Transcript for:
Trauma Toraks dalam Radiologi

Hai Sobat Kanal, saya Nailah Himayati Afifah dari Departemen Radiologi FKMK UGM yang hari ini akan menemani Sobat Semuanya. Kelas kanal kali ini akan menampilkan topik pembelajaran mengenai radiologi fototoraks dari 4 episode, yaitu episode keempat. Kita akan membahas mengenai trauma toraks.

Trauma toraks merupakan trauma terbanyak ketiga setelah trauma kepala dan juga ekstremitas. Trauma toraks ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu trauma tumpul dan trauma tajam. Trauma toraks itu sendiri merupakan trauma yang multisistemik dan meningkatkan mortalitas secara signifikan. Bagaimana dengan peran imaging pada kasus trauma toraks?

Foto polos pada kasus trauma toraks ini ini biasanya dilakukan pada posisi AP dan supenn karena biasanya pasien tidak dapat kita ajak untuk berdiri tidak bisa kita ajak untuk manipulasi posisi ya pada kasus ini atau Pada posisi dan proyeksi ini, inspirasi seringkali tidak adekuat sehingga perlu perhatian khusus nantinya saat interpretasi hasil foto polos. Berikut merupakan kasus-kasus yang sering terjadi pada trauma toraks. Yang pertama kita mengenal kontusio pulmonum yang merupakan kejadian tersering pada trauma tumpul paru. Kontusio pulmonum ini disebabkan oleh trauma langsung pada dinding dada. yang kemudian mengenai alveolus dan pembuluh darah pulmo, sehingga darah-darah tersebut berkumpul di dalam alveolus dan juga intersisial.

Biasanya baru tampak setelah 6 jam, sehingga harus kita perhatikan betul ya ketika evaluasi. Bagaimana dengan CT scan? CT scan sendiri ternyata lebih sensitif dibandingkan foto polos dada untuk mengevaluasi kontusio pulmonum.

Bagaimana gambarannya? Kita lihat. kita akan dapat menemukan yang disebut dengan ground blast appearance.

Itu merupakan suatu konsolidasi. Kenapa? Karena adanya darah yang mengisi alveolus secara total.

Karena hal tersebut, kita juga bisa mendapatkan gambaran airborne cogram yang terlihat karena darah tadi mengisi alveolus, sehingga airway yang lusen akan tampak pada gambaran ini juga. Kemudian kita juga bisa menemukan adanya... gambaran peci ya kita juga bisa menemukan adanya konsolidasi yang difus ya dan juga seringkali yang sering kita tidak boleh lupakan adalah mengevaluasi adanya pneumotorak seperti pada gambaran bintang ini berikutnya kita masuk ke area jantung ya kita akan menemukan juga hemo perikardium yang dilupakan kontusiokardiak bisa juga terjadi karena ruptur atau laserasi pada kardiak, trauma katup atau arteri koroner, ruptur sakus perikardium, atau juga bisa merupakan ekstensi dari hemo dan penomo perikardium.

Hemoperikardium ini terjadi karena darah terkumpul pada spasium atau sakus perikardium. Bagaimana gambarannya? Pada foto polos, itu akan tampak adanya pelebaran batas mediastinum superior, serta siluat jantung yang tidak jelas.

Kemudian, Kemudian pada CT scan tanpa kontras itu juga bisa kita dapatkan adanya pengumpulan cairan yang bisa kita ukur densitas cairan tersebut pada perikardium yang juga menunjukkan gambaran perikardium. Pada CT scan ini tampak lebih jelas ya. Kemudian yang tadi ya yang sudah disebutkan sebelumnya yaitu adanya pneumothorax. Pneumothorax ini merupakan suatu gambaran adanya. udara yang terkumpul cukup banyak pada spasium pleura atau kafum pleura yang sering kali terjadi sekitar 30-40% kasus pada trauma toraks.

Penyebabnya adalah fraktur costa yang kemudian mengenai pleura atau sebelumnya pasien sudah memiliki bleb kemudian ruptur sehingga menyebabkan juga penomotoraks. Sekitar 78 kasus itu bisa tidak terdiagnosis atau akut penomotoraks pada fotopolos dada meskipun kalau walaupun kita menemukannya itu juga bisa juga cukup tipikal pada kasus yang tidak terlihat ini CT scan itu lebih sensitif ya hati-hati juga pneumothorax yang sangat-sangat luas itu bisa menyebabkan yang disebut sebagai tension pneumothorax dan bisa menyebabkan kolaps paru serta kompresi vena cava. Bagaimana gambaran radiologisnya di foto polos? Kita bisa melihat adanya hiperlusensi pada hemidiafas.

yang terkena atau yang mengalami trauma tersebut. Juga lusensi di sudut costofrenicus yang menyebabkan sudut tersebut terdorong ke bawah, jadi dalam sekali sudutnya itu, dan disebut juga sebagai deep costofrenicus sulcus sign. Udara yang mengisi hemidiafragma anterior dan posterior itu juga bisa disebut sebagai double hemidiafragma sign.

Kalau tension itu yang sudah versi yang sudah sangat-sangat gawat, itu kita bisa melihat ada pergeseran mediastinum ke kontralateral. Kita juga bisa melihat kolaps pulmo, kita bisa melihat depresi dari hemidiafrag makanan, jadi sudah sangat turun ke inferior. Bahkan kita bisa melihat pelebaran dari intercostal space. Kondisi lainnya yang juga bisa terjadi bersamaan dengan semuanya adalah MPC masuk kutis.

Tadi kita sudah belajar. Ada yang mengenai pulmo, mengenai pleura, mengenai jantung, sekarang mengenai subkutan atau mengenai soft tissue. Nah, di sini adalah contoh dari kasus emphysema subkutis.

Kita akan bisa melihat adanya pneumothorax yang juga ada ekstensinya ke subkutan, yaitu emphysema subkutis tadi. Di tulang, kita juga bisa menemukan adanya fraktur costa. Ini sekitar 50% kasus trauma juga bisa terjadi. Dan apabila terdapat pada 3 kosta atau lebih, itu disebut sebagai flail chest.

Secara klinis bisa kita lihat flail chest ini akan ditemukan adanya napas yang paradoksal, di diding dada ketika inspirasi dan ekspirasi. Fraktur ini juga nantinya bisa menyebabkan penomotorak, sematotorak, dan hematom, sehingga seringkali ada hubungannya dengan semua penyakit atau semua gejala yang telah tadi disebutkan. Ini adalah contoh gambar dari fraktur costa. Nah berikutnya adalah hematotorax. Kalau tadi pneumotorax itu adalah kafum pleura yang terisi udara yang sangat banyak.

Kalau sekarang kafum pleuranya terisi oleh darah. Ini yang disebut sebagai hematotorax atau hemotorax. Penyebabnya tadi, laserasi paru, laserasi pleura, adanya injuri pada pembuluh darah, dan ini juga bisa ditemukan sekitar 50%, jadi juga masih cukup relatif banyak. Bagaimana dengan gambarannya? Gambarannya sesungguhnya hampir sama dengan secara keseluruhan jika pleura terisi oleh cairan, yaitu kita akan menemukan adanya meniscusine, dengan adanya peningkatan densitas, adanya gambaran opak pada area pleura.

Demikianlah pembahasan mengenai trauma torak. Terima kasih telah menyaksikan video pembelajaran kami. mengenai radiologi torak. Semoga menambah pemahaman sobat kanal semua dan memperkaya ilmu mengenai radiologi, yaitu cabang ilmu yang sangat kaya dan lekat dengan teknologi ini.

Sampai jumpa pada seri radiologi selanjutnya.