Penyusunan Pohon Kinerja Efektif

Aug 29, 2024

Catatan Kuliah: Penyusunan Pohon Kinerja dan Model Logis

Pendahuluan

  • Pentingnya penggunaan anggaran yang tepat sasaran untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.
  • Tantangan dalam perencanaan dan pengukuran kinerja yang seringkali lemah dari perspektif akuntabilitas kinerja.
  • Fokus pada penyusunan pohon kinerja melalui RPJMD dan RENSTRA di Pemda.

Model Logis dan Kerangka Berpikir

  • Pentingnya membangun model logis untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan kinerja individu dan tim.
  • Referensi: Permban RB Nomor 89 yang mengarahkan perangkat daerah untuk membangun pemikiran logis.
  • Pohon kinerja: alat bantu untuk menjelaskan struktur logika sebab akibat dalam mencapai outcome.

Pengertian Dasar

  1. Penjenjangan Kinerja: Proses penjabaran sasaran strategis, indikator kinerja, dan target kinerja organisasi.
  2. Kinerja: Keluaran dari program yang diukur dari kuantitas dan kualitas.
  3. Indikator Kinerja: Ukuran keberhasilan dari program dan kegiatan.
  4. Outcome: Semua yang mencerminkan keluaran dari kegiatan dalam suatu program.

Tahapan Penjenjangan Kinerja

  1. Menentukan hasil/outcome yang akan dijabarkan.
  2. Menentukan Critical Success Factor (CSF).
  3. Menguraikan CSF ke dalam kondisi operasional.
  4. Merumuskan indikator kinerja.
  5. Menerjemahkan pohon kinerja ke dalam komponen perencanaan dan kinerja jabatan.

Manfaat Penjenjangan Kinerja

  • Menyelaraskan kinerja perangkat daerah dengan kinerja unit dan individu.
  • Penilaian kinerja secara berjenjang.
  • Penetapan program yang fokus dan tepat.
  • Penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien.

Komponen Model Logis

  • Input: Sumber daya untuk memproduksi output.
  • Proses: Aktivitas untuk mengolah input menjadi output.
  • Output: Barang/jasa hasil dari aktivitas.
  • Outcome: Hasil dari berfungsinya output.

Perbedaan Output dan Outcome

  • Output: Barang/jasa yang dihasilkan.
  • Outcome: Hasil dari berfungsinya output.

Jenjang Kinerja dalam Organisasi

  1. Strategic Objective: Hasil yang harus diwujudkan oleh perangkat daerah.
  2. Tactical Objective: Ukuran efektifitas hasil program.
  3. Operational Objective: Penyelesaian kegiatan atau aktivitas.

Prinsip Penyusunan Pohon Kinerja

  1. Logis: Menggambarkan hubungan sebab akibat.
  2. Empiris: Berdasarkan kondisi faktual.
  3. Antisipatif: Pertimbangkan kondisi masa depan.
  4. Dinamis: Harus mengikuti perubahan lingkungan.
  5. Holistik: Mempertimbangkan keterkaitan dengan urusan lainnya.
  6. Out of the Box: Mencari solusi alternatif di luar rutinitas.
  7. Materialitas: Fokus pada kondisi yang penting dan berdampak.

Tahapan Penyusunan Pohon Kinerja

  1. Menetapkan Outcome: Memerlukan kesepakatan dan dasar yang kuat.
  2. Mengidentifikasi CSF: Langkah awal untuk membangun model logis.
  3. Menguraikan CSF: Dari kondisi awal hingga kondisi operasional.

Kesimpulan

  • Pentingnya pemahaman dan penguasaan dalam penyusunan pohon kinerja untuk evaluasi kinerja.
  • Penyusunan yang baik dapat mendukung pencapaian kinerja organisasi perangkat daerah.