Silaturahmi dengan Bhante Pannavaro

Jul 7, 2024

Ulasan Silaturahmi dengan Bhante Pannavaro

Pendahuluan

  • Penceramah: Ahmad Mujib, Ketua Takmir Mardiah Islamic Center UGM
  • Narasumber: Bhante Pannavaro, Tokoh Buddhis terkemuka di Indonesia
  • Silaturahmi bertempat di Vihara Mendut, dekat Candi Mendut, Magelang
  • Bhante Pannavaro: Aktivis gerakan dialog antar agama sejak tahun 90-an bersama Gus Dur dan tokoh lainnya
  • Bhante pernah kuliah di Psikologi UGM (1971-1974)
  • Bhante mendirikan Vihara Mendut dengan bantuan komunitas Buddhis dan lintas agama

Bhikkhu dan Vihara Mendut

  • Vihara Mendut berdiri sejak 1976, sudah berusia 45 tahun
  • Bhante Pannavaro adalah kepala Vihara Mendut dan juga ketua Sangha Theravada Indonesia, mirip dengan posisi Rois Am di NU

Puasa dalam Tradisi Buddhis

Selamat dan Penjelasan Awal

  • Bhante mengucapkan selamat kepada umat Islam yang sedang berpuasa di bulan Ramadan
  • Umat Buddha juga memiliki praktik puasa yang dikenal dengan "uposatha"
  • Uposatha berasal dari bahasa Sanskerta "uposatha" dan diterjemahkan sebagai "puasa"

Waktu Puasa Uposatha

  • Dipraktikkan pada hari-hari tertentu:
    • Bulan penuh (Purnama sempurna)
    • Paruh gelap (seminggu setelah Purnama)
    • Bulan gelap
    • Paruh terang (seminggu setelah bulan gelap)
  • Berbeda dengan kalender Lunar; bulan Purnama dalam kalender Buddhis adalah akhir bulan, tidak seperti kalender lainnya yang menganggap Purnama sebagai pertengahan bulan
  • Puasa dilakukan empat kali dalam sebulan

Durasi dan Ketentuan Puasa

  • Uposatha dilakukan sehari-semalam, tidak dari jam 6 pagi
  • Dimulai pada saat terang tanah dan berakhir ketika terang tanah hari berikutnya
  • Umat Buddha menghindari makan setelah tengah hari (sekitar 12:00), tetapi masih boleh minum air putih atau air buah

Praktik Puasa

  • Tidak makan setelah tengah hari
  • Dalam sehari ada empat kali kesempatan puasa,
    • Sering dilakukan pada bulan Purnama dan bulan gelap
    • Tidak diwajibkan seperti dalam Islam

Kewajiban bagi Umat Buddha (Lima Sila)

  • Lima sila dasar moralitas yang wajib bagi umat Buddha sepanjang hidup:
    • Tidak membunuh makhluk hidup
    • Tidak mencuri
    • Tidak berzina
    • Tidak berbohong atau berkata kasar
    • Tidak mengonsumsi minuman alkohol atau zat yang merusak kesadaran

A8 Sila (Atasilaha)

  • Terdapat delapan sila yang mencakup lima sila di atas dengan tambahan tiga lagi:
    • Tidak melakukan hubungan seksual selama periode puasa
    • Tidak makan setelah tengah hari
    • Tidak menari, menyanyi, bermain musik, memakai kosmetik, atau tidur di tempat mewah
  • Sila ini non-wajib tetapi dianjurkan untuk diterapkan pada hari-hari Uposatha

Puasa Bagi Bhikkhu

  • Bhikkhu melakukan praktik puasa yang lebih ketat dan terus menerus sepanjang hidup
  • Terdapat juga "dutangga" yang berarti latihan keras dalam 13 praktis, seperti makan sekali sehari sebelum tengah hari, tidur di bawah pohon atau tempat terbuka

Tujuan Puasa dalam Agama Buddha

  • Tujuan utama adalah mengendalikan hawa nafsu melalui pengendalian perilaku
  • Mengurangi ketegangan dan penderitaan yang timbul dari keinginan yang tidak terkendali
  • Mencapai Nirwana (nibbana) yang berarti berhentinya arus hawa nafsu, bukan tempat fisik tetapi keadaan mental yang bebas dari nafsu

Perspektif Buddhis terhadap Wabah COVID-19

  • Penyakit dapat muncul dari empat sebab: perubahan iklim, makanan, pikiran, dan karma
  • Menghadapi COVID-19 dengan menjaga kebersihan, makan sehat, menjaga pikiran, dan banyak berbuat kebajikan

Penutup

  • Pentingnya berbagi walaupun hanya memiliki sedikit
  • Menghadapi pandemi dengan pikiran dan fisik yang sehat serta banyak beramal
  • Perbincangan dengan Bhante Pannavaro memberikan banyak hikmah dan pelajaran bagi kita semua