Trauma Toraks dalam Radiologi

Aug 17, 2024

Catatan Kuliah: Trauma Toraks dalam Radiologi Fototoraks

Pembukaan

  • Pembicara: Nailah Himayati Afifah, Departemen Radiologi FKMK UGM
  • Topik: Trauma Toraks a. Episode keempat dari empat episode pembelajaran

Pengantar Trauma Toraks

  • Trauma toraks adalah jenis trauma yang ketiga terbanyak setelah trauma kepala dan ekstremitas.
  • Klasifikasi trauma toraks:
    • Trauma tumpul
    • Trauma tajam
  • Trauma toraks merupakan trauma multisistemik dan meningkatkan mortalitas.

Peran Imaging dalam Kasus Trauma Toraks

  • Foto polos dilakukan dalam posisi AP dan supine.
  • Pasien sering kali tidak bisa berdiri atau dimanipulasi posisinya.
  • Inspirasi sering kali tidak adekuat; perhatian khusus diperlukan dalam interpretasi hasil.

Kasus Umum dalam Trauma Toraks

1. Kontusio Pulmonum

  • Terjadi akibat trauma langsung pada dinding dada.
  • Menyebabkan akumulasi darah dalam alveolus dan interstitial.
  • Biasanya terlihat setelah 6 jam; penting untuk evaluasi.
  • CT scan lebih sensitif dibanding foto polos untuk evaluasi kontusio pulmonum.
  • Gambarannya:
    • Ground glass appearance (konsolidasi akibat darah dalam alveolus).
    • Air bronchogram terlihat.
    • Konsolidasi difus juga bisa muncul.
    • Evaluasi pneumotoraks harus dilakukan.

2. Hemoperikardium

  • Bisa disebabkan oleh kontusi kardiak, ruptur, atau laserasi pada jantung.
  • Hemoperikardium: pengumpulan darah di sakus perikardium.
  • Gambarannya:
    • Pelebaran batas mediastinum superior.
    • Siluet jantung tidak jelas.
    • CT scan menunjukkan pengumpulan cairan pada perikardium.

3. Pneumothorax

  • Akumulasi udara di spasi pleura; terjadi pada 30-40% kasus trauma toraks.
  • Penyebab: fraktur costa atau bleb yang ruptur.
  • Sekitar 78% kasus pneumothoraks akut tidak terdiagnosis pada foto polos.
  • Gambar radiologis:
    • Hiperlusensi pada hemidiafragma.
    • Deep costophrenic sulcus sign.
    • Double hemidiaphragm sign.
    • Tension pneumothorax: pergeseran mediastinum dan kolaps paru.

4. Emfisema Subkutis

  • Ekstensi pneumothoraks ke jaringan subkutis.
  • Contoh: emfisema subkutis.

5. Fraktur Costa

  • Terjadi pada 50% kasus trauma toraks.
  • Fraktur 3 kosta atau lebih disebut flail chest.
  • Tanda klinis: napas paradoksal saat inspirasi dan ekspirasi.

6. Hematotoraks

  • Kafum pleura terisi darah akibat laserasi paru, pleura, atau injuri pembuluh darah.
  • Ditemukan sekitar 50% kasus.
  • Gambarannya: meniscus sign dengan peningkatan densitas.

Penutup

  • Pembahasan tentang trauma toraks telah selesai.
  • Harapan: menambah pemahaman dan memperkaya ilmu radiologi.
  • Sampai jumpa pada seri radiologi selanjutnya.