Transcript for:
Sejarah Konflik Poso di Sulawesi

[Musik] [Tepuk tangan] [Musik] [Musik] konflik Poso adalah sebutan bagi serangkaian kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah akhir tahun 1990-an Poso menjadi fokus program transmigrasi pemerintah dengan tujuan membawa warga dari daerah padat penduduk mayoritas muslim seperti Jawa dan Lombok serta Pulau Bali yang dominan Hindu para pendatang ini kemudian membuat adanya persaingan ekonomi antara penduduk asli Poso yang mayoritas Kristen dengan para pendatang Bugis yang memeluk [Musik] Islam konflik Poso bertepatan dengan pecahnya kerusuhan di Indonesia pada tahun 1998 tepatnya pada malam Natal 24 Desember seorang pemuda asal lambogia bernama Roy buntu bisalemba menikam seorang muslim bernama Ahmad Ridwan setelah kejadian tersebut pemuka agama kedua belah pihak sepakat Akar masalah kerusuhan adalah minuman keras kemudian pihak kepolisian menyita dan menghancurkan ribuan minuman keras itu namun beberapa hari setelahnya pemuda Muslim menemukan sebuah toko miras yang dijaga pemuda kristen akhirnya terjadi bentrokan antara kedua belah pihak Kemudian pada 27 September 1998 bentrokan terjadi lagi dipimpin oleh Herman parimo yang merupakan anggota DPRD Poso ia memobilisasi sekelompok orang beragama Kristen menaiki truk setelah itu pada April tahun 2000 digelar persidangan Bupati Afgar patanga dalam persidangan patanga didakwa menyalahgunakan dana dari program kredit pedesaan terdapat rumor sebagian dana digunakan menyewa massa untuk menyerang gedung peradilan dan membakar dokumen-dokumen penting pada 15 April anggota DPRD provinsi dari PPP cailani Umar memprediksi akan terjadi lebih banyak kekerasan jika calon Bupati saat itu damsik laajani tidak terpilih keesokan harinya seorang pemuda Muslim mengaku diserang sekelompok pemuda kristen tak terima pemuda Islam pun membalas dan terjadi bentrokan Kapolres Poso pun akhirnya mendatangkan brimop dari Palu namun di tengah penyerangan anggota brimop tak sengaja menembaki kerumunan masassa dua orang tewas yakni Muhammad Yusni dan Yanto sementara itu sebanyak 8 pemuda Islam lainnya mengalami luka-luka 3 minggu sejak kejadian tersebut gelombang balasan dilakukan oleh kelompok merah Kristen pada 28 Mei ini serangan semakin meluas terhadap warga Islam bahkan para wanita dan anak-anak juga ditangkap di antaranya mengalami pelecean seksual konflik Poso mengakibatkan sebanyak 577 korban tewas dan 384 korban luka-luka tak hanya itu sebanyak 7.932 rumah ikut hancur dan 510 fasilitas umum hangus terbakar kerusuhan berakhir pada 20 Desember 2001 dengan ditandatanganinya deklarasi Malino yang diinisiasi oleh Jusuf Kala [Musik] [Tepuk tangan] [Musik] [Musik]