Satu yang disampaikan Ahok adalah ketika atau kalau PDIP atau PDI Perjuangan tetap mengusulkan dan mendorong Anies sebagai calon gubernur Jakarta dari PDIP, maka dia akan... Kita dapat informasi dari berbagai narasumber ya, yang cerita bahwa dalam penentuan calon gubernur Jakarta dari PDIP, ada cawe-cawe dari istana. Jadi kesimpulannya memang, baik Jokowi maupun Prabowo tidak mau Anies Baswedan menjadi calon gubernur.
Betul. Tapi Raffi Amek menarik juga ya. Di podcast lain juga jadi agensi calon Kepala daerah Bekasi Siapa?
Sule ya? Sule gitu Yo, jumpa lagi bersama kami di Bocor Arus Politik Bersama saya, Stefanus Pramono Gue, Hussein Abri Dongorang Dan, Raymondus Rika Untuk teman-teman yang belum subscribe, silahkan klik tombol subscribe di akun Youtube Tempo.co Dan buat teman-teman yang ingin membaca tulisan-tulisan Tempo silahkan klik link yang ada di kolom deskripsi bagi kalian yang ingin beli majalah Tempo Verseta kalian juga bisa klik link di deskripsi ini jangan baca atau sebarkan konten bajakan karena disitu Itu ada hak ciptanya. Hak ciptanya.
Hitam-hitam kita hari ini. Hak ciptanya. Kita hadir tanpa Cica nih. Lagi jalan-jalan dia. Di hutan dia.
Tapi jalan-jalan bukan sembarang jalan-jalan dia. Ikuti paus ya dia. Ikuti paus.
Jadi Cica akan embedded dengan paus. Franciscus ya. Dua sampai tiga pekan ke depan.
Mengikuti perjalanan paus. Dari Roma. Terus ke Indonesia. Terus ke... Papua New Guinea, terus ke Timor Leste, dan lain-lain.
Lalu kembali lagi sampai ke Roma. Liputannya pasti akan keren banget dari Cica. Dan teman-teman dan pemirsa Youtube Tempo.co mesti menyaksikan liputan eksklusif dari perjalanan apostolik Paus Franciscus ke Indonesia dari tulisan-tulisan Cica nanti. Yang ada di Tempo.co, Koran Tempo, maupun Majalah Tempo.
Mantap. Biaya sendiri nggak, D? Tentu saja biaya sendiri. Karena Tempo itu kan memberi memberikan perhatian lebih ya pada pada isu-isu yang kami anggap penting gitu dan kunjungan Os Franciscus ke Indonesia ini kami anggap sebagai peristiwa yang cukup penting gitu ya terakhir kali tahun 89 betul-betul lahirkan kalian kan udah lahir tuh ketemu juga ya itu maka ini menjadi peristiwa yang juga bersejarah gitu itu kenapa kemudian kami mengirimkan cicak itu prosesnya panjang ya apa namanya mulai dari ada semacam Registrasi, terus juga kemudian semacam sertifikasi gitu ya Ada seleksi ya?
Seleksi, tidak sembarang wartawan diperbolehkan untuk meliput kunjungan paus ini Dan Cica dengan segala kebaikan hatinya tentu saja dia bisa mengikuti kunjungan Dengan segala keterpaksaannya Selamat bertugas Cica, kita nantikan tulisan-tulisanmu Jadi main apa kita hari ini? Main apa sih? Main pilkada aja, pilkada Jakarta ya Ada Jakarta dan beberapa daerahnya.
Menarik, menarik. Oke, kita ngomong soal pilkada. Yang paling menarik adalah gagalnya Anies Baswedan untuk menjadi gubernur Jakarta.
Padahal ini sudah ada lobi-lobi pendekatan sejak lama dan sudah berulang kali juga. Sudah ada makan siang. Makan siang segala. Itu gimana tuh siang ceritanya tuh? Sebenarnya pendekatan-pendekatannya seperti apa?
Sebetulnya komunikasi PDIP dengan Anies ini sudah berjalan lama. Ini jauh sebelum ada perusahaannya pilkada itu loh. Yang di MK. Nah waktu itu PDIP Ingin berkoalisi dengan PKB Karena konteksnya adalah sebelum adanya Perusahaan MK itu kan PDIP Tidak bisa maju sendiri makanya harapannya Adalah dengan PKB Nah disitu sudah mulai ada utusan-utusan PDIP Yaitu Said Abdullah ketua Banggar Badan Anggaran Dewan Perlakuan Rakyat Dan juga Ahmad Basarah Wakil ketua Majelis Pengurusan Rakyat Seperti itu, itu cukup intens lah Komunikasi-komunikasi Dan sudah hampir menurut tuh, wakilnya adalah Rano Karno. Nah, tanggal Sabtu, pekan lalu, itu Anies datang ke kantor PDIP Jakarta.
Ibaratnya ini udah antar penganten lah misalnya kan. Ini ibaratnya sudah mau selesai, udah mau dibungkus begitu kan. Itu tanggapan dari PDIP Jakarta sangat mesra. Lalu juga ada beberapa anggota DPR yang seperti Mas Hinton Pasaribu yang kena mengkritik Anies dan lain-lainnya. Udah suasana hangat dan lain-lain.
Nah, Lalu disitu Ingin muncullah informasi bahwa Anies akan dideklarasikan di hari Senin. Jadi ada jeda waktu Sabtu, Minggu, Senin. Anies pun datang ke DPP-PDIP, tapi gedung belakangnya ya.
Di kawasan DPP-PDIP di Ponogoro. Nah, sudah pakai baju merah. sudah pakai apa namanya ketemu dengan Rano Karno dan lain-lain menurut fotonya berada dimana-mana sudah menunggulah untuk diumumkan oleh Megawati tapi batal dilakukan oleh Megawati ya Nah gua soal Mbak Talan itu punya informasi nih, Pram Sen. Gimana itu? Jadi hari Senin itu kan dia di lantai tiga ya di gedung DPP PDI Perjuangan. Menunggu Megawati dan pengurus inti itu mengumumkan siapa calon kepala daerah yang akan diusung sambil makan siang dan seterusnya.
Nah di tengah jamuan makan itu ada diskusi soal peluang pencalonan. Anis oleh PDI Perjuangan Nah ini kemudian muncullah Dari narasumber yang Kita temui ya muncullah Protes atau keberatan Ketika PDIP atau Megawati Mengumumkan Anis sebagai Calon Gubernur Jakarta Yang mewakili PDI Perjuangan Salah satu protes itu Dari Basuki Cahayapurnama Atau Ahok Jadi dimana itu Ahok Menyampaikan protesnya Kepada Megawati Oh langsung ya Iya, kepada Megawati di gedung DPP juga. Jadi kenapa Aho protes?
Tentu kita semua sudah tahu ya bahwa Pilkada 2017 itu ada persaingan yang cukup sengit dan runcing antara Anies dan Aho. Bukan hanya soal persaingan elektabilitas atau pemilu, tapi soal bagaimana konflik sentimen keagamaan itu muncul di tengah persaingan atau kembali. kompetisi pemilihan Gubernur DKI Jakarta waktu itu.
Oke, jadi Ahok protes pada Megawati. Apa yang disampaikan kepada Megawati? Salah satu yang disampaikan Ahok adalah ketika atau kalau PDIP atau PDI Perjuangan tetap mengusulkan dan mendorong Anies sebagai calon Gubernur Jakarta dari PDIP, maka dia akan non-aktif atau tidak aktif sebagai kader partai dan siap menyerahkan kartu tanda anggotanya. Jika benar-benar...
Mundur artinya? Jika benar-benar mencalonkan Anies sebagai calon gubernur Kita lihat dulu peta Pilkada Jakarta sendiri di PDIP Ini ada dua faksi Satu kelompok yang pro dengan Anies Mendukung Anies Satu lagi adalah kelompok yang tidak mendukung Anies Seperti itu ya petanya Dan itu bandulnya terlihat jelas ya Bahwa yang mendukung Anies Prananda Prabowo Yang tidak mendukung Anies Puan Maharani Ini ngobrol dari beberapa narasi arah sumber di BDIP tentunya ya dan nambahin usian sedikit Pram bahwa sebenarnya bandulnya itu dua dari dua kelompok yang tadi kita bahas ya adalah kelompok yang ingin menang jadi ingin memenangkan ingin memenangi pemilihan gubernur Jakarta dan kelompok ideologis jadi yang kelompok yang ingin menangi pilkada Jakarta ini berawal Wal sebenarnya sudah kita bahas soal apa? Soal bagaimana kursi PDI Perjuangan di Jakarta itu terus merosot. Setelah melakukan kajian dan segala macam, oh ternyata karena PDI Perjuangan itu sering memprotes kebijakan anis. Khususnya soal sumur resapan.
Itu cerita yang disampaikan oleh politikus yang mengetahui soal itu dan ada beberapa narasumber yang mengkonfirmasi soal itu. Jadi kalau kamu di... Kemudian kita terus melakukan manuver ini, maka kita bisa kehilangan dan kemungkinan tidak akan menang.
Nah ini ada kelompok yang ingin menang. Dan satu lagi di sisi yang berlawanan adalah kelompok yang ideologis. Ideologis itu berkaitan dengan apa? Dengan rekam tujuanis, terutama pemilihan kepala daerah 2017. Itu yang membuat mereka punya konsen. Dua vaksi atau dua kubu ini akhirnya cukup runcing di dalam itu, Pram.
Tapi gue menilai sebenarnya ada tiga kelompok. Satu. Tadi kan lo nyebutin ideologis Kelompok yang ingin menang Ada juga kelompok pragmatis yang ingin menang Tapi ada juga kelompok pragmatis yang lain Siapa itu?
Yaitu kelompok pragmatis yang Merasa terancam kalau kemudian Anies Baswedan ini Menjadi calon gubernur Jakarta Oh terkait dengan Ini terkait dengan istana Ada tekanan-tekanan juga Dari istana Tapi sebelum sampai ke situ ya Bagaimana kemudian Mega Bisa memilih Pramono Anung, yang gue dengar katanya ada makan siang juga tuh, hari Senin ya kalau nggak salah ya. Betul, betul. Disitu kemudian diputuskan lah nama Pramono Anung sebagai calon gubernur Jakarta.
Gimana? ceritanya, Sin? Jadi Pram, ini masih menyambung ceritanya Rikang tadi.
Nah makan siang itu Megawati, Oli, Haso, dan Ahok. Dalam makan siang yang ada lauknya tempe sama ayam itu, nah itu si Megawati meminta untuk memanggil Pramono Anung datang ke DPP-PDIP. Oh, jadi itu sudah diputuskan dalam makan siang itu bahwa PDIP akan mengusung Pramono Anung. Pramono Anung, betul. Nah, Pramono Anung waktu itu lagi di luar kantor DPP-PDIP ya.
Akhirnya dia datang dan tidak menggunakan baju partai. Nah, di situ Pramono Anung diminta kesediaannya untuk maju sebagai calon gubernur. Pramono Anung mengaku kaget ya waktu itu karena keputusannya mendadak dan lain-lainnya. Dan tidak pernah dipikirkan kan, tidak pernah masuk bursa dan radar.
calon Gubernur Jakarta tapi namanya pernah muncul tapi tidak dianggap serius gue ingat tuh waktu itu kita menyebutkan bahwa dalam penerbangan ke ND atau dari ND kalau tidak salah itu Sekjen PDIP Hasto Kristianto bilang sama Bu Mega soal apa namanya kemungkinan munculnya namanya Pramono Anung betul betul Pramono Anung karena ini perintah partai meminta dulu kepada Ibu Mega ya untuk menghubungi istrinya dan akhirnya dia mau mau mengambil keputusan Megawati itu. Kenapa sosoknya Pramono Anung ini yang ditunjuk? Yang pertama, dia disebut sebagai titik tengah. Titik tengah dalam artian resistensinya terhadap Jokowi ini minim.
Karena dia kan masih sebagai CSK. Resistensi dari Jokowi maksudnya? Dari Jokowi, jadi titik tengah seperti itu. Jadi Jokowi masih sangat resisten ya? Masih dong.
Lalu yang kedua adalah, dia punya pengalaman di pemerintahan. Sudah hampir 10 tahun dia menjabat sebagai menteri. Lalu sebelumnya adalah sekjen PDIP. Oke, dan... Pernah juga menjabat di DPR RI Jadi karena ada pengalaman-pengalaman itu Makanya Pramono Anung lah yang dipilih oleh Megawati Kenapa PDIP masih harus memikirkan Faktor istana ya Ini kan tadi sudah gue mention sebelumnya Yang lo tadi bilang, vaksi ketiga Vaksi ketiga itu Vaksi yang ingin Ya pragmatis juga akhirnya Tapi tidak hanya berbicara Fokusnya bukan pada kemenangan Melainkan pada posisi mereka Untuk keamanan mereka Kan Kita tahu juga nih, kita dapat informasi dari berbagai narasumber ya Yang cerita bahwa dalam penentuan calon gubernur Jakarta dari PDIP Ada cawe-cawe dari istana Yang pertama adalah soal revisi undang-undang MD3 Kalau revisi undang-undang MD3 ini berjalan Puan yang memang diplot untuk menjadi ketua DPR lagi Itu tidak akan bisa menempati posisi itu MD3 ini kan undang-undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.
Dan itu ada turunannya juga sampai ke bawah nanti PDIP tidak bisa menempatkan pimpinan. Tidak bisa memiliki kursi pimpinan, dewan. Nah itu yang pertama.
Yang kedua juga ada persoalan kasus hukum. Kasus hukum itu adalah yang menyangkut soal sekjen, si Hasto yang kasus suap ya, ke anggota KPU itu diungkit lagi. Dan sama satu lagi adalah, kita tahu PDIP ini masih tersandra dengan berbagai kasus itu tadi.
Selain Solastoy ya soal Keterlibatan suami Puan Yang ada yang dalam kasus Korupsi atau dugaan korupsi BTS Nah maka ini kemudian Didukung lah oleh Faksinya Puan Supaya Jangan mengusulkan Anis Baswedan Dan juga jangan nama Ahok Karena ada resistensi dari istana Nah Pram Gue juga dengar informasi lu itu tadi Nah kasus-kasus yang disebutkan itu Itu menjadi istilahnya adalah operasi khusus istana untuk mencabut-cabut di PDIP Jadi di minggu malam itu ada pertemuan di salah satu hotel Jakarta Yang hadir di antara adalah si Darto Si Darto itu anggota One Team Press yang juga mantan ajudannya Soekarno Dan kader senior PDIP Nah intinya adalah keresahan-keresahan para kader-kader PDIP itu disampaikan kepada si Darto Nah si Darto lalu menyampaikan sebuah tulisan atau surat itu kepada Guntur Soekarno Lalu menyerahkan surat itu Ke Megawati di hari Senin Jam 11 siang Nah inti suratnya adalah Seperti Pram bilang tadi Soal kasus dan juga ada khawatiran Kalau misalkan PDIP akan mengusung Anis Jakarta atau Indonesia itu akan Seperti tahun 2017 lah Akan terjadi kejolak-kejolak Masalah agama dan lain-lainnya Seperti itu, itu yang disampaikan Ke Megawati Begitu Nah gue Nambahin sedikit ya dalam konteks cawe-cawe ini, Pramsin, bahwa Jakarta ini semacam kayak melting pot gitu, tempat pertemuan kepentingan istana dan juga Prabowo. Nah kita perlu menempatkan Prabowo di sini juga. Kenapa?
Karena gue juga dapat info nih Pramsin, bahwa kalau kemudian Anies bisa maju dan mendapatkan tiket dalam hal ini melalui PDI Perjuangan, maka dia bisa mengganggu konstelasi politik di 2029 artinya Anies kalau kemudian maju sebagai calon gubernur dan terpilih maka dia punya kesempatan untuk tetap orbit di level politik nasional atau pusat nah ini bisa mengganggu konstelasi politik di 2029 karena itulah kemudian dalam hal ini di tengah lobby-lobby dan dinamika pencalonan PDE Perjuangan... Ada komunikasi antara Prabowo dan juga petinggi, salah satu petinggi PDI Perjuangan, yakni bendara umum PDI Perjuangan, Oli Donokambe, yang menghendaki agar PDIP tidak mencalonkan Anies Paswedan. Dan lebih jauh ya komunikasi Prabowo dengan Oli juga dulu kan pernah kita tulis ya, waktu Oli sakit, demam perdara, itu kalau nggak salah sampai dirawat di rumah sakit swasta di situ.
Prabowo bahkan menjenguk ya oleh Nekuati. Pada intinya, Oli ini menjadi jembatan komunikasi antara Prabowo dengan PDI Perjuangan dan khususnya Megawati. Karena hubungan mereka memang dekat. Dan juga kenapa Prabowo itu gak mau anis, ini gue ngobrol sama beberapa orang Gerindra ya. Rikang, jadi Prabowo itu masih kesal dengan Anies yang sebutan dapat nilai 11 itu loh.
Dan itu diungkit-ungkit juga waktu pidato kemarin di Kongres, dikasih nilai 11 tapi gue dapat 58 persen. Jadi orang-orang... Jadi kesimpulannya memang Baik Jokowi maupun Prabowo Tidak mau Anies Baswedan menjadi Calon gubernur Padahal kalau dia maju kemungkinan menangnya besar Survei kan Berbagai survei kan menyatakan demikian Kalau misalkan Anies maju Dilawan RK aja berdua Tanpa Dharma Parangkun RK pun bisa kalah Gue sebenarnya Gue sama Hussein pernah ketemu Anies Dan kita sempat tanya Mas kenapa sih Dijegal-jegal Ada cerita yang off the record sebenarnya Boleh dibuka gak? Off the record Jadi off the record itu informasi yang gak boleh disampaikan disampaikan ke publik, pra.
Oke, oke. Kalau background yang sering kita ceritakan itu boleh disampaikan ke publik. Tapi ada yang ngerare soalnya. Tapi ya udah lah. Kalau mau nanti datang aja ke tempo kita ngobrol-ngobrol.
Dan Anies ini memang merasa sebagai dia sering dijegal terus ya. Selalu dijegal di ujung gitu loh. Kadang-kadang gue juga bertanya-tanya ya.
Ini kenapa sih sedemikian bencinya pada Anies gitu ya. Gini, gini. Gue bukan pendukung Anies ya.
Gue bagaimanapun gue... Gue punya kebanggaan sebagai warga Bekasi gitu kan, kota Bekasi gitu. Gue tidak memilih untuk Pilgub Jakarta.
Cuman gue kadang-kadang bertanya ini kenapa ya? Orang-orang ini kok pada benci setengah mati sama Anies gitu loh ya. Dan begitu napsunya tuh hanya untuk menjegal Anies, menjegal Anies gitu.
Terus menerus seperti itu. Sampai kapan ya narasi-narasi begitu ya? Iya, tapi yaudahlah ya mereka yang punya kuasa.
Ya terserah mereka mau ngapain ya. Nah gue semakin menang. kemana kemudian Anies ini akan bermanuver gitu ini ada fresh from the oven jadi dari kemarin malam sampai tadi siang sebelum kemarin malam itu hari Rabu malam sampai tadi gue masih kontak-kontakan masih ada opsi untuk mendorong Anies Baswedan ini ke Jawa Barat karena kan di Jawa Barat masih menunggu semua yang sudah pasti adalah jadi mulia di lalu dari PDIP belum sampai sekarang dan PKB juga belum sampai sekarang.
Sekarang di Kamis siang masih terjadi proses lobby-lobby politik untuk menentukan apakah Anies memungkinkan. Ngomongnya kayak si Rocky Gerung, lo politik. Oh nanti ditelepon lagi. Kemarin Rocky Gerung ditelepon.
Kemarin pengakuannya begitu kan. Siapa? Kan gue gak ikut kemarin kalian tapping itu. Jadi itu masih terjadi proses-proses politik lah.
Sampai Kamis nanti mungkin tengah malam. kali ya, atau enggak KPU tutup jam berapa sih KPU itu? Sampai jam 23.59 23.59 gitu sih prahap ceritanya.
Ya gue juga dengar informasi bahwa kelompok yang berharap Anies ini bisa maju di Pilgub Jakarta dan sampai titik terakhir bahkan sampai pagi harinya Sebelum Pramonuan Undang-Undang Rokarno itu mendaktar ke KPU Jakarta, itu mereka masih bergerak, masih mencoba untuk mengubah keputusan Megawati. Nah hanya saja batal gitu. Nah mereka ini sekarang mencoba...
Mereka juga mencoba untuk Dorong Anies ke Jawa Barat Menarik sekali Jakarta ini Berikutnya kita kemana? Ke Banten ya mungkin Nah ini Banten menarik ini Megawati marah-marah bidatonya ke airin gitu tapi akhirnya gol juga tuh barang jadi sebetulnya Banten itu kan pengen dikondisikan jadi kota kosong juga brah jadi Andrasuni dengan sobat Dimyati dari PKS akan melawan kota kosong karena partai-partai diborong tersisa hanya PDIP dan Golkar Golkar pun kan selalu diancam ya supaya rekomendasi dan dukungan itu ke Andrasuni dan Dimyati Natakusuma lagi-lagi nih keputusan Pilkada yang menggegerkan lusa MK ya Oh sore keputusan MK yang menggegerkan banyak kalangan masuk kita ya, itu mengubah kose lasya. Irene kan sampai Senin kemarin tuh gak mendapatkan kepastian dari Golkar kan, makanya dia mengambil lah kalau misalkan dapat rekomendasi dari PDIP. Dan diambil kan?
Dan diambil, dia datang pakai baju merah putih segala macam gitu ya, tapi Megawati disitu menyindir habis-habisan Irene dalam pidatonya, seperti soal stunting segala macam dan bilang, soal baju lah Megawati bilang begitu. Pidato itu membuat kemarahan di internal Golkar ya, ya punya para senior. Yang intinya kok diginiin nih Ayrin Ayrin kan dianggap sebagai Orang baik istilahnya begitu kan Ini salah satu kader yang Jadi kesayangan ya Betul Ini kan kalau dilihat dari sejarahnya ini kan Ayrin ini kan termasuk dalam dinasti Keluarganya Casan Mulai dari Atut Terus kemudian Bawah-bawahnya lah ya Itu kan banyak sekali kepala daerah Yang berasal dari keluarga Casan ini Betul Dia suaminya Wawan kan yang terkena kasus korupsi Alkes ya kalau gue nggak salah tuh.
Ada ipar dari mantan atau bekas gubernur Banten. Dan Ayrin kan ini ketua TKD-nya Prabowo Gibran waktu di Banten kemarin. Dan Prabowo juga pernah sempat ngomong tuh dalam sejumlah pidato. Salah satu pidato yang bilang calon gubernur si Ayrin ini.
Nah karena pidatonya mega yang dibilang jelek-jelekin Ayrin segala macem. Itu ya membuat kemarahan juga di internal Golkar. akhirnya banting setir, setelah pidatonya Megawati, akhirnya dipanggil ketemu Bahlil dan lain-lain banyak perteman-perteman, akhirnya dipanggil Bahlil ketua umum Golkar yang baru itu ya? iya Bahlil dan ada satu orang lagi yang gak lo sebut ada, ada dua sebetulnya ada info yang pertama, ini informasi ya bahwa Bahlil itu ketemu juga dengan Prabowo Prabowo menjelaskan situasinya Setelah ketemu Prabowo Bahlil dengan Ayrin ketemu Ketua DPR Ketua Harian Gerindra Jadi diskusi intinya Besokan harinya Si Ayrin akhirnya di deklarasikan Sebagai calon gubernur Banten Oleh Partai Golkar Tapi setelah PDIP memberikan rekomendasi Betul Karena gue dapat cerita juga nih Pramsen yang menguatkan Dari luar sumber yang berbeda tentu saja Yang menguatkan cerita Pertama setelah acara deklarasi di kantor PD Perjuangan.
Persis ada pertemuan antara Ayrin, Bahlil, Ketua Mungolkar, dan Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasko Amat. Nah, salah satu pertimbangan yang strategis adalah Banten ini kan sudah lama kuning, bos. Ini daerah kekuasaan Golkar.
Ada calon yang sudah pasti menang, elektabilitas tinggi, tapi sebelumnya mau ditinggal oleh koalisi besar. Kimples itu tadi Ketika Ini diusung oleh PDIP Maka tadi Pram bilang Ini dinasti yang sangat mengakar dan kuat Di Banten Seketika akan berubah merah Jadi Golkar Tentu saja tidak ingin kehilangan Salah satu provinsi yang menjadi basis mereka Itu salah satu pertimbangan dalam pertemuan itu Tapi di Banten ini juga menarik ya Kan di 2014 Eh sorry, 2019-2024 kan Pemenang pemilihnya adalah Greenright karena ketua DPRD-nya itu kan Andrasone itu. Tapi di 2024 ini, Greenra kalah juga dari Golkar yang naik kesep. Makanya ada keinginan tuh, karena banyak anggapan, Banten, fakta sih banyak anggapan ya, Banten selama dipimpin oleh keluarga sana, itu gak maju-maju gitu kan.
Bahkan juga ada berita tuh, Banten memilih membangun stadion yang besar segala macam dibandingkan membuat transportasi umum atau sekolah-sekolah bagus. Ini berita bisa dicek di Google. Ya ya soal praktik dinasti ini juga sudah pernah ditulis sama majalah Tempo ya waktu itu gue masih menjadi reporter gitu dan gue ke Banten juga membedah juga soal dinasti.
politik keluarga Casan ini, dan itu sudah ditulis juga bagaimana kondisi di Banten ada korupsi dan juga berapa sih duit yang mengalir ke bawah benar-benar atau ke bawah kembali kepada pemerintah daerahnya. Suatu pram masih jadi child pram, bukan uncle pram. Masih jadi apa?
Child pram. Child pram. Child pram yo. Masih pram junior. Nah, selain di Banten ya, perubahan konstelasi koalisi di Kim Plus itu kan juga terjadi di Tangerang Selatan ya?
Betul. Gimana tuh? itu ceritanya? Lagi-lagi nih karena perusahaan mahkamah konstitusi ya, itu mengubah banyak konstelasi.
Jadi Arjapatria yang berpasangan dengan Marshall itu akhirnya mengundurkan diri Arjapatrianya. Nah, gue telisik lah ke beberapa kawan-kawan yang tahu proses di Tangsel itu. Jadi, salah satu penyebabnya adalah pindahnya PKS. PKS itu kan mengajukan calon sendiri ya, di sana.
Padahal di Tangsel itu sepertinya Seperti di gubernur pengen dibuat kota kosong. Kim Bersatu ya nanti bisa maju dan seterusnya lah begitu. Nah karena PKS maju sendiri. Dan akhirnya muncul lah tuh kan Benyamin Daphne dan Pilar Saga yang memang incumbent. Perlahan-lahan partai-partai itu pindah-pindah tuh kan segala macem.
Padahal ada cerita lucu nih. Apa itu? Jadi sebelum si Ariza mundur. Itu ditawarin tuh salah satu artis tuh. Namanya Irwan Shah.
Yang lagunya apa? Gimana? Lu kan Aduh Lu nembaknya tiba-tiba Gue aja gak ngerti Kalo dia itu artis Artis yang jadi caleg Gendendra Jadi telpon tuh sama Raffi Ahmad Raffi Ahmad Eh lu mau gak intinya adalah Lu mau gak menjadi calon wali kota Tangsel Pasangan sama Marcel Irwansah ya meminta waktu Akhirnya menolak Dan akhirnya pasangan Ariza dan Marcel ini Menang Buyar begitu ya, tak jadi segala macam.
Ya bagus lah. Tapi Raffi Amat menarik juga tuh ya. Di podcast lain juga jadi agensi calon kepala daerah Bekasi, tempatnya tuh beram. Siapa? Sule ya?
Sule gitu. Aduh. Kita tempatkan orang pada posisinya yang benar lah. Kalau mau jadi pelawak, kayak pelawak aja gitu loh. Kalau mau jadi pesore, pesore jangan kemudian menjadi kepala daerah.
Boleh, boleh. Tidak ada larangannya. Cuman ya...
Kita melihat rekam jejak lah ya Bagaimanapun membangun satu daerah itu Susahnya setengah mati Digutuhkan Rekam jejak yang baik Dari seorang calon kepala daerah Dan ini menunjukkan sebenarnya Kalau sampai pesohor Artis, penyanyi Kemudian disodorkan oleh Partai politik atau kepingan partai politik Ini menunjukkan partai politik gagal Melakukan fungsi kaderisasi Mestinya Pemimpin Partai politik itu mestinya menjadi tempat untuk mendidik dan mengkandar pemimpin-pemimpin. Kalau mereka sampai kemudian harus mencari orang sebagai food getter, seperti selebritis, pelawak, macam-macam, itu berarti mereka gagal. KPK itu terjadi karena dicontohin yang atas.
Inginnya ringkas-ringkas semua. Anaknya belum bisa maju, diringkas hukumnya. Benar kan? Masa tebaran. Masa tebaran.
Gagal kali ini. Gagal kali ini. Arizai itu sekarang katanya ditawarin menjadi kepala lembaga nantinya.
Misalkan dia karena digagal akan dikasih posisi lah. Lembaga setingkat menteri yang gue dengerin. Ya oke lah.
Seseorang mereka aja lah yang punya kuasa. Dari Banten kita bergeser ke mana? Yang seru juga nih.
Jawa Tengah. Kandang Banten. Siapa yang mau bercerita soal Jawa Tengah?
Ya ini Jawa Tengah sebetulnya sudah berulang kali ya ditulis di majalah Tempo. Bisa dibeli di marketplace. Nah. Waktu itu PDIP memang lagi-lagi adalah pendekatan-pendekatan ke PKB.
Semaket itu kan Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat. Tapi dengan intervensi-intervensi akhirnya PDIP memilih mengajukan calonnya sendiri. Yaitu Andika Perkasa, mantan Panglima TNI, dan Hendrar Pihadi atau Hendi, kepala LKPP ya.
Mantan wali kota Semarang juga. Nah kenapa dipilih Andika? Jadi ada istilah tuh waktu itu dari kita wawancara di DC Torus ya.
Dia bilang biar wafer melawan green tea. Oh, jelas Tawannya ini kan Ahmad Lutfi ini kan polisi coklat gitu kan Sementara Andika hijau Hijau, gritty Itu Nah ini gue juga dapet info nih Sin soal bagaimana Andika mencoba untuk menjajaki peluang menjadi Gubernur Jawa Tengah, Pram. Dia bercerita kepada salah satu petinggi PDI Perjuangan soal peluangnya maju atau dicalonkan menjadi calon Gubernur Jawa Tengah. salah satu kolega Andika ini sempat memberi saran bahwa kan tingkat provinsi itu setara, kalau di militer itu setara bintang 2 pangdam, gitu loh, sementara Pak Andika ini sudah bintang 4, mantan panglima TNI, begitu Nah, Andika merespon bahwa, ya karena saya ini sudah masuk sebagai kader partai apapun tugas partai Apapun tugasnya yang diberikan oleh Pak Arte, dia siap menjalankan Itu satu, kemudian yang kedua Dia sempat cari-cari nih Gimana nih, apa yang perlu dipersiapkan Untuk menjadi calon gubernur Jawa Tengah gitu, nah dia tanya-tanya Tanya, oh salah satu yang disiapkan Adalah visi-visi, nah ini yang Sedang digodok Dan sebenarnya sudah mulai dipelajari Dan disiapkan oleh Andika Sebelum diumumkan Secara resmi oleh BD Perjuangan Oke, Jawa Tengah sudah sekarang kita ke Jawa Timur yang agak rame juga nih gimana tuh sih? Iya Jawa Timur nih rame karena pertarungan tiga perempuan hebat ya itu ada Hovifa, ada siapa Risma, ada juga Luluk begitu ya jadi kayaknya pertama kali ya Luluk dari PKB ya?
Luluk PKB, kayaknya pertama kali ya Pilgub ini dipenuhi atau Contestannya perempuan Contestannya perempuan seperti itu Nasiat itu Nasiat itu kan Nah sebetulnya ada yang menarik nih jauh sebelum Hovifa sama siapa? Sama si wakilnya Sama si wakilnya Dari Demokrat Emil Dardak Itu lobby-lobby tetap dilakukan Oleh PKB, oleh PDIP Nah PKB, Caimin Itu mau mendukung Hovifah Tapi dengan catatan Mereka itu, gak apa-apa deh wakilnya si Emil Dardak Tapi Hovifah Itu mengakui Ataupun sering hadir Dalam acara-acara PKB-nya Muhammad Iskandar Artinya adalah Secara gak langsung Hovifah mengakui kepemimpinan PKB Muhammad Iskandar Tapi Hovifah, ini kata koleganya ya Tapi Hovifah itu merasa Gak enak sama keluarga Gus Dur Bagaimanapun Hovifah dan keluarga Gus Dur itu sangat dekat Lalu yang kedua PDIP, PDIP itu melobi Hovifah supaya wakilnya Berasal dari kader partai PDIP Salah satu mantan bupati lah disana Tapi Hovifah gak mau tuh Kalau misalkan wakilnya dari PDIP Takut-takut diseruduk tengah jalan Tapi ya begitu Luluk ini kan anggota DPR RI dari PKB Yang kemarin juga sangat kritis Kritis soal pansusnya Haji itu. Tapi dia kan tidak terpilih menjadi calon legislatif kembali di DPR. Seperti yang tadi gue bilang, ini menguji eksistensi partai. Cuman memang gue tadi agak merespons lo bilang soal PKB-nya Muhaimin.
Bahwa Kofifa diminta untuk mengakui PKB-nya Muhaimin. Nah PKB kan emang Muhaimin. Ya kan sekarang lagi digoyang-goyang tuh.
Hari gini masih zaman ya namanya. ambil alih partai, ambil alih partai udah keseringan ya, kayak begini ya tapi kan memang ada sepenaras sumber gue cerita Pram bahwa ketakutan atau keraguan ya terkait dengan kepengurusan itu masih ada, karena apa? meskipun kemarin PKB sudah melakukan menggelar muktamar di Bali dan Muhammad terpilih lagi sebagai ketua umum dan menjadikan Wakil Presiden Maruf Amin sebagai ketua Dewan Sulawesi itu mereka masih ada kekhawatiran bahwa kepengurusan ini tidak akan disahkan. Kenapa? Kita tahu Menteri Hukum dan HAM itu kan otoritas yang berwenang untuk mengesahkan adik ART Partai dan juga kepengurusan.
Itu sampai hari ini belum disahkan. Ketakutan-ketakutan dan reserva semacam ini yang masih dijaga oleh KPUI. Ya betul. Udah perlu diingat, tiba-tiba kan ada muktamar tandingan tuh.
Ada beritanya kan. Ada suara-suara selendingan mencium macam itu. Kalau gue legal formalnya aja, sekarang kita melihat ya, gue bukan pendukung muhaimin juga tentu saja.
Tapi melihat legal formalnya, sekarang ini yang menjadi ketua umum PKB, kalau dulu namanya ketua Dewan Tanfids itu, ya muhaimin Iskandar gitu kan. Kalau kemudian ada upaya-upaya perebutan, ya lakukanlah dengan cara yang benar. Abram, bagaimana tempuh menyikapi dinamika pilkada di berbagai daerah Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, memandang manupur-manupur partai dan elit-elitnya ini? Ya pada dasarnya Kita melihat bahwa apa yang terjadi di Pilkada ini dari proses pencalonan ini merupakan buah dari putusan MK ya.
Dan ini tentu sangat positif. Putusan yang progresif walaupun tempo memandang seharusnya ambang batas untuk mengajukan calon kepala daerah itu dibikin 0% saja supaya muncul calon-calon alternatif. Dan ini mulai muncul sebenarnya calon-calon alternatif artinya sesuatu yang baru namun tetap saja yang menentukan itu akhirnya Juragan Partai juga mereka yang kemudian berkuasa untuk menentukan siapa duduk dimana atau menjadi calon kepala DPR daerah mana gitu.
Dan mereka akhirnya juga tidak melibatkan partisipasi publik. Apa sih yang diinginkan oleh publik? Kita melihat ya artinya hanya elit-elit partai atau orang-orang yang punya kedekatan yang kemudian bisa menjadi calon kepala daerah. Dan tentu saja yang juga patut kita sayangkan ternyata masih ada juga nih.
Walaupun sudah ada keputusan MK, sudah ada tetap ada cawe-cawe dari istana untuk penentuan calon kepala daerah. Dan itu sebenarnya menurut gue sih agak apa ya. Bahasa Inggrisnya disgusting. Karena bagaimanapun ya harusnya sudah tidak perlu lagi Cewek-cewek buat apa gitu loh Nah ini merusak demokrasi juga akhirnya Namun demikian ya tentu saja kita melihat Partai-partai ini juga masih terbelenggu Termasuk PDIP pun juga akhirnya terbelenggu Oleh sikap dari istana gitu loh Dengan kasus hukum dan lain-lain gitu ya Ya harusnya mereka berani aja melawan gitu kan Selalu ada risiko untuk setiap perjuangan Oke Pram, mantap Saksikan terus Bocor Alus Politik Di Youtube Tempo.co Dan kalian bisa mendengarkannya di spot Bocor Alis Politik Sampai jumpa