Studi Manusia Purba di Nusantara

Sep 30, 2024

Catatan Kuliah tentang Manusia Purba di Nusantara

Pendahuluan

  • Wilayah Nusantara, khususnya Pulau Jawa, sebagai pusat kajian manusia purba di dunia.
  • Penemuan fosil manusia purba di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.

Penemuan Fosil

  • 1,8 Juta Tahun: Fosil manusia purba ditemukan di Bumi Ayut, Brebes, Jawa Tengah.
    • Berpotensi merevisi teori Out of Africa.
    • Analisis morfologi dan metrik membuktikan bahwa fosil adalah Homo Erectus.
  • Sejarah Kajian: Kajian manusia purba di Nusantara telah dimulai lebih dari 100 tahun yang lalu, sejak tahun 1889.
    • Penemuan tulang bonggol, pecahan rahang, dan akar gigi di Bumi Ayu.
  • Homo Erectus: Dikenal sebagai manusia berjalan tegap, usia 1,8 juta tahun.

Teori Out of Africa

  • Teori menyatakan bahwa Homo Erectus berasal dari Afrika dan bermigrasi ke Eropa, Asia, dan Nusantara.
  • Penemuan di Bumi Ayu dan Sangiran mengubah pemahaman ini, menunjukkan usia yang lebih tua.
  • Penemuan fosil di Sangiran: 1,7 juta tahun, merevisi pemahaman sebelumnya yang menyebutkan 1,5 juta tahun.

Evolusi Manusia Purba

  • Homo Erectus menunjukkan keberagaman dalam evolusi manusia.
  • Penemuan fosil di berbagai lokasi menunjukkan bahwa Homo Erectus mengalami evolusi lokal dan multi-regional.
  • Diskusi terkait asal usul Homo Erectus: apakah hanya dari Afrika atau juga dari evolusi lokal.

Penemuan Dubois

  • Eugene Dubois: Menemukan fosil Pithecanthropus Erectus pada tahun 1891, yang diidentifikasi sebagai missing link.
    • Mendapatkan penolakan dari komunitas ilmiah saat itu.
  • Penemuan ini merupakan awal perhatian terhadap fosil manusia purba di Indonesia.

Museum Purbakala Sangiran

  • Museum di Sragen, menampilkan fosil manusia dan hewan purba.
  • Menyimpan koleksi lebih dari 2 juta tahun yang lalu.
  • Memperlihatkan stratigrafi yang penting untuk penelitian evolusi.

Tipe Homo Erectus

  • Homo Erectus Arkaik: 1,8 juta - 730 ribu tahun.
  • Homo Erectus Tipik: 730 ribu - 250 ribu tahun.
  • Homo Erectus Progresif: 250 ribu - 120 ribu tahun.
    • Perbedaan dalam ukuran otak dan adaptasi terhadap lingkungan.

Temuan di Flores

  • Homo Florensiensis: Ditemukan di Pulau Flores, memiliki ciri-ciri unik.
    • Debat di kalangan ilmuwan mengenai taksonomi.

Kesimpulan

  • Sangiran sebagai situs penting dalam penemuan fosil manusia purba di dunia.
  • Penemuan di Indonesia berkontribusi signifikan terhadap pemahaman evolusi manusia.
  • Situs Sangiran diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.