Perjuangan Guru Honorer di Daerah Terpencil

Sep 8, 2024

Catatan Kuliah tentang Perjuangan Guru Honorer di Daerah Terpencil

Pengantar

  • Menceritakan kisah guru honorer di kampung terpencil.
  • Tantangan akses dan kurangnya tenaga pengajar PNS.

Profil Guru

  • Bu Ade Irma: 30 tahun, 11 tahun menjadi guru honorer.

    • Pindah ke kampung lain karena suami, tetap mengajar meskipun harus menempuh 12 km setiap hari.
    • Kesulitan dalam transportasi dan akses jalan yang tidak memadai.
  • Eka Puspitasari: 26 tahun, mengajar di SD Negeri Sukasari.

    • Mengasuh anaknya (Awak, 3 tahun) saat mengajar.
    • Menghadapi tantangan karena orang tua siswa tidak ada waktu untuk mendampingi anak belajar.

Kondisi Pendidikan

  • Pendidikan di Kampung Cilampahan:
    • Sebagian warga bekerja di perkebunan karet, kebanyakan sebagai petani dan pembuat gula merah.
    • Kurangnya orientasi terhadap pendidikan tinggi.
    • Siswa jarang bertemu orang tua yang sibuk.
  • Tantangan Guru:
    • Cuma ada satu guru PNS dan tiga guru honorer di SD Sukasari.
    • Honor guru honorer Rp 300.000/bulan.
    • Tunjangan hilang ketika daerah Sukabumi tidak lagi dianggap terpencil.

Motivasi dan Harapan

  • Keinginan untuk meningkatkan pendidikan anak dan menanamkan semangat belajar.
  • Menekankan pentingnya pendidikan tinggi dan mengurangi angka pernikahan dini.
  • Harapan untuk mendidik generasi yang cerdas dan mandiri.

Kendala dan Rintangan

  • Akses Transportasi:

    • Kesulitan perjalanan yang tergantung pada cuaca, terutama saat hujan.
    • Harus menyeberangi sungai dengan perahu yang kadang tidak tersedia.
  • Kekurangan Sarana:

    • Keterbatasan buku dan alat tulis untuk siswa.
    • Siswa mengalami kesulitan belajar tanpa dukungan dari orang tua.

Pengalaman Mengajar

  • Guru menghadapi tantangan dalam mengajar, terutama di kelas 1 yang memerlukan perhatian ekstra.
  • Upaya untuk mendekati siswa dan melakukan kunjungan ke rumah untuk memahami situasi mereka.
  • Harapan untuk membentuk karakter dan pendidikan anak-anak, agar dapat bangkit dari keterbatasan.

Kesimpulan

  • Walaupun status sebagai guru honorer, semangat untuk mendidik tetap tinggi.
  • Menciptakan generasi yang berpendidikan dan mandiri dari daerah terpencil.
  • Keinginan untuk menjadi teladan bagi anak-anak dan masyarakat kampung.