Bea Masuk 200% Barang dari China

Sep 22, 2024

Rencana Bea Masuk 200% Barang China

Pembukaan

  • Diskusi mengenai wacana pengenaan bea masuk hingga 200% untuk barang-barang dari China.
  • Kehadiran Damiana Cud Emeria dan Anggito Abimanyu dari CNBC Indonesia.

Pandangan CNBC Indonesia

  • Bea masuk yang diajukan adalah tindakan pengamanan perdagangan, anti-dumping, dan safeguard.
  • Penerapan biaya masuk 200% terutama untuk barang keramik dari China, bukan untuk semua barang.
  • Proses penerapan memerlukan penyelidikan dan bukti adanya "injuri" pada industri dalam negeri.
  • ASAKI (Asosiasi Keramik) menyatakan bahwa telah terjadi injuri akibat impor keramik dari China.
  • Kebingungan terjadi karena komunikasi pemerintah yang kurang jelas mempersepsikan bahwa bea masuk hanya untuk barang dari China.

Pandangan Anggito Abimanyu

  • Lonjakan barang impor dari China terjadi pasca COVID-19.
  • Barang-barang dari China biasanya lebih murah sekitar 60% dibandingkan barang lokal.
  • Keterlambatan pemerintah dalam merespons gempuran impor ini selama tiga tahun.
  • Proses penyelidikan anti-dumping yang panjang membuat pemerintah tidak efektif dalam mengatasi masalah.
  • Perlunya tindakan cepat seperti memasukkan biaya sementara hingga penyelidikan selesai.
  • Masalah terjadi di pelabuhan, di mana dokumen barang perlu diperiksa dengan ketat.

Tindakan yang Diperlukan

  • Perlunya operasi militer di pelabuhan untuk memeriksa barang impor.
  • Sanksi untuk importir yang melakukan pelanggaran.
  • Pengalihan kode HS untuk barang yang terindikasi dumping membuat pengawasan menjadi sulit.
  • Diperlukan tindakan administratif yang lebih efektif untuk mengatasi barang ilegal dan legal.

Pendapat Mbak Eme (Damiana Cud Emeria)

  • Tindakan cepat yang bisa dilakukan pemerintah belum dilaksanakan, seperti pengalihan kode HS.
  • Permendag 36 yang diterbitkan tahun lalu bisa dijadikan acuan kembali.
  • Penggunaan kebijakan SNI untuk mengawasi barang-barang impor, terutama pakaian.
  • Pentingnya penerapan instrumen yang sudah ada untuk mencegah kebingungan di masyarakat dan keriuhan yang terjadi.