Catatan Kuliah: Panggilan Hidup Berkeluarga
Pengantar
- Hidup berkeluarga adalah pilihan penting dalam kehidupan manusia.
- Menikah sebagai jawaban panggilan Tuhan untuk mewujudkan kerajaan-Nya dan memelihara alam ciptaannya.
- Gereja menyalurkan rahmat Allah melalui sakramen perkawinan.
Tujuan Pembahasan
- Pandangan tentang perkawinan dalam masyarakat.
- Pandangan gereja tentang perkawinan.
- Perkawinan sebagai sakramen.
- Sifat perkawinan sebagai sakramen.
- Tujuan perkawinan menurut gereja.
- Ciri-ciri rumah tangga yang sehat dan harmonis.
Tantangan dalam Hidup Berkeluarga
- Perbedaan dalam cara pandang, berpikir, dan ekspresi antara pria dan wanita.
- Masalah dalam keluarga: broken home, perceraian, dan perkawinan yang batal.
- Namun, ada banyak contoh keluarga yang harmonis dan bahagia sebagai inspirasi.
Wawancara dengan Pasangan Berkeluarga
- Pertanyaan yang bisa diajukan:
- Sudah berapa lama menikah?
- Apa motivasi memilih hidup menikah?
- Apa tantangan terbesar selama pernikahan?
- Bagaimana cara menghadapi tantangan tersebut?
- Apa pandangan tentang pernikahan?
Pemahaman Perkawinan
- Perkawinan adalah persekutuan antara pria dan wanita atas dasar cinta kasih yang total.
- Kesalahpahaman tentang perkawinan:
- Dilihat sebagai kontrak atau perjanjian.
- Tujuan hanya untuk melanjutkan keturunan.
- Mengaitkan perkawinan dengan status dan harta.
Ajaran Gereja tentang Perkawinan
- Perkawinan adalah campur tangan Allah dalam kehidupan manusia.
- Dasar perkawinan Kristiani adalah cinta antara dua orang yang bebas dan tanpa paksaan.
Teks Kitab Suci yang Relevan
-
Kejadian 2:18-25
- Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling menolong.
- Persatuan antara suami dan istri adalah dasar cinta yang tulus.
-
Markus 10:1-9
- Perkawinan adalah persatuan yang tidak dapat dipisahkan.
- Tujuan memberikan kesejahteraan bagi suami dan istri.
-
Efesus 5:22-33
- Suami harus mengasihi istri seperti Kristus mengasihi gereja.
- Istri harus tunduk kepada suami dengan kesetiaan.
- Tujuan perkawinan adalah mewujudkan kasih Allah dan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
- Ciri perkawinan Katolik: monogami (satu perempuan, satu laki-laki) dan tidak dapat diceraikan kecuali karena maut.
- Perkawinan adalah sakramen yang suci dan bernilai luhur.
- Tujuan perkawinan: kesejahteraan suami istri, keturunan, dan kesejahteraan masyarakat.
Penilaian Sikap dan Keterampilan
- Menikah bukan kewajiban, tetapi membangun hubungan harmonis adalah kewajiban bagi yang berkeluarga.
- Tanyakan pada diri sendiri: bagaimana wujud keluarga harmonis menurutmu?
- Ciptakan drama singkat tentang "Keluarga Harmonis" sebagai refleksi dari pembelajaran ini.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua.