Catatan Kuliah: Sifat Koligatif
Pengertian Dasar
- Sifat Koligatif: berkaitan dengan larutan, terdiri dari terlarut dan pelarut.
- Molalitas (M): jumlah mol zat terlarut per kilogram pelarut.
- Rumus: ( M = \frac{nT \times 1000}{gP} )
- Simbol molalitas: M
Fraksi Mol
- Fraksi mol adalah perbandingan antara mol komponen terhadap total mol dalam campuran.
- Fraksi Mol Terlarut (XT): ( \frac{nT}{nP + nT} )
- Fraksi Mol Pelarut (XP): ( \frac{nP}{nP + nT} )
- Jumlah: ( XT + XP = 1 )
Sifat Koligatif
Terdiri dari empat sifat utama:
1. Penurunan Titik Beku (ΔTf)
- Rumus: ( ΔTf = M \times Kf \times i )
- Kf: tetapan titik beku molal pelarut.
- i: faktor Van't Hoff (elektrolit/non-elektrolit).
- Contoh penerapan: pembuatan es, radiator mobil.
2. Kenaikan Titik Didih (ΔTb)
- Rumus: ( ΔTb = M \times Kb \times i )
- Kb: tetapan titik didih molal pelarut.
- Penerapan: memasak air, destilasi.
3. Tekanan Uap Jenuh (P)
- Rumus: ( P = XP \times P0 )
- Penurunan tekanan uap: ( ΔP = XT \times P0 \times i )
- Penerapan: destilasi bertingkat, kolam apung.
4. Tekanan Osmosis (π)
- Rumus: ( π = M \times R \times T \times i )
- R: konstanta gas ideal (0,082 L atm/mol K).
- T: suhu dalam Kelvin.
- Penerapan: cairan infus, penyerapan akar, desalinasi air laut.
Faktor Van’t Hoff (i)
- Elektrolit kuat: alfa = 1, i = N (jumlah kation + anion).
- Elektrolit lemah: alfa < 1.
- Non-elektrolit: i = 1.
Elektrolit vs Non-elektrolit
- Elektrolit: asam (mengandung H+), basah (mengandung OH-), garam (kation + anion).
- Non-elektrolit: senyawa organik satu kata (urea, glukosa).
Pengertian Tambahan
- Isotonis: π1 = π2
- Hipotonis: π1 < π2
- Hipertonis: π1 > π2
Catatan Tambahan
- Penggunaan i: hanya saat sifat koligatif dibahas.
- Jenis Larutan: elektrolit (termasuk i), non-elektrolit (i = 1).
- Istilah Biner dan Turner: berdasarkan N, Biner (N=2), Turner (N=3).
Terima kasih telah menonton dan belajar bersama Koppen di B.I.G.C.O.S. Semoga bermanfaat!