Belajar dimana saja, kapan saja Halo teman-teman semua, balik lagi ke Edd Discovery Perkenalkan, nama saya Adesya Dewi Komaras, gagai edukator sejarah Dan hari ini kita semua akan belajar mengenai disintegrasi bangsa Sebelumnya, disintegrasi bangsa adalah adalah perpecahan bangsa perlu kita semua ketahui bahwa ketika kita merdeka bukan berarti kita lepas dari semua hambatan halangan tetapi ada beberapa halangan yaitu dari luar dan juga dari dalam Nah, dari dalam bangsa kita ternyata ada beberapa pemberontakan Di antaranya nanti akan kita pelajari ada pemberontakan PKI Madiun, G30 SPKI, kemudian ada APRA, Andi Aziz, dan lain sebagainya Konflik mengenai disintegrasi bangsa terbagi menjadi tiga jenis Yang pertama adalah konflik yang berkaitan dengan ideologi Di antaranya ada PKI Madiun, G30 SPKI, dan juga DITID Yang kedua adalah konflik yang berkaitan dengan kepentingan Yaitu adalah konflik PRRI Bermesta dan juga persoalan negara federal serta BFO Dan konflik yang ketiga adalah jenis konflik yang berkaitan dengan ketentaraan Di antaranya ada konflik anti-azis, APRA dan juga RMS atau Republik Maluku Selatan Yang akan kita pelajari pertama adalah konflik yang berkaitan dengan ideologi Yaitu PKI Madiun, G30S PKI dan DIT Yang pertama adalah konflik PKI Madiun PKI Madiun tentunya terjadi di Madiun dan diawali dari Perjanjian Renville. Kalian semua pasti pernah mendengar nama Amir Syarifuddin kan? Amir Syarifuddin adalah salah satu Perdana Menteri Indonesia yang pada tahun 1948 terpaksa diturunkan dari jabatannya sebagai Perdana Menteri karena tidak disetujui oleh rakyat dikarenakan adanya Perjanjian Renville. Nah, Amir Syarifuddin yang merasa dendam terhadap penurunannya tadi kemudian membentuk yang namanya Front Department.
demokrasi rakyat yaitu kesatuan dari beberapa partai-partai berhaluan kiri atau berhaluan komunis di Indonesia diantaranya ada partai komunis Indonesia ada partai sosialis Indonesia ada juga partai buruh Indonesia selanjutnya tidak hanya emir Syarifuddin ternyata musuh seorang toko RKI yang lama menetap di Moskow pulang ke Indonesia pada tanggal 11 Agustus 1948 dan dia langsung nyatakan diri bergabung dengan FDR pimpinannya Amir Syarifuddin. Setelah itu, mereka berdua pun berencana untuk mencapai tujuannya masing-masing, di mana Amir Syarifuddin perencana penurunan terhadap Kabinet Hatta, dan Musso perencana membentuk negara sosialis Indonesia yang berpusatnya di Madiun. Nah, Musso akhirnya memperpamirkan berdirinya Republik Soviet Indonesia dengan pusatnya di Madiun pada tanggal 18 September 1948, ketika terjadi di proklamasi tersebut tentunya pemerintah RI berusaha menumpas pemberontakan yang terjadi di Madiun dengan cara mengirimkan pasukan tentara ke Madiun. Terjadilah pertempuran di Madiun yang akhirnya Amir Syarifuddin berhasil ditangkap kemudian Musso berhasil tertembak mati dan sisa dari pasukan PKI yang ada ada yang ditangkap dan ada juga yang kabur ke daerah Kediri.
Nah di antara pasukannya PKI yang kabur itu ada D.N. Andi dan juga ada Lukman. Yang pentingnya yang akan berinisiatif dan memimpin pemberontakan pada peristiwa G30 SPKI. Pemberontakan yang kedua adalah pemberontakan DITI, yaitu singkatan dari Daul Islam Tentara Islam Indonesia. Nah, pemberontakan DITI ini terjadi di beberapa daerah di Indonesia, diantaranya ada di Jawa Barat, di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan juga ada di Aceh.
Tetapi yang paling pertama, DITI ini terjadi di Jawa Barat. Diawari dari perjanjian Renville, Dimana para TNI yang berada di dalam garis demarkasi Vanmook harus memindahkan pasukannya ke wilayah RI. Termasuk TNI yang ada di Jawa Barat juga harus pindah ke daerah yang termasuk daerah RI, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Jakarta, dan sebagian Sumatera.
Tetapi beberapa TNI yang ada di Jawa Barat, tepatnya adalah Zakar Rizbuloh dan Zakar Sabilillah yang dipimpin oleh Kartos Wirjo menolak untuk pindah. Dan ketika di Jawa Barat, Ketika terjadi kekosongan kekuasaan, Kartos Suwirio memproklamirkan berdirinya negara Islam Indonesia dengan didukung oleh tentara Islam Indonesia sebagai tentaranya. Proklamasi itu dilaksanakan pada bulan Agustus 1948 untuk menumpas mengurangkan negara Islam Indonesia. Pemerintah RI mengirimkan tentara Divisi Siliwangi ke Jawa Barat dan Divisi Siliwangi menggunakan taktik pagar betis untuk menyerang DITI.
Operasi militernya sendiri dinamakan Operasi Baratayuda. Dengan menggunakan operasi ini, militer pagar betis atau operasi Baratayuda ini, akhirnya pemberontakan BITI di Jawa Barat berhasil dipadamkan dengan tertangkapnya dan tertembak matinya Kartos Wirjo di Tasikmalaya pada tahun 1962 pemberontakan BITI selanjutnya adalah adalah di Jawa Tengah merontakan DTI Jawa Tengah juga terjadi pada tahun 1948 dengan dipimpin oleh Amir Fattah untuk latar belakangnya Amir Fattah ternyata ditawari jabatan sebagai Panglima DTI di Jawa Tengah oleh Kartos Wirjo dan Amir Fattah pun menyetujuinya sehingga Amir Fattah bergabung dengan DTI pemberontakan DTI di Jawa Tengah ini akhirnya berhasil dipadamkan pada tahun 15 Maku 1 ketika Amir Fattah tertangkap dikarenakan kurangnya dukungan dari dari penduduk sekitar pemberontakan DTI yang selanjutnya adalah di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kaharmu Zakar jadi Kaharmu Zakar sendiri sebelumnya adalah seorang tentara yang bertugas di Jawa tetapi dia di pulangkan ke tempat asalnya yaitu Sulawesi Selatan untuk mengatasi pemberontakan dari KGSS atau komando guerilla Sulawesi Selatan setibanya Kaharmu Zakar di Sulawesi Selatan dia mencoba menyelesaikan masalah KGSS tapi malah ikut bergabung dengan KGSS dan setelah dia bergabung dengan KGSS dia pun menyatakan dirinya bergabung dengan gerakan DITI Kartoswirjo sehingga karmu zakar pun kemudian menjadi salah satu pemberontak yang akhirnya tertembak mati pada sebuah pertempuran di tahun 1963 pemberontakan DITI yang keempat adalah pemberontakan di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar jadi Ibnu Hajar adalah salah satu Panglima Angkatan Laut di Kalimantan Selatan yang merasa kurang puas karena kebijakan pemerintah akan mengubarkan Angkatan Laut di Kalimantan Selatan akhirnya dia pun bergabung dengan pemberontakannya Kartos Wirjo tapi di tahun 1963 Ibnu Hajar tertangkap dalam sebuah pertempuran dan dia pun dihukum mati oleh pemerintah pemberontakan DTI yang terakhir adalah pemberontakan DTI di Aceh yang dipimpin oleh Daul Berah nah latar belakangnya sendiri agak berbeda karena dimulai dari ketidakpuasan rakyat Aceh ketika mereka dimasukkan ke dalam Provinsi Sumatera Utara di tahun 1953 Daul Berah mengumumkan bahwa Aceh termasuk ke dalam salah satu bagian dari negara Islam Indonesia. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah pun kemudian mencoba mengakomodasi dengan memasukkan Aceh sebagai provinsi tersendiri di tahun 1959. Pada tahun 1962, Daul Berah kembali dari pertempuran dan dia pun diampuni oleh pemerintah.
Jadi, tadi itu adalah konflik-konflik yang berkaitan dengan ideologi, dan sekarang adalah konflik yang berkaitan dengan kepentingan atau ketentaraan di Indonesia. Terima kasih. Konflik yang pertama adalah konflik APRA atau Angkatan Perang Ratu Adil.
APRA sendiri adalah sebuah milisi bersenjata yang dibentuk oleh Kapten Raymond Westerling dengan pusatnya di Bandung pada tahun 1949. Selanjutnya, APRA ini memberontak pada tahun 1950 karena mereka menolak kehadiran Apra atau Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ke Bandung. Westerling sendiri dibantu oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Nah, Sultan Hamid II.
bergabung dengan pemberontakan APRA dikarenakan kekecewaannya tidak dijadikan Menteri Pertahanan di Indonesia sehingga dia punya keinginan untuk membunuh Sultan Hamengkubwono IX sebagai Menteri Pertahanan. Dia juga ingin membunuh T.B. Simatupang yaitu seorang kolonel Angkatan Darat sehingga Sultan Hamid II dan Westerling merencanakan penyerangan ke Jakarta.
Tetapi penyerangan ini gagal akhirnya Westerling kabur ke Belanda dan Sultan Hamid II pun ditangkap dan dijatuhi dan dimatikan oleh Presiden Erdogan. Selanjutnya adalah pemberontakan Andi Aziz Pemberontakan Andi Aziz adalah sebuah pemberontakan yang terjadi di Makassar Dan masih di tahun yang sama, 1950 Latar belakangnya pun sama Yaitu karena Andi Aziz, seorang kolonel angkatan perangnya Belanda yaitu Kenil Menolak datangnya angkatan perang Pris atau Apris ke daerah Makassar Sehingga dia melakukan pemberontakan dengan menculik beberapa panglima Apris di Makassar Pemerintah mencoba mengakomodasi keinginan Andi Aziz dengan memberikan Andi Aziz toleransi untuk melapor ke Jakarta dalam tenggang waktu 4x24 jam atau 4 hari tetapi selama 4 hari tersebut Andi Aziz tidak melakukan apa-apa dan dia malah terlambat untuk melapor ke Jakarta sehingga setibanya Andi Aziz di Jakarta dia langsung ditangkap oleh pemerintah dan langsung diadili pemberontakan yang selanjutnya adalah pemberontakan RMS atau Republik Maluku selanjutnya Republik Melukus Selatan adalah sebuah negara baru yang diproklamirkan oleh Sumokil, mantan jaksa agung negara Indonesia Timur pada tanggal 1 April 1950. Tujuannya sendiri adalah untuk memisahkan Maluku dari Republik Indonesia dan membuat pemerintahan sendiri di Maluku. Selanjutnya, pemerintah mencoba berunding dengan Sumokil dengan mirimkan Dr. J. Leimina ke Maluku. Tetapi perundingan gagal, sehingga pemerintah pun harus melalui jalan meter untuk menumpas pemberontak. dikirimlah Alex Kawilarang ke Maluku yang akhirnya pada tahun 1963 Alex Kawilarang beserta pasukannya berhasil menangkap Sumokil di Pulau Seram Sumokil pun kemudian dijatuhi hukuman mati nah sekarang kita akan mempelajari pemberontakan atau konflik yang berkaitan dengan kenegaraan atau pemerintahan yang pertama adalah konflik PRRI Permesta PRRI Permesta adalah sebuah gerakan yang terjadi di Sulawesi dan Sumatera dikarenakan adanya banyak ketidakpuasan dari tubuh angkatan darat mengenai kesejahteraan angkatan darat yang berada di Sumatera dan Sulawesi mereka menganggap bahwa kesejahteraan tentara di Jawa jauh lebih sejahtera dan jauh lebih makmur dibandingkan dengan tentara di Sulawesi dan di Sumatera akhirnya mereka mendirikan beberapa dewan-dewan sendiri diantaranya ada dewan benteng dewan gajah dewan mauni dan dewan Garuda dewan-dewan yang tadi itu bertugas untuk merebut pemerintahan di daerahnya masing-masing seperti contohnya Dewan Banteng harus merebut pemerintahan di Sumatera Barat kemudian Dewan Gajah harus merebut pemerintahan di Sumatera Utara pada tanggal 15 Februari 1958, Ahmad Hussein menyatukan Dewan-Dewan yang tadi dalam sebuah pemberontakan yaitu PRRI dan dirinya mengultimatum pemerintah pusat serta mengatakan bahwa telah dibentuknya pemberontakan atau pemerintahan revolusioner Republik Indonesia disingkat PRRI Selanjutnya, berita mengenai adanya PRRI menyebar ke daerah Sulawesi yang lainnya Sehingga di Sulawesi muncul juga gerakan Permesta yang merupakan gerakan dukungan terhadap PRRI Operasi militer pun langsung dijalankan Dan di tahun yang sama yaitu tahun 1958 pemberontakan pun berhasil dipadamkan Nah sekian pembelajaran kita hari ini mengenai disintegrasi bangsa Sampai jumpa lagi di video Eduskavadi berikutnya Jangan lupa follow, like, dan subscribe dan subscribe media sosial edulab Indonesia yang lainnya.
Dadah!