Catatan Kuliah: NU dan Realitas Islam di Indonesia
Pembukaan
Salam: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pengantar: Kuliah disampaikan kepada mahasiswa semester 1 dari berbagai prodi di Universitas Nahdlatul Ulama.
Struktur Pertemuan
Durasi: Total 30 menit, dibagi menjadi:
20 menit monolog
10 menit dialog
Jika tidak memungkinkan, dialog bisa dilakukan setelah pertemuan.
Materi Utama
Nahdlatul Ulama (NU)
Pendiri: Didirikan oleh ulama terkemuka seperti Mbah Hasyim Masari, Mbah Khalil Bangkalan, Mbah Abdul Wahab Hasbullah, Mbah Bisri Sansuri, dan lainnya.
Tujuan: Didirikannya NU bertujuan untuk mengekspresikan prinsip-prinsip Islam secara kolektif, sesuai dengan hadis Nabi Muhammad.
Prinsip Dasar
Hadis Sayidina Umar: "La islama illa Bil jamaah..."
Menekankan pentingnya organisasi dan struktur dalam Islam untuk konsolidasi umat.
Struktur NU: Terdiri dari pengurus pusat hingga ranting, menunjukkan pentingnya kepemimpinan (imarah).
Kepatuhan: Ketaatan pada struktur organisasi adalah syarat mutlak untuk mencapai tujuan.
Sejarah dan Kontribusi NU
Proses Kemerdekaan: NU berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia, dibentuk untuk mempercepat proses tersebut.
Menjaga Tradisi: NU berupaya menjaga kemapanan tradisi Islam di Indonesia, mengikuti mazhab Imam Syafi'i.
Peran dalam Masyarakat: Mewujudkan pencerahan di tengah tantangan dan penolakan terhadap pengaruh asing.
Ajaran dan Etika
Kepemimpinan: Menyentuh tentang kepemimpinan perempuan dalam konteks Islam, tantangan dan batasan yang ada.
Perbedaan Pendapat: Menekankan bahwa perbedaan pendapat di kalangan umat Islam adalah hal yang wajar dan bisa menjadi rahmat.
Kesimpulan
Komitmen NU: Konsistensi dalam menjaga prinsip dan nilai-nilai Islam tanpa kehilangan esensi.
Relevansi: NU diharapkan terus berperan dalam menjaga tradisi dan memperkuat foundation Islam di Indonesia.
Tanya Jawab
Pertanyaan tentang pandangan NU terhadap kepemimpinan perempuan dan tantangan yang dihadapi.
Diskusi tentang bagaimana NU bisa menyikapi perbedaan dan menjaga kesatuan umat.