Tentunya tugas-tugas yang dibebankan kepada kami Sangat selaras dengan tujuan kita ya untuk membesarkan ekonomi Indonesia tapi bukan hanya sekedar besar ekonominya tapi justru lebih kesejahteraan manusianya gitu ya karena disitu ada tenaga kerja dimana sebetulnya dalam era digitalisasi dalam segala hal ini ada paradoks di mana kita kita ingin produktivitas juga naik, tapi tenaga kerja juga naik. Nah itu memang kadang-kadang dalam titik-titik tertentu itu saling mengalahkan sebetulnya. Biasanya kalau produktivitas per head, per person itu naik, berarti untuk satu pekerjaan yang tadinya membutuhkan 10 orang, sekarang mungkin cuma 1 orang. Ya bahkan kurang, kan berarti ada kalau kita nggak hati-hati, kalau nggak ada kebijakan yang melihat ini secara keseluruhan, justru tidak ada peningkatan tenaga kerja padahal ada peningkatan populasi. Apalagi kita memasuki era di mana ada bonus demografi.
Nah, disinilah peran kita, badan ekonomi kreatif, untuk bisa menyeimbangkan di bidang ekonomi kreatif yang ada 16 subsektor ini. Oke? Kita sangat memerlukan manusia.
Memang untuk percepatan ekonominya, itu bisa sangat terbantu dengan digitalisasi. Tapi ekonomi kreatif, ada kata-kata kreatif, itu adalah dilahirkan dari gagasan ide, dan artisan, keahlian orang membuat, ketidaksempurnaan dalam menciptakan sesuatu, itu lebih berharga daripada... sesuatu yang diciptakan secara sempurna oleh mesin.
Di sinilah peran kita secara estetika. Menambah value dari karya. Ekonomi kreatif adalah added value.
Bukan komoditas bijih kopi, tapi sudah dikemas, dijual, diberi storyline. Lalu dipromosikan, diberi kenikmatan dalam penyajian, suasana. Itu yang kita ciptakan.
Nah tadi bicara kembali ke masalah kopi. Kopi. Tani sudah terbiasa menjual kopi, biji kopi diekspor oleh para pedagang, dibeli dengan harga mungkin sekitar 3-4-5 dolar per kilogram.
Murah sekali, murah banget. Satu kilogram itu bisa menjadi 70 cangkir. Satu kilogram itu bisa jadi 70 cangkir kalau dibagi 20 gram per cangkirnya.
Padahal satu cangkir itu bisa menjadi 70 cangkir. 70 cangkir itu bisa 3 dolar sekarang kan? Iya kan?
Bisa 3 dolar, bisa 2 dolar, 3 dolar. Ini dapat 70 cangkir, dijual 70 cangkir segitu. Nah justru kita dengan kepedulian Bapak Presiden mengundang para pegiat kopi ke istana, terus lifestyle kopi semakin meningkat.
Anda lihat sendiri sekarang di mana-mana coffee shop, penyerapan biji kopi yang terbaik di Indonesia, di dalam negeri sendiri sudah meningkat. Berarti apa? Peningkatan untuk para petani terjadi. Tapi juga harus dilihat juga.
juga di hulunya kemampuan para petani memproduksi kopi-kopi yang berkualitas tinggi yang bisa memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Karena pasar dalam negeri sekarang peningkatannya bukan kopi industri saja, tapi juga masuk ke kopi artisan, kopi-kopi yang berkualitas tinggi, yang dia jual tinggi tapi petaninya juga tinggi. Nah hal-hal tersebut, yang kita lihat di tahun 2045 itu harus keseimbang.
Peningkatan terhadap kerja terjadi dengan baik, added value-nya naik, produktivitasnya naik, lalu tadi berarti PDB juga naik.