Transcript for:
Projek Profil Pelajar Pancasila

Intro Kegiatan projek profil pelajar Pancasila bertujuan membangun keterampilan-keterampilan belajar dalam diri peserta didik. Video berikut memberikan referensi tentang hal apa saja yang perlu pendidik perhatikan ketika memfasilitasi peserta didik. Di awal projek, pendidik dapat melibatkan peserta didik dalam menentukan tema atau topik projek. Meskipun pendidik sudah memiliki pilihan tema besar projek terkait dimensi profil pelajar Pancasila, konteksualisasi tema dan detail olahan projek perlu dikembangkan bersama peserta didik.

Fungsi fasilitasi yang dilakukan pendidik di tahap ini diawali dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang mendorong peserta didik berpikir kritis. Misalnya, dalam tema projek profil Bangunlah Jiwa dan Raganya, untuk jenjang SD, pendidik dapat mengajukan pertanyaan pemantik seperti, Apa saja yang termasuk pola hidup sehat? Apakah menurutmu pola hidupmu sudah sehat?

bagaimana cara mengetahuinya, apa saja yang termasuk kategori kesehatan jiwa, dan sebagainya. Variasi jawaban peserta didik dapat menjadi cikal bakal kontekstualisasi tema proyek. Pendidik lalu dapat memfasilitasi kelas untuk merumuskan simpulan yang disepakati bersama. Di tengah proses projek, fasilitasi dan dampingan pendidik dapat dilakukan lewat coaching dan pemberian umpan balik.

Sebagai subjek pembelajaran, ide dasar tentang hasil akhir projek harus muncul dari peserta didik, termasuk... cara apa yang ingin digunakan untuk mencapai hasil akhir tersebut, apa saja yang ingin dipelajari sepanjang proses, dan sebagainya. Namun, tak jarang pendidik mendapati ada peserta didik yang kesulitan mengeluarkan ide atau sering diistilahkan macet.

Di situasi ini, pendidik perlu bertindak sebagai fasilitator dan coach yang mendorong peserta didik menemukan jawabannya secara mandiri melalui pertanyaan pemantik. Pendidik perlu menghindari kecenderungan langsung memberi jawaban pada peserta didik. Fasilitasi yang tepat dapat membantu peserta didik mengurai kesulitan yang dialami dan menemukan solusi atas situasi yang dihadapi.

Selain pertanyaan-pertanyaan, romantik pendidik juga dapat memberi pertimbangan atas solusi yang peserta didik sajikan hal lain yang juga bisa dilakukan fasilitator di sepanjang proses adalah menemani mencari super belajar memberi umpan balik atas hasil kerja atau hasil diskusi peserta didik, dan sebagainya. Dengan demikian, fasilitator menjalankan fungsinya di tengah proses ini, bukan hanya menunggu peserta didik selesai dengan proyeknya di garis akhir. Menjatuhalkan sesi pengecekan perkembangan proyek juga menjadi bagian dari fasilitasi.

Pendidik perlu merencanakan sesi ini dengan baik sejak awal, dan juga untuk menjaga keamanan. termasuk merinci hal-hal apa saja yang akan dilihat dan dibahas pada sesi ini. Misalnya, melihat apakah progres pembuatan produk berjalan sesuai lini masa atau jadwal yang dibuat di awal proyek, bila terlambat dari jadwal, adakah hal spesifik yang perlu peserta didik lakukan. Contoh lain, bila ada proposal ajuan di awal proyek, di momen ini pendidik dapat mengecek apakah hasil yang disajikan sesuai dengan proposal tersebut.

Bila ada perubahan, Hal apa saja yang mendasari perubahannya? Misalnya, Nuni, anak kelas 6 SD bersama kelompoknya akan membuat infografi sederhana tentang kondisi kebugaran teman-teman sekelas untuk proyek Bangunlah Jiwa dan Raganya. Waktu untuk mengerjakan proyek ini? adalah dua bulan. Di akhir bulan pertama, guru kelas 6 mengadakan momen work in progress untuk mengecek kemajuan pengerjaan projek kelompok nuni.

Pada momen itu, kelompok nuni memperoleh mempresentasikan capaian pengerjaannya dan mendapat umpan balik spesifik dari pendidik, teman-teman sekelas, dan ekspertis di bidangnya bila memungkinkan. Dari umpan balik yang diterima, duni dan kelompoknya berkesempatan untuk menuntaskan proyeknya dengan lebih optimal hingga akhir periode proyek. Di akhir proses projek, fasilitasi pendidik dapat berupa penguatan untuk membudayakan nilai kerja positif.

Biasanya, hal ini terkait dengan proses refleksi dan evaluasi yang telah dilakukan. Impon balik yang berimbang, antara apresiasi dan saran dapat membantu peserta didik mengembangkan karakter pemelajarnya. Untuk memberikan umpan balik yang objektif, pendidik dapat menggunakan lini masa dan sasaran proyek yang dirancang bersama di awal proses. Misalnya, untuk proyek video kampanye tadi.

Apakah hasil akhir sesuai dengan rencana awal? Apa saja perubahan yang terjadi dan mengapa demikian? Pertanyaan-pertanyaan tadi dapat membawa peserta didik merefleksikan proses yang telah dijalani, termasuk menanyakan hal apa yang ingin diperbaiki bila berkesempatan membuat proyek serupa di masa mendatang. berkaya proses pembelajaran peserta didik dengan menghadirkan umpan balik dari berbagai pihak selain pendidik seperti teman sebaya, mentor, ahli di bidang terkait topik, orang tua, dan sebagainya.

Menjadi fasilitator artinya pendidik percaya bahwa peserta didik mampu mengendalikan sumber daya yang dimiliki untuk mempelajari dan berproses dalam kegiatan projek. Fasilitasi yang baik akan membawa peserta didik mendapatkan proses belajar yang optimal. Selamat berproses menjadi fasilitator yang baik!