Transcript for:
Kembali Kepada Allah dan Taufik

Allah, Allah, Allah, Allah Pertemuan yang lalu kita sudah menjelaskan tentang Bagaimana orang-orang sombong itu, orang-orang yang angkuh itu kembali kepada Allah? Caranya apa? Allah kasih musibah, Allah kasih bencana yang menyebabkan kesombongannya itu hancur dan patah, berkeping-keping.

Kita sudah kasih contoh ya pada pertemuan yang lalu bagaimana ada seseorang yang sangat angkuh, sangat sombong, lalu Allah kasih stroke buat beliau dan disitulah beliau merasakan hakikat sebagai seorang hamba. Kata beliau, Pak Ustadz, saya tuh gak pernah merasakan Dan gak pernah meresapi La hawla wa la quwata illa billah Lebih dalam dan lebih Ngeresep dibanding pada saat saya ngalamin itu Pada saat saya gak bisa gerakan tangan saya Pada saat saya gak bisa berbicara jangankan bicara, mengucapkan satu kata itu susahnya minta ampun merangkai tiga kata atau empat kata menjadi sebuah kalimat aja, ya Allah, saya berpaksa pacu dengan cucu saya Pak Ustadz cucu belajar bicara, saya belajar bicara cucu belajar jalan, saya belajar jalan itu benar-benar memukul saya Dan mematahkan saya. Matahkan apa? Spiritnya?

Bukan. Buktinya Allah kasih taufik, beliau bisa normal lagi. Beliau secara kasat mata, saya gak tahu apakah ada dampaknya. Tapi beliau bisa bicara, segala macam. Tapi mematahkan kesombongan dan keangkuhan.

Benar-benar patah sepatah patahnya. Dan itulah cara Allah membuat orang-orang sombong itu kembali kepada kebenaran. Hadirin Allah muliakan dan sebaliknya jika Allah menginginkan keburukan kepada seseorang halahu wa'ujabahu wa'kibarah maka Allah akan biarkan dia dengan segala keujubannya dan segala kesombongannya dibiarin sama Allah biar semakin ujub, semakin sombong dan dia akan hancur dengan kesombongan dan keujubannya itu Hadirin Allah muliakan dan itulah khuzlan kata para ulama yang merupakan awal dari kehancuran seorang hamba Awal dari kehancuran seorang hamba adalah pada saat Allah biarkan dia hidup dengan keangkuhan dan kesombongannya Hadirin khususnya ibu-ibu sekalian, makanya sekali lagi ketika kita ada masalah rumah tangga gitu ya Coba renungkan ini Jangan hanya menilai masalah itu dengan Selesai atau tidak selesai Tapi kita juga harus renungkan bahwa Apakah kesembuhan saya Hancur berkeping-keping Dan kenapa masalah ini gak selesai-selesai juga Jangan-jangan karena selama ini kita mengandalkan kecerdasan, ego, dan keangkuhan dan kesombongan kita.

Kita ego kita belum hancur berkeping-keping Keangkuhan kita belum hancur berkeping-keping Sehingga kita benar-benar merasa lemah di hadapan Allah Merasa kerdil di hadapan Allah Ya Allah masalah gini aja saya gak bisa jelasin Kok saya bodohnya minta ampun Allah ingin kita Menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah, bertawakal kepada Allah, bergantung kepada Allah, dan inilah kunci dari segala masalah-masalah kehidupan kita kata Imam Nurul Qayyim hadirin bahwa فَإِنَّ الْعَارِفِينَ كُلَّهُ مُجْمِعٌ عَلَىٰ أَنَّ تَوْفِقَ أَلَّا يَكِلَكَ اللَّهُ تَعَالَىٰ إِلَىٰ نَفْسِكَ hadirin Kunci dari setiap masalah kita itu taufik dari Allah. Hidayah taufik dari Allah. Karena kalau Allah kasih kita taufik, udah selesai itu masalah.

Kita dapet jalan, kita dapet solusi, kita jadi orang soleh, ibu-ibu jadi wanita yang soleha, ibu-ibu jadi wanita yang bertakwa. Dan apa itu taufik? Kata al-imam ibnul qaym rahimahullah Seluruh orang-orang yang mengenal Allah Seluruh ulama yang mengenal Allah Sepakat, tidak ada perbedaan Sepakat ibu-ibu Bahwa Taufik adalah Ketika Allah Tidak membiarkan seorang hamba Atau ketika Allah tidak membiarkan kamu bertumpu pada dirimu semata, itu taufik.

Ketika Allah tidak biarkan kita bertumpu pada diri kita semata. Dan sebaliknya Al-Khudlan lawan dari taufik. Ada di bukunya kan, Al-Khudlan.

Al-khudran itu lawan dari taufiq, opposite dari taufiq. Khudran adalah An-niyakilaka Allahu ta'ala ila nafsik Ketika Allah biarkan kamu bertumpu pada dirimu. Ketika kita Mengerjakan segala sesuatu itu dengan Mengandalkan kemampuan kita Itu khudrat Dan itu siap-siap berantakan Mungkin tidak sekarang Tapi bisa jadi besok Minggu depan Bulan depan Tahun depan Allah kasih istidraj buat kita Kita rasa ini cara yang tepat Padahal enggak Saat kita mengandalkan diri kita, saat kita mengandalkan pengalaman kita semata, saat kita mengandalkan logika kita semata, pada saat kita mengandalkan insting kita semata, intuisi kita semata, saat kita atau ibu-ibu hanya mengandalkan perasaan semata dalam menyelesaikan masalah, atau logika-logika kita semata dalam menyelesaikan masalah. Itulah khudlan. yang membuat kita jauh dari pertolongan Allah SWT yang membuat kita jauh dari pertolongan Allah SWT karena kunci dari masalah-masalah hidup hadirin adalah taufik dari Allah ketika Allah memberikan taufik, maka seluruhnya akan diselesaikan Dari arah yang tidak kita duga-duga Min haithu la yah tasib Itu kan yang Al-Firman musyadat tolak ayat 2 dan 3 Nah bagaimana caranya?

Jangan pernah mengandalkan diri kita semata Jangan pernah hanya mengandalkan kecerdasan kita semata Apalagi mengandalkan perasaan kita semata Tapi kan aku perempuan Pak Ustadz Ya itu ujiannya Kalau mau masalah selesai, selesaikan dengan tawakal kepada Allah. Selesaikan dengan serahkan kepada Allah. Selesaikan dengan ilmu Allah SWT.

Bukan dengan perasaan kita. Bukan dengan hawa nafsu kita. Bukan dengan...

Logika dan pemikiran kita yang pendek itu. Kita serahkan kepada Allah dan kita gunakan ilmu Allah. Apa kata dalil, apa kata apa yang Allah firmankan dalam ayat, kalau Allah suruh ke kanan, udah ke kanan. Walaupun perasaan kita pengen ke kiri, ke kanan udah. Tapi perasaanku sebagai perempuan itu susah nerimanya Hadiri Kalau kita bertumpu pada perasaan kita semata Jadi orang perasa penting Dan perasaan itu senjata bagi kita Tapi kalau kita hanya mengandalkan perasaan Dan didominasi oleh perasaan Sehingga dalil tersisi gitu loh Allah lupa kita jadikan Sandaran dimana kita meminta, kita menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah Kita tenggelam dalam perasaan-perasaan kita sebagai wanita Maka disitulah masalah gak akan selesai karena Taufik tidak akan lo berikan kepada kita Makanya hadirin Allah muliakan apa yang Allah firmankan dalam surat Ali Imran ayat 159 Allah berfirman ketika Anda sudah bertekad فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ Kan begitu فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهُ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ Kita lihat artinya, فَإِذَا عَزَمْتَ Maka apabila engkau sudah bertekad bulat, Terus apa?

Maka andalkan perasaanmu semata, Maka andalkan logikamu semata, Maka andalkan pengalamanmu semata, Maka andalkan intuisi kamu semata, Enggak. فَتَوَقَّلْ عَلَى اللَّهِ Maka bergantunglah kepada Allah. Bergantung kepada Allah.

Yang namanya bergantung kepada Allah itu apa sih? Pakai ilmunya Allah Lalu udah serahkan segala urusan kepada Allah Kita ngikut aja deh Allah suruh kanan-kanan Allah suruh kiri-kiri Allah suruh kita minta maaf, kita minta maaf Allah suruh kita nahan Kita nahan. Allah suruh kita ngalah. Kita ngalah. Allah suruh kita.

Diam. Kita diam. Jangan ngomong.

Diam. Kalau Allah suruh ngomong. Ngomong kita.

Hadirin. Tapi kalau Allah suruh. Diam. barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya bicara yang baik gitu atau dia diem udah bicara yang baik aja deh hadirin ibu-ibu bicara yang baik aja aduh Pak Ustadz ini mulut udah bukan gatel lagi Pak Ustadz udah pengen dikerok nyerang tuh orang kalau gatel mah tinggal digerok ini harus dikerok nih Pak Ustadz Udah pengen nyerang aja di kelewatan Masa laki-laki kita diganggu Pak Ustadz?

Gitu misalnya Eh ibu-ibu Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir Hendaklah berkata baik atau diam Nabi juga salallahu salam bersabda Mensomatan aja Barang siapa yang diam maka dia akan selamat Diam dari apa? Dari hal yang buruk gitu loh Udah deh adik-adik Ustadz kemarin tuh aku kecewa banget sama suamiku Udah jangan pake perasaan perempuan ibu-ibu Perasaan tuh ujian Kalo berhadapan dengan dalil Terus gimana pak ustadz? Serahkan sama Allah Udah sholat belum?

Udah sujud atau belum? Udah minta apa belum? Terus udah ikutin apa kata Allah udah?

Apa yang Allah firmankan dalam Al-Quran? Apa yang diajarkan oleh Nabiullah, Nabi-nya Allah dalam surah Nabi s.a.w. Udah ngikut deh Ikut, tapi berat, ini semua juga berat ibu-ibu Kan ibu-ibu pengen masuk surga Pengen masuk surga gak ibu-ibu? Nabi SAW bersabda Wuhufatil jannatubil makari Surga itu dikelilingin Dengan hal-hal yang gak enak Ibu-ibu jangankan Masuk surga, masuk dufan aja berat Harus bayar, bayarnya mahal Udah bayar ngantri lagi Gitu lah Udah ngantri pas naik kita jantungan Abis itu bilang kapok kan naik ini, kapok kan itu Hadirin Allah mulia kan Surga itu berat Makanya jangan dipikul sendiri Kita tuh lemah Jangan pake perasaan sendiri Kita tuh lemah.

Allah berfirman apa dalam surat An-Nisa 28? Kita suka baca nih ayat. وَخُلِقَ الْإِنسَانُ ضَعِيفًا Manusia tuh diciptakan dalam kondisi lemah.

Lemah. Jadi kalau kita hanya ngandalkan perasaan kita, lemah kita nih. Tapi IQ aku tuh 180, Ustaz. Kamu tuh masih manusia tuh bukan? Ya maksudnya masa jin.

Ya udah kata Allah. Manusia tuh diciptakan dalam kondisi lemah. Mau IQ itu 170 kek, 180, 190. Tetep aja kata Allah lemah. Tapi aku ini punya pengalaman banyak loh di perusahaanku yang sebelumnya.

Iya lemah. Lemah. Itu Fir'aun pengalamannya kurang apa hadirin Tapi ketika ngadepin masalah Pake ego Pake Kecerdasannya Itu buat hal yang konyol Udah tau yang dikejar Nabi Musa membelah lautan, jadi 12 jalur, terus bisa lewat. Ya kan harusnya orang cerdas mikir ya, ini musuh saya bisa membelah laut.

Dikasih kekuatan bisa membelah laut. Kan kalau dia bisa belah, kemungkinan besar bisa ditutup lagi. Ini jebakan, jangan masuk, jangan masuk, jangan masuk.

Harusnya kan gitu. Eh dia masuk juga. Ya bener begitu Nabi Musa udah sampe ke sisi apa sisi yang sebelah sana Allah suruh ditutup lagi tutup udah meninggal tuh Firaun jadi kan ya moya kita sadar gitu loh kita nih lemah Makanya kan masih ingat, Ngeadilin sekalian, Ibu-ibu khususnya, Tiap pagi itu ibu-ibu disuruh baca doa apa, Sama Rasulullah SAW, Lalu setiap sore, Ibu-ibu disuruh baca doa apa, Oleh Rasulullah SAW, Ibu-ibu dan jamaah itu disuruh baca, Ya Hayyu Ya Qayyum, Bi Rahmatika, Astagif, Aslih Li Sha'nikullah.

Ya Hayyu Ya Qayyum Wahai Allah yang maha hidup dan mengatur segala sesuatu Birahmatika Astagir hanya dengan rahmatmu itu aku meminta pertolongan Aslih Nisha Nikullah tolong perbaiki ya Allah urusan-urusanku Kita minta sama Allah perbaiki urusan saya, urusan saya dengan suami, urusan saya sama anak-anak, urusan saya dengan orang tua, urusan saya dengan mertua gitu, urusan saya dengan keponakan, urusan saya dengan keluarga besar, urusan saya dengan teman-teman. Aslih li sya'nikullah Dan yang terpenting urusan saya dengan Allah SWT Urusan saya sebagai umat dengan Rasulullah SAW Tolong perbaiki ya Allah Wa la takilni ila nafsi tarfata'in Dan kita tutup dengan membaca Dan janganlah Engkau biarkan aku bertumpu pada diriku semata walaupun sekejap mata. Jadi jangan engkau biarkan aku bertumpu pada diriku walaupun sekejap mata. Nggak mau kita tuh bertumpu pada diri kita walaupun sekejap mata.

Eh tapi lucunya aja maaf ibu-ibu sekalian. Abis baca doa ini... ketemu suami pakai perasaan lagi harusnya kan dijalanin lah itu doa ya jangan pakai perasaan Allah Rasulnya bilang apa tuh oh harus sabar ini udah baca wala tetap ego yang dikedepankan perasaan yang dikedepankan kecemburuan yang dikedepankan emosi yang dikedepankan ya perantakan semua terus kan pertanyaannya tadi baca doa itu jujur apa enggak? Kalau jujur, kenapa sekarang pakai perasaan, pakai ego, pakai kecemburuan, pakai logika-logikaan semata?

Tapi kan perlu cemburu. Ya cemburu oke. Aisyah juga cemburu. Tapi apakah hal-hal itu mendominasi kita?

Enggak. Yang mendominasi adalah tawakal kita kepada Allah. Nah ini hadirin Allah muliakan. Ini itu kunci dari segala masalah kita Dan ketika kita bertumbuh pada diri kita sendiri Itulah awal dari mimpi buruk kita dalam kehidupan Itu awal dari kehancuran Itu awal dari kesengsaraan gitu loh Gitu Kata Imam Ibnul Qayyim Kalau orang itu Udah mengedepankan Logika Akal dibanding dalil Maka Allah akan hukum dia Dengan merusak akal sehatnya Nauzubillah Gitu Makanya udah deh Serahin aja sama Allah Kalau udah tekat serahin sama Allah Dan ikuti aturan Allah Walaupun berat nih bibuk, walaupun gak mudah gitu ya bibuk sekalian Tapi saya rasa cukup sampai disini