Transcript for:
Menghitung Barbending Schedule untuk Teknik Sipil

Hai, terima kasih sudah klik video ini, tapi jangan lupa subscribe guys, karena subscribe itu gratis, nggak ada ruginya kalian subscribe. Sama-sama dukungin channel ini untuk terus berkontribusi dalam memajukan dunia konstruksi di Indonesia. Salam berbagi dan berkarya! Kemudian, ini kita akan hitung tulangan utamanya. Ya tadi ya, ini tulangan utama diameter 25-32 batang ini, kita hitung.

Pertama adalah kita tentukan tadi pakai FC berapa, kemudian diameter berapa. Nah ini adalah nilai overlapnya nih, 1, 4, 50. Kemudian floor to floornya kita sudah dapat, kita tambahkan dengan angka ini. Jadi panjang total adalah tinggi per lantai ditambah dengan overlap.

Hai, selamat datang kembali di channel Calon PM dengan saya Thomas. Gimana kabar teman-teman semua di luar sana? Semoga baik-baik aja, semoga sehat-sehat selalu ya.

Di video kali ini saya akan membahas mengenai cara menghitung barbending schedule atau yang lebih dikenal dengan BBS. Nah, apa itu BBS? Jadi, gampangannya dalam sebuah struktur, katakan bangunan gedung, jembatan, jalan, bahkan juga rumah, ada strukturnya.

Nah, struktur itu terdiri dari beton dan juga besi. Nah, yang mau kita hitung di sini adalah volume besi. Tetapi, volume besi ini bukan hanya mengenai kuantiti berapa beratnya, tetapi juga kita akan pelajari...

Bagaimana penampangnya, kemudian berapa panjangnya, dan sebagainya. Nah, di sini yang saya ambil contoh adalah cara menghitung BBS kolom dalam sebuah bangunan gedung. Jadi, sebenarnya intinya mirip-mirip aja nih teman-teman. Misalkan dalam sebuah bangunan gedung itu ada namanya balok, ada lantai, ada rem, ada tangga, dan sebagainya.

Sebenarnya inti dari perhitungannya mirip. Tapi yang membedakan adalah standarnya. Contoh, misalkan dalam sebuah kolom, kita tentukan sambungannya itu pasti berbeda dengan sambungan titiknya si balok. Jadi perbedaannya itu saja. Tetapi dasar perhitungannya nanti ada pakai besi berapa, beratnya berapa, kemudian standar-standarnya itu sebenarnya mirip.

Jadi video kali ini saya tunjukkan buat teman-teman di luar sana yang masih kuliah sebagai mahasiswa, baik itu D3 maupun S1, teknik sipil khususnya. Jadi jangan sampai nanti teman-teman setelah lulus kuliah sebagai struktur engineer tapi nggak bisa menghip. atau nggak tahu caranya bagaimana menghitung BBS Waduh itu tepuk jitat deh karena apa karena struktur adalah suatu hal yang sangat mutlak yang akan kalian temui ya nantinya yang berkecimpung di bidang teknik CP ini jangan sampai kalian sebagai struktur engineer ditanyain bagaimana cara menghitung BBS bingung karena ya saya tahu teman-teman pasti nggak punya pengalaman karena dulu pun waktu saya kuliah saya juga nggak diajarin ini jujur aja jadi saya waktu itu berkecimpung di bidang teknik CP sipil baru bekerja disuruh hitung BBS itu bingung gimana caranya nah jadi saya nggak pengen teman-teman merasakan apa yang saya rasakan dulu ya jadi video kali ini saya coba sharing-sharing Bagaimana cara saya cara saya menghitung BBS ya dalam kegiatan saya bekerja sehari-hari sebagai struktur engineer jadi semoga teman-teman bisa terbantu melalui video ini dan juga bisa menambah pengetahuan kalian menambah referensi kalian ya pastikan teman-teman nonton video ini sampai dengan habis jangan diskip ya supaya teman-teman bisa paham betul bisa mengerti betul-betul bagaimana tahapan-tahapannya dalam menghitung bar banding schedule ya jadi tanpa panjang lebar kita langsung aja mulai videonya ya jadi sebelum mulai cara perhitungannya Bagaimana saya akan coba jelaskan beberapa standar yang berlaku contohnya ini adalah contoh di proyek saya sebelumnya ya jadi misalkan untuk pekerjaan kolom ya untuk sambungan itu kita diizinkan adanya sambungan di tengah ya di tengah bentang bersih antara lantai ke lantai jadi teman-teman bisa lihat di sini ini adalah adalah tinggi lantai yang ada balok ada balok ini tinggi lantai kemudian inilah posisi overlap ya oposisi sambungan yang diizinkan karena kan nggak mungkin besi itu lurus aja semua ada sambungan nggak mungkin ya jadi pasti akan ada sambungan nah sambungannya wakasnya dimana ini harus ada di tengah bentang bersih antar jarak per lantai ini ya jadi teman-teman harus tahu berapa tinggi kolom ini tinggi kolom ini berapa kemudian nanti disinilah bentang bersih Nah itu ada di tengah-tengah yang diizinkan Kemudian kita juga harus tahu pengaturan sengkang ini bagaimana Jadi tergantung proyeknya ya Kadang ada juga yang katakan di posisi atas sama bawah ini Seperempat bentang atas, seperempat bentang bawah Dia biasanya rapat Kemudian di tengah-tengah kadang suka agak sedikit renggang Intinya dalam pengaturan sengkang ini Di antara pertemuan balok dan kolom ini Tetap harus ada sengkang teman-teman Harus ada setirap gitu ya Jadi yang ini harus menerus gitu Nggak boleh putus, nggak boleh ada yang yang kosong posisi stirapnya jadi tiap-tiap proyek biasanya mempunyai standar yang berbeda-beda karena tiap-tiap gedung ini kadang suka mengacu ke SNI ada mengacu ke SCI dan sebagainya nah kodenya atau standarnya kadang suka berbeda-beda Karena standarnya berbeda, secara otomatis ketika kita ingin membuat BBS ini, kita juga harus merefer nih.

Standar apa? Nah, biasanya standar-standar ini sudah tercantum di gambar, ya. Sudah ada di desain drawing.

Jadi, kita tinggal mengacu ke situ. Nah, kita bisa lanjutkan perhitungannya. Jadi setelah teman-teman mengetahui di manakah posisi sambungan yang diizinkan Kemudian pastikan di area semua pertemuan balok dan kolom ini harus ada stirap Nanti ini akan berpengaruh terhadap perhitungan jumlah stirap ya Pastikan jumlahnya full, jangan ada yang kurang.

Kemudian saya lanjutkan, ini adalah detail panjang sambung lewatan tulangan biasa ya. Jadi untuk kasus ini kita ambil contoh yang kolom ya. Nah, ada beberapa proyek yang di standarnya seperti ini ya.

Jadi antar tulangan, antar pembesian kiri kanan, kan biasanya kita punya kolom tulangannya banyak sekali ya. Nah, ini zigzag-zigzag teman-teman seperti ini. Nah, jumlah atau panjang lewatan ini adalah 5D sampai 10D. Nah, di mana D adalah diameter. dari tulangan besi tersebut tulangan utamanya, nah dimana LS ini adalah sambungannya LS kita mereview ke sini teman-teman, ke table ini jadi contoh mutubaja, kita pakai mutubaja tipe yang berapa, yang pakai 24 atau 40, kalau sekarang sih sebenarnya sudah muncul yang terbaru ya pakai yang 520, nah ini contoh aja nah kemudian kita pakai mutubaja berapa nih?

sekarang biasanya kita sudah pakai mutubaja FC biasanya kalau K350 ini standar dengan FC 2 29 kurang lebih seperti itu kemudian ini adalah diameter besinya kita pakai diameter besi berapa nah ini kalau yang P ini polos ya kemudian yang D itu yang difom atau ulir Nah kalau untuk tulangan utama biasa kita pakai yang ulir jadi kita lihat diameternya diameter berapa misalkan kita ambil contoh ini diameter 25 kemudian pakai mutu FC atau misalkan disini K350 nah inilah nilai sambungan kekuatan atau nilai panjang sambungan ya seperti itu kemudian saya lanjutkan Kita ambil contoh ya, misalkan LS yang tadi ya, misalkan untuk sambungan diameter 25, ini besi ulir, kemudian pakai FC29 ya, sesetara dengan mutu K350, jumlah atau panjang sambungannya adalah segini ya, 1 meter 4,30. Nah kemudian ini ada contoh katakan lantai 1, lantai 2, lantai 3. Nah jadi ada yang namanya tinggi ya, tinggi bangunan, tinggi lantai per lantai ini tingginya berapa. Kemudian.

Kemudian, kita harus tahu tinggi balok ini. Jadi, misalkan kita mau ngitung kolom, di situ kita lihat pertemuan baloknya paling tinggi berapa. Itu yang kita ambil.

Misalkan kita lihat di sini adalah tinggi baloknya 1 meter. Nah, jadi ini adalah area bersihnya, clearance-nya. Jadi, kita biasa nyebutnya dengan LN, ya, betang bersih, ya, floor to floor, tapi sudah dikurangin dengan tinggi balok.

Jadi, kalau tinggi lantainya 4,2 meter, kita kurangin dengan 1 meter. Jadi, di sini lah tinggi bersihnya 3,2 meter. Nah kemudian dimana akan letak sambungannya Jadi untuk lokasi sambungan Untuk lokasi join ini Ada di setengah bentang bersih Jadi 1 per 4 Nah inilah setengahnya Ini yang teman-teman bisa lakukan penyambungan Jadi tidak boleh di area ini Jadi inilah Area join atau sambungan Yang diizinkan Nah kita punya sambungan nilainya 1.430 Kita punya area bentang bersih 1.60 Jadi aman ya karena lokasi sambungan ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai sambungan itu sendiri nah kemudian kita akan tentukan nih teman-teman berapa panjang dari pembesian kita pembesian kolom terutama untuk main ribarnya ya untuk besi tulangan utamanya berapa panjangnya jadi untuk total panjang total panjang tulangan utama kita floor to floor ya lantai per lantai tingginya 4,2 meter kita tambahkan dengan 1430 nilainya Adalah 5630 Nah inilah jumlah Atau panjang dari Besi tulangan kita Jadi kurang lebih untuk menghitung Tingginya atau menghitung panjangnya Besi tulangan utama kolom Caranya seperti itu Oke saya lanjutkan Ini adalah standar untuk tulangan utama Jadi tulangan utama Kalau nanti ada di bengkokin Bengkokannya tergantung berapa derajat Ada yang 180, ada yang 135 Dan ada yang 90 derajat Ini juga Beda-beda tergantung posisinya ada di mana.

Kemudian diameter tulangannya, diameter berapa, bengkokan radiusnya pakai jari-jari berapa. Dan ini LTB. LTB ini adalah setelah ini ya, teman-teman bisa lihat di sini.

Ini ada bengkokan, arah lurusnya inilah kita mulai hitung dengan LTB ini. Jadi panjangnya kita sesuaikan misalkan pakai diameter 29 sampai dengan 36. Kita cari saja yang terbesar, pakai 6 kali diameter atau yang 75. Nah, maun. Untuk di kasus ini saya Kita gunakan standar tulangan utama disini karena saya anggap tulangan kita lurus aja nih teman-teman Yang gampang aja dulu ya Nah kemudian ini ada standar mengenai standar sengkang Nah yang sengkang ini ada yang 135 derajat, ada yang 90 derajat Nah kemudian kita lihat disini, disini ada LTS, intinya sama setelah belokan ini dia mulai lurus, nah lurus ini kita hitung nilai kaitnya ini ya, nah ini kita juga hitung berdasarkan diameter tulangannya, kita mau pakai diameter tulangan berapa, kemudian misalkan contoh ya. Kita pakai kait yang 90 derajat Kemudian diameter sengkang ini Katakan ada di 10 Berarti kan 10 mili adalah rentangan disini Kemudian inilah diameter bengkokan Ini diameter bengkokan 4 kali diameter besi Misalkan 10 berarti dia 40 Pakai diameternya Kemudian minimumnya kita pakai yang besar Yang terbesar adalah 8 atau 75 8 diameter ya Diameter besi Jadi kalau kita pakai 10 Diameter 10 berarti kan ini 8 80 atau 75 Kita pakai mana yang terbesar Ya otomatis kita pakai terbesarnya adalah 80 Jadi kurang lebih seperti itu Kemudian saya lanjutkan Ini ada yang namanya concrete cover atau beton decking Nah beton decking ini fungsinya untuk apa?

Ya jadi gampangannya fungsi utama dari selimut beton ini adalah untuk melindungi besi dari korosi Kenapa bisa korosi? Karena adanya kontak luar dari udara Ataupun misalkan tanah ya kalau dipondasi Nah ini dilindungi dengan adanya selimut beton ini Artinya dia nggak boleh mepet banget sama beton jadi ketika nanti pengecoran, bekis ring dibuka jangan sampai si besi ini ada berada di luar gitu ya ini sangat bahaya sekali, dia harus berada di dalam beton, jadi terlindungi ya oleh selimut beton ini nah kemudian untuk slab untuk slab dan dinding yang terekspos ataupun yang tidak terekspos ini beda-beda, kemudian kasus disini kita menghitung kolom yang tidak terekspos oleh cuaca, tebelnya tebel konkretnya, tebel betonnya, tebal selimut betonnya adalah 40, yang 40 ini adalah 40 mili ya, atau 4 cm ya untuk kolom yang berada di area perimeter atau pinggiran gedung dimana dia terekspos dengan cuaca gitu ya, kalau misalkan dia nggak terlindungi dengan kaca nah ini kita harus tambahin nih untuk konkret covernya atau selimut betonnya jadi 50, cuma berhubung ini posisi kolom yang ada di dalam bangunan, ya kita pakai angka 40 ini, ya kemudian kita lanjutkan dengan standar ya standar standar besi berapa beratnya per kilo nah ini tiap-tiap besi tiap ukuran per kilonya pasti berbeda-beda nah di tabel ini saya mereview kepada SNI nomor 2052 tahun 2017 nah ini untuk tulangan beton yang sirip ya atau ulir jangan sampai temen-temen ngitung yang ulir tapi pakai standarnya standar besi yang polos Nah itu nanti berat nominal per meternya bisa berbeda misalkan kita ambil contoh disini diameter 13s ini adalah es dari sirip ya, ini singkatannya dari sirip. Diameter 13 itu nominal berat per meternya adalah 1,042 kg per meternya. Kemudian diameter 25 adalah 3,853.

Nah angka inilah teman-teman yang akan kita kalikan dengan panjang besi, sehingga kita akan mendapatkan berapa total berat dari pembesian kolom. Ya jadi ini adalah standar yang teman-teman harus tahu ya, wajib tahu sebelum teman-teman melangkah lebih jauh lagi untuk menghitung BBS kolom. Jadi kalau standar-standar ini teman-teman sudah oke, sudah mengerti, sudah paham, baru kita lanjutkan ke berikutnya.

Yang berikutnya adalah kita mulai perhitungannya. Ya, jadi ini adalah gambar penampang kolom ya. Teman-teman bisa lihat di sini, ini adalah aktualnya. Nanti jadi sepertinya ini. Kemudian kita lanjutkan ukuran atau dimensi dari kolom ini adalah 1250 x 1250. Ini ukuran.

kotak, ya ini contoh aja teman-teman gambarnya seperti ini kemudian, ini yang titik-titik adalah jumlah tulangan utamanya teman-teman, atau menribar jadi menribar ini ada 3-2 ya jadi 3-2 adalah jumlahnya jumlah tulangannya ada 32 ini kalau teman-teman hitung titik-titik hitam ini ada 32 teman-teman kemudian D25D ini menunjukkan adalah deform atau ulir ya kemudian 25 adalah diameternya diameter besi jadi teman-teman bisa melihat ini adalah tulangan utamanya teman-teman ya jadi teman-teman harus hitung harus sesuai dengan jumlah ini kemudian ini adalah yang namanya stirap yang warna merah ini ya ini keliling gitu ya ini adalah stirap atau yang Yang biasa disebut juga dengan sengkang. Nah, teman-teman bisa lihat ini ada sengkangnya di sini keliling. Nah, ini kita akan hitung nanti. Jadi, kita menggunakan stirrup diameter 13, jaraknya 100. Jadi, teman-teman bisa lihat ini jaraknya per 100. Per 100, 100 mili ya. Kemudian ada yang namanya ties.

Nah, di sini teman-teman ini yang warna hijau. Warna hijau ini ties ada arah memanjang, arah melintang ya Jadi inilah aktualnya Jadi kita lihat tiesnya diameter 13, jaraknya juga 100 Jadi semua jarak antara setirak dan ties ini sama tiap jarak 100 Kemudian mutubeton ini juga penting Teman-teman harus tahu pakai mutubeton berapa Ini kita ambil contoh pakai mutubeton FC29 atau K350 Jadi mutubeton ini teman-teman harus banget wajib tahu Supaya untuk menentukan berapa panjang sambungan nantinya ya. Karena tadi yang sudah saya jelaskan sebelumnya di tabel, untuk menentukan panjang sambungan kita juga harus tahu diameter besi, kemudian pakai mutubetonnya mutubeton berapa.

Kemudian ini yang dinamakan dengan concrete cover atau selimut beton. Kita pakai selimut beton yang tadi ya, kita untuk area kolom di dalam kita pakai yang 40 mili atau 4 cm. Nah, ini kita mulai menghitung nih teman-teman. Setirap, ya setirap ini panjangnya adalah total kolom 1, 2, 50. Nah, ini cara menghitungnya.

Jadi, lebar kolom dikurangi dengan selimut beton. Jadi, yang di sini selimut beton ini kan ada kiri kanan nih. Ada kiri kanan berarti dia 40, 40, 80 ya.

Jadi, 1, 2, 50 kita kurangi dengan 80. total lebar ya total lebar kebetulan ini berhubung dia kotak yang persegi antar lebar dan panjangnya sama nih 1170 kemudian disini ada kaitnya kaitnya ini kita pakai yang 135 derajat ya tadi yang kita sudah lihat standar detailnya untuk 135 derajat kemudian diameternya di sini adalah pakai diameter 13 Kemudian kita dapati nilai maksimumnya disini adalah 80 ya. Kemudian kita pakai radius-radius yang sesuai dengan standar detail tadi. Kemudian kita akan menghitung tais ini teman-teman.

Berapa sih panjang tais? Jadi panjang tais berhubung ini kotak ya. Intinya sama ya. 1170 ini kita dapat dari angka ini. Kemudian untuk hook disini ada dua nih teman-teman.

Ada yang pakai hook 90 derajat. Ada yang 135. Kenapa saya bikin ada yang 135, ada yang 90? Karena kalau semuanya kita bikin 135 derajat ini susah sekali dipasangnya di lapangan Jadi saya pakai kombinasi teman-teman supaya memudahkan pemasangan di lapangan Nah ini juga nanti pasangnya jejak-jejak gitu ya Jadi ada yang dikatakan nomor 1 ini kita pakai yang 90 di bawah Nanti nomor 2 90-nya di atas dan seterusnya Kemudian ini kita akan hitung tulangan utamanya Ya tadi ya ini tulangan utama diameter 25-32 batang ini Kita hitung, nah pertama adalah kita tentukan tadi pakai FC berapa, kemudian diameter berapa, nah ini adalah nilai overlapnya nih, 1, 4, 50. Kemudian floor to floornya kita sudah dapat, kita tambahkan dengan angka ini.

Jadi panjang total adalah tinggi per lantai ditambah dengan overlap. Kita temukan nilai ini, jadi jumlah atau panjang total dari PC ini kita sudah ketahui. Jadi untuk menghitung bebes kolom ini cukup mudah teman-teman.

Jadi kita sudah tentukan tadi, kita sudah dapat panjang dari tulangan utamanya berapa, kemudian stirap atau sengkangnya berapa, dan juga taisnya berapa. Jadi ini saja untuk kolom terdiri dari 3 tulangan utama ini. Jadi setelah kita dapatkan berapa panjang tiap masing-masing elemen ini, kita akan masukkan ke dalam perhitungan berikutnya. Oke, untuk mempermudah perhitungan, biasanya saya bikin tabel nih teman-teman.

Jadi ini contoh yang udah jadi ya, cuma gampang bikinnya. Jadi biasanya saya nuliskan di sini dia member atau anggota gitu ya, atau ini bagian dari tipe kolom berapa. Misalkan contoh ini tipe kolom dari tipe kolom K11 gitu ya.

Nah, kemudian ini adalah bentuk dan detailnya. Jadi yang tadi itu kita bikin bentuknya seperti ini. Ini adalah panjangnya, panjang tulangan utama ini. Jadi disini untuk tulangan utama saya bikin ada dua ya, yang pertama yang 5650, yang satu lagi 5850. Jadi ini saya nge-refer ke standar detail ya, standar detail tadi kan ada yang 5D sampai dengan 10D tuh, yang zigzag.

Nah disini saya pakai 8D, jadi saya pakai yang tengah-tengahnya aja 8D, berhubung diameternya adalah 25, jadi 8 x 25 itu 200. Jadi ada yang 5650, ada yang 5850. Kemudian ini adalah yang stirrup tadi ya Kita sudah tahu nih berapa panjangnya, berapa lebarnya Kemudian kaifnya juga nih nilainya berapa Nah ini ada yang taisnya Jadi taisnya juga kita sudah tahu ya Berapa panjangnya, kemudian ini tekukannya Tekukan berapa Yang ada yang 90 derajat, ada yang 135 Nah ini adalah bentuknya Bentuk dan juga detailnya teman-teman Jadi kenapa saya buatkan ini bentuknya detail Bentuk dan detailnya seperti ini Jadi nanti pada saat waktu proses pabrikasi Si tukang atau si mandor ini lebih mudah ya Dia hanya melihat penampangnya Ya penampangnya seperti ini Kemudian panjangnya seperti ini yaudah lah langsung mereka potong. Jadi kalau tidak ada angka-angka ini, hanya bentuknya saja, waduh sakit kepala juga, itu bisa salah nantinya ya. Oke, kemudian saya lanjutkan, ini adalah ukuran atau diameter besi.

Diameter besi ini adalah diameter 25, kemudian tadi sengkang kita pakai 13, taisnya juga kita pakai 13, kemudian ini hanya untuk sekedar info saja ya, kita floor to floor, kita anggap tadi 4,2 meter, kemudian overlapnya untuk tulangan utamanya ini 1430, lalu yang berhubung tulangan utama ini tidak ada. ada spacing nya ya jadi kita tadi kan tahu nilainya 32 aja jumlahnya ini adalah panjangnya yang masing-masing panjangnya kemudiannya adalah kuantiti atau jumlah besinya ada berapa tadi kan ada 32 ya cuma berhubung ini saya bagi 2 ini ada 16 sama 16 kemudian untuk beratnya nah beratnya ini nge-refer tadi nge-refer ke table itu ya kita pakai yang table yang untuk sirip atau ulir kita dapati beratnya adalah 3,83 kemudian total width atau total beratnya ini gampang aja ya teman-teman Bisa melihat rumusnya disini ya Ya jadi untuk total panjang ini gampang sekali menghitungnya ya Teman-teman tinggal bikin rumus Disini total panjangnya berapa Dikali jumlahnya berapa Dikali dengan beratnya Ya ini nanti ketemu total berat Seperti itu ya Kemudian yang ini juga sama Total beratnya ketemu Jadi total berat untuk ruangan utamanya Ini teman-teman sudah kita dapeti Nah kemudian kita lanjutkan dengan menghitung stirap ini ya Atau sengkang ini Tadi kan jaraknya spacingnya jarak setiap 100 ya Terima kasih Nah kemudian berapa panjangnya? Nah panjangnya ini rumusnya seperti ini teman-teman.

Lihat ya. Jadi 170 x 4. Jadi sisinya ini teman-teman ya. 170, 170, 170, 170 ya. Ada 4 sisi.

Kita kalikan 4. Kemudian ini 80 adalah kait ini. Jadi kaitnya kan ada 2 nih teman-teman. Kita kalikan 2. Jadi ini adalah total panjang dari sisi setirap.

Kemudian kuantitinya atau jumlahnya berapa? Gampang aja nih. Jadi kuantitinya adalah... total tinggi lantai ini tadi ya total tinggi lantai kita bagi dengan jaraknya atau spacingnya, ya spacingnya 100 yaudah kita bagi 100 aja, jadi ini ketemu jumlahnya adalah 42 kemudian berat kita refer ke tabel tadi, diameter 13 beratnya berapa, kita taruh sini nah kemudian total weight, ya dia gampang panjang, kita kalikan dengan kuantiti, kita kalikan dengan berat, ketemulah panjang ini atau total ini berapa ya jadi itu dia gambaran besar mengenai perhitungan perhitungan BBS kolom jadi enggak terlalu susah harusnya Kenapa karena bentuknya masih sederhana kemudian anggota-anggotanya ya anggota dari kolom ini enggak terlalu banyak hanya ada tulangan utama kemudian stiluk dan juga ada tes ya jadi teman-teman bisa belajar awalnya dari sini dulu setelah itu di minggu depan saya akan coba bahas mengenai cara perhitungan BBS balok ya Nah ini biasanya kalau balok ada sedikit lebih komplikasi cuma enggak masalah nih teman-teman intinya sih Sebenarnya sama aja Itu aja video kali ini dari saya Semoga bermanfaat Dan bisa menambah referensi baru Dan bisa menambah Wawasan baru Buat teman-teman di luar sana Dan jangan lupa Untuk dukung terus channel ini Dengan cara subscribe Klik tombol merah Di pojok kanan bawah Kemudian nyalakan loncengnya Jika ada update-update video dari saya Teman-teman juga harus selalu update Dan like video kali ini Kalau teman-teman suka Dan share videonya Ke teman-teman kalian Ke rekan-rekan kerja kalian Dan sampai jumpa Di video-video saya selanjutnya Salam berbagi dan berkarya God bless Terima kasih.