Transcript for:
Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

Pemirsa kecanduan gadget atau gawai pada periode emas perkembangan anak juga menjadi persoalan serius. Para orang tua kerap kewalahan menangani anak yang sulit lepas dari gadget hingga sakit dan semakin malas. Berikut rakyat bicara bersama Rianca Putra.

Intro Intro Permasalahan anak-anak di Indonesia makin hari makin pelik tak hanya soal gizi buruk namun di zaman teknologi canggih seperti ini kecanduan gadget atau gawai juga menjadi persoalan serius bagi para anak-anak Intro Saya menemui Viko, bocah yang mengalami gejala kecanduan gadget hingga matanya rusak. Bola mata Viko iritasi dengan bercak merah yang semakin parah saat menatap layar diiringi rasa sakit. Perubahan juga terjadi pada kognitif bocah 9 tahun ini yang semakin malas hingga sulit berkomunikasi. Sudah pernah diperiksa ke dokter atau ke puskesmas? Sudah, malah saya indomel-omelin.

Ini ibu sih kasih gadget, ini ya radiasi jadi matanya kering ini, kata gitu. Keliatannya memang? emang matanya Viko itu selalu merah seperti itu Iya merah apalagi kalau cuaca panas itu ya Oh tambah merah banget gitu lagi main jajet itu bisa berapa lama Bu ya bisa 3-4 jam lah kalau saya sibuk langsung diambil HP nya kadang bangun tidur bukan apa langsung HP dicariin bukan sarapan mandi apa gimana HP Viko usia 9 tahun ya Viko ya main gadget terus sejak kapan Bu dari umur 4 tahunan kali ya 4 tahun belum sekolah sih Apakah ibu yang secara sengaja memberikan gadget ke Viko atau dia yang bisa ya Bu begitu terkadang Iya sengaja juga biar Kalau kita ada kesibukan gitu biar dia anteng maksudnya, biar diem aja gitu. Apakah dia pernah merasakan sakit, gatel dan seperti apa sih yang dirasakan oleh Viko kalau mengadu ke ibu? Kadang itu gatel, kadang kalau udah terlalu itu pusing.

Gak ada, mama pusing mama aku minta obat, pusing nih kadang gitu. Ibu yang sudah merawat Viko dari kecil melihat ada perubahan perilaku dari Viko. Apakah menjadi malas atau menjadi sulit berinteraksi seperti apa Bu?

Ya malas juga, nggak mau fokus gitu. Kalau disuruh makan, nggak mau ah. Jadi maunya game aja. Kadang kalau seperti kita mau makan, nih sekalian nih, kita kasih api juga kadang biar dia diem gitu mau makan. Kadang gitu juga dipancing.

Kesalahan bukan di anak gitu, orang tuanya. Kalau ibu nggak bisa itu membatasi, saya juga nggak bisa mengobatin. Viko bukan satu-satunya anak generasi alfa yang kecanduan.

gadget atau gawai. Masa keemasan perkembangan anak dari sejak lahir hingga usia 5 atau 8 tahun terampas. Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan kecanduan game sebagai penyakit gangguan mental.

Kecanduan game bisa masuk dalam kategori penyakit jika memenuhi 3 hal. Yang pertama adalah ketika seseorang tidak lagi bisa mengendalikan aktivitas bermain game. Dan yang kedua, ketika seseorang lebih memprioritaskan bermain game dibandingkan dengan aktivitas lain.

Dan yang ketiga, ketika seseorang tidak bisa berhenti main game meskipun sudah terlihat jelas dampak buruknya. Sosial dengan Viko, bocah Farhan mampu menghabiskan 20GB data internet dalam sepekan lebih hanya untuk bermain game PUBG. Sang ibu terpaksa membawa Farhan menjalani terapi anak kecanduan game.

Susah nggak sih? ngerawat anak usia 9 tahun di zaman sekarang? Susah, lumayan susah.

Apalagi sekarang udah ada HP, terus ada game online. Nah, udah disuruh mandi aja susah. Dari bangun tidur, nolek, sampai sore, bisa kuat mandi.

main HP bisa empat jam kuat nggak mau makan mandi aja susah dua bulan naik di kelas 4 udah main ya selama satu setahun setengah itu apa Bu Irma melihat ada perubahan dari Farhan apa banyak Mas jadi males mandi aja kalau nggak diambil HPnya nggak mau mandi makan susah harus disuapin susah fokus belajar aja turunnya banyak banget cuma ibu nggak khawatir karena Pak Jitu kan permainannya lumayan keras ya, kekerasan, tembak-tembakan, bunuh-bunuhan itu kadang-kadang tanpa pengetahuan saya juga, Mas terus kalau saya mau hapus permainan PUBG-nya HP-nya pakai password yang saya nggak tahu kalau anak hanya diserahkan ke kami untuk diterapi tanpa keterlibatan orang tua itu biasanya efektivitasnya kurang karena anak pasti nanti ketika di rumah melakukan pola yang yang sama tapi ketika orang tua ikut terlibat dalam proses terapi maka keberhasilan terapi bisa sampai 75% sampai 100% karena yang perlu dirubah itu bukan sekedar bagaimana mereka diterapi tapi bagaimana pola yang harus dilakukan di rumah ketika telah terapi hai hai Kebiasaan anak bermain gadget atau gawai yang tak kenal waktu dan tak kenal tempat seperti ini juga bisa membahayakan keselamatan. Anak butuh pengalihan dari layar gadget agar tidak kecanduan. Cara terbaik adalah dengan bermain di ruang terbuka.

Ya, kena. Gantian ya, jaga ya. Orang tua punya peran yang sangat penting dalam menghadapi persoalan yang satu ini. Agar gadget yang sesungguhnya bermanfaat tidak berbalik menjadi musuh bagi anak-anak. Saya Rian Kaputra, demikian Rakyat Bicara Pekan ini.

Lagi yuk, ayo lagi yuk.