Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Persidangan Mahkamah Konstitusi 2024
Sep 15, 2024
Catatan Persidangan Mahkamah Konstitusi
Pembukaan Persidangan
Hadirin dimohon berdiri untuk menyambut Majelis Hakim.
Persidangan dibuka untuk perkara nomor 19 dan 31.
Agenda: mendengar keterangan ahli dan saksi.
Pemohon dan Kuasa Hukum
Perkara 19
: Pemohon diwakili oleh Muhammad Ahmadi dan Muhammad Hidayat Permana.
Perkara 31
: Kuasa hukum pemohon terdiri dari Sahad Maruli Tua Sidari Buke, Bapak Anas William, dan Bapak Adong Siman Juntak.
Saksi dan Ahli yang Hadir
Perkara 19:
Saksi
:
Dewa Gede Putra Jayaan III SE (Hindu)
Sri Rahayu Winingsih (Islam)
Perkara 31:
Saksi
:
Yesi Kurniawan ST (Islam)
Dr. Risma Situmorang (Kristen)
Maharani Dwi Damayanti (Islam)
Ahli
:
Prof. Dr. Igede Pancaastawa (Hindu)
Rio Hangoro Prasetyo (Islam)
Agenda Persidangan
Proses pengucapan sumpah untuk saksi dan ahli dilakukan.
Penjelasan Saksi dan Ahli
Penjelasan oleh Saksi Perkara 19
Dewa Gede Putra Jayaan III
: Menyampaikan keterangan mengenai perizinan usaha spa.
Sri Rahayu Winingsih
: Menyatakan bahwa spa adalah usaha kesehatan dan bukan hiburan malam.
Penjelasan oleh Saksi Perkara 31
Yesi Kurniawan
: Menyampaikan dampak undang-undang baru terhadap industri karaoke.
Dr. Risma Situmorang
: Menyatakan diskriminasi terhadap pekerja spa akibat pemisahan kategori usaha.
Maharani Dwi Damayanti
: Mengungkapkan bahwa pajak tinggi membebani industri karaoke.
Penjelasan Ahli
Prof. Dr. Igede Pancaastawa
: Menekankan bahwa peraturan baru mengkategorikan spa sebagai hiburan, yang salah.
Rio Hangoro Prasetyo
: Menyampaikan bahwa pajak yang diterapkan tidak adil untuk industri karaoke.
Keterangan Hukum
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
: Mengategorikan spa sebagai hiburan, menyebabkan stigma negatif.
Pajak 40% untuk spa dan karaoke dianggap tidak adil, terutama dibandingkan dengan pajak sektor lainnya.
Kerugian yang Dialami Pengusaha
Pengusaha mengalami kerugian finansial akibat pajak yang tinggi dan stigma negatif yang melekat.
Banyak outlet karaoke yang tutup atau berpotensi tutup akibat peraturan ini.
Diskriminasi terhadap pekerja spa dan karaoke, terutama bagi perempuan.
Kesimpulan
Permohonan pengujian undang-undang semakin mendesak karena dampaknya yang berat pada industri.
Undang-undang dianggap diskriminatif dan tidak memberikan keadilan bagi pelaku usaha.
Penutupan
Sidang ditutup oleh Majelis Hakim.
Persidangan lanjutan dijadwalkan pada 28 Agustus 2024.
📄
Full transcript