Transcript for:
Pentingnya Kepemimpinan Murid dalam Pembelajaran

Pernahkah ibu dan bapak mendengar kata student agency? Saat mendengar kata student agency, apa yang ada di pikiran ibu dan bapak? Saat ini, student agency belum ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Maka untuk kepentingan modul ini, Student Agency diterjemahkan sebagai kepemimpinan murid yang dapat didefinisikan secara luas dan dalam berbagai perspektif.

Untuk memberikan gambaran dengan lebih jelas tentang apa yang dimaksud dengan Student Agency, mari kita saksikan tayangan berikut ini. Murid sejatinya adalah seorang penjelajah, penyelidik, pengamat, dan juga penanya. Mereka memiliki minat, kebutuhan, dan rasa ingin tahu terhadap berbagai hal yang ada di sekeliling mereka.

Mereka belajar dengan membangun atau mengkonstruksi pemahaman mereka sendiri melalui interaksi dengan orang lain di sekitar mereka dan juga dunia di sekeliling mereka. Mereka tidak hanya cuma dapat menerima instruksi atau perintah dari guru. Sebaliknya, mereka sebenarnya memiliki kapasitas untuk belajar dan berdaya.

untuk dapat berada di kursi kemudi proses pembelajaran mereka sendiri. Nah, saat murid merasa berdaya, murid merasa mampu mengambil kontrol terhadap proses belajarnya sendiri. Dan saat murid merasa bahwa ia mampu membuat perubahan baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungan di sekitarnya, maka...

Bisa kita katakan bahwa mereka memiliki agensi atau kepemimpinan. Saat murid-murid saya merasa dan mampu menyatakan bahwa saya mampu, saya dapat membuat perubahan, saya dapat mengatur diri saya sendiri. Saat murid saya mampu merasakan bahwa proses belajar ini adalah milik saya dan bukan milik guru saya. Dan oleh karenanya, saya memiliki tanggung jawab dalam proses belajar ini. Maka disitulah saya dapat mengatakan bahwa murid saya tersebut memiliki sikap kepemimpinan.

Saat murid saya memiliki kepemimpinan, mereka akan berusaha untuk memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapainya. dan menunjukkan keterlibatan yang tinggi dalam proses pembelajaran. Mereka akan menunjukkan rasa ingin tahu, inisiatif, dan mampu membuat pilihan-pilihan tindakan yang bertanggung jawab dengan keterlibatan dan tanggung jawab penuh mereka dalam proses pembelajaran.

Dalam proses belajar, mereka mampu membuat koneksi antara apa yang mereka pelajari di kelas dengan kehidupan sehari-hari, serta mengambil makna dan membuat perubahan untuk dirinya maupun lingkungan di sekitarnya. Jika ingin murid-murid kita dapat menunjukkan kepemimpinan dalam proses belajar, maka guru tidak bisa lagi hanya sekedar berperan sebagai seorang pemberi, atau penyebar informasi. Jadi guru yang diperlukan sekarang ini adalah guru yang berusaha memfasilitasi proses berpikir murid-muridnya dengan baik melalui pertanyaan-pertanyaan yang konstruktif, yang memberi ruang agar murid-murid bisa eksplorasi dan menemukan pengetahuannya sendiri. Guru yang memodelkan Bagaimana dirinya menunjukkan keingin tahuan murid-muridnya, rasa penasaran murid-muridnya terhadap sesuatu yang sedang ia pelajari, dan kemudian berusaha mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Jadi, untuk saat ini, kelas-kelas kita harus berani berubah, harus menjadi tempat-tempat di mana pendapat, gagasan, serta saran murid harus didengar. dan harus diperhatikan. Murid-murid harus diberikan atau... Harus memberikan pilihan-pilihan di mana ruang belajar untuk murid berkreasi, bereksplorasi, berbuat salah, dan mengambil resiko harus terbuka lebar.

Di mana usaha-usaha sangat dihargai, di mana murid dan guru menjadi mitra yang saling belajar. Nah, menurut saya mendorong dan mempromosikan student agency. Atau kepemimpinan murid berarti kita harus menumbuhkan lingkungan belajar yang bukan hanya mendorong pencapaian akademik yang tinggi, namun juga mendorong will bank atau kesejahteraan diri murid-murid kita. Kepemimpinan murid bukan sesuatu yang bisa kita ajarkan secara langsung atau berikan kepada murid kita. Kepemimpinan murid adalah sesuatu yang harus kita tumbuhkan dan kita dorong dalam diri murid-murid kita.

Kita dapat mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid ini dengan memberikan ruang bagi pertama, suara murid. Yang dimaksud dengan suara di sini tentunya bukan sekedar hanya kata-kata yang keluar dari mulut murid ya, namun mengacu pada pendapat, ide, pemikiran, keinginan, nilai, minat. atau ekspresi apapun yang disampaikan murid-murid kita mengenai proses pembelajaran mereka.

Yang kedua, pilihan murid. Murid diberikan kekuatan untuk memilih apa yang akan mereka pelajari, bagaimana cara mereka belajar, dan bagaimana mereka mendemonstrasikan pembelajaran mereka. Dan yang ketiga, rasa kepemilikan. Murid yang memiliki agensi atau kepemimpinan akan mempunyai rasa kepemilikan yang tinggi dan tentunya akan bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran mereka sendiri. Rasa kepemilikan ini akan muncul jika dalam proses pembelajaran murid-murid didorong, diberikan kesempatan untuk membuat atau menentukan pilihan, serta diberi kesempatan untuk mengkontribusikan suara mereka, berkolaborasi, lalu membuat keputusan bersama orang dewasa seputar apa.

atau bagaimana mereka akan belajar. Melalui pilihan dan rasa kepemilikan ini, suara murid dapat kita wujudkan. Perspektif ini tentunya sangat sejalan dengan ajaran Ki Hajar Dewantoro, di mana berpihak pada murid, seyogianya adalah filosofi dan roh dari praktek pendidikan kita.

Saat kita bicara tentang suara, pilihan, dan rasa kepemilikan pada murid bukan berarti memberikan kebebasan sepenuhnya pada mereka. Murid tentu saja tetap perlu mempelajari pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang dibutuhkan dan dipersyaratkan kurikulum. Mereka juga masih membutuhkan bimbingan serta dukungan dari guru, fasilitator, atau orang dewasa, agar mereka dapat menjalankan kepemimpinan mereka ini dan untuk mewujudkan semua potensi mereka. Oleh karenanya, penting bagi guru, fasilitator, dan orang dewasa lain di sekitar murid untuk bisa jadi mitra belajar yang baik bagi murid-murid kita. Jika kita ingin membangun manusia-manusia Indonesia yang merdeka, pembelajar-pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kemampuan dan keinginan yang secara positif mempengaruhi kehidupan mereka dan dunia di sekitar mereka.

Maka kita perlu berupaya untuk mendorong munculnya student agency atau kepemimpinan murid dalam diri murid-murid kita. Ketika murid mampu menjadi pemimpin dalam pembelajaran mereka sendiri, maka secara alami mereka akan belajar tentang bagaimana belajar. Keterampilan belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka. Salam dan bahagia, Ibu dan Bapak Guru Hebat.