bentuk pribadi siswa yang memiliki karakter tentang profil pelajar proses sila. Yang P kedua adalah proses, buatlah projek P5 dengan proses pembentukan. yang P ketiga adalah Pressing, buatan berbagai event yang dapat mendorong siswa mengembangkan segala partai sendiri untuk mewujudkan apa yang dia miliki. Yang terakhir adalah produk.

Artinya, sekecil apapun sebuah proyek itu harus mendorong siswa menghasilkan sebuah produk tentang pengembangan di dunia. Itulah yang menjadi misi daripada pengembangan proyek belajar pada silam melalui pendekatan P5. Terima kasih.