Hai semua, hari ini kita akan belajar mengenai perhitungan titik impas atau break even point. PEP adalah suatu keadaan di mana perusahaan dalam dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian. Apa itu laba dan rugi? Laba usaha adalah kelebihan pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha.
jika dibandingkan dengan besarnya biaya yang dikeluarkan Rugi usaha adalah suatu kondisi di mana jumlah biaya yang dikeluarkan lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan yang diterima Laba biasa kita sebut dengan profit atau untung atau keuntungan Rugi biasa kita sebut loss atau kerugian Terima kasih Manfaat break even point yang pertama adalah untuk profit planning atau sebagai alat untuk merencanakan untuk menghasilkan laba Kemudian yang kedua untuk memberikan informasi yaitu memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan Serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan Yang ketiga, mengevaluasi atau evaluasi. Di sini mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan. Kemudian yang keempat, mudah dibahami. Yaitu mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
Analisis BEP adalah suatu teknis analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap dan biaya kecil. tetap biaya variable, keuntungan, dan volume kegiatan. Nah, komponen break-even point di sini ada tiga, yaitu yang pertama, biaya variable atau variable cost, kemudian yang kedua, biaya tetap atau fixed cost, yang ketiga, harga jual atau selling price.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah pengeluarannya cenderung tetap. dan tidak tergantung pada jumlah produksi contohnya, biaya sewa, biaya gaji karyawan, biaya listrik dan air, biaya internet, biaya asuransi, seperti itu kemudian, biaya variable adalah biaya yang jumlah pengeluarannya cenderung berubah-ubah dan tergantung pada jumlah produksi contohnya, biaya bahan baku biaya bahan pendukung, upah tenaga kerja produksi. Harga jual adalah harga sebuah produk atau harga setiap unit produk, baik berupa barang atau jasa yang telah diproduksi dan siap untuk dipasarkan.
Harga jual dapat dihitung dengan cara menghitung harga pokok produk ditambahkan dengan laba yang kita inginkan. Untuk dapat menghitung break even point ada dua rumus, yaitu menggunakan rumus BEP harga untuk mengetahui BEP harga dan rumus BEP produksi untuk mengetahui BEP produksi. Nah, BEP produksi adalah titik impas yang diperoleh ketika telah mencapai jumlah penjualan tertentu dari keseluruhan barang yang diproduksi.
Jadi singkatnya, usaha akan mengalami titik impas pada saat menjual produk dalam jumlah tertentu. Untuk menghitung BEP produksi, dapat kita hitung dengan cara BEP produksi sama dengan total biaya produksi atau jumlah biaya produksi secara keseluruhan kita bagi dengan harga jual produk per unit. Terima kasih. contoh, sebuah produk memerlukan biaya sebesar 100 ribu untuk dapat menghasilkan 50 unit produk kita cermati kalimatnya disini uang sebesar 100 ribu rupiah disini dapat digunakan untuk memproduksi sebanyak 50 unit produk jika produk tersebut dijual dengan harga 5 ribu rupiah maka kegiatan usaha tersebut akan mencapai di BEP Produksi pada saat menjual berapa produk Rp 5.000 disini adalah harga jual per unit Untuk dapat menghitung BIP produksi, kita perlu tahu informasi apa saja yang telah diketahui berdasarkan pernyataan tadi. Total biaya produksi adalah sebesar 100 ribu rupiah.
Jumlah produksi adalah sebanyak 50 unit. Harga jual yaitu 5 ribu rupiah per unit. Kemudian kita masukkan ke dalam rumusnya.
BIP produksi sama dengan total biaya produksi dibagi harga jual per unit Sehingga 100 ribu rupiah dibagi 5 ribu sama dengan 20 unit Jadi kegiatan usaha tersebut akan mengalami titik impas Ketika mampu menjual sebanyak 20 unit dari 50 unit yang telah di produksi tadi untuk BEP harga BEP harga disini merupakan harga pokok barang atau harga terendah dari suatu produk yang dapat menutup modal singkatnya usaha akan mengalami impas pada saat menjual produk dengan harga tertentu biasanya BEP harga disini adalah biaya produksi per unit atau bisa dikatakan sebagai harga pokok per unit atau harga terendah dari suatu barang untuk dapat menghitung BEB harga dapat dihitung dengan cara total biaya produksi atau jumlah biaya produksi kita bagi dengan jumlah barang yang diproduksi sebagai contoh sebuah produk memerlukan biaya sebesar 100 ribu untuk dapat menghasilkan 50 unit produk jika produk tersebut dijual dengan harga 5 ribu maka kegiatan tersebut akan mencapai titik BEP harga pada saat menjual dengan harga berapa nah dari informasi tadi diketahui total biaya produksi sebesar 100 ribu kemudian jumlah produksi sebanyak 50 unit kemudian harga jual pada adalah Rp. 5.000 per unit. Nah, karena di sini harga jual per unit itu tidak kita pakai di dalam rumus, maka tidak perlu kita masukkan. Nah, untuk menyelesaikan atau mengetahui BEP harga, cara menghitungnya yaitu dengan cara kita masukkan ke dalam rumus BEP harga sama dengan total biaya produksi dibagi dengan jumlah produksi.
BEP harga sama dengan 100 ribu dibagi 50 unit, sehingga kita dapatkan BEP harga sebesar 2 ribu rupiah. Jadi, kegiatan usaha tersebut akan mengalami titik impas ketika menjual produk dengan harga terendah 2 ribu rupiah. Dengan catatan, seluruh produk yaitu sebanyak 50 unit dapat terjual dengan harga terendah 2 ribu rupiah.
semua, apabila produk kita jual dengan harga 2000 rupiah dan seluruh produk bisa terjual semua sebanyak 50 unit maka kita akan mendapatkan kembali model kita yang sebesar 100 ribu tadi, nah sehingga dapat dikatakan bahwa kita mengalami impas atau kita akan mengalami titik impas sesuai dengan titik titik BEP harga tadi, yaitu Rp. 2.000. Sekian penjelasan saya kali ini mengenai break even point dan cara menghitung break even point.
Terima kasih sudah menonton.