Catatan Kuliah: Hukum Islam Terkait Liwat dan Qadaf
Pembukaan
- Salam dan pengantar pembicara.
- Penjelasan tentang hukuman liwat menurut pandangan fuqaha.
Hukum Liwat
- Pendapat Fuqaha:
- Menurut Ibnu Taimiyah, pelaku liwat harus dibunuh.
- Pendapat sahabat: Pelaku dan objek dibunuh, tapi cara berbeda (rajm atau lempar dari atap).
- Jumhur fuqaha berpendapat pelaku dirajam.
- Imam Ahmad:
- Dua pendapat mengenai hukuman had untuk liwat: dirajam atau dihukum seperti zina.
- Mazhab Syafi'i: Hukuman sama dengan zina.
Definisi Muhsan
- Definisi: Baligh, berakal, merdeka, dan menikah dengan sah.
- Syarat untuk dianggap muhsan: Harus pernah melakukan hubungan seksual yang sah.
Hukum Zina
- Pertanyaan dari Mas Yulius: Penjelasan tentang muhsan dan syarat-syaratnya.
- Jika seseorang berzina berkali-kali tanpa nikah, maka tidak dianggap muhsan.
Qadaf (Tuduhan Zina)
- Qadaf: Tuduhan zina tanpa bukti, merupakan dosa besar.
- Klasifikasi Lafaz Tuduhan:
- Sarih: Tuduhan jelas, mewajibkan had.
- Kinayah: Kiasan, tergantung niat.
- Sindiran: Tidak ada hukuman had.
- Akibat dari tuduhan tanpa bukti adalah 80 cambukan.
Syarat Hukuman Qadaf
- Syarat bagi Penuduh:
- Baligh
- Berakal
- Bukan wali dari tertuduh
- Syarat bagi Tertuduh:
- Muslim
- Baligh
- Berakal
- Merdeka
- Afif (menjaga kehormatan)
Penggugur Hukuman Had
- Dapat gugur melalui:
- Bukti saksi (empat orang)
- Pemaafan dari yang tertuduh
- Lian (sumpah suami-istri)
Hukum Minum Khamar
- Khamar: Segala yang memabukkan, termasuk minuman keras.
- Hukuman: 40 cambukan (bisa ditambah jadi 80).
- Bukti: Saksi laki-laki yang adil atau pengakuan penuduh.
- Kapan khamar diharamkan: Tahun kedua Hijriah.
Kesimpulan
- Pentingnya menjaga kehormatan dan tidak sembarangan menuduh orang lain.
- Hukuman sebagai deterrent untuk mencegah perbuatan dosa (zina dan minum khamar).
Catatan ini dirangkum dari kuliah mengenai hukum Islam terkait liwat dan qadaf serta hukuman untuk pelanggaran tersebut.
Berharap dapat digunakan sebagai referensi yang bermanfaat.