Transcript for:
Panduan Jangka Sorong untuk Pengukuran

Halo semua, tidak seperti video yang lainnya, di video ini kita akan membagikan tutorial bagaimana cara menggunakan serta membaca jangka sorong. Jangka sorong sendiri merupakan alat ukur yang banyak digunakan pada mechanical engineering. Alat ini memang mirip seperti penggaris. Namun akurasi pengukurannya sangat tinggi.

Hal itu disebabkan karena jangka sorong mampu mengukur benda dengan ketelitian 0,02 mm. Dalam dunia teknis, jangka sorong memang bukan yang paling akurat. Karena masih ada mikrometer yang tingkat ketelitiannya mencapai 0,01 mm. Namun jangka sorong bisa digunakan untuk mengukur 3 jenis pengukuran sekaligus.

Alat ini bisa mengukur ketebalan atau diameter luar. Jangka sorong juga bisa mengukur lebar celah atau diameter dalam. Dan alat ini juga bisa mengukur kedalaman suatu celah.

Jadi, hanya dengan satu alat ini kita bisa mengukur lebih banyak benda kerja. Untuk bagaimana cara pembunaannya, sebenarnya cukup mudah. Jika Anda akan mengukur ketebalan atau diameter luar, jepitkan rahang besar ini ke komponen yang akan diukur.

Pastikan posisi benda tidak miring sehingga pengukuran akurat. Setelah itu putar kuncian agar rahang ini tidak geser-geser. Ini akan mempermudah kita saat akan melakukan pembacaan hasil karena kita bisa meletakkan benda yang diukur tanpa menggeser rahang ini. Setelah itu mari kita baca hasil pengukurannya. Untuk membaca jangka sorong, kita harus memahami arti dari garis-garis ini.

Skala yang ada pada badan jangka sorong disebut skala utama. Skala ini punya nilai 1 mm per garis. Jadi ini mirip seperti penggaris biasa.

Skala ini akan memberi tahu kita hasil pengukuran kasarnya. Contohnya seperti pengukuran tadi. Kita paskan angka 0 pada skala geser dengan garis terakhir pada skala utama.

utama nah dari serahkir ini akan menentukan pengukuran kasarnya jadi hasilnya 33 mm untuk skala geser yang ada di bawah digunakan untuk menentukan nilai halusnya atau nilai komanya nah berbeda dengan skala utama skala geser ini punya nilai 0,02 mm tiap dari Untuk mencari nilainya, dibutuhkan sedikit ketelitian. Pasalnya, kita harus mencari garis yang menyambung antara skala utama dan skala geser. Garis ini akan menunjukkan berapa nilainya. nilai komanya.

Jadi tinggal hitung saja. Ini 5 plus 1 strip. Jadi 0,5 ditambah 0,02.

Hasilnya 0,52. Kalau digabungin, maka hasil pengukuran diameter piston adalah 33 ditambah 0,52 mm. Hasilnya 33,52 mm.

Kalau kalian akan menggunakan Untuk mengukur lebar suatu celah, tinggal masukkan rahang kecil ini ke dalam celah yang mau diukur. Pastikan posisi benda yang diukur tegar lurus dengan jangka sorong. Begitupun dengan kedalaman, pastikan posisi jangka sorong juga tegar lurus dengan benda yang akan diukur.

Ini dilakukan agar pengukurannya akurat. Setelah itu tinggal baca hasilnya. Caranya sama kayak tadi, mudah kan?

Subscribe channel kami, karena ke depan kita bakal bahas hal lain seputar engineering.