Transcript for:
Memahami Sifat dan Struktur Sistem Integumen

Halo, selamat pagi. Saya Ibu Alice Pangemanan dan hari ini kita akan belajar anatomi sistem integumen dalam mata ajar anatomi dan fisiologi 1. Sistem integumen membantu menjaga suhu tubuh untuk konstan, mendungi tubuh, memberikan informasi sensorik tentang lingkungan sekitar, dan dari semua organ tubuh, tidak ada yang lebih mudah untuk diperiksa atau lebih terkena infeksi, penyakit, dan cedera daripada kulit. Dan meskipun lokasinya membuatnya rentan terhadap kerusakan akibat trauma, sinar matahari, mikroba, dan polutan, tapi kulit punya fitur pelindung. Dan itu yang akan kita pelajari hari ini. Sebelum lanjut, diharapkan setelah mempelajari materi hari ini, kalian mampu memahami dan menjelaskan struktur anatomi sistem intugumen.

Apa itu sistem intugumen? Biasanya kita mengenal sistem integumen hanya terdiri dari satu organ saja, yaitu kulit. Namun, seperti yang telah kalian pelajari sebelumnya, sistem adalah sekelompok organ yang bekerja bersama untuk melakukan aktivitas tertentu.

Sehingga sistem integumen bukan hanya tentang kulit saja, namun juga adalah sebuah sistem yang terdiri dari kulit, rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, kuku, dan reseptor sensori. Oke, mari kita bahas organ pertama, yaitu kulit. Berikut adalah gambaran struktur kulit. Saya yakin bagi beberapa orang gambar ini sudah tidak asing lagi ya. Kita lihat dari atas ya.

Ada batang rambut, ada batang rambut, ada pori-pori, ada epidermis, kemudian ada dermis yang terbagi menjadi dua, yaitu lapisan papiler, lapisan retikular. Tapi sebelumnya ada yang namanya papilla dermal Dan dermis itu berisi pelengkap-pelengkap kulit Seperti kelenjar keringat, ada otot, ini kelenjar keringat, ini otot arektor pilih Kemudian ada kelenjar minyak, sebasaya, kemudian ada folikel rambut Kemudian ada akar rambut di dalam follicle. Kemudian di dalam dermis juga ada struktur saraf.

Ini struktur saraf terbagi menjadi serabut-serabut saraf sensori. Kemudian ada korpus lamellar atau korpus pacini. Ada juga reseptor follicle rambut.

Kemudian juga ada pembuluh darah. Di dalam dermis. Nah, yang paling bawah ada juga yang namanya hipodermis. Atau jaringan subkutan yang berisi jaringan adiposa. Semua ini diciptakan Tuhan dengan fungsi masing-masing yang akan kita bahas minggu depan.

Hari ini kita akan fokus ke anatominya. Oke, kulit yang juga dikenal sebagai membran. Kutan, Kutaneus, menutupi permukaan luar tubuh dan merupakan organ tubuh terbesar dalam berat.

Jadi secara berat, tubuh itu terbesar. Dan pada orang dewasa, kulit itu meliputi area seluas 2 meter persegi. 2 meter persegi itu berarti 1x2 meter gitu ya.

2 meter persegi. Dan beratnya itu bisa 4,5-5 kilo. Jadi berat kulit kita itu bisa kurang lebih sekitar 7% dari total berat badan kita.

Ketebalannya itu ada di range, ada di rentang 0,5 sampai 4 mm. 0,5 itu yang paling tipis ada pada kelopak mata, sedangkan yang paling tebal itu ada pada tumit kulit. Nah, dan di sebagian besar tubuh, rata-rata tebalnya 1 sampai 2 mm. Seperti pada gambar sebelumnya, kulit terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian superficial yang lebih tipis, yang terdiri dari jaringan epitel, atau yang namanya epidermis epi itu artinya di atas jadi superficial bagian yang permukaan kemudian ada bagian jaringan ikat yang lebih dalam dan tebal namanya dermis tidak ada pembuluh darah di epidermis sedangkan kalau di dermis ada pembuluh darah atau istilahnya di epidermis itu avaskular di dermis vaskular Oleh sebab itu, kalau kita tidak sengaja memotong dermis, maka tidak ada darah yang keluar. Tapi kalau misalnya lukanya menembus sampai dermis maka ada perdarahan Nah selain itu ada beberapa literatur yang menyertakan jaringan subkutan sebagai bagian atau lapisan ketiga Yaitu lapisan hipodermis karena telat berada di bawah dermis Tapi mostly paling banyak itu mengatakan bahwa lapisannya hanya ada dua epidermis dan Jaringan subkutan atau hipodermis itu bukan merupakan bagian dari sistem tegumen Ada yang literatur yang mengungkapkan seperti itu Oke, selanjutnya mari kita bahas mengenai 4 jenis sel utama pada epidermis Yaitu keratinosit, melanosit, sel Langerhans, dan sel Merkel Atau sel Langerhans ini ada juga yang menyebutkan namanya makrovac intraepidermal Kemudian sel Merkel ini disebut juga epitel taktil. Oke, keratinosit membantu melindungi kulit dan jaringan di bawahnya dari lecet, panas, mikroba, bahan kimia.

Dan keratinosit ini juga menghasilkan granula lamellar yang melepaskan pelindung anti air sehingga mencegah air masuk ke dalam tubuh atau air hilang dari tubuh. Dan menghambat masuknya benda asing. Selain keratinosit, epidermis juga mengandung melanosit.

Melanosit ini menghasilkan pigment melanin yang berkontribusi pada warna kulit kita. Jadi kalau warna kulitnya gelap berarti melaninnya banyak. Dan begitu juga sebaliknya.

Nah kemudian selangerhans atau makrovac intraepidermal berpartisipasi dalam respon imun. Sedangkan sel ini, merkel atau epitel taktil, berfungsi dalam sensasi taktil atau sentuhan. Sensasi sentuhan atau taktil. Oke, selanjutnya epidermis.

Pada hampir sebagian besar bagian tubuh, epidermis itu terdiri dari 4 lapisan atau strata. Pada hampir sebagian besar bagian tubuh. Tapi, pada area tertentu atau pada area kulit tebal, Epidermis itu ada 5 lapisan atau strata. Strata yang pertama, yang paling luar ya, yang paling luar adalah strata corneum.

Kemudian strata granulosum. Kemudian strata spinosum. Kemudian strata basal. Ini epidermis.

Bayangin yang tadi setipis itu. Yang warna coklat ini setipis ini ternyata punya 5 lapisan. Nah, sedangkan pada kulit tebal, ada tambahan satu di sini yang sangat tipis.

Transparan, namanya strata lucidum. Oke, nah sel baru itu terbentuk di strata basal di sini. Stem sel itu aktif membelah, membentuk sel baru. kemudian menjadi bagian dari sel-sel diatasnya, sel-sel yang lapisan permukaan. Jadi kalau ada sel baru terbentuk, maka naik ke strata spinosum, strata granulosum, kemudian strata corneum, dan kemudian akan terlepas dari tubuh.

Jadi tubuh kita itu akan, lapisannya itu akan terganti oleh sel baru. Nah, proses ini membutuhkan waktu sekitar 4-6 minggu dengan rata-rata ketebalannya 0,1 mm. Jadi tubuh kita itu sel baru kulit itu akan mengelupas, kemudian akan keluar dari tubuh, terlepas dari tubuh itu dalam jangka waktu 4-6 minggu. Oke, nah... Um...

Di dalam proses ini ada yang namanya proses keratinisasi. Sel-sel keratin itu mengelupas digantikan oleh sel-sel di bawahnya, yang pada gilirannya menjadi keratin dan mati. Jadi sel-sel kulit yang keluar itu dari tubuh kita adalah sel-sel mati. Tingkat pembelahan sel di strata basal ini meningkat ketika lapisan...

luar epidermis ini itu terlepas Seperti misalnya kalau luka lecet, maka tingkat pembelahan sel di serata basal akan meningkat, akan lebih cepat prosesnya. Atau lecet, luka bakar, luka, gitu. Oke, nah ini adalah meringkasan. Jadi kalau misalnya serata basal itu lokasinya lapisan paling dalam dari epidermis. Selnya berbentuk kubus, tersusun dalam satu baris, membelah, tumbuh, mengandung melanocyt.

Berarti ada pigment di situ, menghasilkan melanin. Kemudian stratum spinosum berada di atas strata basal, di bawah strata granulosum. Di sini terjadi proses pembuatan keratinocyt, memberikan kekuatan dan fleksibilitas pada kulit.

Kemudian ada yang namanya stratum granulosum. Terletak di bawah stratum corneum, kalau lapisannya hanya 4, atau pada kulit tipis. Di stratum granulosum ada granula yang membentuk lipit tahan air, jadi mencegah keluarnya air dari kulit. Kemudian stratum lucidum, kalau kulitnya tebal.

Terletak di antara stratum corneum dan stratum granulosum. Hanya ditemukan pada kulit tebal seperti telapakat. Telapak kaki, dan tangan, dan ujung-ujung jari.

Tadi ketebalannya berbeda dengan tempat yang lain. Kemudian stratum corneum, lapisan paling superficial, yang paling permukaan, paling luar ter-epidermis, terdiri dari puluhan lapisan keratinosit mati yang sifatnya protektif. Semakin lama, semakin banyak lapisan keratinosit yang mati di... Di bagian terluar epidermis, maka semakin terproteksi kulit kita. Oke, selanjutnya lapisan berikutnya.

Bagian kulit kedua yang lebih dalam adalah dermis. Dermis ini epidermis, ini dermis. Lebih dalam, lebih kuat.

Terdiri dari jaringan ikat padat tidak terat. mengandung kolagen dan serat elastis. Jadi di dermis ini ada kolagen dan serat elastis. Keduanya itu memiliki kekuatan tarik yang besar, jadi menahan, mereka bisa mengatasi peregangan. Jadi kalau misalnya terjadi peregangan pada kulit, maka bisa balik lagi.

Jadi dermis punya kemampuan untuk meregangkan dan kembali lagi dengan mudah. Nah dermis ini ketebalannya berbeda-beda di setiap area tubuh Dan ketebalannya itu membesar pada telapak tangan dan telapak kaki Nah kolagen dan serabut elastis itu ditemukan di dermis Dan kolagen itu fungsinya adalah untuk bikin dermisnya jadi semakin kuat Dan kolagen itu juga membuat Dermisnya itu bisa menarik dan mengikat air, sehingga membuat kulit kita menjadi terhidrasi. Sedangkan serabut elastis memberikan kulit kita itu elastisitas pada saat kita masih muda.

Jadi pada saat masih muda, serabut elastisnya masih banyak, kolagennya masih banyak, jadi tetap moist. terhidrasi dan elastis nah tapi pada saat kita semakin tua jumlah kolagen dan serabut elastis itu berkurang dan juga selain itu lemak-lemak atau jaringan lemak di subkutan itu juga berkurang sebagai hasilnya maka kulit menjadi berkurang elastisitasnya dan menjadi Berkerut, jadi ada ringkel, apa namanya kerutan-kerutan. Nah, selanjutnya dermis itu terbagi menjadi dua bagian.

Seperti tadi ya, ada papillary region, ada area papillar, ada area reticular. Di area papillary ini terdapat sedikit kolagen dan selat elastis. Ada vaskularisasi, ada pembuluh darah di sana, ada reseptor saraf. Misalnya, korpus misner. Dan ujung saraf bebas, yang sensitif terhadap sentuhan, suhu panas, dingin, nyeri, gelitikan.

Rasa geli, rasa gatal. Nah, sedangkan pada bagian retikular, lebih banyak kolagen dan serat elastisnya. Nah, selain itu juga lebih banyak pembuluh darahnya. Saraf juga lebih besar bagiannya di sini. Ada folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat.

Di bagian area retikular ini. Seperti tadi yang sudah disampaikan, kombinasi dari kolagen dan serat elastis itu memberikan area retikular ini kekuatan yang lebih banyak dibandingkan area papilar. Dan area retikular ini juga punya kemampuan untuk stretching, meregang.

Jadi, elastisitasnya lebih tinggi dibandingkan area papilar. Jadi, kalau misalnya meregang, misalnya seperti pada saat hamil, kulit perut meregang. tapi kemudian bisa kembali lagi gitu karena ada kolagen dan serabut elastis itu gitu ya atau misalnya pada pada orang yang kegemukan obesitas kulitnya meregang tapi kemudian nanti bisa kembali lagi tapi pada saat terjadi peregangan ada yang namanya kulitnya rusak menjadi ada setria-setria atau namanya stretch mark jadi ada ada garis-garis yang menunjukkan peregangan pada kulit tapi semakin muda pada saat peregangan terjadi maka semakin semakin banyak kolagen semakin banyak serabut elastis maka bisa kembali lebih cepat dibandingkan dengan pada orang yang lebih tua oke Nah, selain itu, di antara epidermis dan dermis, ada yang namanya lengkungan epidermal. Lengkungan epidermal, bentuknya tonjolan dan lekukan. Bentuknya seperti garis lurus atau punya pola melingkar, seperti pada ujung jari kita.

Nah, guratan-guratan epidermis ini diproduksi mulai... Usia kehamilan 3 bulan. Jadi pada saat bayi berkembang di dalam perut di usia 3 bulan maka guratan-guratan ini sudah terbentuk. Dan guratan ini membentuk yang namanya fingerprint, sidik jari. Karena ada juga pori-pori kelenjar keringat di situ.

Jadi pori-pori kelenjar keringat dan guratan-guratan epidermal itu Guratan-guratan ini yang membentuk pola-pola ini akhirnya membentuk yang namanya sidik jari. Pada saat menyentuh objek tertentu, maka akan muncul di objek tersebut sidik jari kita. Oke, nah selain itu, seperti yang tadi singgung sebelumnya, terdapat reseptor saraf pada dermis, yaitu korpus misner yang sensitif terhadap sentuhan ringan atau tekanan sensori yang ringan, kemudian korpus pacini. yang sensitif terhadap tekanan sensor yang dalam, dan ada ujung-ujung saraf bebas yang sensitif terhadap nyeri, panas, dingin, gelitikan, rasa gatal, gitu.

Nah, oke. Selanjutnya, kita akan membahas mengenai organ yang lain, aksesoris kulit yang lain, yang diawali dengan bagian rambut dan folikel rambut. Berikut adalah gambaran anatomi rambut dan folikel rambut.

Ini rambut, ini folikel rambut, ini bagian rambut, ini folikel rambut yang diperbesar. Oke, ini adalah batang rambut. Ini batang rambut, kemudian ada otot arektor pilih.

Ada otot arektor pilih, ini yang mengakibatkan rambut itu menegang. Saat kedinginan atau pada saat kita ketakutan, apa istilahnya? Bulu kuduk berdiri, itu disebabkan oleh karena adanya otot rektor pilih. Kemudian ada kelenjar sebacea di sini, ada follicle rambut, kantungnya, tempat rambut bertumbuh, kemudian ada akar rambut, dan ada selubung akar rambut.

Batang rambut di sini terdiri dari bagian medula yang paling tengah, kemudian kortex, dan kutikula. Pada orang yang rambutnya tipis, medula kadang tidak ditemukan. Pada orang yang rambutnya tebal, terdapat medula. Jadi ini ya, yang warna kuning ini medula. Kemudian kortex.

Kortex ini memakan bagian yang paling besar dibandingkan lapisan lainnya pada rambut. Dan di kortex ini kalau kita lihat di sini ada melanocyt di dalam sini. Berarti dia memberikan warna pada rambut.

Selain memberikan warna pada rambut, kortex juga memberikan kekuatan pada rambut, elastisitas rambut. Bahkan menentukan bentuk dan tekstur rambut. Sedangkan kutikula yang bagian paling luar itu melindungi bagian dalam rambut. Di dalam folikel rambut ini, semuanya ada di dalam folikel rambut, yaitu tempat bertumbuhnya rambut.

Nah, terjadi tiga tahap pertumbuhan rambut. Jadi setiap folikel rambut itu punya siklus pertumbuhan rambut yang terdiri dari tiga tahap. Yang pertama adalah tahap pertumbuhan, kemudian tahap regresi, dan kemudian tahap istirahat.

Di tahap pertumbuhan, sama seperti tadi ya, sel di strata basal, sel di matriks rambut juga membelah, jadi bertumbuh ya, membelah. Ada sel baru, sel baru ditambahkan ke dasar rambut, kemudian rambut terdorong ke atas. Kemudian akhirnya rambut memanjang. Nah, dalam proses ini terjadi keratinisasi dan sel yang paling luar itu akan mati.

Nah, pada proses ini setelah, sorry, tahap pertumbuhan ini terjadi pada waktu 2-6 tahun. Jadi tahap pertumbuhan ini, rambut itu bertumbuh 2-6 tahun. Kemudian diikuti oleh tahap regresi. Di tahap regresi, sel itu berhenti bertumbuh. Sel berhenti bertumbuh, berhenti membelah.

Kemudian folikel rambut itu atropi atau menyusut. Dan rambut berhenti bertumbuh. Nah, kemudian... Di tahap regresi ini terjadi sekitar 2-3 minggu atau kurang lebih rata-rata 10 hari.

Nah setelah itu masuk ke tahap istirahat. Di tahap istirahat ini proses pertumbuhan yang baru itu akan dimulai. Jadi istirahat dulu kemudian nanti mempersiapkan untuk pertumbuhan yang baru. Jadi rambut yang lama akan rontok, akan keluar dari folikel rambut. Dan rambut yang baru itu akan bertumbuh di tempat tersebut.

Dan ini terjadi kurang lebih 3 bulan. Jadi tahap istirahat ini terjadi kurang lebih 3 bulan. Nah, biasanya proses rontok itu atau rambut rontok itu yang normal, Pada orang dewasa itu kurang lebih sebanyak 70-100 helai rambut per hari.

Jadi kalau misalnya kita rontoknya belum sampai 70-100 itu masih normal. Kalau sudah lebih banyak dari 100 helai per hari itu artinya tidak normal. Jadi proses ini terjadi seperti itu. Oke, nah proses ini, tahap pertumbuhan rambut ini dan proses pergantian rambut ini bisa terganggu kalau ada penyakit.

Kalau ada terapi radiasi, misalnya radiasi setelah kemoterapi, misalnya. Atau tergantung usia, genetik, gender. Atau kalau stress, stress yang sangat berat bisa terjadi, bisa mengganggu tahap pertumbuhan rambut.

Bisa juga kalau penurunan berat badan yang sangat cepat. Itu bisa sangat, misalnya restriksi kalori yang sangat besar. atau restriksi protein yang sangat besar maka itu akan meningkatkan terjadinya kerontokan. Nah selain itu ada jenis rambut. Jenis rambut itu Rambut kan bertumbuh di dalam folikel rambut ya Nah, folikel rambut itu terbentuk di sekitar 12 minggu pada saat setelah terjadi fertilisasi Biasanya di usia 5 bulan perkembangan janin, folikel itu akan menghasilkan rambut yang sangat halus, tidak berwarna Yang disebut namanya Lanugo, lanugo itu menutupi semua, apa namanya, semua badan bayi.

Nah, tapi pada saat bayinya dilahirkan, jadi pada saat bayi lahir ya, bayi tertutup dilapisi dengan lanugo, jadi tumbuh, apa namanya, ada bulu-bulu halus, tidak berwarna di seluruh permukaan kulitnya bayi. Nah, tapi setelah dilahirkan, Kemudian lanugo yang ada di alis, kemudian lanugo yang ada di bulu mata, di kulit kepala itu akan rontok dan akan digantikan dengan rambut yang lebih panjang, yang lebih tebal, yang lebih berwarna. Yang namanya adalah terminal hair.

Rambut terminal, jadi rambut yang udah. sudah sudah apa namanya yang sudah terminal sudah sudah terakhir gitu tidak akan berganti lagi nah sedangkan lanugo di bagian tubuh yang lainnya selain tadi ya alis mata bulu mata rambut apa namanya kulit kepala nah selain selain di area tersebut mereka akan digantikan dengan yang namanya rambut velus Rambut felus ini biasanya pendek, kemudian halus, berwarna pucat, bahkan hampir tidak terlihat oleh mata atau yang kita sebut bulu-bulu halus ya. Nah, selama masa kanak-kanak, bulu-bulu halus ini menutupi hampir semua bagian tubuh kecuali yang tadi. Kecuali alis, mata, bulu mata, atau kulit kepala. Karena itu sudah jadi terminal hair.

Nah, tapi sebagai respon terhadap hormon yang dikeluarkan pada satu bertas, maka terminal hair akan menggantikan rambut-rambut felus di aksila, di ketiak, di pubik, di area pubik, pada anak perempuan dan anak laki-laki. Pada anak laki-laki, rambut felus yang ada di wajah, yang ada di... kaki yang ada di dada itu akan tergantikan menjadi terminal hair oleh sebab itu muncul kumis, jenggot, bulu dada yang lebih tebal daripada bulu halus lainnya di tangan gitu ya nah pada masa usia dewasa 90% dari bulu atau rambut pria itu adalah terminal hair yang lebih banyak lebih banyak rambut yang lebih tebalnya pada pria ya nah sedangkan pada perempuan sekitar 35% terminal hair sedangkan 65%nya adalah rambut velus oke selanjutnya kelenjar sebasea kelenjar sebasea atau kelenjar minyak kelenjar minyak ini ada juga tadi ya Kalau kita lihat tadi kelenjar minyak itu di dekat folikel rambut.

Nah, si kelenjar minyak ini membantu juga rambut untuk, karena kelenjar minyak dia menghasilkan triglycerides, kolesterol, protein, menghasilkan sebum. Sebum ini membuat rambut tidak kering. Sebum juga mencegah terjadinya evaporasi yang banyak, evaporasi air dari kulit kita yang banyak.

Sehingga kulit kita terasa lebih halus Dan kelenjar si sebum ini juga akan menghambat masuknya bakteri Walaupun tidak semua bakteri ya Menghambat masuknya atau perkembangan bakteri di kulit kita Ini kelenjar minyak Nah selanjutnya kelenjar keringat Kelenjar keringat ini menghasilkan keringat Ini ya Kelenjar keringat menghasilkan keringat keluarnya melalui pori-pori dan kelenjar keringat itu terbagi dua ada yang namanya kelenjar ekrin dan apokrin berdasarkan struktur dan tipe sekresinya Kelenjar keringat itu terdistribusi di kulit dan biasanya di semua bagian tubuh. Khususnya di dahi, telapak tangan, telapak kaki. Dan ekrin, kelenjar keringat ekrin ini juga mengeluarkan keringat sebagai respon emosional. Misalnya kalau stres, takut, malu, kelenjar ekrin akan keluar.

Nah, kelenjar ekrin ini tadi ya evaporasi kelenjar keringat. Kan kalau kalian sudah belajar di week 2 PBN tentang suhu tubuh, ada yang namanya termoregulasi. Nah inilah kelenjar yang berperan dalam termoregulasi. Kita akan bahas lebih dalam lagi di minggu depan untuk anatomi fisiologi. Nah, sedangkan kelenjar apokrin, kelenjar apokrin itu dibandingkan kelenjar ekrin, mengeluarkan keringat yang lebih...

kental berwarna kuning apokrin, kelenjar apokrin ini berisi komponen yang sama dengan kelenjar ekrin tapi ada tambahan lemak dan protein biasanya kelenjar apokrin yang dikeluarkan itu tidak berbau tapi kelenjar apokrin itu kan banyaknya di aksila di ketiak di selangkangan di areola Apa namanya? Di area jenggot pada pria. Nah, jika kelenjar apokrin yang keluar ini berinteraksi dengan bakteri, maka kelenjar apokrin yang harusnya tidak berbau itu akan menjadi berbau.

Jadi ada aroma yang tidak enak. Jadi, kalau kita punya bau badan berarti karena ada bakteri di badan kita, sehingga menghasilkan aroma yang tidak enak. Gitu. Nah.

Kelenjar ekrin itu langsung bekerja, langsung berfungsi setelah kita dilahirkan. Tapi kelenjar apokrin itu baru mulai berfungsi pada saat pubertas. Dan keduanya ini juga sama-sama bereaksi aktif pada saat kondisi emosional. Nah biasanya, kelenjar apokrin ini akan disekresikan atau akan mensekresikan keringat selama aktivitas seksual nah bedanya kalau kelenjar ekrin kelenjar keringat ekrin ini bedanya dengan kelenjar keringat ekrin kelenjar keringat apokrin tidak ada hubungannya dengan termoregulasi tidak ada hubungannya dengan pengaturan suhu tubuh Oke, nah selain itu ada juga yang namanya kelenjar serumen. Kelenjar serumen itu adanya di dalam saluran telinga, di bagian eksternal.

Nah, lokasinya itu, lokasi sekresinya adalah di lapisan subkutan. Hasilnya adalah serumen, gitu. Atau apa namanya, kotoran telinga, serumen.

Nah, tujuannya juga sama untuk melindungi telinga kita, melindungi saluran telinga kita, mencegah mikroba untuk masuk ke dalam telinga kita. Fungsinya akan langsung bisa bekerja segera setelah dilahirkan. Jadi kita bisa lihat di sini perbandingannya.

Oke, selanjutnya kuku. Kuku, setiap kuku itu punya badan kuku, kemudian ada yang namanya akar di sini, kemudian ada yang namanya ujung kuku, free edge atau batas kuku yang bebas. Si batas kuku yang bebas ini kenapa warnanya putih? Karena tidak ada vascularisasi di sana. Lalu bedanya pada kuku keratinnya lebih keras Sehingga makanya kuku itu keras dibandingkan kulit Tetap ada keratin Makanya dia masuk ke dalam sistem intugumen Tapi lebih keras keratinnya Dibandingkan dengan pada stratum atau strata corneum Nah, dan bedanya lagi dengan serata korneum keratin yang di sini tidak lepas Tidak lepas seperti serata korneum Ya kalau lepas serem juga nanti kuku kita ya Nah, di bawah kulit ini ada badan kulit yang Apa namanya?

Dermis, bagian dermis. Jadi ada epidermis, ada dermis di dalam badan kulit. Jadi kulit itu bukan dari tulang ya.

Kulit itu dari protein, keratin tadi. Jadi kulit itu bukan dari tulang dan ada akarnya di sini. Demikian materi kita hari ini tentang anatomi sistem integumen dan ini adalah referensinya. Kalian bisa pelajari lebih dalam lagi di sini dan semoga materi kita hari ini akan menuntun untuk materi kita minggu depan. Fungsi dari sistem intugumen.

Dan kita akan perdalam lagi materi kita hari ini dengan tutorial di hari Kamis. Ya, Rabu dan Kamis ya kalau tidak salah. Jadi selamat belajar untuk kita mempersiapkan diri untuk tutorial.

Terima kasih Tuhan memberkati.