Lebih sulit mana? Berhenti ngeband terus kerja atau berhenti kerja terus ngeband? Gue gak ada yang sulit. Mulai kehilangan satu-satu tuh gimana rasanya? Terutama mas Ade gitu.
Ya sedih banget sih dalam artian. Gue ngerasa setelah pulang dari Amerika, album ketiga dan keempat gitu, lebih kalem. Kalau dalam hal substansi lirik, galak gitu. Gue merasa kayak kemarahannya soalnya ada tapi memang cara menyampaikannya lebih kalem.
Ternyata kalau ditanya... Ini RK tuh band yang segitu-gitu aja gitu Tapi kalau ditanya karir tersuksesnya gitu Sekarang-sekarang termasuk sih Masa sih? Termasuk panggung yang akan datang Joylan, RK udah mempersiapkan apa?
Kan karena dari plain songnya ingin menampilkan konser rimpang lagi Yaudah kita Ladies and gentlemen, this is your host Ias Lawrence Perkenalan saya terhadap sebuah band yang namanya Efek Rumah Kaca, itu agak sedikit berbeda dengan orang-orang. Saya waktu itu duduk di awal kuliah berarti. Awal kuliah terus mendengarkan sebuah lagu dengan aransemen berbeda.
Yaitu lagu Desember. Dari Pandai Besi. Album Daur-Baur. Dari situ baru kayak ke efek rumah kaca. Jadi berbeda banget sama orang-orang.
Saya ingat banget di tahun tersebut saya cari panggungnya. Saya cari kemana-mana. Saya cari di pensi sana-sini gak ada.
Orangnya ke Amerika. Saya minta tanggung jawabnya sekarang Karena saya merasa itu band yang Hilang begitu saja Tapi banyak sekali pembahasan diantara itu Mas Khalil Mahmud Terima kasih banyak sudah ada disini Mohon maaf sekali datang ke Kemang Kondisi seperti ini Terbiasakah dengan Kemang yang banjir seperti ini, karena pasti merindukannya dong sedikit, ada gak? gak rindu tapi yaudah inilah yang udah was-was, aduh nih kalau lewat Kemang pas hujan gini ternyata bahaya nih dan kita gak pernah tau ini terjadi kan Gue pengen buka sebetulnya bukan dari efek rumah kaca atau dari pandai besi.
Mau sebenarnya dari masa kecil yaitu dibesarkan oleh pengajar. Iya bokap, dosen. Nah gue penasaran, selalu penasaran dari dulu ketika... ada murid di sekolah atau misalnya mahasiswa di kampus gitu yang bokapai dosen bokapai guru gitu rasa dibesarkan oleh pengajar gimana ya karena di sekolah aja ada rasa sebuah gap gitu ada rasa dimana kayaknya dia jauh lebih tinggi dari Daripada gue gitu. Nah kalau di rumah apakah rasanya sama gitu?
Rasanya dibesarkan oleh pengajar gimana? Sama aja ya. Maksudnya sama aja ya budaya baca.
Kalau yang gue rasa cukup dibiasakan. Terus selalu karena gue tinggal satu komplek isinya anak dosen semua. Rata-rata di rumah mungkin hampir mirip satu sama lain.
Jam setengah enam TV mati. ngaji gitu. Ini kebetulan kampusnya Islam.
Jadi semua praktek itu di tahun 70-an, 80-an. Jadi kita mirip-mirip lah ya. Gak punya, gak ada anjing di komplek.
Jadi sedikit banget yang punya anjing, cuma dua gitu. Oh ada tapi? Ada, tapi itu kayak mungkin membuat kita punya pandangan yang berbeda terhadap anjing.
Oh iya pasti lah. Iya jadi ketika gue di Amerika, anjing punya taman sendiri, gue langsung panik gitu kan. Wah gue kayak berpikir.
Dianggap anak gitu ya? Iya dianggap anak kan. Karena kan dia itu juga. Itu gue tumbuh di wilayah yang kayak gitu.
Gak ada kesenjangan yang lebar antara teman-teman gue. Kita punya secara ekonomi maupun anak-anaknya ya. Antara goblok-gebloknya sama pintar-pintarnya tuh mirip lah.
Oh iya? Jadi iya. Maksudnya kan rata-rata anak dosen.
Jadi ambil. Kalau misalnya kecil dicekang gitu. Gede ya nakal.
SMP-SMP-nya nakal gitu. Kalau yang itu masing-masing punya perbedaan yang nakal ada. Yang patuh-patuh ada gitu. Mungkin ada genetikanya juga. juga dikit kali ya.
Maksudnya gini, bapaknya agak nyeleneh, terus cara didik anaknya nyeleneh, anaknya jadi lebih nyeleneh. Oh ada gitu ya? Ada ya, itu satu sama lain di teman-teman itu gak yang sama semua rata, tapi bagaimana mereka pengen anak itu belajar, terus punya prestasi, itu mirip-mirip sama lain. Tapi kalau gue yang paling membekas sebenarnya bekal itu. Kebiasaan baca terus lalu dicontohin.
Dan selebihnya bebas sih. Suka main, gue suka olahraga, gue suka main basket dulu, main bola juga ya so-so lah ya, main tenis meja, main blue tankis, pokoknya olahraga-olahraga gitu sama anak komplek sama ya gitu ke rumah payah. ART lah main sama cuy.
Nah berarti dibesarkan di lingkungan seperti itu, di rumah juga rame kan? Rumah rame, gue keluarga besar delapan bersaudara. Wow, delapan bersaudara.
Kadang-kadang malah ada, kalau zaman dulu ya, saudara-saudara pada nginep di rumah. misalnya om om sih lebih banyak ya atau sepupu-sepupu misalnya dia baru kerja di Jakarta tinggal di Jawa di kampung gitu ya pas ke Jakarta belum ada tempat nginep di rumah, itu bergantian tuh 3 bulan, 3 bulan ada jadi kita emang udah terbiasa rame saya ngerasa karena bukan seorang bukan orang tua ya dan gak tau rasanya besar di rumah sebegitu banyaknya, saya bertiga Cinta dibagi delapan itu gimana ya rasanya Bisa gak itu Karena itu zaman dulu banget kan Punya anak banyak gitu Bisa sih gue merasa bisa Dalam artian mungkin kitanya juga Beda perspektif ya Sama Kalau gue dibesarkan jadi elu gitu Gue mungkin beda perspektif dulu Misalnya gini Gue merasa ya namanya orang tua Sebanyak-banyaknya anak berusaha lebih adil gitu. Tapi kita anak merasa gak adil-gak adil gitu kan ada kan ya. Jadi itu kan, tapi kan sekarang ya. Tapi kalau kita, eh dulu.
Kalau kita lihat sekarang, maksudnya baik lah dulu. Prioritas, misalnya skala prioritas siapa. Jadi akhirnya dia yang dikedepankan.
Dan karakternya beda-beda kan setiap anak. Betul. Jadi akhirnya dari situ kayak, oh ya kita baru ngerti setelah agak tuaan gitu. Setelah.
Pantes gue diomelin lebih gitu kali. Iya, emang gue lebih bangor. Tapi kok kayak, misalnya. Misalnya gini, dulu waktu masih kecil kayak orang tua kita cukup politis, orang tua gue misalnya kayak, gue rasanya ya. Kayak kalau gue di depan orang-orang dibanggain gue udah gede.
Tapi giliran gue mau begadang dibilang gue masih kecil. Paham. Iya gue... Kalau lagi mau nonton film nih akhir pekan gitu dulu ya.
Disuruh tidur masih kecil. Tapi giliran ada tamu ini udah gede nih gitu. Ini kayak sandar ganda gitu.
Jadi aktivis kecil-kecil. Tapi. gue di rumah ruang diskusi selalu terbuka karena mereka pengajar kali ya karena buka pengajar kali ya iyalah lebih menurut gue gak seterbuka orang-orang sekarang juga tapi udah lumayan lumayan lah ya kita bisa mempertanyakan sesuatu dan selalu ada jawabannya atau malah ketika tidak tau bilang tidak tau enggak gak harus selalu ada jawabannya jadi kayak itu juga cukup penting sih bahwa kita boleh bertanya tapi bahwa kalau kita gak punya jawaban itu kita gak memaksakan harus ada jawaban sehingga kita terbiasa dengan sesuatu hal yang menggantung menggantung itu resah kita dalam suasana resah ya karena kan kita butuh pegangan tapi kita gak punya pegangan kan kita kalau ada jawaban kan kita itu pegangan ya tapi kalau gak ada jawaban itu kayak kita resah dan ternyata baik sih itu malah bukan hanya wajar tapi baik dalam artian kita terbiasa untuk gak memaksa Rasakan gandak untuk punya jawaban kan. Kalau lu ngeliat perspektif.
Orang lain berbeda sama lu kan. Lu menganggap itu bukan jawabannya. Itu yang membuat kita.
Lama-lama itu tense. Kita merasa paling benar juga. Tapi kalau kita gak merasa. Harus punya jawaban. Kita mau cari jawaban.
Tapi kita mungkin gak dapet jawaban. Kita mulai melihat. Mungkin orang lain.
Ada benarnya pendapatnya gitu. Dari situ kan sebenarnya kita mulai. Bisa mencari atau melihat perspektif lain mungkin ada benarnya. Walaupun kita berusaha mencari perspektifitas sendiri. Dan gak harus semua selesai saat itu.
Jawaban-jawaban itu dari pertanyaan-pertanyaan kita. Jadi ya mungkin hari ini belum bisa kita jawab ya. Merawat rasa penasaran berarti ya?
Iya. Karena gak semuanya itu hitam putih berarti? Iya. Kurang lebih seperti itu kan?
Hal yang lebih kompleks lagi itu kayak. Ya banyak. Banyak hal tuh banyak faktor yang terlibat gitu. Sehingga pertimbangan kita tuh kadang-kadang gak bisa aja yes no hitam putih gitu ya.
Kalau gak tau saya mau coba untuk melihat seorang karakter Holil yang perpindahan dan karya-karyanya kehidupannya. Kayaknya bukan orang yang kompetitif berarti dari kecil. Gue punya apa namanya mimpi-mimpi sih ya.
Masuk. Maksudnya tapi sejalan dengan waktu gue mengejar apa itu misalnya keberhasilan itu juga mengalami perubahan gitu. Perubahan misalnya gue pengen jadi pemain musik terus gue bikin lagu. Terus mungkin pada saat SMA ya standar kita pengen bikin musik yang keren.
Terus juga pasti ada rasa pengen. Disukai sama peers gitu ya. Sama teman-teman. Sama mungkin cewek juga gitu ya. Di waktu awal-awal.
Dan ya itu berlanjut. Sampai setelah kayaknya kok. karirnya bukan disitu yaudah kita gue kerja, ketika gue kerja itu gak apa-apa itu kan fase ya nah sorry aku patok, cuman maksudnya ketika kita memiliki mimpi tersebut, karena kan you didn't only play band pas SMP terus selesai gitu mas, kan itu berlanjut sampai SMA, sampai berlanjut lagi, terus ketika itu tidak berhasil berhenti itu gak apa-apa gitu sedangkan banyak yang rebel untuk enggak gue tuh harus jadi iya Iya gue merasa gak tau juga ya gue kenapa gue berhenti ngeband gitu ya. Tapi sebenarnya gak berhenti sepenuhnya gitu ya.
Gue akhirnya gue mencari cara. Gue merasa gue cukup gigih. Gue gak cerdas dalam artian skillful bermain musik tapi gue cukup gigih. Gigih dalam artian gue bekerja demi memuaskan orang tua ya.
Misalnya anaknya di kulit. kuliahin, terus ya gue kerja bisa. Gue gak bergantung sama orang tua lagi. Terus dari situ gue punya uang tabungan gue pakai buat latihan band. Jadi gue udah gak minta duit sama orang tua, gue ngeband sendiri.
Dan ternyata pada saat itu kok malah membuahkan hasil. Setelah kerja, 7 tahun kerja, gue kerja 2001, tahun 2000 ya sebenarnya dari 2006 udah mulai Manggung-manggungnya sama RK album pertama 2007 Setelah 5 tahun kok malah Menghasilkan maksudnya udah ada keliatan Kok malah bisa rekaman ya gitu Nah dari situ akhirnya yaudah Lanjut ngeband tanpa Target yang Gimana-gimana gitu Kok malah terus ngeband Sekarang berhenti kerja Iya bener Lebih sulit mana? Berhenti ngeband terus kerja atau berhenti kerja terus ngeband? Gue Gue gak ada yang sulit. And thanks semua dalam artian gue berusaha tapi yaudah.
Tugas gue bukan menentukan gue mesti jadi apa gitu. Gue bisa jadi apa aja. Ya peran gue saat itu Jadi orang kerja yaudah Gue kerja peran gue ketika Ternyata sekarang jadi musisi Gue bisa Pernah juga gue Harus jadi mahasiswa lagi Setelah Setelah gue jadi Setelah buat pandemi silu cari-cari gue gak ada Gue ternyata jadi mahasiswa Yang terpaksa sih sebenarnya Karena keluarga gue terpisah Karena rindu Keluarga gue terpisah anak gue ini Terus akhirnya ya rindu juga ya sebagai satu keluarga gitu Akhirnya yaudah peran gue Sebagai mahasiswa Kuliah lagi master gitu ya Yaudah Dijalanin aja Oke kita Itu aneh banget Dalam hal gue sebagai seniman kok musisi gitu ya kok bisa gue tapi gue gak heran ketika seorang holil tuh mengambil jurusannya arts and politics make sense gitu, oke sebelum kita ke ngomongin tentang New York atau pindah ke Amerika deh bilang ke anak-anak apa gitu, anak-anak Ben obrolannya apa waktu itu?
apa ya ke anak-anak pandemi sih iya nih, ternyata hahaha Keluarga gue... Ancur berantakan. Maksudnya anak gue tuh kasihan lah gue. Terus kayaknya membutuhkan.
Karena istri udah duluan kan setahun. Terus kayak... Kasian gue harus bareng-bareng deh gitu. Gue gak tau tuh anak-anak penerimaannya gimana, gak berani gue menghadapi kenyataan gitu.
Mungkin pada kaget, gue sih merasa kayak... Kalau gue beritahunya... Iya ini kan 10 tahun lalu ya mas ya?
Maksud gue sekarang kan terlihat semuanya bahagia dan seakan reuni kembali gitu setiap melihat panggung. Tapi kalau gue bertanya adakah sifat amarah ketika... Izin untuk pergi itu. Bukan izin malah. Memberitahu bakal pergi.
Dengan waktu yang tidak tahu gitu. Siapa? Anak-anak nih?
Iya anak-anak. Ada sifat parah. Waktu tahu dong.
Kalau waktu kira-kira ini 2 tahun lah gitu. Gitu loh. Kan jadi 10. Kira-kira iya.
Kira-kira 2 tahun lah. Gue nge nyelesain master. Kamu tahu waktu itu bakal jadi 10 tahun kayak sekarang?
Enggak. Jadi gue bilangnya emang 2 tahun. Oh iya benar sih.
Dan pada saat itu yaudah lah ya gitu. Mau gimana lagi gitu. Ada... sebenarnya pandai besi itu kayak exit strategy juga buat mereka agar bisa manggung Tanpa gue juga. Dan itu terjadi mereka manggung juga tanpa gue beberapa kali.
Gue kira RK itu. Dia jenuh terus kayak yaudah kita bikin pandai besi gitu. Betul, betul, betul.
Kita bukan hanya itu. Dia secara. Musikalitas berbeda. Semuanya eksperimen disitu kan.
RK lagi rekaman tapi stagnan. Aduh ini kita mau ngapain ya bikin album gitu. Terus kita undang orang-orang yang udah bantuin RK di live. Untuk bikin proyekan gitu.
Nah. yang mana orang itu juga bantuin RK Arkaman jadi mereka misalnya Hans bantuin RK di Sinestesia, Poppy juga bantuin, Abigail bantuin Irma istri gue bantuin semua banyak Dika juga bantuin, jadi terus kita iseng ngeband lagi untuk interpretasi lagu-lagunya RK dan yaudah jadi dan jadinya kok lumayan beda ya itu saling menginspirasi lah pandai besi terinspirasi rekamannya Sinesthesia yang belum rilis. Sinesthesia pas diselesaikan terinspirasi dari pandemi besi. Nah, kayak gitu.
Tapi itu terjadi setelah gue pulang. Gue pulang sekolah kan. Oh iya?
Baru kita selesaiin Sinesthesia. Oh iya betul, betul, betul. Nah itu jadi kayak...
Ya lumayan mengobati anak-anak lah. Berarti kalau mengobati berarti pernah luka. Iya mungkin ya.
Pastilah menurut gue sih kita ada dalam situasi yang gak selalu selamanya sesuai keandah kita gitu. Paham. Jadi kedewasaan masing-masing itu cukup membuat band ini bisa berjalan selama ini ya. Iya, oke.
Pindahlah ke Amerika, berangkatlah untuk sekolah. Karena sulit mencari kehidupan tanpa sekolah waktu itu ya. Karena mau kerja tapi gak bisa kan ya. Iya betul. Jadi harus via sekolah.
penasaran banget hari pertama menyentuh Amerika masih inget hari ini seperti apa? masih, gue masih inget seperti apa? salju, gue belum pernah ketemu salju gue 33 tahun waktu itu gak pernah keluar rumah, gak pernah ngekos gue kuliah di Jakarta, gue tinggal di rumah juga jadi tiba-tiba gue keluar rumah sekali tinggal lama langsung ke New York salju pula pertama keluar negeri? jadi istri gue tinggal di rumah dosen di atapnya itu kita ngontrak disitu Itu bareng sama landlordnya. Landlordnya pergi.
Kita tinggalnya di Jersey waktu itu. Landlordnya lagi pergi. Jadi dia telepon istri gue katanya, Wah ini kita salju.
Coba suami lu udah datang sekarang? Udah. Bisa gak minta tolong dia ngerok salju coy?
Hari pertama. Hari pertama. Hari pertama suhu waktu itu. Boro-boro kita pernah suhu di bawah. Bawah 15. Kita ke 15. Suhu 15 nya kita ke Lembang kan.
Iya Lembang. Iya. Disini disana tuh tiba-tiba suhu itu. Kalau gak salah minus 2. Minus 2 ya. Angin happy tapi?
Angin happy. Happy lah di main salju pasti ya? Iya main salju ya. Gue ada tuh ya.
Gue waktu itu foto-fotonya. Terus yaudah gue. Hari pertama tuh. Ntar bisa dipotong.
Biaya sewanya. Oh oke. Oh iya? Iya maksudnya. Iya iya.
Ganti. Ganti. Biaya gue itu.
Tapi si pernah tuh. Si pernah bersihin salju kan. Iya makanya.
Terus dikasih tau sama istri gue. Caranya gini, gini, gini. Oke udah gue mulai ngerok.
Karena dia ada di setiap rumah itu. Ada pedestriannya kan. Oh pedestriannya harus dikerok. Pedestriannya harus dikerok. Kalau gak dikerok nanti orang tergelincir.
Di depan rumah lu. Lu bisa dituntut. Oh. Lu bisa dituntut Jadi itu tanggung jawab masing-masing Oke oke Nah Kalau ngerok salju Itu kalau nunggu saljunya selesai Dia udah beku Licin Makin susah Oh oke Jadi Lagi masih enak-enaknya gitu Langsung dipinggirin Jadi tekniknya gitu Oh gitu oke Gue dateng lah Eh maksudnya gue di loteng Terus gue cek Oke gue turun ke bawah Kok tetangga-tetangga udah mulai ada tuh orang yang ngerok-ngerok Ya udah udah gue bareng-bareng.
Ada bahasa basi itu disitu? Enggak ada. Eh setau gue bahasa Inggris belum selancar itu ya katanya? Iya gue jelek bahasa Inggris, gue menghindar untuk belajar bahasa Inggris lah. Bahasa basinya gimana mas?
Enggak-enggak bahasa basi, dia cuma gini aja. Dugaan gue dia nanya, oh ini pekerja siapa lagi orang Asia nih? Karena emang rata-rata itu kan yang landlordnya entah siapa tapi rata-rata people of color ya.
People of color yang di tetangga-tetangga itu pada bersihin. Nenek kan gue juga people of color. Dari mana nih orang.
Itu dianggap gue mungkin ya dari tatapannya gue membaca bahwa oh mereka mempekerjakan orang ini baru nih orang Asia nih kayaknya gitu. Anyway gue akhirnya. Kelakwa itu. Iya. Hari pertama.
Hari pertama itu. Wow. Mulai menyebut. Amerika rumah kapan? Mungkin ya 3-4 tahun terakhir kali ya.
Karena kalau kata-kata gue pulang ke sana gitu. Gue pulang ke sana gitu. Setelah 7 tahun? Iya gue kayak gak sampai sekarang pun tetap gampang. Kalau mau pulang ya pulang.
Kalau mau disana ya disana. Itu tetap enteng. Tetapi sekarang memang lebih berat karena ternyata anak gue sekolah. Sekolahnya di sekolah.
dia suka gitu sekolahnya sekolah high school tapi musik dia suka nah itu tuh mulai waduh ini berarti gak bisa seenteng itu pindah-pindah sebelumnya waktu anak gue SMP dia bisa bilang dad kita kalo pulang ke Jakarta aja aku juga gak apa-apa kok temen-temen aku banyak di Jakarta aku seneng kok joke-jokenya masuk kok aku sama temen-temen aku gitu jadi dia kalo di Jakarta aja bisa fine gak apa-apa gitu jadi oh iya um Yaudah gue ngikut aja deh. Gue lebih fleksibel gue ngikut. Kalau mau di Jakarta oke. Kalau mau lanjut disini ayo.
Tapi sekarang ini. Dia karena high school 4 tahun. Dia kayaknya pengen. Belum bisa ditinggal kan.
Jadi akhirnya ya mungkin. Perannya terpisah nih gue. Ngurus band di bulan-bulan tertentu.
Ntar gue kesana istri gue sama anak gue gitu. Nah ini yang dari 6 bulan. 6 bulan-6 bulan menjadi.
Jadi 7 bulan 5 bulan. Iya sekarang ternyata pada prakteknya kayaknya gue lebih banyak pilih Indonesia 7 bulan. Tapi anak gue pas liburan sama istri gue pulang. Jadi biar rasa ketemunya tetap ada ya.
Karena mau gimana pun juga itu yang dirindukan pada akhirnya kali ya. Iya karena gue keluarga kecil. Gue cuma bertiga gue udah di negara orang bertiga doang itu ketika ada covid. Lu harus di rumah bertiga doang. Easy banget.
Oh paham sih. Eh gue dari dulu emang. Emang bertiga aja. Dari tahun 2014 gue bertiga aja. Ketika covid suruh di rumah bertiga aja.
Ya emang banget. Gue emang bertiga aja. Iya bener sih. Menariknya. Nyangkul disini.
Menikmatinya disana. Atau bukan menikmatinya disana sih. Lebih tepatnya nyangkul disini.
Makannya disana gitu. Ya itu gak ideal. Dalam artian rata-rata kan misalnya ya.
Nyangkul disana makan disini. Iya orang-orang cukup kerja disana 3 bulan. Terus mereka dibali.
Betul. Bule-bule gitu kan. Betul.
Dibali 5 bulan, 6 bulan, 7 bulan gitu. Ada maaf tapi ada 2 orang bodoh yang melakukan itu. Ada Walil dan juga Pak Jipraki Maksado.
Dan ternyata tetanggaan. Sempet tetanggaan gitu. Sempet tetanggaan ya.
pertanyaan gue ya Holil ngasih saran apa ke Panji waktu itu pas mau kesana oh gue gak pernah ngobrol-ngobrol apa-apa sama Panji bahkan gue sampe sekarang belum pernah ketemu Panji di New York lah ini lu bukan yang deket nah tapi istri gue deket sama istrinya Panji iya sama Gamila artian ya Gamila waktu mereka tinggal disana kita sempet tinggal tetanggaan itu mereka sering beberapa kali jalan bareng gitu kalau gak salah bahkan sholat Eat bareng. Tapi gue udah disini. Oh paham. Gue udah disini tuh.
Lima bulan. Lima bulan tujuh bulan itu. Jadi gak ada saran apapun yang diberikan. Enggak. Dia punya.
Kopi mekanisme sendiri. Iya punya perjuangannya sendiri itu. Gokil sih.
Oke. Itu keputusan yang sulit gue yakin. Untuk nyangkul disini makannya disana gitu. Kenapa dilanjutin?
Gue gak bisa memilih itu. Untuk dilanjutin atau gak dilanjutin. Gue merasa ngeluh itu gak menyelesaikan masalah.
Akhirnya gue mencari. Jadi cara berpikir gue gak tau gue sejak kapan ya. Mungkin sejak gue sekolah.
Karena ketika gue sekolah dulu 2014 itu. Gue meninggalkan banyak hal ya. Main musik. Apapun ya.
Yang gue lakukan itu belum pernah terjadi Gue kayak ada di dalam film Tiba-tiba gue gak pengen sekolah Gue harus sekolah Bahasa Inggris pula Maksudnya gue gak ada keinginan Gue lagi pengen ngeband gitu loh Tapi tiba-tiba gue harus sekolah Bahasa Inggris pula dan lain-lain Kayak Gini amat ya Ya udahlah ya gue gak ada waktu buat Ngeluh-ngeluh gitu jadi masalahnya sekarang Gue udah keluar duit banyak Gue harus Terima kasih punya sekolah serius gitu yaudah gue sekolah serius ya oke selesai jadi dari situ gue kayak pernah gue ditanyain beberapa kali lo mimpi lo apa? gue gak punya mimpi gue udah gak punya mimpi jadi itu kayak dengan tidak sadar cara gue hidup itu cuma mengoptimalisasi masalah-masalah itu diselesaikannya gimana nah ketika tadi bertanya-tanya Pertanyaannya adalah gimana caranya lu cari uang di Indonesia disana. Karena ya itu yang bisa. Dilakukan gak ada yang mengadopsi lagi. Iya gue pertama gue gak punya izin kerja.
Kalau gue kerja gelap bisa juga sih. Tapi kok kayak banyak aja kerjaan di Jakarta. Yang harus meeting lah harus ini lah gitu.
Gue waktu itu masih sampai sekarang ya. Gue masih ya ada jadi board contrast. Gue pernah di...
DKJ waktu itu meetingnya terbalik waktunya gitu. DKJ 5 tahun ya? Enggak 3 tahun.
Eh 3 tahun. Nah itu kayak gak memungkinkan buat kerja sih. Waktu itu gue masih anak gue masih belum terlalu besar.
Gue masih nemenin dia belajar. Dan kalau pun kerja disana berarti kan. Mentok-mentok 6 bulan, terus harus kesini kan?
Betul, betul. Ya, jadi kayak... Aduh gue kalau ada ayo kalau gak ada gue gak ngoyo. Dan ternyata gue masih rekaman sama RK jarak jauh gitu. Jadi kayak ayo dah lah ya.
Possible ternyata menjalannya. Iya jadi gue cuma ngeliat permasalahannya adalah ada keluarga gue yang terbaik adalah. Misalnya kesempatannya sekarang ada menuntut ilmu di Amerika gitu ya.
Terus yang satu lagi ada band juga yang orang-orang di dalamnya banyak. Yang kerja di dalam. Yang kerja disitu.
Dia. Menggantungkan hidupnya juga. Udah mix tuh. Antara ekspresi kesenian.
Menggantungkan hidup dan lain-lain. Jadi. Udah lah. Mungkin cara penyelesaiannya. Begitu gue belah gue.
Gak tau berarti seorang holil tuh. Menjalani hidup untuk orang lain berarti ya? Gak heroik. Se-heroik itu juga ya. Bahala bukan.
Saya ngeliatnya bukan. Bukan sebagai. Bukan heroik.
Lebih kekasian. Enggak yang kasian dalam artian. Apakah gue gak bahagia? Enggak sih gue bahagia. Gue bahagia tapi.
Cara gue menyikapi masalah itu. Gue kayak lembam gitu. Gue merasa goset badan gue lembam. Kalau ada terpaan masalah.
Ada kebutuhannya ini. Tapi gue gak pengen begitu. Gue lebih ke. Kenapa gue bisa bilang gue gak pengen.
Kenapa gue bisa punya keinginan. Kenapa gue keinginan gue tuh. Itu gak menyelesaikan masalah. Membuat orang lain bahagia juga gitu. Tapi lu punya keinginan pribadi?
Kalau mimpi tadi bilang gak ada keinginan. Ya ada dalam hal pribadi ya. Misalnya kayak keluarga itu pribadi gak? Enggak lah. Gue pengen keluarga gue bahagia.
Kalau keluarga gue bahagia gue ikut bahagia. Kan itu pribadi juga. Jadi diri pribadi itu apa ya? Kalau teman-teman gue band gue happy kan. Paham, paham.
Gue juga happy. Pribadi gue happy. Diri gue happy juga.
Jadi kita ngeset. Gue ngeset kepribadian gue juga. Apa itu juga berubah ya. Dulu mungkin lebih ke yang.
Egocentris gitu. Pengen sesuatu sekarang kayak. Bareng-bareng lah ya gitu.
Walaupun mungkin. Kak Bert. Ini gue mau ngelajutin obrolan kita off air tadi gitu.
Sebetulnya. Bahwa kapan terakhir menginginkan sesuatu gitu. Untuk diri sendiri. Tadi disebut di umur 30-an gitu. Iya menurut gue.
Apa karena merasa gue udah cukup kok udah gak ada yang harus di checklist sendiri gitu. Gue problem solving kan pelajaran yang penting dari sekolah lanjutan gitu. Mungkin problem solving dalam kehidupan ya.
Metodologi menyelesaikan masalah itu. Nah dari situ gue menganggap bahwa salah satu yang penting adalah kita punya... punya fleksibilitas untuk menghadapi masalah. Tetapi juga sebagai seniman, kalau kita kebanyakan gitu, kayaknya mungkin gak bisa membuat karya yang juga punya terobosan.
Iya punya soul, punya terobosan. Karena kan kita harus punya ego untuk bisa bikin karya yang bagus. Tapi pada saat yang bersamaan kita juga harus punya... Kelembaman melawan masalah gitu untuk menyelesaikan oh ya kalau masalahnya gini gue harus begini gitu. Nah itu sebenarnya juggling diantara itu kapan harus punya ego untuk bikin karya.
Kapan harus melihat situasi itu untuk kepentingan bersama untuk lain-lain gitu. Jadi gue meredam keinginan-keinginan pribadi yang kayaknya gak kalau itu gue kedepankan. Malah tambah banyak masalah ya, kalau gue kebanyakan ingin milih tinggal dimana, tinggal dimana, gue ingin berkarir dimana, itu akan menimbulkan masalah.
Walaupun tadi misalnya gue akhirnya mengedepankan keluarga dulu ya, itu kan menimbulkan masalah. Buat band Lo mesti tanya sih ke yang lain Gue penasaran sih Lo pernah nanya gak sih tapi Gak berani gue Gak berani gue gila So far kayak Gini-gini nanti gue yang nanya Terus gue kirim linknya ke lo Boleh Apakah Sifat ini dibangun karena perantauan Amerika. Termasuk di dalamnya gue melihat, gue gak pernah keluar rumah ya.
Gue di Jakarta aja selama 33 tahun tadi. Terus pas gue keluar gue lihat sebagai minuman. Minoritas. Itu gue di Jakarta kan mayoritas ya.
Laki-laki, Jawa, Muslim. Wah udah triple majority. Kalau di sana Asia, Muslim. Enggak balik lagi.
Jawa. Jawa, Muslim. Itu triple minority Terbalik terus cara Kebetulan gue di kota New York Yang lebih apa namanya Menghormati multicultural List Ya ternyata Mereka tuh menghargai Minoritas gitu Saat itu ya Nilai-nilai agama kebawa gak kesana? Atau sulit malah?
Nilai-nilai agama kebawa Kebawa Ya itu tadi aja permasalahan Kayak Kayak kok ternyata anjing disini diperlakukan seperti ini kok gue gitu ya. Oh culture shock, culture shock seperti itu aja. Iya itu tapi kan pas dilihat lagi bahwa sebenarnya anjingnya itu najis.
Tapi sebenarnya manfaatnya banyak. Tapi ya somehow gak terlalu dibesar-besarkan aja di lingkungan gue tinggal dulu. Jadi kayak oh ini politik nih. Ustadz-ustadz berpolitik nih dulu nih gitu.
Buat gue pribadi ya gitu. Mungkin karena. Karena menghindari najis jadinya. Yaudah lah manfaat dari anjing yang setia yang bisa macem-macem itu kita gak dapet. Nah kayak gitu-gitu nilai-nilai yang islami gue merasa gue temukan banyak disana.
Orang lebih peduli. Iya nah gue merasa negara salah satu negara yang paling islam menurut gue yang menjalankannya secara islam sekali adalah Selandia Baru gitu. Cara mereka menyapa, cara mereka menjalani hidup, keteraturannya gitu.
Nah di tengah bisnis. Singen New York gitu Itu pun kental gitu Iya orang Waktu kita masih punya Anak gue masih bayi New York itu jelek Dalam arti ya dia Ada subway tapi liftnya Itu dikit itu orang yang Mau bantuin kita ngangkat Stroller itu banyak Banyak gampang orang kalau Kita mau masuk ke toko Itu tangannya Nahan pintu itu udah hal yang biasa Gak yang di ditinggal kita masuk toko apalagi greetings ya greetings American itu oh greetings gila oh kita kan gila juga makan bang iya sih betul ya kalau disana juga sih disana juga disana juga lo kayak lo nanya how are you gitu kan are you doing gitu kan lo sama siapa siapa aja kan itu kan gini mana nih ibaratnya sama sama itu ya itu juga menurut gue juga gue kaget sih maksud gue Bahwa ternyata Islami ya menurut gue Iya iya iya Proses kreatif ketika di Amerika Proses kreatif ketika di Amerika Karena beberapa Kalau kita lihat album pertama Kedua RK gitu kan Melihat Lingkungan ya negara ini Apa yang sedang terjadi Bahkan lagu cinta sendiri aja kan Ngomongin tentang Yalah ini kok banyak banget lagu cinta gitu Nah kan ini posisi lagi di Amerika Proses kreatif kreatif dan memantau apa yang terjadi di negara ini, makin sulit dong pada saat itu atau gimana? Gue kayak dulu ya, awal-awal sosial media tuh gue gak bisa melakukan sesuatu gitu. Gue menghindari baca yang terlalu banyak.
Bacaan tentang berita di Indonesia dulu ya. Oh iya? Dua tahun pertama berarti? Iya awal-awal tahun kayak, aduh gue gak bisa ngapa-ngapain ya.
Kayak... Gue coba belajar budaya sini dalam artian sistem politik di Amerika deh. Gue di Indonesia kurang, gak ada disitu jadi gue gak terlalu tau, takutnya gue so tau gitu. Jadi akhirnya gue menghindari.
Esekusi kreatif? Enggak, melimitasi informasi. Tapi eksekusi kreatif harus terus jalan dong sebagai seniman gitu. Iya, iya.
Apa ya, lu tulis tentang school shooting kah? Kita gak mungkin lihat. Gue gak menulis itu Cuma gue belajar aja Belajar bagaimana Kultur orang sana Kehidupan orang sana Sistem politik dan lain-lain Lalu dari sana cuma Ngambil saris ...hari-harinya aja sih.
Gak terus nulis lagu tentang itu sih. Tapi pada masa itu gue merasa kayak......aduh gue tau di Indonesia ada sesuatu terjadi......gue gak terlalu bisa kontribusi. Gue melimitasi aja deh.
Informasi takut. Kayak gitu gue lebih banyak......menavigasi cara menyelesaikan masalah itu. Gue gak bisa nih. Kedistrik dengan masalah-masalah yang gue gak bisa datang.
Tapi gue gak bisa kontribusi. Jadi akhirnya gue... Melimitasi itu Tapi lo denger dong Bahwa di Jakarta Dengar Dengar kalau di Jakarta Lagu Cinta Melulu Itu di karaoke Setiap tempat Lo denger kan soal itu Iya Kayaknya mulai tau Saat itu ya Bahwa kayaknya Gak tau gue Ada band-band tertentu Yang udah 20 tahun Tapi lagu-lagu lama mereka Lagi naik-naik lagi Iya sih emang Gue gak tau Listener RK Nambah muda gak sekarang? Nambah Tapi bukan dengerin album baru Iya album lama kan? Album lama.
Apa yang terjadi? Regenerasi itu gue gak tau. Jadi gini ya.
Kalau milestone yang bikin RK menurut gue bisa regenerasi. Yaitu pertama kita udah punya. Gue gak tau ini kontribusi apa enggak ya.
Tapi keinginan kita merombak musik kita tuh tinggi. Ada di Pandai Besi. Betul.
Terus RK albumnya. umumnya berubah-berubah. Itu kemauan untuk kita melihat diri kita sendiri, terus menempatkan diri kita dalam peta misalnya musik skena Indonesia yang independen gitu. Ya kira-kira dimana tempatnya gitu ya, kita ngeliat itu.
Lalu lagu kami dibawakan oleh band-band yang lebih muda. Kayak 420. 420 ya. Terus Desember dulu pernah dibawain sama... sama Tasura, sama Iga pernah, terus kolaborasi sama Baraswara itu, satu milestone, yang tahun lalu? enggak, 2016, 2016 ya, oh iya, 2016 itu awal, ada kolaborasi RK sama Baraswara, itu milestone juga, sehingga, pada saat itu, Baraswara kan juga punya pengikut ya, yang baru-baru gitu, nah kita juga kan jadi, orang jadi denger, mereka jadi denger RK gitu ya, terus yang tadi, awal, 420 cover, bahkan orang ya ada yang baru tau sebelah mata lagunya RK Najwa Sinha pun berperan dong iya dong, mata Najwa kami bikin tim songnya seperti Rahim Ibu itu berperan, dia termasuk yang paling tinggi 5 besar lagu-lagu RK yang didengarkan oleh semua orang ya termasuk di dalamnya sekarang anak-anak muda muda, itu dengerin lagu ya sebelah mata, seperti Raim Ibu udah samper.
Karena RK sendiri tuh personelnya terlalu tua untuk ada di TikTok kan sebetulnya. Betul. Bahkan lu aja gak ada di Twitter. Enggak. Jadi gak bisa bilang bahwa itu dari sosmed semua itu.
Enggak, gak bisa. Sound kalian pun jarang dipake sebetulnya di TikTok gitu. Berarti pure penonton dan penikmat.
Bisa dibilang dong. Ya. Ya penikmat Tadi ya berhasil menurut gue berhasil regenerasi karena menurut informasinya memang yang banyak dengerin di digital streaming platform itu 1725 ya.
Wow. Ya jadi ya yang dulu-dulu mungkin udah agak bosen jadi dengerin biasa-biasa aja. Tapi kalau yang anak-anak muda yang masih belum bosen gitu masih sering dengerin. Dan...
Gue rasa masih bisa relate di situasi mereka. Lagu yang 20, ya bisa dibilang 20 tahun lalu tuh masih relate di situasi hidup mereka sekarang gitu. Mungkin. Di apa ya, dirombak ulang kata-katanya gitu untuk relate dengan situasi sekarang tuh bisa sekali. Tadi unik banget ngomongin tentang memposisikan ERK ada dimana gitu.
Saya mendengarkan dua obrolan juga kemarin ada membahas Hindia dan Petra gitu, Petra Siombing. nguping dan mereka ngebahas tentang dimana mereka menginginkan untuk memposisikan mereka di industri musik ini gitu mereka gak mau terlalu indie untuk indie, mereka gak mau terlalu major untuk major mereka mau ada di tengah gitu, dan setelah gue mendengarkan itu, ada dua band yang masuk di otak gue gitu Sore dan RK pas gitu di tengah do you feel the same? Gue belum pernah memikirkan itu tapi...
Make sense gak ketika dibilang seperti itu? Mungkin, mungkin. Terlalu aneh untuk ada di Dasyat.
Betul. Terlalu oke untuk ada di Geeks Underground. Iya, misalnya komposisinya terlalu gak biasa.
Pilihan-pilihan notenya tuh gak terlalu biasa buat mainstream gitu ya. Iya. Tapi banyak yang lebih gila lagi di scene independen.
Iya, iya. Jadi kayak Ya ini tengah-tengah sih Jadi RK nih di posisi yang Idealkah Menurut seorang kolil Kalau kita Optimal Dalam Membuat karya Apa itu optimal kira-kira kita berusaha Mencari nilai-nilai estetika yang kita Suka tapi kita gak pengen ngulang gitu Iya dalam artian Gue sebisa mungkin Ah Berusaha melakukan hal-hal. Ngerekam lagu-lagu yang gue belum pernah buat. Faham.
Jadi gue terus berpacu dengan standar estetika kita sendiri ya. RK gitu kami. Kami terus apa sih yang bagus menurut kami? Apa yang belum gitu. Itu iya maksimal.
Optimal. Sebisa kita gitu ya. Tapi apakah itu udah puas?
Belum sih. Maksudnya ya kita. masih, tapi dari segi instrumen, dari segi karya puas dong, maksudnya gak ada gak ada keinginan untuk kita harus kolaborasi sama Bernadia oh gak, kayak tadi gue ditanya lu punya mimpi gak?
gak sih gak, kalau itu gak hanya sebatas rasa penasaran doang kan berarti, bukan kayak sebuah goal untuk kayak, kita harus naik kesini oh gak dan itu mindset sebuah band itu mindset satu band band itu mindsetnya menjurus ke arah yang berbeda daripada itu yang lain-lain itu diantara penggalian-penggalian artistik mereka juga berusaha keep up dengan ERK sebagai sebuah pegangan hidup karena kan lu punya konsekuensi ya di ERK gitu, orang-orang itu kita semua berlarian untuk bisa walk the talk lah dan itu sebuah jalan hidup juga sih berarti buat mereka. Jadi apakah sebagai sebuah band kita masih punya framework yang sama dengan band-band lain? Gak tau juga.
Tapi ke arah situnya tuh lumayan deras. Apalagi kita udah mulai tua-tua jadi kayak. Yaudah lah ya. Meskipun komentar anak lo tuh selalu pedes ke lo ya katanya.
Ya. Itu gak ngaruh juga. Gak ngaruh sih.
Oke. Gue tiga tahun lalu masuk di FAS. Fase gak sih 5 tahun lalu masuk fase temen-temen gue pada nikah. 3 tahun atau tahun ini gue inget gue lagi sama Aryan atau apa gitu.
Gue bilang, ya gue masuk di fase hidup gue temen-temen gue pada cerai nih gitu ya kan. Terus Aryan tuh nyeletuk. Gue masuk di fase hidup.
Gue masuk fase hidup temen-temen gue pada meninggal gitu kata dia. Gue, ya kita ketawa di saat itu. Terus gue mencoba untuk, anjing rasanya gak enak banget ya.
Gue kayak, I can take this seriously gitu, bos. Lo kehilangan seseorang yang luar biasa besar gitu, Mas Ade Palo gitu. Berkarya selama itu bersama di industri yang sama gitu. Mulai kehilangan satu-satu tuh gimana rasanya Mas Ade? Terutama Mas Ade gitu.
Iya, ya sedih banget sih dalam artian. adek Mondo Sore itu punya peranan yang sangat kuat buat RK dalam meyakini bahwa bisa kali ya bikin sesuatu yang di tengah-tengah itu yang tetap enak tapi juga gak kayak udah ada gitu jadi ya ya Ya terus kita dari, gue dari nonton-nonton dia terus jadi kenal terus bahkan waktu gue nikah yang main sore juga gitu jadi kayak punya kesan banget. Ya lu bagi-bagi CD ya katanya. jadi pas adik berpulang tuh ya lumayan sih hancurnya tuh semingguan tuh masih hancur ngeliat waktu itu gue masih lagi New York juga jadi cuma bisa mantau orang-orang aja kayak aduh remuk dan tapi senangnya tuh testimoni orang terhadap adik tuh luar biasa sih banyak.
Dampaknya mungkin orang-orang yang Karena gini, dari sekian mbak, beberapa tahun terakhir banyak sekali musisi juga yang meninggal gitu. Salah satunya mungkin Glenn Fredly apa segala macam. Glenn Fredly. Dampak keindustrinya kehilangan orang-orang besar seperti ini tuh gue gak tau karena gue... Sebagai penikmat.
Bukan orang yang ada di industri. Tapi untuk orang yang ada di industri itu besar berarti ya. Secara karya gitu. Karena karyanya ikut pergi berarti.
Karyanya gak ikut pergi kan. Tapi produksi karya berikutnya kan gak ada. Betul itu itu.
Regenerasi karya. Mereka nya berarti Iya karya-karya mereka yang harusnya bisa Di evolve gitu Iya lebih banyak mungkin ya kalau dia mereka Masih ada umur gitu Jadi Jadi gak ada gitu ya Lalu fungsi-fungsi lain yang Yang muncul bukan hanya dari karya ya Misalnya kalau Grant Fredly ya Dari Perjuangan dia untuk Membela musisi Dan kemanusiaan Itu kan juga kita kehilangan tokoh Yang abis itu kan gak ada apa namanya yang menyatukan banyak musisi. Dia punya peran itu ada. Ade Paloh punya peran buat scene musik pop juga gitu. Yang ya walaupun kita lihat banyak apa namanya orang yang terinspirasi dari situ sebenarnya ya dia tuh gak pernah, kalau gue ya gue merasa bahwa yang gue sangat terima kasih.
Lihat Dia sangat gak pernah menolak Untuk Bantuin orang kayaknya ya Banyak banget dia bantuin orang tuh kayak Wow dia ringan tangan banget sih itu yang kayaknya Bisa jadi teladan Orang-orang mesti Mesti mau berkolaborasi Yang mungkin secara artistik Beda banget itu Iya beda tapi dia kayak enteng aja Itu gak yang ini Gue mesti lihat ke diri gue apakah gue udah melakukan itu Jangan-jangan gue harus maksudnya harus lebih lebih aware dan mau meluangkan waktu juga kali ya kalau memang ada yang misalnya kelewatan kelewatan gitu iya dan mungkin setelah ngobrol dengan Aryan itu menyadari bahwa ada satu faktor juga yang sangat penting itu merawat pertemanan itu sih ternyata ya gue ngerasa kayak gue brengsek juga kadang jadi orang oke Gitu kayak Berengsek kan kadang-kadang Merkat persahabatan kan Itu kan bahasa bercandaan Antara lu sama salah aja Udah beda kan sama lu sama gue Tapi kan itu juga seru Itu emang yang bikin hidupnya itu Iya itu sih luar biasa Tapi kalau misalnya ngomongin tentang karya Karya RK sendiri Gue ngerasa Setelah pulang dari Amerika Bahkan lu pun mengakui sendiri Gitu sekarang album ketiga dan keempat gitu lebih kalem lebih kalem ya gue ekspektasi seorang Iyas gitu Holil pulang dari pop and politics gitu akan lebih vokal gitu ternyata apakah mengetahui dapurnya malah membuat seorang Holil lebih kalem gitu lebih diam gitu kalau dalam delivery musik mungkin pemilihan sound dan tempo yang lebih kalem tapi kalau dalam hal substansi lirik kayaknya sebenarnya muatannya tetap galak gitu, gue merasa kayak kemarahannya soalnya ada tapi memang cara menyampaikannya lebih kalem Tapi sebenarnya gue merasa kayak gue tetep marah ya gue tetep marah tapi lebih kalem cara marahnya gitu. Tapi gue ngerasa bukan cuman ER, ERK sih ngerasa seperti itu. Gue melihatnya gitu. Sekarang kan belakangan ini.
Jarang sekali gitu, kesadaran sosial atau politik dirangkum dalam musik. Iya pada kenyataannya itu kan musik setiap minggu muncul gitu. Cinta. Tapi temanya ya sama aja dari dulu sebenarnya. Jadi mungkin cinta melulu tetap relevan.
Masih, masih, masih itu maksud gue. Yang bikin gue, yang bikin gue kecewa, bukan kecewa sih, bikin gue kayak, adah gitu. Adalah ketika slang membuat lagu polisi itu baik. Iya. Kayak, gila ini band kayaknya dulu gak ngomong kayak gini deh.
Iya. Gue pernah... Penasaran dengan pandangan lu sih.
Kalau menurut pandangan gue. Jadi. Kalau gue merasa kan banyak orang bilang.
Itu satir gitu ya. Enggak lah. Iya.
Enggak. Bukan-bukan. Itu iya.
Bukan. Gue. juga merasa itu bukan satir. Tapi dalam satu diskusi atau ada satu pembelaan bahwa itu tuh kayak satir lagi.
Ada yang memandang seperti itu maksudnya? Iya ada yang memandang dan mungkin klaim dari mereka juga gitu ya. Yang gue denger gitu.
Tapi kan sebenarnya untuk menguji apakah itu satir atau enggak, ya lu kesehariannya aja. Lu keseharian, lu deket sama kekuasaan gak? Kalau keseharian lu deket sama kekuasaan ya kali itu satir.
Itu gak agak lah, itu dukungan lah. Ya kan, pada saat itu mereka jadi komisaris. Ada yang jadi komisaris, dekat sama kekuasaan.
Ada yang di atas panggung. Iya, itu gak satir lah, itu emang dukungan. Jadi kalau gue gak setuju sih kalau itu disatir.
Kita kan dikasihkan perangkat untuk bisa menguji apakah perkataan seseorang itu sesuai dengan apa yang dilakukan. Kelakuan dia. Iya, itu kan. Jadi kita, kalau orang tua kita kan, petuahnya jangan percaya yang diomongin. Tapi...
yang dilakukan. Jadi itu aja kalau lu ngomong begitu oke terus kita punya perangkat untuk menguji omongan-omongan itu ya ternyata omongannya ya. Berarti pertanyaannya adalah kenapa sekarang udah gak ada yang tidak jarang sekali menggunakan musik sebagai tempat untuk berbicara soal sosial dan politik.
Gue merasa minima demand. Bukan. Kalau gue merasa tidak. Ini kompleks dalam artian Musik itu Lekat dengan industri Yang di dalamnya itu Yang di dalamnya itu Menyuguhkan Popularitas dan kekayaan gitu ya jadi kontras dengan apa yang akan disampaikan disitu bukan, jadi dari situ proses orang bermusiknya itu motivasinya beda-beda, ada yang motivasinya ingin populer, ingin top, ingin itu, jadi dari situ Itu karya-karyanya itu refleksinya.
Itu ternyata gak sekompleks cabang seni lain. Kalau lu ketemu sama anak teater. Dia di sanggar-sanggar itu kan ngomongnya. Anjir dalam-dalam. Terus.
Terus. Terus itu terus mereka gak peduli harta kan. Jadi ada pencarian-pencarian diri. Bukan hanya di cabang seni teater.
Tari juga. Film mungkin beda dari mereka. Tapi film juga kan karena mencakup banyak faktor. Sehingga eksekusinya itu melibatkan banyak hal. Tapi kalau musisi bisa sendirian di kamar.
Jadi refleksi tentang apa yang relevan. Peran dia dalam masyarakat. Peran dia dalam... Sebagai manusia itu Juga beda dengan cabang seni lain Karena Tawaran popularitas itu menurut gue Membuat akhirnya kita Ya Lebih Gak bisa melihat peran Musisi itu sebenarnya Bisa seperti apa tanggung jawabnya Sehingga Ya Punya Keinginan untuk merawat Itu kalau kalau kita bagian dari masyarakat, lalu peran kita itu sebagai musisi, musisi dalam masyarakat punya tanggung jawab juga untuk menjadi misalnya corong dari hati nurani, bukan hanya dari corong pemerintah ya, tapi rakyat dan juga mengutarakan kegelisahan-kegelisahan, itu kan sebenarnya tanggung jawab. Dan itu kayaknya kurang tercapture oleh musisi-musisi bahwa mereka punya tanggung jawab.
Tapi bisa dibangun kan? Bisa, tapi ya itu... Kepentingan lo apa nih sekarang? Memprioritaskannya apa?
Bukan, kalau dibangunnya itu sebenarnya kalau ditarik lagi kerusakannya dari revolusi mental yang harusnya dijanjikan gak terjadi, bahkan makin buruk kita makin buruk itu kan sebenarnya bagaimana sistem pendidikan sejak dasar itu Apa namanya orang mau mengapresiasi seni dari situ dari kecil kita di apresiasi seni dari situ mereka mulai sadar gak merasa paling benar itu sebenarnya menurut gue apresiasi seni loh kan seni kan punya perspektif berbeda-beda jadi kita mulai terbiasa melihat orang punya perspektif yang berbeda dengan kita itu juga menurut gue. memperkaya juga mengurangi orang yang main hakim sendiri karena merasa paling benar itu kan dari situ kan pandangan-pandangan itu sehingga dia tau peran musik kalau dari kecil itu gue rasa akan lebih banyak musisi yang lebih Walaupun dia dekat dengan industri, tapi kita gak akan kehabisan stok musisi yang tahu perannya dan tanggung jawab sosial di masyarakat. Dan mumpung gue ada lo sekarang gitu, gue mau nanya soal, ya dulu tahun 90, lo turun ke jalan, meskipun itu sebagai mahasiswa yang seru-seruan gitu yang pernah gue dengar gitu, tapi sifat aktivisme seorang Holil juga sangat kuat dari dulu, meskipun tidak punya twitter ya, aktif dan berbicara soal keadilan and so on gitu plus dengan masters dengan pop and politics gitu, pertanyaan gue adalah, kebebasan berpendapat di era sekarang, di era Prabowo gitu ada perubahan gak? Menurut lo kalau misalnya dari segi musik ataupun karya seni gitu.
Itu belum ya belum teruji karena baru beberapa minggu aja kan ya. Tapi gejala-gejalanya gak bisa kita bilang bagus. Gejala-gejalanya tuh kayaknya bagaimana melanjutkan kerja-kerja pemerintah.
sebelumnya yang ada pembungkaman secara apa ya, secara terselubung gitu, itu kan juga eksis ya. Betul. Undang-undang ITE banyak dipakai.
Lalu buzzer membuat kita warga masyarakat itu bertempur satu sama lain. Itu membuat saling ketidakpercayaan juga seperti trauma bagi beberapa orang yang mendapatkan bullying, doxing, dan lain-lain itu akan mempunyai self-censorship untuk mengekspresikan dirinya di sosial media ataupun di kehidupan sehari-hari. Jadi secara terpendam sebenarnya kita udah semakin meredus ekspresi kita. Dan itu tuh gak jadi lebih baik sekarang.
Karena belum ada sinyal itu lebih baik. baik. Bahkan gejala-gejala misalnya kayak banyak lah ya peristiwa-peristiwa apa namanya diskusi menjelang akhir-akhir itu diskusi dibubarkan dan lain-lain itu juga tetap ada.
Jadi melimitasi untuk berkarya sebetulnya? Oh iya melimitasi untuk berkarya pasti. Tinggal kita bisa mengakui mengenali permasalahan kan itu kita bisa mengakui bahwa kita ternyata udah ada jaringan pertemanan aja deh lu pernah kepikiran gak? orang ngeliat gue aja kayak aduh gue ntar gue terasosiasi terlalu kiri ya gak tau tapi gue mau bahabi bahwa kenapa gue suka banget komentar lu ketika lu bilang lu gak di twitter karena lu bilang gue baperan gitu lu bilang kan lu baperan gitu ada komentar dikit tuh kepikiran gitu itu kan mentalitas utama yang harusnya dihilangkan ketika berbicara soal soal keadilan gitu kan, sebetulnya. Iya dong.
Ketika bicara soal keadilan, mentalitas itu harusnya dihilangkan dulu karena ya pasti akan dikritik oleh orang-orang yang against hal tersebut gitu. Iya, betul. Ternyata itu tuh gak bisa, gak bisa ya semudah itu dihilangkan ya. Kalau gue pribadi, gue gak bisa.
Gue mencoba menafigasi. Kebetulan karena gue... Gue udah diobelin.
Harus ngomongin Joyland. Sorry. Gue gak fluent. Apa ngomongin gak harus ngomongin itu sebagai seorang individu ya tapi kalau gue sebagai musisi ya gue punya kewajiban untuk atau terpanggil untuk ngomongin hal-hal itu jadi gue forumnya ya lewat musik gitu Tapi kalau dalam celetukan-celetukan biasa aja itu kayak. Enggak deh gitu ya.
Iya deh karena gue gak bukan kewajiban gue. Tapi kalau gue lakukan itu. Itu bisa toxic juga sih buat gue. Akan menyedot, exhausted dan lain-lain.
Ada rasa takut gak disitu? Rasa takut akan apa? Membuat kekacauan gitu dalam hal. Bukan eksternal malah Lebih ada rasa takut Elonya kenapa-napa gak Bapak, oke.
Tidak vokal karena rasa takut akan konsekuensi yang didapatkan dari orang yang lebih besar gitu misalnya. Oh gak, gak, gak. Gue lebih ke. Lebih ke.
Dampak orang lain berarti kan. Bukan pengelolaan diri gue. Kalau gue pengelolaan diri, kalau gue terbawa emosi. Padahal kan ya seniman, musisi itu kan pasti emang perasa ya.
Iya, iya. Kepikiran, baper. Iya. Nah kalau lu gak bisa mengelola emosi itu, kepikiran dan itu merusak.
Hari-hari lu gak bisa. Bisa melanjutkan kerja dalam hal ngapa-ngapain aja gitu ya. Itu kan jadi malah kontraproduktif gitu.
Jadi yaudah gue gak usah main itu. Gue punya keterbatasan gue juga gak bisa engage terlalu dengan itu. Tapi gue memilih prioritasnya adalah gue mengerjakan hal-hal yang lain.
Ya dan termasuk belakangan ini dari satu panggung ke panggung lain ya. Gue ngeliat udah mulai. Mulai banyak banget di RK nih.
Alhamdulillah ya. Kayak. Kalau tadi hubungannya ke misalnya.
Kita udah 20 tahunan gitu. Dan ternyata kalau ditanya. Ini RK tuh band yang segitu-gitu aja gitu.
Tapi kalau ditanya. Kapan karir tersuksesnya gitu. Ya mungkin sekarang-sekarang termasuk sih.
Masa sih? Iya jadi kita kayak masih. Walaupun yang denger album pertama Tapi kalau Hitungannya dari banyak yang Manggung Kayaknya sekarang Kayaknya sekarang Oh bisa menghasilkannya sekarang Gue kan udah gak kerja Dulu kan masih kerja dobel Dulu masih kayak perunggu selama berapa tahun Kantornya disini tuh Salah satunya Berarti Dari panggung ke panggung sekarang Menghasilkannya sekarang alhamdulillah ya sekarang gitu gue bisa berhenti kerja cuma fokus main musik aja terbasuk panggung yang akan datang Joyland ya RK udah persiapkan apa? wah sorry hubungan kalian dengan playing song ini kan erat sebetulnya kan bahkan dari konser terakhir bukan hanya konser terakhir konser cikal bakal Joyland aja kita udah udah ikut dulu pandai besi bahkan tuh itu kalau gak salah Joyland pertama hubungannya kapan tuh?
waktu pertama mereka bikin Jakarta Atmosphere namanya dulu belum Plainsong Live tapi masih G-Production bikin Jakarta Atmosphere idenya keren banget dan kami terus kedapatan kolaborasi dengan Dul Sumbang wah gila orang semua cium tangan coy akhirnya kita bisa kolaborasi sama Kang Dul yang ya kak semoga dia juga Seneng ya, kita RK seneng banget pada saat itu Dan seneng banget bisa Dipertemukan dengan Kang Dul Sumbong Oleh G Production Dari situ Lalu mereka Ngadain kayak mungkin Festival lain selain Jakarta Atmosphere, bikinlah Joyland Nah RK diundang Dan Waktu itu RK mulai Ingin bikin Side project Pandai Besi Tapi itu belum ada namanya masih RK Tapi kita bawain beberapa Aransemen pandai besi Bahkan Waktu itu kami masih berenam Abigail bahkan Masih nonton Belum ikut backing vocal Belum pirang Abigail masih nonton Dan yang Gue sangat suka dari G-Production dan Plainsong Live Itu kayak mereka Eee Meng-embrace band itu untuk Explore Di panggung-panggung mereka biasanya kan Kayak festival itu Akan Lu 45 menit geser satu lagi gitu ya Biasanya gitu maksudnya Iya gak bukan main aman dalam hal materi Lu materi yang dimainkan gitu ya Lu mau main yang orang-orang tau Kalo ini kayak Kita mainin materi yang Komposisinya sedikit berbeda Dengan album gitu Mereka kayak Amat Belakang aja iya. Dan akhirnya itu jadi kayak tradisi sih. Ketika main diundang sama Plainsong. Jadi malah pengen bikin sesuatu yang baru terus. Makanya kalian memilih Rimpang kemarin sama mereka?
Betul. Memilih Rimpang sama mereka karena. Ternyata Joylandnya udah jalan kan.
Jadi sebuah festival yang dicintai banyak orang. Dan yang gue. Sangat suka itu secara penyelenggaraan rapi banget.
Oh iya iya. Dan mereka terbuka untuk ada menyuguhkan tontonan yang menarik lah buat. Keluarga. Buat keluarga dan buat yang dateng lah gitu ya. Nah sehingga waktu kepikiran mau buat.
Konser Rimpang ya coba aja tanya deh sama Plainsong mau apa gak. Eh mau yaudah. Jadi satu konser yang tak terlupakan sih menurut gue.
Lo boleh, itu fenomena yang luar biasa waktu itu pas Rimpang konser disini. Karena setiap orang yang gue tanya pasti berangkat kesana. Tapi gue kenapa ya gue gak berangkat gue lupa deh. Lo boleh menjelaskan ke gue gak hari itu seperti apa gitu konsernya.
Ya kami main Rimpang set pertama Jadi Kita pada saat Sebelum penyelenggaran konser itu Pernah bikin Konser Sinesthesia Di tim 2016 yang juga tak terlupakan kalau menurut gue kita bikin set panggungnya itu dikasih kotak yang agak, gak kotak banget sih kayak agak limas gitu terus kita ada di dalamnya dan ditembakin cahaya gitu di era-era awal-awal 2016 mungkin agak-agak mirip settingnya air yang sekarang Bun Safari itu kalau mereka lagi konser itu kan mereka ada di kotak kubus gitu ya betul Putih. Tapi kalau dia banyak lighting. Kalau kita ditembakin. Ditembak.
Projector gitu. Nah itu. Kami suka gitu ya. Dan kami ada rasa.
Pengen melangkah lagi untuk bikin sesuatu. Yang ternyata. Plainsong mau untuk bikin sesuatu yang. Juga mungkin berkesan. Lalu kami ternyata.
Setelah nyari-nyari. Kira-kira perlu dibubuhi apa konsernya. dan ternyata Mas Rubi Rusli mau untuk terlibat di apa namanya di artistik lalu dengan tirai-tirainya dia lalu ada dari Arafura yang bantu untuk visual jadi itu ditembakin visual yang tinggi banget mappingnya di benang tapi kan dia benang-benang gitu karyanya itu setinggi mungkin berapa ya nomor meter mungkin dari situ kayak bikin pengalaman sih nonton konsernya Rimpang itu sebuah proyek kolaborasi bukan hanya musik berarti ya?
iya salah satu karya kalian aja pake seniman dulu pada besi Troma Rama kan? iya Troma Rama itu lagu yang iya video klip kan berarti? video klip kok gue lupa ya ya ya stop motion eh bukan ya eh bukan stop motion yang video video yang melayang melayang itu oh itu melayang melayang itu ya kalau yang video video orang kaget sama praga itu, eh bukan bukan kalian ya kompilasi-kompilasi trauma rama juga tuh waktu itu bikin, trauma rama, tapi kalau gak salah trauma rama ada, ada kan ya, ada juga disitu ya, dan sampai sekarang kan masih, berarti kolaborasi dengan para seniman tuh se sepenting itu berarti ya?
Iya sih karena kan ya mereka pasti punya pemikiran tentang bagaimana merespon sesuatu dan kami pikir seru aja sih kalau ngasih sesuatu hal lain selain musik gitu. Gak tau itu kayak tanggung jawab dari RK. Bukan, banyak band-band independen kan juga melakukan itu ya. Bagi-bagi kue.
Mereka kayak gue bikin apa lagi, gue bikin apa lagi. Nah itu jadi kebiasaan. Kebiasaan yang baik sih menurut gue.
Iya lah. Iya ya. Bener-bener. Bukan sukses bareng-bareng sih. Lebih kayak happy bareng-bareng.
Iya. Kayaknya dapet sesuatu hal yang seru-seruan aja gitu. Iya ya.
Oke. Berarti untuk Joyland. Mempersiapkan sesuatu yang seru-seruan bareng juga. Bareng orang-orang lain.
Yang mana? Yang. Oh Joyland nanti.
Yang Joyland nanti. Ya. Kan karena dari plain songnya ingin menampilkan konser rimpang lagi.
Ya udah kita berusaha. Oh. Oh oke.
Tapi gak mungkin full experience dong? Akan rencananya setnya sama. Wow. Tapi bedanya kalau yang di konser kan kita full sendiri ya. Jadi dalam artian itu acara kita sendiri.
Kita main dua babak. Mainin rimpang, materi rimpang dan lagu-lagu RK yang lama. Kalau yang sekarang paling mungkin rimpang aja plus satu beberapa lagu lah. Dari lagu-lagu set di luar rimpang.
Tapi rencananya kami akan mencoba nge-set bagaimana supaya visual dan instalasinya tetap bisa dipasang. Untuk teman-teman yang gak hadir kemarin. Betul, karena ini kan juga orang yang datang mungkin berbeda ya dari yang konser. Sehingga punya pengalaman yang... Mudah-mudahan gak jauh berbeda dengan yang konser gitu.
Buat yang belum pernah merasakan. Jadi pengen dibawa itu dengan visual yang ada. Tapi mungkin ada sedikit perbedaan dari aransemen lagu.
Satu dua lagu lah gitu. Walaupun gak semuanya. Tapi secara keseluruhan kami emang jarang bawain album rimpang yang. Secara full.
Karena tadi musisi. Susah gak sih? Bukan hanya susah tapi pendengar tuh kan banyak yang dengerin album 1-2 ya gitu.
Jadi paling kita cuma mainin satu. Oh RK tuh masih mementingkan pendengar. yang hadir. Bukan hanya mementingkan tapi kan mereka udah dateng ya.
Terus kalau kita udah bayar gitu ya. Terus kalau kita memuaskan diri kita doang kayaknya gak fair juga. Lalu kita kan namanya lagu kita kan ya kita juga harus puas yaudah akhirnya kita lebih kesitu sih jadi album Rimpang itu dalam satu kali ARK main paling banyak 3-4 lagu, nah kesempatan ini juga terima kasih juga buat Joyland dan Plainsong, akhirnya kita bisa mainin lagi Rimpang dengan apa namanya suguhan yang lebih proper lah, sebelum pulang iya kan, sebelum cabut lah tapi juga berharap bisa nonton di hari-hari lain gue berharap Semoga gak main.
Semoga gak main. Jadi bisa nonton di hari-hari yang gak main. Ada St. Vincent. Ada Air. Ada real estate.
Macem-macem lah. Doa dia sekarang semoga gak main lah. Dari bulan Mei ini.
Lu gas terus berarti ya? Iya mumpung lah ya. Mumpung ada. Nanti kan abis itu libur. Dan ternyata ritme ini enak.
Maksudnya? Ada liburnya. Ada mainnya.
Jadi libur. 5 bulan itu maksudnya? Itu ternyata enak loh. Ternyata enak dalam artian.
Gak tau sih gue belum pernah rasain 5 bulan. Kayak band-band luar. Band-band luar kan kalau tur.
Tur. Tur abis itu mereka gak ketemu. Sibuk sama keluarganya. Oh jadi sehat deh buat band-band. Ternyata sehat loh menurut gue ya.
Dibandingin kita harus kerja terus panjang tahun gitu. Ternyata kita ngegas terus ada off-nya. So are you looking forward to going back to America?
Iya sebentar lagi udah kangen anak gue udah nanyain. Kapan pulang tanggal. Tanggal.
Tanggal itu. Dia udah nanya. Oh oke. Ya tanggal seginilah. Belum beli tiket.
Belum beli tiket ya. Ya tapi gue udah. Udah pasti lah.
Selamat menyerok salju lagi nanti bulan Desember. Gue mungkin. Aduh gue masih ada beberapa pertanyaan lagi.
Waktunya sudah habis. Yang pertama. Mungkin gue cepetin aja nih.
Yang pertama gue tau Holil tuh suka ngobrol sebetulnya. Tapi kenapa kalau di atas panggung tuh jarang ngomong ya? Wah gue kayak. Kayak merasa. Gue nonton loh.
Masa lagi disentul. Waktu itu pake topi Terus lu begini Bingung mau ngomong apa Udah lagu selanjutnya lah Gue sifatnya kayak lebih jawab pertanyaan. Kalau ditanya tuh keluar.
Tapi giliran kalau gak ada yang nanya. Ngapain ya? Kayak orang bingung.
Lagu gue ya ngomong aja deh gitu. Ya gue aja ngomong deh. Bahkan kita sekarang kayak. Wah parah banget mencari-cari cara agar. Sebanyak mungkin bisa main lagu.
Jadi kalau pendek. Kita potong-potong. Gue udah gak mikirin harus ngomong Tapi lagu kita potong-potong supaya Bisa main lebih banyak 30 menit nih main segini Tapi lagu kita potong-potong Jadi emang lebih pengen Main musik Gak tau kenapa Tapi kalau dugaan gue tadi Kalau gue jawab pertanyaan sih kayaknya gue lebih lancar Dibandingin Monolog Inisiatif Kayak penyiar atau Announcer itu kan Punya inisiatif TV gue sih bukan oke gue punya beberapa pertanyaan lagi tapi gue mau mengucap apa kata lo tadi rasa penasaran itu bagus bagus jadi disimpan aja dulu ya mas Halil terima kasih banyak atas waktunya ada lagi mau lo tambah enggak ternyata kita enggak apa ya belum pernah ngobrol panjang ternyata bisa cair karena tapi gue yakin bahwa gue udah liat lo dimana-mana dan gue kayak masuk ini pasti aman lah terima kasih banyak kalau gitu so Sampai bertemu lagi ke depan. Saya Yas Lawrence. Halil Muhammad.
I'll see you guys next week. Bye-bye.