Perbedaan Bacaan: Terjadi perbedaan bacaan di kalangan umat Islam yang mengakibatkan perpecahan.
Kondisi Global: Perpolitikan global pada waktu itu sangat keras, jika tidak memperluas wilayah maka berpotensi dijajah.
Perluasan Wilayah: Jihad sebagai kewajiban untuk memperkuat diri dan menghindari penjajahan, karena tidak ada undang-undang internasional.
Distrik Militer Umat Islam
*Penyebaran Distrik: Umat Islam memiliki beberapa distrik militer yang tersebar luas:
Barat: Awalnya di Mesir, kemudian sampai Spanyol.
Utara: Berdasarkan di Syam, meluas sampai Konstantinopel.
Timur Utara: Berbasis di Kufa, dibangun pada masa Sayidina Umar.
Timur Selatan: Berbasis di Basrah.
Pertemuan Dua Distrik
Distrik Timur Utara dan Distrik Utara bertemu di daerah Armenia/Georgia.
Timbul konflik karena perbedaan bacaan.
Kedua pihak saling mengklaim kebenaran dan menganggap bacaan lain sebagai kufur.
Gagasan Standarisasi Mushaf
Usulan Muhammad bin Maslamah: Menyampaikan usulan kepada Sayidina Utsman untuk mencegah ikhtilaf seperti yang terjadi pada Nasrani dengan Injil atau Yahudi dengan Taurat.
Tujuan Standarisasi: Memurnikan kepentingan agama dan teologis untuk menyatukan umat Islam dan menjaga Al-Qur'an dari perpecahan.
Kebijakan Sayidina Utsman: Melakukan hifzu terhadap keaslian Al-Qur'an dan menyeragamkan bacaan untuk menghindari ikhtilaf.
Kesimpulan
Standarisasi Mushaf Utsman memiliki peranan penting dalam menjaga kesatuan dan keaslian Al-Qur'an di tengah umat Islam.
Langkah ini diambil murni untuk kepentingan agama dan menghindari perpecahan, sebagaimana yang terjadi pada agama-agama lain.