sudah makan semua ya Sudah sem makan sudah ya alhamdulillah Kalau belum makan nanti silakan bisa ngambil makan tapi karena waktunya sudah mulai jadi kita akan kembali lagi pada sesi yang kedua atau gelar wicara yang kedua ini yang akan dipandu kembali oleh Mas hadahman ma eh untuk membicarakan kembali naskah kah ee sesuai dengan Tema kita pada siang hari ini yaitu Meraju jejaring intelektual melalui manuskrip Jawa kepada Mas Hadi Rahman kami [Musik] persilakan asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ya selamat siang semuanya mudah-mudahan Enggak ngantuk ya habis makan habis makan ngantuknya tadi yang buat yang Putra cukup dihabiskan waktu Jumatan sekarang kita ee mudah-mudahan bisa tetap berenergi di siang hari ini ee pada sesi yang kedua ini kita ingin memperbincangkan tentang ee preservasi naskah ee yang di dalamnya nanti kita bicara tentang tantangannya seperti apa kemudian strategi yang bisa dilakukan Bagaimana dan potensi naskah yang ada apa saja gu ee untuk itu langsung saja karena sekarang waktunya sudah melewati ee berapa menit ini sudah lewat hampir setengah jam ya Jadi langsung saja saya ingin mengundang Pak Adib Pak Dr Alif misbahuddin dari UIN Jakarta beliau adalah dosen di sini silakan Pak ad Oh iya siap pak Adib ini adalah dosen di fakultas adab dan humaniora UIN Jakarta sehari-hari ngajarnya filologi ya Eh selanjutnya ada Pak Lulut Santoso dari Malang beliau adalah pemilik naskah sekaligus pemerhati pengoleksi dan pencinta apalagi dan Pep apalagi gitu pokoknya yang urusannya dengan naskah nih pak Lulut konsen sekali Bahkan bukan belakangan saja Tapi sejak beliau masih SD masih SMP itu sudah mulai lielhat-lihat naskah dan satu lagi kita akan undang kembali eh Mas Muttaqin dari pesantren komarudinah ini kita ajak untuk diskusi kembali karena tadi penjelasannya belum tuntas tadi belum tuntas nih penjelasannya e baik ketiga narasumber sudah ada di sini e Untuk itu saya mungkinasih kesempatan pertama kali ke dulu supa apa yang tadi sudah disampaikan enggak nanggung e kemudian nanti kita akan ke Pak Lulut dan terakhir nanti ke Pak Adif Ya sudah bisa baik Mas Muttaqin dari pesantren Komarudin tadi sudah menyampaikan eh cerita Bagaimana dimulainya digitalisasi sampai kemudian bisa mengkodifikasi ternyata naskah-naskah di Komarudin itu isinya tadi banyak sekali ya utamanya tentu Islamic studies ya Ee tetapi di bawahnya banyak sekali variannya bahkan ketika diturunkan ke dalam varian bahasa kemudian ee aksara dan seterusnya ternyata Kelihatan sekali itu perbedaannya dibanding dengan mungkin naskah yang ada di tempat lain Nah sekarang kita kasih kesempatan Mas muttaki untuk menjelaskan sisa-sisa dari eh presentasinya tadi silakan Ok terima kasih asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Eh mohon izin untuk melanjutkan cerita itu ya cerita yang tadi sudah saya sampaikan jadi ee pasca dreims itu kemudian ada lembaga lain yang juga terlibat untuk melakukan digitalisasi yaitu Nad tuturos setelah itu kemudian dilanjutkan oleh program if British library nah yang terakhir itu adalah eh kemunculan apa namanya UPT tim pengembang dan pelestari Khazanah pesantren yang sekitar kurang kurang dari 1 bulan ini di SK secara formal oleh yayasan pondok pesantren Komarudin Nah dari konteks ini ee Saya ingin menyampaikan bahwa proses reservasi ini sebenarnya merupakan suatu kesadaran yang sebenarnya muncul dari individu-individu yang ada di stakeholder Komarudin kemudian menjadi kesadaran bersama menjadi kesadaran publik milik Komarudin sehingga terobjektifikasi melalui tim UPT ini begitu untuk ee melakukan perawatan dan pengembangan atas khazana-khazana pesantren yang ada di ee Pesantren kumarudin ini jadi itu ee sekilas mengenai perjalanan dari apa namanya kegiatan preservasi yang sudah dilakukan sampai hari ini nextak Nah terusnya nah ini strategi eh berkaitan dengan strategi preservasi ini ini kami ingin menyampaikan jadi ketika dulu kami masih terlibat di pusat studi pesantren dan kebudayaan di kampus itu itu sempat melakukan inventarisasi naskah dan itu e memang ada di empat empat koleksi ini yang satu berada di wilayah sekitar Pesantren Komarudin yang satu ada di sekitar Tuban nah di sekitar Pondok Pesantren Komarudin itu ada koleksinya k. ha Alaudin kemudian ada koleksi Gus wasil yang kebetulan juga ada di sini kemudian ada juga koleksi Gus nah ini berada di sekitaran sini dan yang satu itu di koleksi Tuban itu di di kecamatan Rengel nah di untuk yang koleksinya ya aludin itu untuk yang sudah melakukan digitalisasi ada tiga institusi yaitu dreams nos dan British library Kemudian untuk yang koleksinya Gus wasil juga sama sudah tiga lembaga yang melakukan digitalisasi kemudian yang di gusniam itu programnya dreams dan terus untuk yang koleksi di rel Tuban itu eh dilakukan oleh ea British library Ya next Mbak nah dari situ Itu kan inventarisasi tadi sudah ditemukan petanya nah ini melalui lembaga yang sudah dibentuk Yayasan itu kemudian mencoba melanjutkan untuk melakukan inventarisasi lagi barangkali di duriah-duriah yang lain itu masih ada yang menyimpan karena memang eh Zuriah ini kan tersebar di berbagai daerah begitu ya jadi kita perlu melakukan penelusuran lagi barangkali masih ada yang beberapa yang menyimpan nah beberapa strategi preservasi yang akan kami lakukan itu ini pembentukan UPT untuk tim pelestari dan pengembangan Khazanah Pesantren itu sudah di kurang dari 1 bulan ini sudah di SK o yayasan nah kemudian ini yang kita lakukan adalah membuat atau menyiapkan tentang galeri manuskrip Pesantren umarudin walaupun kita belum bisa membuat suatu galeri atau skriptorium yang ideal begitu ya karena memang banyak tantangan yang harus dilalui setidaknya kami pengin ini eh merespon dari keinginan beberapa kolektor untuk menyerahkan naskah agar disimpan di satu tempat di pesantren komarud nah sehingga kami bersama teman-teman itu kemudian menyiapkan galeri ini yang Insyaallah besok akan dilakukan dilakukan soft launching di pesantren Komarudin lalu kemudian Nah tadi kami lakukan inventarisasi manuskrip untuk mencoba mencari barangkali ada yang EE menyimpan karena ya beapa ada info begitu cuman ada kabar terbaru Waduh dulu Sudah dipangan rayap kemudian dibakar sama mangbang dulu karena kan memang pengetahuan tentang ini kan masih belum belum begitu lebih jauh ya Ada juga yang sudah rusak karenaan rayap dan macam-macam nah eh sebelum terjadi hal sama kita juga mau melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dari pihak Zuriah barangkali masih ada yang menyimpan lalu kemudian digitalisasi manuskrip ya nanti kalau barangkali masih ada naskah yang apa namanya Masih ada yang disimpan kita akan men coba untuk melakukan digitalisasi kemudian selanjutnya adalah nah ini ee melakukan kajian manuskrip nah ini yang sudah kita lakukan adalah ini tentang rekonstruksi sejarah pesantren kumarudin karena melalui manuskrip ini kita menemukan sejumlah informasi-informasi penting yang EE temuan itu kemudian merubah banyak merubah dari historisitas pesantren umarudin di masa lalu misalkan tanggal pendirian itu sekarang disepakati teman-teman itu 1747 Kalau enggak salah iya kalau dulu kan 1775 Nah jadi kemudian karena ditemukan manuskrip kemudian banyak berdiskusi dengan teman-teman dan juga dengan para ahli itu kemudian menyepakati 1747 jadi salah satunya itu dan juga ada beberapa informasi-informasi lain yang juga terlibat untuk melakukan rekonstruksi sejarah itu dan ini sebenarnya enggak hanya itu maunya tapi juga mau pada kajian-kajian yang lain yang EE bersumber dari naskah manuskrip itu yang kedua adalah transkripsi isi manuskrip nah ini ada sudah ada empat yang sudah dilakukan yaitu transkripsi dari atau penyalinan dari kosid lisibian yang merupakan karya dari Mbah solesani kemudian kosid visum yang karyanya Mbah solesani yang kemarin juga sempat dikaji di facebook-nya Pak Oman ya terus kemudian ee salinan Safinatun Najah yang memang bukan karya asli tapi mencoba disalin ulang karena ada anotasi-anotasi yang ditulis oleh Mbah solesani memberikan informasi penting ketika beliau mengaji terus kemudian ada minhatul Fattah Fi adabin nikah itu juga masih salinan dan ini masih masih belum di launching G karena masih perlu pembenahan di beberapa aspek lalu kemudian ee Ini ada juga penyusunan katalog manuskrip koleksi Pesantren Komaruddin jadi ada upaya kemarin dari teman kami yang kebetulan kuliah S3 di Israel itu untuk ee Ini paling yang paling mudah adalah untuk menyusun katalog gitu loh itu menurut dia dan kemudian ya wis coba kemarin sempat disepakati cuman Apakah nanti ditindak lanjuti seperti itu atau tidak yang karena kami ingat katalog itu kan seperti Kompas ketika kita masuk hutan G jadi biar kita enggak bingung ini kalau mau nyari Nas ke mana begitu lalu kemudian yang terakhir adalah muat website publikasi manuskrip digital yang sudah digitalisasi Nah next nah ini contoh kalau ini hasil rekonstruksi sejarah pesantren kumarutin yang atas itu terus kalau ini yang e kitab Safinah yang Des teman-teman melalui kajian tahkik lalu kemudian ini yang website yang Coba dibuat oleh teman-teman Terus yang ini adalah buku katalog manuskrip yang isinya Gus Niam jadi ini contoh-contoh yang sudah kami upayakan setelah kegiatan-kegiatan digitalisasi dilakukan di pesantren Komaruddin kemudian lanjut lanjut pak lanjut nah ini tantangan yang ya memang banyak kita hadapi makanya kita senang dengan kehadiran apa namanya lembaga-lembaga atau institusi lain yang turut membantu dalam kegelisahan kami mengenai ee preservasi manuskrip ini yang pertama adalah berkaitan dengan kolektor jadi memang tidak semua kolektor itu mau istilahnya memiliki kesadaran untuk mengelakukan preservasi ya Masih kayaknya juga masih ada asumsi bahwa apa namanya pustaka itu menjadi pusaka gu Bukan sebaliknya nah ini ee pelan-pelan kita mencoba untuk dialog agar ee ee naskah atau manuskrip yang disimpan itu bisa dilestarikan yang kedua adalah persoalan SDM jadi kita kembali bahwa cerita kalau dulu kita masih di pusat studi memang eh SDM kita memang terbatas dan kurang begitu mengerti dan memahami tentang eh apa namanya kegiatan preservasi khususnya dan terlebih umum mengenai filologi Nah jadi skill pengetahuan kami tentang itu memang ya terbatas terus kemudian kita juga tidak punya ahli lokal yang menguasai di bidang filologi nah cuman di akhir-akhir ini teman teman-teman mencoba menjarung alumni itu ada satu teman yang kuliah di luar negeri dan Kebetulan juga kajian filologi saya ndak tahu di Universitas apa cuman di Israel kayaknya namanya zalutfillah zalutfillahnya itu iyaarusalem University nah itu alumni di dari pesantren kami dan beberapa kali Coba kita libatkan di aktivitas-aktivitas prevervasi di pesantren Komaruddin lalu kemudian m fasilitas nah contohnya tadi mengenai skriptorium sebenarnya yang ada di pikiran kami tapi ya karena memang banyak keterbatasan sehingga cukuplah galeri dari teman-teman Yang penting bagaimana manuskrip itu bisa kumpul dan bisa dikaji bersama lalu kemudian ya semuanya itu berkaitan juga tentang biaya dan yang terakhir adalah manuskrip Nah jadi manuskrip itu memang ee sampai hari ini mungkin masih berpotensi mengalami kerusakan karena ini pak yang nah yang kayak bendel penutup gini itu masih terbatas belum semua kita kemarin cuman dapat bantuan dari Kalau enggak salah dari perpustakaan daerah Gresik sama dari provinsi dan itu tidak tidak semuanya tercover Nah itu eh teman-teman mencoba juga untuk diskusi kemarin menyiasati Bagaimana membuat yang cover seperti itu ee dengan berbahan yang sekiranya tidak jauh beda tetapi dari aspek biaya lebih murah saya gak tahu juga gimana caranya ee dibantu teman-teman mencari informasi berkaitan dengan itu mungkin itu Pak yang bisa kami sampaikan mohon maaf barangkali ada kekurangan atau salahnya kami sampaikan asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Ya terima kasih menarik sekali ini mastakin sudah lumayan strategis banget ya Sudah dicoba dengan berbagai pola eh tapi tetap ada tantangannya t tantangannya soal SDM e mungkin teman-teman mahasiswa di sini perlu diingatkan bahwa memang untuk melakukan preservasi naskah itu tidak mudah ada teknik khusus ada strateginya tersendiri dan eh ada hal-hal yang harus diperhatikan karena kalau tidak ee ini bisa m naskah contoh eh ketika Kemarin kami tim trimi E melakukan rikla budaya di Sulawesi Selatan itu ada naskah yang Eh rusak karena apa kelihatannya pada saat melakukan preservasi itu mungkin sambil makan gorengan atau apa gitu sehingga ada minyak yang yang sampai tumpah nempel bekas gorengannya itu di naskahnya jadi itu kalau kena tintanya kan bisa meleber terus ada lagi yang entah Kar karena penelitinya sok tahu atau gimana gitu dia ngasih keterangan tambahan diin di kertas lain tapi kertasnya ditempel di naskahnya itu sehingga kalau diangkat naskahnya rusak gu contoh-contoh seperti itu tapi itu sangat mempengaruhi eh dari rusak tidaknya naskah tersebut t juga ada tantangan soal dana ini unik juga nih Padahal wakil bupatiersik itu ya k Komarudin kesulitan dana ya kayaknya harus ngajiin proposal ke wakil bupati I aminat Habibah I Oh iya koleganya pakut pakut ya baik kita ngobrol dengan Pak Lulut Pak Lulut Edo ini beliau seorang guru Nah makanya tadi kenal dengan Bu aminatun Habibah wakil bupati Gersik karena memang Bu aminatun semula adalah seorang kepala sekolah kepala sekolah eh beliau ini sangat mencintai naskah sejak kecil dan berburu naskah bedanya kalau di Komarudin naskah sudah ada di tempatnya ee tinggal kesadaran dari pemilik dan keluarga sekitar Nah Pak Lulut ini sudah punya kesadaran sejak awal dan karenanya berburu naskah ke mana-mana untuk dikumpulkan dikoleksi dengan biayanya sendiri dengan tenaganya sendiri dan kemudian di ee alih dayakan menjadi sebuah pengetahuan baru dengan ada buku dan sebagainya Ee kita dengar cerita dari Pak Lulut gimana ini bisa sampai punya koleksi naskah yang begitu banyak yang sekian persen di antaranya sudah didigitalisasi oleh Trisi silakan Pak Oke terima kasih sebelumnya saya minta bantu Mas Begawan apioso ke depan sebentar Mas silakan mas tadi telusur Ternyata ada yang menarik ini beliau Begawan abioso sosok yang sempurna dalam pewayangan Ma duduk di sini dulu Mas silakan silakan nah Salim dulu mas iya Alhamdulillah Mas minta tolong dibacakan sedikit ini ini Mas boleh kenalan dulu Mas Begawan ini siapa ee sebelum Mas abioso saya rekomendasikan untuk kawan-kawan di Jawa Timur ini ada calon istrinya beliau nih calon filolog yang luar biasa Mbak edsa Oh bukan itu Iya saya kemudulan sekaligus metakan saat ini oke oke silakan mas ee Nggih ee perkenalan dulu Nggih Pak Nggih Perkenalkan nama saya Ahmad abyoso dari jurusan ilmu sejarah semester 5 di sini ya giih di sini langsung gih belajar di TPA Pak saya I silakan silakan gigih langsung dibaca n gigh ingkang Kedah puniko kitab [Musik] Nami Mas Agus Muhammad Said mukim ing Kampung Sima SIM Simo wa ikun wa ingi subayo ingkang berkah saking kayahi Kiai Kiai Muhammad Syarif ing [Musik] Dusun sitro Setro surobayo wa us wa usio Bi Kiai Muhammad if maring ingkang Putri Putro Putro Mas Agus Muhammad Said [Musik] sekabak sekabane ilmu [Musik] Kang ilmu Kang wus katulis [Musik] ing sajroning kitab iki Dadi dadio Oh D Oh dadio ijazah Dadi ijazahku maring ee anangku an anangku Mas Agus Muhammad Said [Musik] Suryo Sarah Oke terima kasih Mas tepuk tangan dulu untuk ini sudah modal luar biasa untuk jadi filolog dari jurusan Sejarah mampu baca Pegon ini sudah senjata tinggal mengembangkan Nah untuk ini kalau begitu ini untuk mas ya motivasi apa terus Maaf Dari sini sajaa banyak-bany Wah langsung dapat honor Waduh ditanya enggak mau tapi harapan P dengan membaca ini jadi motivasi untuk menembakan keilmuannya saya rekomendasikan nanti cari yang beda di jurusan searah tapi basisnya yang naskah-naskah tek saya si tangan gayanya guru harus begitu ya mohon izin saya berdiri ya Oke saya mulai dari kata cinta karena gak tahu secara alamiah itu saya tumbuh cinta secara cinta itu tumbuh secara alaminya sejak kecil saya karena hanya tinggal berdua saat Bapak saya ee bapak saya selalu pergi Saya tinggal berdua di rumah nahtinggal berdua di rumah setiap petang us Saya salat magrib ini Kebetulan Ibu saya itu satu-satunya sosok yang bisa membaca sekaligus satu ee dua orang dalam satu desa yang salat di kampung di wilayah ngimbang lamungan ya bisa dimaklumi abangannya Abang pol ya seperti itu Nah kebiasaan ibu itu tiap hari usai magrib duduk bareng membaca saya mendengarkan nah ketika membaca mendengarkan kan saya sampai hafal betul Apa itu kisah Nabi para Nabi di antaranya sebut surat Anbiya ya sampai ketika saya cari tinggal ini aja ini Yang ver C kondisi yang seperti ini pun saya jaga nah gambar yang seperti ini yang saya sempat komentari melaku terus laku terus namanya anak kecil belum bisa apa-apa Nah mungkin karena kebiasaan seperti itu yang mendorong Saya suka buku sejak SD Saya suka ngumpulkan buku tidur dengan buku sampai sekarang Tadi malam saya tidur sama istri disorai istri ee anak saya Yu ini kesempatan Mama Ayah tidur bareng artinya anak saya tahu persis Tiap hari saya tidak tidur sama istri tidurnya sama buku ya istri jadi istri kedua istri pertama buku dan komputer itu artinya sini Saya berasumsi bahwa kecintaan kita pada ilmu pada buku itu bermula dari Ibu dari istri maka Jadilah istri-istri yang cerdas ojok ngamukan sama anaknya ya kalau istri ngamukan perempuan ngamukan pada anaknya berarti istrinya pengetahuannya rendah ya terus gak cerdas juga itu gambaran latar belakang saya ini nah ketika dibacakan itu saya bertanya ini dari mana mak saya manggilnya Emak Oh ini tekok Mbahmu Bi tok Nganjuk Nah saya itu bertanya itu saat SMA mulai bertanya nah ketika SMA saya tanya liane yang di lainnya di mana gole ono yang masjid kidul kali ya masjid kidul kali setelah saya telusur ternyata itu masjid tertua di wilayah Nganjuk sama yang diceritakan oleh prof Oman kalau di Sumatera itu pendiri atau kiainya itu dimakamkan di belakang masjid nah di keluarga saya juga begitu tapi penandanya bukan hanya mahkota saja seperti yang di Magetan tapi ada pohon sawu ini penanda [Musik] Mataram ya Nah seperti itu ya Sampai usia sekian itu ini saat itu usianya sudah 90 ya masih suka membaca almarhum usia 97 tahun itu yang inspirator sekali Menurut saya nah Monggo dilanjutkan nah nah sudah Terus lanjut aja nah Ketika saya cari ke sana di di Nganjuk jawabannya tidak ada mungkin belum dipercaya mungkin ya mungkin terlalu kecil Nah setelah 10 tahun kemudian baru dijawab oleh palik lut iki mungkin sing kok golei ternyata ketika saya baca minta karena saya tidak paham seperti ini tanya kawan-kawan Pak Lulut iki ilmu tua katanya maka ketika mempelajari harus ada yang mendampingi nah di antaranya diininya beragam kompilasi beliau yang sudah membongkar ini tentang naskah ini ya Bapak Adib ini nah di antaranya di ada satariah pula di sini Karena tampaknya tasawuf-tasawuf saat itu yang paling berkembang itu satariah ittilah saya mengumpulkan beragam itu nah dilanjutkan iya ya Nah ketika ini sempat tergeser pikiran karena gengsi membeli buku impor walaupun kredit gajinya Apa itu gak sampai R juta kredit buku seharga Rp3 juta biasa saat itu Tapi lama-lama saya merasa keliru Nah akhirnya mulai kembali untuk telusur setiap telusur jawabannya yang saya temukan wis dibuang sudah dibakar Sudah dikubur dan seterusnya termasuk dikeluarga saya dianjuk di kubur takut kualat sampai terakhir saya setengah ngenes satu kopti besar gini dirombeng per kilo 1500 di masjid tertua di wilayah Malang Selatan selalu begitu kalau nak begitu Ee banyak hal yang diantaranya ini dianggap sebagai azim dan lain-lain untuk telusur sangat tidak mudah di tiap daerah yang saya temui itu tiap mempunyai karakter sendiri kalau di Madura jangan sampai mengatakan cari kitab kuno karena bagi orang Madura namanya kitab itu harus dijaga oleh keluarga kalau sebutan kit walaupunak tahu isinya kalau kita ke madurai diarakat di manapun Jangan tanya mau ini untuk mahasiswa jangan sampai bertanya punya manuskrip 100% mereka Nak Tahu punya naskah kuno 100% mereka nak tahu yang mereka tahui buku kuno yang mereka tahui buku tulisan tangan kita Sederhanakan aja ketika ke masyarakat tanda-tandanya seperti tadi satu kalau kitaarget nya apa itu naskah-naskah yang dominan kita target rumah-rumah tradisional kuno kalau targetnya itu dokumen-dokumen kolonial ya di bangunan Belanda Tapi biasanya kalau kita langsung masuk pasti sulit maka Har pendekatan ngopi pendekatan pengorbanan rokok dan seterusnya engak bisa Seta Merta langsung masuk dapat banyak n biasanya lembaga-lembaga pemerintah yang saya ketahui datang secara formal 100% enggak oleh Poo Iya betul ya terakhir Maaf saya sebut ee salah satu perpustakaan di Jawa Timur bagian agak barat dengan mobil dengan seragam komplit ke pondok di daerah Pondok Magetan enggak dapat apa-apa Padahal sudah jelas ini infonya di sini pemilihnya ini tapi ketika ini gak ini jadi ke masyarakat kita nak boleh pendekatan formal ya harus pendekatan yang benar-benar natural sekali natural dan pengorbanan lahir batin ketika berburu jangan batas waktu ya pengalaman saya jangan batas waktu terutama di masyarakat kalau berburu di pedagang ya harus diukur batasnya uang kalau di di masyarakat tanpa batas waktu siang malam dan seterusnya contoh Ketika saya lewat ada tokang rombeng saat itu pukul 12 malam kertas nyusun mau segera dimasukkan truk saya masuk ketika masuk dimarahi ketika dimarahi saya diam aja lirik W ini kok menarik saya tarik sayaih.000nyawa ini dikasih Rp200.000 tapi begitu berharganya nah artinya tanpa batas waktu Kita berguru itu ee berikutnya ke Nah ini nih yang benar-benar saya alami ketika memperoleh hibah satu satu ketika Apa itu memperoleh satu pickup berbagai kondisi yang ada yang agak baik ada yang super parah busuk karena dionggokkan di teras rumah saya temukan nah kisi itu kemudian saya bawa pulang aja yang kelihatannya benar-benar parah saya rombengkan tapi masih yang masih busuk dan kemungkinan masih bisa diperbaiki saya Saya rawat nekat karena gak tahu ternyata dampaknya itu tadi batuk saya sampai 3 bulan gatal-gatal ini luar ar biasa ini benar-benar saya alami maka Apa itu siapapun kalau mau ke sana perhatikan itu karena setelah saya amati pula selain penyebab alam setelah penyebab alam Apa itu karena apa Itu kotoran berbagai kotoran banyak pula buku-buku dokumen kuno itu yang sengaja di material racun untuk pengawetan serangga ini yang saya alami Apalagi setelah kemarin uji laboratorium naskah saya sempatkan ada kesempatan workshop saya bawa satu Ternyata banyak kandungan racun terutama dari sisi material kertasnya diilpis racun kemudian Apa itu tinta yang paling banyak itu di tinta ya Ada merkuri ada ferum Ada banyak hal ini ini sebagai gambaran nah Monggo diteruskan nah ini yang saya sempat seroboh ketika memperoleh ini kasus dapat dari Jogja sangat berdebu penginnya pengin pengin cepat bebas dariu saya jatuhkan brok Ketika saya jatuhkan saya buka langsung saya aduh pecah kertasnya ya kertasnya pecah penyebab nya pecah ini banyak hal satu material kertas kertas Eropa ini menyebab gampang pecah diperparah dengan tradisi satu apa bukan tradisi material ee apa itu tintanya mengandung unsur logam unsur logam zat besi pasti berkarat dan ada tradisi yang niatnya baik tapi kelir naskah-naskah kuno itu cenderung dikasih menyan diasapi menyan itu kan lama-lama kan bisa asapnya masuk ke sana saya tengarahi dengan banyak naskah yang harum nah sampai sekian puluh tahun masih harum berarti kan begitu masuk jadi satu sisi sangat bagus untuk mempertahankan dari serangga tapi sisiin merus ini yang saya temukan yangobo yang kedua saat mau saya mengalih naskah itu pengin memfoto ituan penginnya cepat-cepatan langsung saya scan tidak Berapa lama pusing luar biasa saya bingung ini apa karena saya capek atau lain kemudian saya punya inisiatif saya berdoa dulu mendoakan dengan baca alfatiah Sema siapun yang menulis iniapat keberkahan sekaligus saya minta izin untuk men-san begitu saya wudu sehat Nah ternyata ini persis sekali yang disampaikan oleh prof Dik bahwa di tradisi Katolik pun sebelum belajar sebelum membaca Nah ini dia berdoa dulu tapi kenapa kita yang muslim rata-rata malah mengabaikan gitu saja ya ini ini saat 2015 saya menyebutnya saat itu belum kenal hanya tahu saja dan minta foto bareng saya menyebutnya Apa itu Mister naskah ya karena nak kenal Mister naskah saja ya yang saya kenal ya Apa itu yang perempuan itu karena perempuan saya kenal duluan alamiah saya laki-laki I logis Nah akhirnya ketemu lagi gak sengaja di UB ini E maaf ya Profesor Dik ini kalau mendapat buku ada coretannya dia merasa sedih sekali gak boleh ya dan beliau berdoa dan itu akhirnya saya ikuti n yang di sampingnya itu saya hadiahan yang sebelah kanan 1001 Malam buku 1001 Malam teks bahasa Belanda jadi ini langka menurut beliau ini bersyukur Monggo dilanjutkan Nah akhirnya saya setelah berketemu dengan profdik dikenalkan dengan DMC dan akhirnya Alhamdulillah berkembang berkembang terus sampai media terutama kompas ini sangar nasional akhirnya banyak guru saya banyak dosen Saya mencari gole ono Lulut Iki di mana sampai dosen dan guru itu datang ke rumah saat itu ya karena ada muridnya yang ada punya aneh ya memang anehnya sejak kecil ini ya oke Maung D lanjutkan nah ini dengan saat itu pak pak Adip dan Pak Alfan ya ini pak Alfan ya Pak ya Pak Alan Oke lanjutkan nah ketika sudah berkenalan dengan dreamc saya punya banyak pengalaman yang luar biasa walaupun masih sangat dasar dan akhirnya ini saya terapkan untuk jadi memotivasi untuk memperlakukan naskah-naskah kuno dalam saya setiap perburuan tapi dalam perburuan tentu banyak temuan yang sangat unik misalnya kondisi busuk di di tempat yang busuk nah ketikaya punya pengalaman yang awalnya itu saya buang tapi berikutnya ketika mendapatkan kondisi apapun itu harus saya jaga bahkan saya berlembar saya keringkan dulu saya lap kemudian baru saya setelah airnya ini kemudian baru tahap kedua jamur tahap ketiga baru menata perhalaman panjang untuk satu naskah itu sampai dengan lebih dari 1 minggu itu nask gak begitu tebal itu yang saya lakukan Nah akhirnya ada dalam ini saya percepat dalam proses pengalaman saya ee mengumpulkan beragam naskah itu saya temukan ee berbagai hal naskah di nusantara nah tapi yang perlu di kita harus pahami betul terutama para mahasiswa bahwa naskah ini Image kita masih dua Jawa dan Arab imit kita padahal lebih dari itu ada Arab ada Jawa ada latin begitu juga bahasanya termasuk Cina ya termasuk Cina ada beragam maka ini kita jangan terbuai pada dua itu Ketika menemukan sesuatu Simpan saja tentang nanti bisa diapakan belakang aja tapi diamankan dulu Jangan berpikir untuk UNT atau rugi kalau untung pikiran untung rugi saya rugi banyak karena tunjangan profesi guru saya minimal 60% tiap dapat saya belikan gini untungnya apa Ya tanya tambah kawan saja secara material Saya nak untung sama sekali tapi Semoga lain waktu lain nah material sayaukan kertas ini setelah saya pelajari sekilas silsilah Wijaya dari tiga jalur ya satu jalur ke Demak dua jalur ke Madura yang ketiga jalur ke Lumajang ini yang setelah saya pelajari kemudian ini kertas yang agak Baru ternyata ini tentang Surabaya maka saya bawa kemudianah ini kategori inskripsi kalau utkan di lapangan pokoknya en gambare en coretane amankan saja ketika bisa diamankan ini dari kayu orang lain menyebutnya Tatal ya Yang ini dari logam ya fungsinya ini kategori penanggalan astrologi tadi sempat ngobrol-ngobrol dengan beberapa kawan Sekali lagi saya jangan ditanya pak lurut iso moco Enggak saya jawab 100% tidak bisa niat Saya hanya mengamankan saja Mungin dilanjutkan masih ada lagi gak ini mas Nah nah ini keragaman sekilas-sekilas saja Oke lanjut nah ini material nya dari kertas dari kulit 100% kulit kayu Kemudian dari kulit binatang dari sampul kemudian lanjut habis atau nak mau nah ya W ini banyak ini pikir saya sudah saya buang kok masih ada nah lanjut aja nah ini contohnya melalui ini saya sampaikan bahwa orang Belanda maaf ini untuk koreksi dan catatan kita bersama selama ini beranggapan bahwa kedatangan Belanda itu ee merusak budaya terutama aksara dan bahasa di nusantara saya jawab tidak karena saya punya buku tentang peraturannya ada di rumah saya asli tiap daerah Tata Tata Tulisnya ada contohnya Ini dalam Tata Administrasi dalam satu surat jual beli tanah Gunakan bahasa dan aksara sesuai dengan pemiliknya masing-masing Artinya mereka benar-benar menghargai m dilanjutkan nah ini tentang Apa itu perhitungan atau astronomi lanjut nah ini upaya saya ada sponsor atau tidak saya lakukan pameran artinya niatnya supaya masyarakat kenal Ketika saya ngajar juga begitu Oh di rumah saya ada Pak kalau ada Tolong dijaga ya dan seterusnya Ketika saya membeli tidak semuanya harus saya beli tapi harus yang lebih utama adalah penyadaran contoh Ketika saya di Madura saya menemukan naskah yang luar biasa saat itu ditawarkan 5 juta ke saya ketika saya telusur ini tulisannya Sultan Abdurrahman sultan yang sangat dihargai secara internasional maka saya menolak untuk membeli dan mengingatkan ini jangan keluar dari Madura karena ini warisan yang luar biasa kalau saya serakah saya beli saya jual untungnya banyak maka kita harus benar-benar menyadarkan kalau nak bisa ya baru kita rawat lanjutkan nah ini terakhir saat Ada workshop saya mengujikan ya bawa sampel memang ya Ini agak agak mahal tapi penting pula untuk suatu lembaga katanya harganya R miliar lebih alat itu untuk mengujci material di antaranya beragam logam berat racun ada di naskah kuno maka wajib bagi kita ketika megang naskah kuno satu pakai masker dua sarung tangan karena sudah bukti terbukti secara ilmiah ini dengan Xray ini lanjutkan kalau gak salah sudah selesai nah ini yang tertarik silakan datang terbuka gratis bahkan mendampingkan skripsi pun gratis makan tidur gratis di perpustakaan sejarah dan budaya putulut terima kasih Wah luar biasa iniut kesetiaannya pada naskah mengalahkan sampai mengalahkan istrinya adaduh Oke kita karena waktunya sudah semakin mepet Ee kita kasih kesempatan ke Pak Adib ya untuk memberikan pencerahan buat kita setelah tadi kita mendapat ee pencerahan dari dua narasumber yang lain yang cerita tentang kondisi Iya ketika mengukkan naskah Jangan dibiarkan saja tapi harus merancang Bagaimana mendapatkan uang dari naska itu tanpa mengeluarkan barangnya atau tanpa Menar barangnya salah satunya di Al acarakan kalau dulu ni kita Sua Oh iya satu naskah yang diali aksarakan kebanak sekian dapat honor 10 jutaal sekarang 1 juta kita manfaatkan kemampuan kita nih dua naskah sudah diitung sendiri ayo kita pengembangan masih banyak lagi peroman ini satu kannya belum bisa karena gak boleh Ian I baik silakan Pak Pak Adim baik asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam yang saya hormati Prof Dr Oman Fathurrahman yang saya hormati pak Lulut ini tahun 2015 Pak Ya saya ke rumah Bapak ya Terima kasih juga Pak siapa Pak Habib dan moderator para mahasiswa Uner pada siang hari ini saya dapat tugas untuk menjelaskan materi tentang preservasi tentu yang saya sampaikan itu Berdasarkan pengalaman saya dapat tugas dari trimsi di Kuningan di Magetan Malang tebireng walaupun tentu tidak semuanya bisa saya jelaskan karena keterbatasan waktu satu hal yang kita ketahui bersama bahwa Hasan naskah Nusantara itu melimpah Aceh Palembang Banjarmasin jawak ceribon dan seterusnya itu banyak menyimpan naskah dan naskah-naskah yang tersimpan di eh naskah-naskah itu menyimpan kekayaan informasi yang beragam mulai soal agama kebudayaan intinya pokoknya segi-segi kehidupan masa lampau itu terekam dalam naskah kalau kita bayangkan seandainya naskah itu rusak hilang otomatis informasi yang terkandung dalam naskah pun menjadi hilang dan itu merupakan kerugian besar buat kita dari dari sinilah pentingnya Mengapa harus dilakukan preservasi naskah ada beberapa alasan kenapa penting dilakukan preservasi naskah kita tahu di Indonesia ini rawan bencana alam di Aceh pernah terjadi tsunami di Lombok gempa di Jogja juga demikian belum lagi sangat mungkin di kampung-kampung itu terjadi kebakaran rumah kalau yang rumah kebakaran ada naskahnya ikut juga jadi korban kemudian ada sebagian masyarakat kita itu yang sangat ekstrem dalam menilai naskah tapi ada juga yang sangat ekstrem tidak menghargai naskah ini dua hal ini sangat tidak menguntungkan bagi yang ekstrem apa ya melihat nilai naskah cenderung mengkeramatkan atau mensakralkan sehingga susah diakses oleh peneliti atau siapun sementara yang cuek tidak menai naskah naruh naskahnya pasti sembarangan bisa digodang dan seterusnya dan itu lamb laun pasti akan membawa efek pada kerusakan pada naskah dari sini preservasi naskah menjadi penting dalam arti perservat itu sebagai bentuk upaya melindungi atau menjaga atau mengawetkan naskah sekaligus prervasi naskah juga berarti juga menjaga isi yang terkandung dalam naskah Mengapa pasasi tadi sudah saya Kemukakan memang kondisi geografis di Indonesia itu rawan bencana alam kemudian rendahnya sebagian pemilik naskah terhadap nilai naskah Dan ini juga yang perlu kita antisipasi juga ada tuntutan ekonomi seringkiali beberapa pemeli naskah karena kondisi ekonominya sulit ada godaan orang datang menawarkan Iming sekian juta yaitu digitalisasi naskah itu preservasi dengan cara modern lanjut lah digitalisasi naskah sebagai preservasi naskah pertama digitalisasi merupakan alih media melalui teknologi digital alih media itu kemudian menghasilkan foto digital naskah hasil digitalisasi naskah merupakan secara enggak langsung back up dat datang ya walaupun kita tidak Baham namanya bencana alam enggak bisa dihindari tapi kalau seandainya sudah didigitalisasi misalnya yang sudah dilakukan oleh dremsi dan di-onlinekan seandainya kemungkinan buruk itu terjadi datanya masih aman mungkin fisik naskah sudah rusak tapi data yang sudah Ee terekam dalam foto digital itu masih bisa dimanfaatkan masih bisa diakses kemudian naskah yang didigitalisasi seperti saya saya Kemukakan di awal menyimpan teks teks yang tersimpan dalam naskah digital terlindungi meskipun naskah fisiknya mengalami kerusakan mungkin kena gempa bumi kena tsunami atau dijual oleh pemiliknya tek dalam naskah digital tetap terlindungi meskipun naskahnya sudah lepas tangan lepas pemilik dan seterusnya lanjut Ini pengalaman saya mendapat tugas dari Disi pertama saya ambil contoh Kuningan kemudian naskah Magetan kemudian tebireng lanjut Mbak Lilis ya pertama Ini pengalaman biasanya dilakukan inventarisi naskah terlebih dulu jangan sampai terjadi pengulangan digitalisasi naskah bagaimanapun naskah yang sudah ditulis sekian abad kemudian difoto itu kan pasti terjadi persentuhan tangan penelitinya tukang fotonya kalau sering terjadi pemotetan pasti membawa efek juga pada naskah makanya upaya inventarisasi penting kalau misalnya sudah digitalisasi dan sudah memenuhi standar digitalisasi Saya pikir sudah enggak perlu dilakukan digitalisasi ulang kemudian penting juga komunikasi dengan pemilik naskah terkait asalusul naskah dan ini yang kadang-kadang saya juga tidak dapat informasi banyak dari pemilik naskah tadi Kalau sebelum jumatan masis ya menjelaskan naskah Magetan saya juga ikut di sana kebetulan naskahnya itu kebanyakan naskah sarf memang cerita Tutur dari Kiai Hamid itu Masjid itu didirikkan oleh prajurit di Ponegoro kalau tadi Mas menjelaskan berdasarkan temuannya ada nama siapa Mas sentono atau siapa itu dua hal yang bisa jadi orang yang beda bisa jadi orang yang sama namanya prajurit demi menghilangkan jejak ganti nama itu hal yang biasa di daerah saya itu di Jombang perbatasan dengan lanju ada Makam orang Jawa menyebutnya Mbah jokorio konon katanya prajurit dipur juga nama santrinya siapa Zakaria ya Zakaria Jadi jokor Rio itu hal biasa jadi misalnya ada perbedaan nama bisa jadi Orangnya sama hanya kepentingan mengamalkan diri menghilangkan jejak Ya biasalah begitu itu dan itu enggak hanya di makketan di Trenggalek di Kamulan itu menurut cerita pengasuh Pesantren sekarang itu dulu kono juga pajuregoro bahkan tambah beras juga Sama ya kalau dilihat tahunnya memang pas karena periode abad 19 kemudian nah ini juga penting kita komunikasian terkait sebagian pemilik naskah itu menganggap sakral Ini pengalaman saya di Kuningan sudah turun ke lapangan ternyata pemiliknya itu masih keberatan Saya penasaran Ada apa sih naskahnya ternyata naskah yang dimaksud oleh pemiliknya itu sebetulnya isinya ilmuu hikmah ya persepsi sakral buat pemilik Ya tentu saya sebagai tamu ya punya kepentingan untuk melakukan digitalisasi apapun yang siapa akan saya terima dengan Pak ba dan saya butuh informasi ternyata ya itu ilmu-ilmu hikmah sebetulnya dan mungkin karena ilmu hikmah khawatir kalau di difoto kemudian bisa diakses secara online takut ada orang lain mengamalkan kan resiko tinggi mungkin itu husnudon saya aja tapi akhirnya melalui komunikasi yang Inter akhirnya diizinkan juga jadi ukuran-ukuran enggak sembarang orang bisa itu buat saya sederhana aja sebetulnya tapi karena tamu ya kita Apun yang disampaikan harus kita mati itu kemudian komunikasi pemilik terkait kebermanfaatan naskah ini sangat efektif seringkali pemilik naskah itu agak berat mengizinkan difoto mungkin dari sekian koleksi ada sesuatu yang ditahan ada beberapa naskah ditahan Waktu itu saya berarbom Pak seandainya penulis kitab ini kitabnya itu dimanfaat orang banyak gimana Pak Ya bagus lah dengan diizinkan dengan bapak mengizin foto pasti nanti manfaatnya berupah dan itu jadi amal jariah penulis naskah atau pengarahnya Pak Oh gitu ya Iya Pak gu itu pintar-pintar kita aja berargumen kan ilmui kata Prof Oman mengutip hadis tadi Ini pengalaman saya di Kiai Hamid juga begitu pakai argumen agama itu ternyata lebih efektif l l buat apa pengarang dulu atau penyalin dulu mlukan waktu Sekian bulan sekian tahun menghasilkan satu naskah kalau ternyata enggak bisa dimanfaatkan lah cara agar bisa Diman harus diizinkan untuk didigitalisasi lanjut Mbak Lilis naskah Kuningan Ini pengalaman saya ternyata memang koleksi individu ada empat pemilik waktu itu naskah Kuningan menyimpan tradisi keilmuan masyarakat Kuningan yang menurut saya ini Asumi saya itu berbeda dengan tradisi keilmuan yang berkembang misalnya di pesantren Jawa Kalau dari ilmu alat tingkat dasar jumah sama awamil itu saja lain dengan di pesantren sampai Alfiah muhdilabib semua dipelajari fikihnya dasar juga hanya Fathul qarib bahkan salinannya yang hausan Maulani itu hanya sampai Fathul qarib kemudian lah tasawufnya itu yang banyak ada tampe almasi bahkan ada kamus tentang tasawuf ada bab zikir dan seterusnya dan yang menarik di sebagian Kitab Tasawuf itu ada terjemahan antar baris di bawah teks Arab ada terjemahan antas baris dan itu saya asumsikan bahwa kitab-kitab semacam itu memang sengaja diajarkan ke orang lain kalau enggak diajarkan buat apa ada terjemahan Gandul atau terjemahan antar baris itu kemudian ada satu pemilik naskah menyimpan kitab tafsir itu di daerah ciwedus Kuningan dan ternyata pendiri ciwedus itu namanya Cia Sobari itu memang perjalanan intelektualnya itu sampai ke Bangkalan ke syekhuna Kholil Jadi wajar kalau dia punya salinan tafsir jalalen lah itu yang agak berbeda dibandingkan dengan yang tiga tempat yang lain itu lanjut yaah Magetan tadi yang dikemukakan masis Itu naskah koleksi masjid kuno peninggalan e prajurit pangiran tiponegoro sebagian besar naskah ditulis dalam bahasa Arab dan naskah Magetan identik dengan tradisi keilmuan pesantren di Jawa fikihnya tafsirnya ilmu kalam Sarah Umul ban itu beberapa macam ada di situ Itu kitab-kitab yang memang diajarkan pada abad 19 abad 20 di pesantren Jawa kayak Tegalsari Langitan kemudian di mana Itu di Kranji dan seterusnya lanjut ya kemudian pengalaman saya di tebireng ya tebireng itu naskahnya koleksi perpustakaan mungkin sebagian orang kalau diitebireng seolah-olah itu identik dengan hadratus Syekh Padahal sama sekali tidak hasil wawancara dengan mantan apa ketua perpustakaan jadi sebagai perpustakaan terbuka menerima hibah dari siapapun termasuk naskah-naskah yang agak susah kita hubungkan dengan ee tradisi keilmu atau Birong ada naskah tentang apa ya tasawuf ditulis bahasa Jawa dan ada simbolisasi dalam bentuk keris itu yang mendengarkan tentang mirip dengan martabat 7 kemudian ada juga naskah yang ditulis Kia Rifai masuk ke situ ya ituu menunjukkan bahwa sebagai perpustakaan terbuka ima dari siapun yang ingin menghibahkan naskah atau buku Jadi kalau lihat isi naskahnya sebagian menunjukkan pertautan antara sufisme dan kebudan Jawa dan itu mempertegas bahwa perpustakaan memang terbuka dari siapun kalau memang mau menggatkan pasti diterima lanjut ya ini sebagai penutup digitalisasi naskah merupakan bentuk preservasi naskah preservasi naskah melalui digitalisasi jamin perlindungan informasi yang terkandung dalam naskah dan hasil digitalisasi naskah terbuka untuk dikaji oleh masyarakat akademis sebagai bentuk preservasi tekstual naskah yang digitalisasi jadi kalau naskah-naskah yang misalnya yang diilokan gimsi sekarang terbuka siapapun bisa meneliti dan pengalaman saya sebagai dosen beberapa mahasiswa saya itu skripsinya antara lain juga meneliti naskah-naskah yang sudah di-onlinekan oleh tripsi dan itu merupakan preservasi tekstual Saya kira itu yang bisa saya Kemukakan sekian asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Baik terima kasih Pak eh dengan presentasi pak ini berarti tiga narasumber depan kita sudah menyampaikan Nah sekarang saya kasih kesempatan untuk kita tanya jawab eh tapi karena waktunya sudah menjelang sore saya membatasi dengan du pertanyaan saja dan mewakili ee putra dan putri Nah jadi hanya Dua pertanyaan satu Putra satu Putri silakan oke satu Putra ya ada satu lagi ada lagi yang dari putri ini sudah dikasih kesempatan untuk equ tapi kalau ternyata enggak diambil kesempatannya saya kasih ke Putra ada lagi cukup satu dulu oke silakan asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh perkenalkan saya Anis Bahtiar siswa di manasa siswanya mananasa kalau yang ada Kang Oman ada Pak Hadi Pak Adif dan Pak Lulut dan Mas siapa Muttaqin ini eh Ketika saya membaca tema dari diskusi ini Meraju jejaring intelektual melalui manuskrip Jawa saya Itu waktu itu langsung teringat dengan karyanya Pak Sri margana yang Pujangga Jawa itu di e dan bang-bang kolonial di situ beliau menarasikan Bagaimana romantisme antara kalangan Keraton dan pesantren yang dihubungkan dengan karya sastra di mana orang-orang Keraton dikirim ke pesantren untuk enggak hanya belajar tentang ee ajaran-ajaran Islam tapi juga Belajar Sastra Jawa termasuk dalam penulusan babat setelah itu setelah mereka lulus dan akhirnya kembali ke Keraton dan diangkat sebagai penjangga mungkin yang namanya terbesar kita kenal Ronggowarsito dan EE tadi juga Eh Pak Siapa juga yang Mas Pak Gris juga mengisahkan bahwa orang keraton yang imam nawawi ke Magetan di sana beliau mendirikan masjid yang mungkin ada pesantrennya ya itu artinya ee di masa lalu ada hubungan yang erat timbal balik antara kalangan pesantren dengan Keraton Pesantren enggak hanya me mengajarkan kepada santrinya tentang ilmu keislaman tapi juga ee sastra Jawa persoalannya mengapa sekarang kok Pesantren ee sependek yang saya tahu tidak lagi jarang Ya jarang mengajarkan kesastraan Jawa itu yang ada yang saya pengalaman saya ya hanya mengajarkan kitab-kitab kuning entah itu karya dari Timur Tengah atau karangan dari ulama Nusantara sendiri seakan-akan menutup bukan eh memingkirkan ya meningkirkan apa yang dulu pernah menjadi tradisi kalangan pesanten ee di awal abad seperti itu Terima kasih ya Baik terima kasih pertanyaannya Jadi kira-kira intinya kan Eh kenapa tradisi mengajarkan sastra karena tadi ternyata dulu banyak yang tadi seni ya yang paling termasuk yang paling banyak tapi justru tradisi sastra Jawanya Enggak lagi diajarkan Pesantren mungkin pak Adib ya yang lebih cocok untuk menjawab ini silakan P Terima kasih pertanyaannya Mas Anis soal hubungan sastrawan-sastrawan di lingkaran Keraton Jawa dengan Pesantren ini sudah lama itu sejak abad 18 apa yang tadi Mas sampaikan misalnya ambil contoh ronggowasito itu generasi belakangan Pujangga Keraton Jawa itu mulai car boro itu sudah lulusan Pesantren kemudian Pesantren sampai yosodipuro 1 2 3 dan terakhir ronggowasito itu alumni Pesantren Dan terutama Pesantren Kia Hasan Besari Jetis ponoroko dan memang Pada masa itu tidak ada pendidikan selain pendidikan di pesantren Jadi kalau belakangan Menteri Agama bilang dengan mengutip Cak mungkin kalau enggak ada campur tangan kekuasaan nama universitas Le ya memang cukup beralasan yang paling tua itu Pesantren itu lah soal pertanyaan kemudian bahwa Kenapa Pesantren sekarang tidak mengajarkan Sas Jawa ya begitu ya perlu diingat Abas 19 itu yang sangat kuat mempengaruhi Pesantren termasuk dalam mengembangkan tradisi keilmuannya itu para kiaikiai eksponen tanah suci haromen jadi abad 19 itu dibukanya terusan sues itu membuka akses kaum Santi untuk belajar ke Makkah Mak kita tahu di Bangkalan ada Say khil k has dan di Jawa Timur sampai Jawa teng itu hampir semua pendiri pesant murid dua orang Kia itu dan orientasi keilmuannya itu sangat menekankan ilmu-ilmu sak dan ilmu bantunya Makanya jangan heran di kalangan akademisi itu menganggap Wah Pesantren Dan itu pasti fikih oriented ya memang yang diajari seperti itu mulai fikih level dasar Matan Abu Suja Matan tagrib satunaj sampai yang paling tinggi kayak Hasya mahall Q itu dipelajari semua plus ilmu bantunya dari awamil aljurjani sampai Alfiah sampai munilabib itu belum kitab-kitab syarahnya Apakah di situ mengabaikan tas tidak tapi porsinya itu ya setelah fikihnya mendalam baru masuk tasawuf dengan orientasinya yang sangat Amaliah jadi jangan heran kalau Pesantren sekarang tidak mengenal Sasa Jawa memang enggak diajarkan karena ya itu bentuk apa ya tradisi keilmuan yang mereka serap dan kemudian mereka kembangkan di pesantren itu sangat menekankan penguatan ilmu syariat nah ini berbeda dengan pesantren di Jawa Tengah yang saya teliti itu justru menekakkan kitab terjemahan bahasa Jawa tidak mau menggunakan kitab kuning dan seterusnya jadi sangat pede dengan kitab karya kiainya sendiri yang ditulis dalam bahasa Jawa dalam bentuk nadam dan itu sampai sekarang masih eksis tapi ya Kalau dibanding pesantren-pesantren yang mainstream ya bisa dikatakan minoritas paling santrinya yang terafiliasi dengan rifaiyah antara 20 50 paling banyak itu 100 bandingkan dengan pesantren yang afilias di lirbyo aja sekarang 50.000 santrinya bayangkan itu berapa Kelurahan jadi satu itu di Peterongan darulum r.000 tambah beras r00.000 ukuran Pesantren besar di Jawa Timur itu kalau 5.000 ke atas kalau cuma 1000 2000 dianggap sedang-sedang saja ini di Jawa Barat beda lagi 1000 sudah dianggap banyak ini nah ini saya pengalaman juga menjelajai beberapa pesantren di wilayah mana itu mulai dari cireibon sampai Banten paling santtinya ya segitu paling banyak nya itu di Manon Jaya itu sekitar 6.000 n memang beda itu saya kira itu jawaban saya untuk Mas Anis ya terkait soal hubungan Pujangga Jawa dengan Pesantren seperti itu dan kemudian dampaknya sekarang yang nyaris bisa kita katakan Pesantren tidak mengajakan sasta Jawa beda dengan abad-abad sebelumnya Makasih ya Makasih Pak Oke karena tadi tidak ada yang angkat tangan jadi atau masih ada satu lagi dari Wah bingung tadi diminta enggak ada yang oke satu lagi dari belakang deh tadi yang depan udah soalnya Ayo silakan cepat maju mana tadi Ayo Mas ke depan ke depan asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih Perkenalkan nama saya Ahmad danah Rizal dipanggil Rizal mahasiswa semester 3 ilmu Hadis di UN Sunan nampel eh ketika saya melihat judul tline yang ada itu terkait jejaring intelektual melalui manuskrip Jawa itu saya langsung teringat dengan pengalaman saya ketika membaca manuskrip di mana dalam manuskrip itu pertama manuskrip milik nenek saya ee milik e buyut ya buyut kemudian di di rumah sekarang rumahnya di mana di Surabaya Pak Sambi Kerep itu di situ ada salah satu bab yang menyatakan soal syahadat Fatimah kemudian saya juga melihat manuskrip koleksinya arpusda Wonosobo yang yang judulnya hadis Nabi Muhammad di situ Itu juga ada hadis eh ada hadis terus di bagian belakang sendiri itu ada juga tentang syahadat Fatimah dalam naskah yang sama di manuskrip hadis Nabi Muhammad itu ada teks yang judulnya akan Zul Akbar di situ terdapat sekitar 150 hadis setelah saya saya kan ilmu Hadis nih pak setelah saya takrij antara eh dari nomor 1 sampai 10 saya menemukan fakta bahwa empat dari 10 hadis itu diriwayatkan dalam kitab-kitab milik sekt Siah dan itu kitab-kitabnya setara sahih Bukhari lah dalam dalam mazhab sunni kita seperti di kitab irsyadul qulubnya punya addailami terus di biharul Anwar punya alqulaini terus furuul Kahfi eh maaf furuul Kahfi alqulaini terus biharul Anwal mirik almajelisi Jadi kalau berbicara jejar intelektual melalui manuskrip Jawa saya bukan konsen di sejarah Tapi saya di ilmu Hadis Apakah memang ada hubungan kuat antara ideologi Syiah yang ada di Persia Irak dan Iran yang terkenal dengan intelektual muslim di Jawa Jika dilihat dari eh sudut pandang filologi atau dengan bukti-bukti yang ada di manuskrip Apakah sekuat itu hubungan antara syiktes a dengan para ulama yang ada di Jawa atau bagaimana seperti itu Pak Terima kasih I makasih ih pertanyaannya Wah ini makin lebih berat lagi nih baik terkait hubungan antara Syiah dengan budaya Jawa saya itu sebelum ke Jakarta itu biasa kalau jemah di musala atau ikut di pengajian di pesantren yang dekat kampung saya itu sering menyenandungkan Puji sampai Akir itu KH itu ahlulit semua itu tapi persoalannya apakah yang kita anggap sebagai Bud itu yang diterima masyarakat Jawa itu dalam bentuknya sebagai aspek kultural saja atau juga aspek ideologisnya Ini pertanyaan perlu diteliti karena orang mengamal tidak sadar bahwa ituonsep ya orang Syiah termasuk saya juga enggak sadar zaman dulu itu lah itu termasuk ahlulbait itu yang konon katanya Wah bisa menolak bala kemudian di bulan Muharram Kalau enggak salah itu ada selamatan bubur Suro itu konon katanya untuk mengenang tragedi Karbala lagi-lagi yang menjadi pertanyaan Apakah masyarakat Jawa yang mengadakan selamatan bubur suwa itu sadar enggak itu bahwa itu kaitannya dengan syiah dalam pengertian yang ideologis atau hanya aspek kultural n saja lagi-lagi perlu penitel manjut kemudian juga ada konsep Ratu Adil di Jawa yang sampai sekarang paling tidak saya belum tahu siapa yang melakukan penelitian secara mendalam Ratu Adil itu Setahu saya adanya di Syiah mesianisme mahdiisme selama ini biasanya dihubungkan dengan khas jawa padahal mana ada di Jawa itu itu adanya di Siu adil kan ada keyakinan di Syah bahwa kalau sudah Dunia ini penuh dengan dengan kezaliman pasti nanti akan datang ratu adil untuk membawa keadilan makanya disebut Ratu Adil yang dalam konsep Syiah disebut mahdisme laki-laki ini masih menantang untuk diteliti mungkin kayak Mas Alan yang mau S3 ini perlu ini ada juga dengan satrio piningit itu kan tersembunyi ini kan sama dengan konsep ru Imam adil dalam Syiah yang memang masih gaib nanti akan muncul kalauedunia sudah parah baru datang sementara kan masih gaib masih piningit Nah ini kan ada jejak-jejak yang masih bisa Kita gali lebih jauh terkait Bagaimana Syiah itu diterima atau masuk di Jawa apakah benar-benar Syiah ideologisnya atau hanya aspek kultural dari Syiah jadi masih memerlukan penelitian lebih jauh itu saja yang bisa saya sampaikan Pak ya Eh terima kasih Pak Adi penjelasannya singkat tapi saya kira sudah menjawab pertanyaan yang tadi di tjukan ya kita sekarang sudah jam kurang jadi ee terpaksa sesi ini harus kita akhiri ee dan saya tidak menyimpulkan karena tadi saya kira teman-teman yang ada di sini sudah menyimpulkan masing-masing karena tadi lihat dari pertanyaannya sudah punya bayangan Nti isi dari diskusi ini ee Oleh karena itu kita langsung saja akhiri sesi ini dan kita kasih Applause kepada para narasumber terima kasih ya selanjutnya e acara saya kembalikan kepada pembawa acara Sekali lagi saya sampaikan terima kasih dan Mohon maaf bila ada kurangnya asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh selanjutnya adalah penyerahan cindraa yang akan diberikan oleh dan juga prodi bahasa dan sastraonesia kepada yang berug [Musik] silakan s 2 Baik terima kasih banyak untuk sesi gelar wicara yang kedua ini pembicaraan yang menarik karena tadi juga diskusi yang muncul juga ee sangat beragam gitu Oh iya dari prodi bahasa dan sastra Indonesia belum mohon maaf eh dipersilakan dari prodi bahasa dan sasta Indonesia ee untuk para narasumberten kelewatan Baik terima kas mnya sat tapiti Baik terima kasih banyak ee atas ee pemberian ee cender matatanya selanjutnya teman-teman ee jangan