Penceramah: Ahmad Mujib, Ketua Takmir Mardiah Islamic Center UGM
Narasumber: Bhante Pannavaro, Tokoh Buddhis terkemuka di Indonesia
Silaturahmi bertempat di Vihara Mendut, dekat Candi Mendut, Magelang
Bhante Pannavaro: Aktivis gerakan dialog antar agama sejak tahun 90-an bersama Gus Dur dan tokoh lainnya
Bhante pernah kuliah di Psikologi UGM (1971-1974)
Bhante mendirikan Vihara Mendut dengan bantuan komunitas Buddhis dan lintas agama
Bhikkhu dan Vihara Mendut
Vihara Mendut berdiri sejak 1976, sudah berusia 45 tahun
Bhante Pannavaro adalah kepala Vihara Mendut dan juga ketua Sangha Theravada Indonesia, mirip dengan posisi Rois Am di NU
Puasa dalam Tradisi Buddhis
Selamat dan Penjelasan Awal
Bhante mengucapkan selamat kepada umat Islam yang sedang berpuasa di bulan Ramadan
Umat Buddha juga memiliki praktik puasa yang dikenal dengan "uposatha"
Uposatha berasal dari bahasa Sanskerta "uposatha" dan diterjemahkan sebagai "puasa"
Waktu Puasa Uposatha
Dipraktikkan pada hari-hari tertentu:
Bulan penuh (Purnama sempurna)
Paruh gelap (seminggu setelah Purnama)
Bulan gelap
Paruh terang (seminggu setelah bulan gelap)
Berbeda dengan kalender Lunar; bulan Purnama dalam kalender Buddhis adalah akhir bulan, tidak seperti kalender lainnya yang menganggap Purnama sebagai pertengahan bulan
Puasa dilakukan empat kali dalam sebulan
Durasi dan Ketentuan Puasa
Uposatha dilakukan sehari-semalam, tidak dari jam 6 pagi
Dimulai pada saat terang tanah dan berakhir ketika terang tanah hari berikutnya
Umat Buddha menghindari makan setelah tengah hari (sekitar 12:00), tetapi masih boleh minum air putih atau air buah
Praktik Puasa
Tidak makan setelah tengah hari
Dalam sehari ada empat kali kesempatan puasa,
Sering dilakukan pada bulan Purnama dan bulan gelap
Tidak diwajibkan seperti dalam Islam
Kewajiban bagi Umat Buddha (Lima Sila)
Lima sila dasar moralitas yang wajib bagi umat Buddha sepanjang hidup:
Tidak membunuh makhluk hidup
Tidak mencuri
Tidak berzina
Tidak berbohong atau berkata kasar
Tidak mengonsumsi minuman alkohol atau zat yang merusak kesadaran
A8 Sila (Atasilaha)
Terdapat delapan sila yang mencakup lima sila di atas dengan tambahan tiga lagi:
Tidak melakukan hubungan seksual selama periode puasa
Tidak makan setelah tengah hari
Tidak menari, menyanyi, bermain musik, memakai kosmetik, atau tidur di tempat mewah
Sila ini non-wajib tetapi dianjurkan untuk diterapkan pada hari-hari Uposatha
Puasa Bagi Bhikkhu
Bhikkhu melakukan praktik puasa yang lebih ketat dan terus menerus sepanjang hidup
Terdapat juga "dutangga" yang berarti latihan keras dalam 13 praktis, seperti makan sekali sehari sebelum tengah hari, tidur di bawah pohon atau tempat terbuka
Tujuan Puasa dalam Agama Buddha
Tujuan utama adalah mengendalikan hawa nafsu melalui pengendalian perilaku
Mengurangi ketegangan dan penderitaan yang timbul dari keinginan yang tidak terkendali
Mencapai Nirwana (nibbana) yang berarti berhentinya arus hawa nafsu, bukan tempat fisik tetapi keadaan mental yang bebas dari nafsu
Perspektif Buddhis terhadap Wabah COVID-19
Penyakit dapat muncul dari empat sebab: perubahan iklim, makanan, pikiran, dan karma
Menghadapi COVID-19 dengan menjaga kebersihan, makan sehat, menjaga pikiran, dan banyak berbuat kebajikan
Penutup
Pentingnya berbagi walaupun hanya memiliki sedikit
Menghadapi pandemi dengan pikiran dan fisik yang sehat serta banyak beramal
Perbincangan dengan Bhante Pannavaro memberikan banyak hikmah dan pelajaran bagi kita semua