Fasisme: Ideologi dan Dampaknya

Aug 18, 2024

Fasisme: Ideologi dan Gerakan Politik

Pengantar Fasisme

  • Ideologi ultra-nasionalis yang muncul pada abad ke-20
  • Terletak pada sayap kanan, rezim otoriter, kepemimpinan diktator.
  • Menganggap bangsa sendiri lebih superior, menganut paham rasisme.

Karakteristik Fasisme

  • Nasionalisme: Menempatkan kepentingan bangsa di atas individu.
  • Militerisme: Penekanan pada kekuatan militer dan perang.
  • Kebencian terhadap demokrasi: Menolak demokrasi elektoral dan liberalisme.
  • Hierarki sosial: Kepercayaan pada kekuasaan elit.
  • Subordinasi individu: Kepentingan individu disubordinasikan pada kepentingan bangsa.

Akar Ideologi Fasisme

  • Berasal dari Prancis pada tahun 1880.
  • Mengutuk individualisme rasionalistik dan hubungan sosial yang terputus dalam masyarakat borjuis.

Perkembangan Fasisme

  • Partai Sosialis Italia (PSI) menentang Perang Dunia namun beberapa revolusioner mendukung perang.
  • Benito Mussolini, pemimpin PSI, beralih ke gerakan intervensi setelah dipecat.
  • Ide politik serupa muncul di Jerman pasca Perang Dunia I dengan "Sosialisme Nasional".

Kebangkitan Fasisme

  • Setelah Perang Dunia I, fasisme mulai dikenal luas, terutama di Italia, Jerman, dan Jepang.
  • Fasisme Italia menjadi terkenal karena kekerasan dan intimidasi di bawah Mussolini.
  • Mussolini bermitra dengan pengusaha untuk mengendalikan kerusuhan.

Kebijakan Fasis

  • Memperkenalkan kebijakan untuk menarik kaum konservatif, termasuk nilai kekeluargaan.
  • Melarang aborsi, menganggapnya sebagai kejahatan terhadap negara.
  • Penyerangan terhadap sosialis dan serikat pekerja.

Kebijakan Politik Fasis

  • Undang-undang Acerbo: Menjamin mayoritas kursi bagi partai yang mendapatkan 25% suara.
  • Kekuatan fasis meningkat melalui kekerasan dan intimidasi.
  • Kebijakan luar negeri agresif untuk memperluas wilayah Italia di Balkan.

Pemimpin Fasis dan Karakteristik

  • Mussolini: Mengadopsi ideologi rasis dengan undang-undang diskriminatif.
  • Hitler di Jerman: Mempertahankan negara satu partai, menerapkan anti-Semitisme.
  • Notonindito (PFI): Mengadaptasi ideologi fasisme dengan keinginan membangun kerajaan di Indonesia.

Kesamaan dan Perbedaan

  • Kesamaan: Semua pemimpin fasis menganut superioritas ras dan pentingnya citra pemimpin.
  • Perbedaan: Notonindito ingin membangun kerajaan, bukan negara.

Dampak Fasisme

  • Mengendalikan semua aspek kehidupan masyarakat: ekonomi, media, pendidikan, dan budaya.
  • Menggunakan semangat ultra nasionalis untuk membenarkan agresi.
  • Kontrol budaya dan ekspresi intelektual.

Kejatuhan Fasisme

  • Invasi Sekutu pada tahun 1943 menyebabkan kekuasaan Mussolini goyah.
  • Mussolini ditangkap dan dieksekusi, menandai akhir fasisme di Italia.

Kesimpulan

  • Fasisme meninggalkan dampak besar, termasuk trauma sosial dan kontrol ketat terhadap masyarakat.